Anda di halaman 1dari 6

MERESUME MATERI PERENCANAAN DAN WILAYAH PERTANIAN

PERBATASAN

NAMA : MUH GHALIB S

NPM :1740202103

UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN


2021/2022
PERENCANAAN

Sebelum seseorang/manajer dapat mengorganisir, mengarahkan atau mengawasi,


terlebih dahulu dibuat rencana-rencana yang memberikan arah dan tujuan suatu
kegiatan pembangunan. Dalam perencanaan seseorang/manajer memutuskan apa
yang harus dilakukan, kapan melakukannya, bagaimana melakukannya, dan siapa
yang akan melakukannya.Jadi perencanaan adalah pemilihan sekumpulan kegiatan
dan pemutusan selanjutnya apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana, dan oleh
siapa.

Perencanaan adalah menetapkan suatu tujuan dan memilih langkah-langkah yang


diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut (Robinson Tarigan 2010)

Perencanaan dapat didefinisikan sebagai menetapkan suatu tujuan yang dapat dicapai
setelah memperhatikan faktor-faktor pembatas dalam mencapai tujuan tersebut,
memilih serta menetapkan langkah-langkah untuk mencapai tujuan tersebut
(Robinson Tarigan 2010)

Perencanaan dapat didefinisikan sebagai menetapkan suatu tujuan setelah


memperhatikan pembatas internal dan pengaruh eksternal, memilih serta menetapkan
langkah-langkah untuk mencapai tujuan tersebut (Robinson Tarigan 2010)

Perencanaan dan Pengambilan Keputusan


Perencanaan merupakan bagian dari pengambilan keputusan Pengambilan keputusan
adalah memilih tindakan untuk menyelesaikan permasalahan

Pengambilan keputusan memiliki sasaran untuk masa depan, baik jangka pendek,
menengah maupun jangka panjang

Perencanaan adalah pengambilan keputusan untuk hal-hal yang berkaitan dengan


masa depan

Prosedur Perencanaan :
Menyadari kesempatan
Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan
Menentukan Dasar Pikiran (premis)
Menetukan Arah-arah Tindakan Alternatif
Mengevaluasi Arah-arah Tindakan Alternatif
Memilih suatu Arah Tindakan Alternatif
Merumuskan Rencana-rencana Turunan
Mengurutkan Rencana-rencana Berdasarkan Anggaran
Pendekatan Perencanaan Wilayah :
Pendekatan sektoral: seluruh kegiatan ekonomi di dalam wilayah perencanaan
dikelompokkan atas sektor-sektor, selanjutnya sektor dianalisis satu per satu (analisis
masing2 komoditi dan metode agregasi/penambahan, analisis input-output).

Pendekatan regional: pendekatan yg memperhatikan ruang dengan segala kondisinya.


Penggunaan ruang secara efisien dan serasi agar memberi kemakmuran optimal
(analisis regional, analisis penggunaan ruang saat ini, aktivitas yg akan mengubah
penggunaan ruang dan perkiraan atas penggunaan ruang di masa datang)

Beberapa Konsep Wilayah :


Wilayah homogen
wilayah yang dibatasi berdasarkan pada kenyataan bahwa faktor-faktor dominan pada
wilayah tersebut bersifat homogen, sedangkan faktor-faktor yang tidak dominan bisa
saja beragam (heterogen). wilayah-wilayah yang diidentifikasikan berdasarkan faktor
pencirinya yang menonjol di wilayah tersebut. Contoh: Pewilayahan Komoditas

Wilayah Nodal
Wilayah Nodal wilayah diumpamakan “sel hidup” yang mempunyai plasma dan inti.
Inti (pusat simpul): pusat-pusat pelayanan dan atau pemukiman plasma adalah daerah
belakang (periphery /hinterland) Batas wilayah didasarkan atas hubungan suatu pusat
dan daerah layanannya

Wilayah Sistem Lindung – Budidaya


Terdiri atas komponen kawasasan Lindung dan Kawasan Budidaya
Memiliki arti jika dilihat dalam perspektif wilayah sistem ekologi/ekosistem
Kawasan Lindung: Memiliki fungsi melindungi kelesetarian lingkungan hidup baik
di kawasan itu sendiri maupun di luar kawasan Kawasan
Budidaya (Culture Area): Memiliki fungsi utama budi daya (culture)

Wilayah Perdesaan & Perkotaan Kawasan Perkotaan:

Kawasan non pertanian, pusat permukiman perkotaan, pusat pelayanan perkotaan


dengan kerapatan/densitas spasial tinggi

Kawasan Perdesaan: Kawasan pemanfaatan ruang utama aktifitas-aktifitas berbasis


pertanian dan pengelolaan sumberdaya alam beserta kegiatan pengolahan/industri
pertanian dan non pertanian, distribusi dan pasar pertanian dan non pertanian yang
memiliki kerapatan/kepadatan yang rendah.

Wilayah sistem ekonomi dan social :

Wilayah sistem ekonomi: misalnya wilayah pembangunan, kawasan andalan,


kawasan agropolitan, kawasan pertumbuhan (terkait dengan produktivitas dan
mobilisasi sumberdaya, efisiensi, percepatan pertumbuhan wilayah)
Wilayah sistem sosial: misalnya kawasan adat, kawasan cagar budaya, kawasan
publik kota (pewilayahan menurut sistem budaya, etnik bangsa)

Permasalahan dan prinsip-prinsip pengembangan wilayah

 Kendala utama dan masalah teknis


 Visi dan misi pengembangan wilayah
 Penyusunan strategi/rencana pengembangan wilayah, 
 Pembuat master plan  atau rencana induk
 Pembuatan program tahunan

PERMASALAHAN PENGEMBANGAN WILAYAH :

 Kendala umum/utama :

 Landasan Hukum; 
 Tidak tersedianya data/informasi 
 Tidak tercukupinya sumberdaya yang dibutuhkan (dana, sarana-prasarana, pelaku/sdm)
 Stabilitas dinamik  (keamanan)

 Masalah teknis :
 Menentukan visi; harapan yang ingin dicapai di masa depan (dalam periode tertentu)
dengan adanya PENGWIL

 Menentukan misi; definisi tugas masing-masing pelaku pengembangan wilayah (secara


garis besar)

 Menentukan strategi; rencana pengembangan dari masing-masing  pelaku, yang akan


dilaksanakan sebagai program-program dalam mencapai misi

MENGATASI MASALAH UTAMA :


Landasan Hukum
Peraturan perundangan yang melandasi PENGWIL antara lain adalah UUD 1945; UU No. 32
Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah; UU No. 32 Tahun 1997 tentang Pengelolaan dan
Perlindungan Lingkungan Hidup; UU No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam
Hayati dan Ekosistemnya; UU No. 26/2007 tentang Penataan Ruang serta peraturan pemerintah.
“UU TERSEBUT MERUPAKAN DASAR HUKUM YANG HARUS DIPERHATIKAN
DALAM AKTIVITAS PENGEMBANGAN WILAYAH”  

Data Informasi

Penyiapan data, khususnya oleh lembaga resmi (BPS) dan lembaga-lembaga lain (Bappeda
misalnya) harus digalakan dan harus diterbitkan secara resmi, dengan terlebih dahulu dilakukan
pengumpulan data/informasi secara rutin dan kontiyu (intesif).

Sumber Daya ( Dana dan SDM)

Usaha penggalian kekayaan wilayah, PAD, penanaman kepercayaan kepada investor dan
masyarakat agar bersedia mengadakan investasi dan membayar pajak (menjadi modal untuk
melaksanakan program PENGWIL)
Peningkatan integritas, kemampuan, kinerja, etos kerja aparat/administrator/pelaku (SDM) yang
terkait PENGWIL

Stabilitas Dinamik

Mengupayakan meningkatnya peran serta masyarakat dalam menciptakan situasi yang aman

Visi pengembangan wilayah pertanian :

Dengan memperhatikan kondisi objektif di daerah dan sadar sepenuhnya akan kompleksitas
permasalahan yang melingkupi pembangunan di Kabupaten Musi Rawas, maka ditetapkan Visi
Pembangunan Kabupaten Musi Rawas Tahun 2005-2010 sebagai berikut;  
"Meningkatnya Kesejahteraan Masyarakat dan Perekonomian Daerah berbasis Agraris"

Misi pengembangan wilayah pertanian :

Misi pembangunan Kabupaten Musi Rawas tahun 2005–2010,


yaitu:
1. Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
2. Meningkatkan Perekonomian Daerah
3. Meningkatkan Pelayanan Publik

 Berkenaan dengan cara yang paling tepat agar misi dapat dicapai secara efektif atau untuk
mencapai tujuan
Contoh:
1. Pengembangan infrastruktur strategis untuk merangkai agropolitan desa/distrik menjadi
jaringan regional
2. Membangun agropolitan desa/district dan agropolitan center untuk memperluas hubungan
sosial, ekonomi, budaya dan politik yang lebih luas.
3. Pengembangan fasilitas pelayanan kebutuhan dasar (pendidikan, kesehatan, dan informasi)

di setiap agropolitan distrik .


Program Merupakan kegiatan-kegiatan umum yang akan dilaksanakan
Contoh:  
Program pembiayaan Skim Pelayanan Pembiayaan Pertanian (SP3)

KESIMPULAN :
Dengan demikian tugas meresume untuk PTS( Penilaian Tengah Semester) mata kuliah Perencanaan
dan Pengembangan Wilayah Pertanian Perbatasan dari sumber yang saya kumpulkan yaitu dari materi
yang telah dibagikan oleh dosen yang bersangkutan terima kasih

Anda mungkin juga menyukai