Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

MEKANISASI PERTANIAN

DISUSUN OLEH:

Heronius 2040202071

Haprori Triani Banurea 2040202068

Muhammad Wahyu Nurul Azmi 2040202090

Indah ratna ningsih 2040202057

Nursalehuddin 2040202018

Sutra 2040202023

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN

2021
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Mekanisasi pertanian memiliki pengertian yang beragam. Secara


umum, mekanisasi pertanian diartikan sebagai pengenalan dan penggunaan
dari setiap bantuan yang bersifat mekanis untuk melangsungkan operasi
pertanian. Bantuan yang bersifat mekanis tersebut termasuk semua jenis alat
atau perlengkapan yang digerakkan oleh tenaga manusia, hewan, motor bakar,
motor listrik, angin, air dan sumber energi lainnya.
Secara umum mekanisasi pertanian dapat juga diartikan sebagai
penerapan ilmu teknik untuk mengembangkan, mengorganisasi, dan
mengendalikan operasi didalam operasi pertanian. Ruang lingkup mekanisasi
pertanian juga berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi dan
modernisasi pertanian.
Ada pula yang mengartikan bahwa pada saat ini teknologi mekanisasi
pertanian yang digunakan dalam proses produksi sampai pasca
panen(penanganan dan pengolahan hasil) bukan lagi hanya teknologi yang
didasarkan pada energi mekanis. Namun sudah mulai menggunakan teknik
elektonika atau sensor, nuklir, image processing sampai teknologi robotik.
Jenis teknologi tersebut digunakan baik untuk proses produksi, pemanenan,
dan penanganan atau pengolahan hasil pertanian.
Dalam penerapan mekanisasi pertanian terdapat beberapa tujuan yang
ingin dicapai yakni:
a. Memaksimalkan hasil panen dan mengelolanya dengan baik

b. Memiliki target hasil panen yang harus dicapai dan pengendalian setelah
panen
c. Memiliki banyak waktu untuk mengolah lahan pasca panen lalu masuk ke
masa tanam produktif pada lahan. Dengan kata lain memaksimalkan
fungsi lahan
d. Menghindari gagal panen yang penyebabnya kurang tenaga kerja. Maka
untuk mengurangi resiko tersebut aka nada bantuan alat pertanian yang
modern.
e. Menjaga dan meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut diperoleh rumusan masalah


sebagai berikut:
a. Apa alat yang digunakan untuk menyiram tanaman secara otomatis?

b. Bagaimana cara kerja sprinkle water?

c. Apa keunggulan sprinkle water?

3. Tujuan Praktikum

Berdasarkan latar belakang serta rumusan masalah diatas maka tujuan


dari praktikum ini yaitu:
a. Mengetahui jenis alat pertanian dalam proses pengairan

b. Mengetahui cara kerja alat pengairan otomatis

c. Mengetahui keunggulan alat pengairan otomatis


BAB II
METODOLOGI PRAKTIKUM
1. Waktu dan Tempat

Praktikum mekanisasi pertanian dilaksanakan pada tanggal 09 oktober


2021 di lahan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
jalan salak, Juata Laut, Tarakan Utara, Kalimantan Utara.

2. Prosedur Praktikum

Praktikum dilaksanakan dengan menerapkan langkah-langkah berikut:

a. Mendengarkan arahan dari dosen pembimbing untuk kelompok


praktikum
b. Mendengarkan arahan dari petani secara langsung mengenai
penggunaan sprinkle water
c. Mengamati sprinkle water yang beroperasi di lapangan
d. Mengamati sprinkle water yang beroperasi di lapanga
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

SPRINKLE WATER

sprinkle water merupakan alat dalam bidang pertanian yang berperan sebagai alat
penyalur penyedia kebutuhan air secara otomatis. Diamana sprinkle water ini digunakan
untuk mempermuda dan mempercepat pengairan pada lahan yang luas serta
menghematan tenaga. Penggunaan alat ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan air pada
tanaman pada setiap kondisi cuaca. Sprinkle water digunakan dengan cara menarik air
dari sumber tertentu dan menyemprotkan air tersebut melalui pipa saluran sprinkle ke
tanaman.

Sprinkle water memiliki 4 pipa yang memiliki tugas yang berbeda yakni:

a. Pipa 1 berfungsi sebagai pipa utama yang berfungsi sebagai saluran air yang
paling besar. Air yang pertama kali ditarik dari sumber air akan terlebih
dahulu melalui pipa ini.
b. Pipa 2 berfungsi sebagai pipa yang menjadi tempat pembagian air yang telah
melewati pipa pertama.
c. Pipa 3 berfungsi sebagai penyalur air pada tiap barisan tanaman.

d. Pipa 4 merupakan pipa yang akan menyemprotkan secara langsung air yang telah
ditarik. Pada bagian inilah pengatran luas penampang diberlakukan.
BAB IV

PENUTUP

KESIMPULAN

Sistem irigasi sprinkler menggunakan sistem penyemprotan air seperti curah hujan alami.
Tekanan air disalurkan kemudian dikeluarkan melalui nozzle yang kemudian memecahkan air
sehingga keluar seperti titik-titik air hujan. Tekanan air berasal dari pompa yang mendorong
air melalui pipa kemudian keluar melalui nozzle. Nozzle selain berfungsi sebagai pemecah
air, juga dapat digunakan untuk mengatur tekanan jarak dan banyak sedikitnya air yang
keluar.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai