DISUSUN OLEH:
NAMA : Dilla Mantyasih
NIRM : 0401231498
Kelas : PPB-1A
Prodi: Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan
~1~
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “identifikasi system
pertanian modern di kampus polbangtan”. Ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah sebagai pemenuhan tugas mata
kuliah Sistem Pertanian. Selain itu, laporan ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
mengenai bagaimana peralatan mesin dan cara pengaplikasian. Bagi para pembaca dan juga
kami sebagai penulis.
Kemudian kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Dr.Ir. Harwanto M,Si selaku
dosen Sistem Pertanian yang telah memberikan tugas ini yang dapat menambah wawasan
serta pengetahuan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Saya menyadari bahwa tugas yang kami tulis ini kiranya jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu, kritik dan saran yang membangun amat kami butuhkan demi kesempurnaan
laporan ini.
Malang, 28 September
2023
Dilla mantyasih
~2~
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Penerapan teknologi pada usaha pertanian ber-evolusi sejalan dengan
perkembangan budaya dan kehidupan manusia, karena pada dasarnya usaha
menyediakan pangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan itu
sendiri. Dengan demikian, pertanian modern tingkat penerapannya sejalan dengan
tingkat perkembangan teknologi masyarakat pelakunya. Bangsa Indonesia yang
jumlah penduduknya 250 juta jiwa mempunyai pendidikan yang sangat beragam, di
mana pada masyarakat pelaku pertanian rata-rata pendidikan mereka rendah, sehingga
tingkat penguasaan teknologinya juga rendah. Bagusnya, teknologi bidang pertanian
dapat diadopsi berdasarkan pengalaman empiris, tanpa harus mengetahui proses
ilmiahnya. Namun akibat dari hal tersebut, adopsi komponen teknologi pertanian
modern sering mendatangkan dampak negatif terhadap lingkungan dan keberlanjutan
produksi, tanpa disadari oleh para pelakunya.
Pertanian merupakan industri biologis yang memanfaatkan proses biokimia,
menggunakan media tanaman. Pertanian modern mengubah proses alamiah tanaman
yang semula semata-mata hanya menggunakan unsur-unsur hara asli dari dalam
tanah, diganti dengan proses pemacuan pertumbuhan dan hasil penennya melalui
pemupukan, pestisida, dan varietas-varietas sintetik yang rakus hara untuk
berproduksi tinggi. Penerapan teknologi pertanian modern sejak tahun 1970 atau yang
dikenal sebagai teknologi revolusi hijau, disamping telah meningkatkan produksi
300% dibandingkan produksi tahun 1960-an, juga meninggalkan dampak negatif pada
mutu lingkungan dan keanekaragaman hayati (IRRI, 2004).
Kekhawatiran akan terjadinya penurunan mutu lingkungan, kerusakan lahan
dan ketidak-berlanjutan sistem usaha pertanian, telah disuarakan oleh banyak
ilmuwan sejak tahun 1990 dan praktik usaha pertanian yang dapat menjaga
keberlanjutan telah banyak dianjurkan (Harwood, 1987; Carter, 1988; Greenland,
1997; Harrington, 1992; Swaminathan, 1997; Sumarno dan Suyamto, 1998).
Di Indonesia program konservasi sumber daya lahan, baru dimaknai secara
terbatas pada lahan pertanian perbukitan atau lahan yang berlereng, sedangkan pada
lahan datar dan lahan sawah dapat dikatakan belum ada program pelestarian mutu dan
~3~
kesuburan tanah. Padahal semua lahan pertanian dengan pengelolaan yang sangat
intensif tetapi kurang tepat dapat mengalami kerusakan. Tisdale et al., (1993)
menyebutkan dua belas faktor yang dapat mengakibatkan degradasi tanah dan dapat
menurunkan produktivitas tanah serta mengurangi keberlanjutan sistem produksi
pertanian.
2. TUJUAN
1) Mengetahui system pertanian modern di Indonesia dan internasional
2) Mengetahui cara mengaplikasian system modern tersebut
3. MANFAAT
1) Meningkatkan kapasitas kerja sehingga intensitas tanam meningkat.
2) Meningkatkan kualitas pertanian, sehingga terjaminnya ketepatan, proses,
hasil dan mutu produk pertanian.
3) Meningkatkan keamanan dan kenyamanan untuk meningkatkan produktivitas
dalam bidang pertanian.
~4~
BAB II
PEMBAHASAN
A. LITERATUR
2.1 System Hidroponik
Pengertian Hidroponik (1) Hydroponic secara harfiah berarti Hydro = air, dan
phonic = pengerjaan. Sehingga secara umum berarti system budidaya pertanian tanpa
menggunakan tanah tetapi menggunakan air yang berisi larutan nutrient. Budidaya
hydroponik biasanya dilaksanakan di dalam rumah kaca (greenhouse) untuk menjaga
supaya pertumbuhan tanaman secara optimal dan benar – benar terlindung dari
pengaruh unsur luar seperti hujan, hama penyakit, iklim dan lain–lain. Keunggulan dari
beberapa budidaya dengan menggunakan sistem hydroponic antara lain: Kepadatan
tanaman per satuan luas dapat dapat dilipat gandakan sehingga menghemat penggunaan
lahan. (2) Mutu produk seperti bentuk, ukuran, rasa, warna, kebersihan dapat dijamin
karena kebutuhan nutrient tanaman dipasok secara terkendali di dalam rumah kaca.(3)
Tidak tergantung musim/waktu anam dan panen, sehingga dapat diatur sesuai dengan
kebutuhan pasar.
Jenis hidroponik dapat dibedakan dari media yang digunakan untuk berdiri
tegaknya tanaman. Media tersebut biasanya bebas dari unsur hara (steril), sementara itu
pasokan unsur hara yang dibutuhkan tanaman dialirkan ke dalam media tersebut
melalui pipa atau disiramkan secara manual. Media tanam tersebut dapat berupa kerikil,
pasir, gabus, arang, zeolite atau tanpa media agregat (hanya air). Yang paling penting
dalam menggunakan media tanam tersebut harus bersih dari hama sehingga tidak
menumbuhkan jamur atau penyakit lainnya. Keuntungan Sistem Hidroponik
(1)Keberhasilan tanaman untuk tumbuh dan berproduksi lebih terjamin. (2)Perawatan
lebih praktis dan gangguan hama lebih terkontrol.(3) Pemakaian pupuk lebih hemat
(efisien).(4)Tanaman yang mati lebih mudah diganti dengan tanaman yang baru . (5)
Tidak membutuhkan banyak tenaga kasar karena metode kerja lebih hemat dan
memiliki standarisasi.(6)Tanaman dapat tumbuh lebih pesat dan dengan keadaan yang
tidak kotor dan rusak.(7)Hasil produksi lebih continue dan lebih tinggi disbanding
dengan penanama ditanah. (8)Harga jual hidroponik lebih tinggi dari produk non-
hydroponic.(9)Beberapa jenis tanaman dapat dibudidayakan di luar musim.(10)Tidak
ada resiko kebanjiran,erosi, kekeringan, atau ketergantungan dengan kondisi alam.(11)
~5~
Tanaman hidroponik dapat dilakukan pada lahan atau ruang yang terbatas, misalnya di
atap, dapur atau garasi. Kelemahan Sistem Hidroponik (1)Investasi awal yang mahal.
(2) Memerlukan keterampilan khusus untuk menimbang dan meramu bahan kimia. (3)
Ketersediaan dan pemeliharaan perangkat hidroponik agak sulit.
Metode Hidroponik
Prinsip dasar hidroponik dibagi menjadi dua yaitu hidroponik substrat
dan NFT (Nutrient Film Technique). Kedua bentuk hidroponik tersebut, dapat
dibuat tenik–teknik baru yang dapat disesuaikan dengan kondisi keuangan dan
ruang yang tersedia.(1) Hidroponik Substrat. Hidroponik substrat tidak
menggunakan air sebagai media, tetapi menggunakan media padat (bukan
tanah) yang dapat menyerap atau menyediakan nutrisi, air, dan oksigen serta
mendukung akar tanaman seperti halnya fungsi tanah.
Media yang dapat digunakan seperti apung, pasir, serbuk gergaji, atau
gambut. Media tersebut berfungsi seperti tanah. Kemampuan mengikat
kelembaban suatu media tergantung dari ukuran partikel, semakin kecil ukuran
partikel maka semakin besar luas permukaan pori,sehingga semakin besar pula
kemampuan menahan air. Bentuk partikel media yang tidak beraturan lebih
banyak menyerap air disbanding yang berbentuk bulat rata. Media yang berpori
juga memiliki kemampuan lebih besar untuk menahan air. Pilihan jenis media
tergantung pada ketersediaan dana, kualitas, dan jenis hidroponik yang akan
dilakukan. Media substrat hidroponik tidak boleh mengandung racun (toksik).
Beberapa contoh media yang mengandung racun adalah sebagai berikut: (1)
Serbuk gergaji, kadang–kadang mengandung garam dapur (NaCl) yang tinggi
akibat dari kayu yang pernah diletakkan di laut, sehingga serbuk gergaji harus
dicuci di air tawar sebelum digunakan sebagai media tanam. (2) Media batu
apung dan pasir yang berasal dari laut, karena mengandung CaCO3 sangat
tinggi.
Sistem Hidroponik Sistem dari tanaman hidroponik ini adalah sebagai
berikut:(1)Memberikan bahan makanan dalam larutan mineral atau nutrisi yang
diperlukan tanaman dengan cara siram atau diteteskan.(2) Melalui teknik ini
dapat dipelihara lebih banyak tanaman dalam satuan ruang yang lebih sempit.
Bahkan, tanpa media tanah dapat dipelihara sejumlah tanaman lebih produktif.
Macam macam system hidroponik,yakni:
~6~
1. AEROPONIC SYSTEM
Merupakan sistem hydroponik yang canggih dan membutuhkan
investasi yang cukup mahal. Cara kerjanya yakni larutan nutrisi dari
penampungan disemprotkan (injeksi) melalui nosel ( nozzle spray )
berbentuk kabut langsung ke akar, sehingga akar tanaman lebih mudah
menyerap larutan nutrisi yang terukur ( ppm ) serta oksigen. Dengan
menggunakan pewaktu (timer) maka, secara berkala akar akan selalu
disemprotkan menggunakan nosel khusus dengan durasi tertentu agar akar
tanaman tetap basah.
~7~
akarpun akan terpenuhi pasokan oksigennya. Kelemahan sistem ini adalah
air nutrisi diharuskan tetap mengalir dari pagi sampai sore tanpa putus,
artinya jika terjadi kerusakan pompa atau ada masalah lain hingga
terhentinya sirkulasi air, maka akan beresiko kematian atau mempengaruhi
mutu pertumbuhan terhadap tanaman.
6. WALTER CULTURE
Merupakan system hidroponik yang sederhana. Di Indonesia lebih
populer disebut dengan Sistim Rakit Apung . Wadah yang menyangga
tumbuhan biasanya terbuat dari Styrofoam (atau lainnya) dan mengapung
langsung di atas cairan nutrisi. Dibantu pompa udara (aerator) ke dalam air
stone yang membuat gelembung-gelembung sebagai suplay oksigen
tambahan ke akar-akar tanaman.
~8~
pertumbuhan dari dalam wadah menggunakan perantara sejenis sumbu,
seperti kain flanel atau lain sebagainya.
~9~
Gambar system hidroponik dan system growing underground
B. LINGKUNGAN KAMPUS
2.3 TANAMAN PANGAN DAN MESIN MODERN
Lahan pertanian dan keterbatasan air merupakan fenomena dasar dalam suatu
pengembangan pertanian tanaman pangan. Lahan pertanian yang ada terus mengalami
penyusutan, karena tergeser oleh aktivitas non pertanian. Disamping itu permasalahan
produksi, pasca panen, distribusi, dan pemasaran masih sering terjadi akibat lemahnya
dukungan sarana dan prasarana pertanian. Oleh karena itu, dukungan sarana dan
prasarana pertanian perlu dikembangkan dalam suatu rancangan yang komprehensif.
~ 10 ~
Hadirnya aneka mesin dan alat canggih akan makin mempermudah kita dalam
mengelolah tanah pertanian. Dari cara penanaman, perawatan,hingga pemanenan kini
sudah bisa di bantu oleh alat inovasi yang inovatif dalam pertanian.
Seperti gambar diatas adalah tanaman melon Hidroponik memang bisa di jadikan
solusi bagi mereka yang tak punya lahan atau memiliki lahan sempit. tanaman Melon
ini untuk infestasi punya nilai jual tinggi, jenisnya “Melon Golden”.media yang di
gunakan adalah batu zeolit yang di campur dengan cocopeat atau serat kelapa, setelah
itu media tanam di beri pupuk NPK di tambah unsur mikro serta hormon
pertumbuhan,untuk pengairannya menggunakan fertigasi atau sistem irigasi tetes.
Panennya 65 hari setelah masa tanam, dan dapat di panen sepanjang musim.Dalam satu
tahun bisa 3 – 4 kali pemanenan.
~ 11 ~
BAB III
KESIMPULAN
Pertanian adalah suatu komponen penting dari kehidupan ini.tanpa adanya pertanian
kehidupan di dunia ini tidak akan berlangsung seiring dengan perkembangan
zaman.Pertanian pun berkembang pula dengan berbagai jenis bentuk, Baik dari segi peralatan
yang di gunakan, tenaga kerja maupun lahan dan penemuan – penemuan baru tentang
pertanian. Perkembangan ini biasa di sebut dengan Pertanian Modern, yaitu pertanian yang
menggunakan alat – alat dan teknologi modern dalam pengolahan pertanian.
~ 12 ~
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikihow.com/menanam-Jagung-Popcorn
http://pertanian.magelangkota.go.id/informasi/artikel-pertanian/403-teknik-budidaya-bawang-
merah
http://disperta.mojokertokab.go.id/artikel/budidaya-tanaman-kakao-1569395271
http://www.shuterstok.com/
~ 13 ~