Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM

MEKANISASI PERTANIAN
“SISTEM IRIGASI TERTUTUP”

Disusun oleh:
NAMA :Adlina Hanania Hawwari
NIM :205040201111005
KELOMPOK : A2
ASISTEN :1. DHANU KUSUMA F
2. AKBAR FEBRIYANSYAH
3. LINDA ALVIYANI
4. NABILA PUSPA
5. HAFIZH NUR SALAM

JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2021

Praktikum Evaluasi Sistem Irigasi Tertutup – Mekanisasi Pertanian 2020/2021


BAB 1 PENDAHULUAN

1. TUJUAN
Tujuan mempelajari materi irigasi tertutup adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui prinsip dasar irigasi tetes
2. Mengetahui metode dan komponen dari irigasi tetes
3. Mengetahui kelebihan dan kekurangan irigasi tetes
4. Mengetahui macam macam Irigasi

Praktikum Evaluasi Sistem Irigasi Tertutup – Mekanisasi Pertanian 2020/2021


BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Jelaskan Prinsip Dasar Irigasi Tetes (2 Sitasi)


a. Menurut Ridwan(2013) Irigasi tetes merupakan irigasi bertekanan rendah dan debit
kecil dengan sistim pemberian air diaplikasikan hanya pada daerah sekitar
perakaran tanaman melalui sistim penetes (emitter). Irigasi tetes menjadi salah
satu alternatif sistim irigasi hemat air yang tepat untuk diterapkan pada lahan kering.
Irigasi tersebut saat ini cukup populer tidak hanya diterapkan pada daerah kering,
tetapi juga di daerah perkotaan dan daerah-daerah basah dimana air bernilai
mahal.
b. Menurut(Hansen et al. 1992) dalam(Adiguna dan Rejo.2018) Irigasi tetes
merupakan metode pemberian air dengan debit rendah dan frekuensi tinggi secara
berkelanjutan pada tanaman baik melalui permukaan tanah maupun langsung ke zona
perakaran menggunakan emiter baik tunggal maupun dalam bentuk drip line (selang
berlubang). Aliran air pada irigasi tetes memanfaatkan gaya kapilaritas dan
gravitasi yang bergerak secara vertical dan horizontal dalam profil tanah .
c. Menurut (Pasaribu, dkk, 2013)dalam (Mustaw,dkk,2017) Irigasi tetes (Drip
Irrigation) merupakan salah satu teknologi mutakhir dalam bidang irigasi yang telah
berkembang di hampir seluruh dunia. Teknologi ini pertama diperkenalkan di Israel,
dan kemudian menyebar hampir ke seluruh pelosok penjuru dunia. Pada hakikatnya
teknologi ini sangat cocok diterapkan pada kondisi lahan berpasir, air yang sangat
terbatas, iklim yang kering dan komoditas yang diusahakanmempunyai ekonomis
yang tinggi.

2.2 Sebutkan dan Beri Penjelasan Singkat Beberapa Metode Irigasi Tetes (2 Sitasi)

Menurut Cahyati dan Sutrisno(2015)Pemberian air irigasi pada irigasi tetes


meliputi
beberapa metoda pemberian, yaitu sebagai berikut:
a. Irigasi tetes (drip irrigation).
b. Irigasi bawah permukaan
c. Bubbler irrigation.
d. Irigasi percik (spray (c) Air

Sedangkan menurut Velthuzeend,dkk(2017) Ada dua metode penyiraman irigasi tetes


yang biasa dilakukan oleh PT Nusantara Tropical Farm, yaitu metode penyiraman silang
dan penyiraman blok.Metode penyiraman silang yaitu cara penyiraman pada plot-plot

Praktikum Evaluasi Sistem Irigasi Tertutup – Mekanisasi Pertanian 2020/2021


pertanaman pisang yang saling berjauhan dalam 1 sift penyiraman, sedangkan metode
penyiraman blok yaitu cara penyiraman pada plot-plot pertanaman pisang yang saling
berdekatan dalam 1 sift penyiraman.

2.3 Sebutkan dan Beri Penjelasan Singkat Komponen Irigasi Tetes (2 Sitasi)

Menurut Udiana,dkk(2014) menjelaskan bahwa komponen penyusun sistem irigasi


tetes adalah:
a. Sumber air Irigasi
b. Pompa dan tenaga penggerak,
c. Jaringan Perpipaan
Jaringan pipa irigasi tetes terdiri dari :
1) Emiter atau penetes, merupakan komponen yang menyalurkan air dari
pipa lateral ke tanah sekitar tanaman secara kontinu dengan debit rendah
dan tekanan mendekati tekanan atmosfer.
2) Lateral, merupakan pipa dimana emitter ditempatkan. Bahan yang
digunakan sebagai lateral biasanya terbuat dari pipa PVC atau PE dengan
diameter ½ inci – 1 ½ inci.
3) Pipa sub utama atau Manifold, merupakan pipa yang mendistribusikan air ke
pipa-pipa lateral. Pipa sub utama atau manifold biasanya dari bahan pipa
PVC dengan diameter 2 inci – 3 inci.
4) Pipa utama, merupakan komponen yangmenyalurkan air dari sumber air
ke pipa-pipa distribusi dalam jaringan. Bahan pipa utama biasanya dipilih
dari pipa PVC atau paduan antara semen dan asbes. Ukuran pipa utama
biasanya berdiameter antara 7,5 – 25 cm. pipa utama dapat dipasang di
atas atau di bawah permukaan tanah.
5) Komponen pendukung, terdiri dari katup-katup, saringan, pengatur
tekanan, pengatur debit, tangki bahan kimia, sistem pengontrol dan lain-lain.
Menurut Cahyati dan Sutrisno(2015) Komponen penyusun Irigasi tetes adalah
sebagai berikut:
a. Unit utama (head unit)
b. Pipa utama (main line)
c. Pipa pembagi (sub-main, manifold)
d. Pipa Lateral
e. Alat aplikasi (applicator, emission device)
2.4 Sebutkan dan Jelasan Secara Singkat Macam- Macam Irigasi Menurut Sumber Airnya,
Cara Pengambilan Airnya, dan Cara Distribusi Lahan (2 Sitasi)

Menurut Haryanto(2018) Berdasarkan cara pengaturan, pengukuran aliran air dan


lengkapnya fasilitas, jaringan irigasi dapat dibedakan kedalam 3 (tiga) tingkatan yaitu :
1. Nonteknis
2. Semi Teknis
3. Teknis

Praktikum Evaluasi Sistem Irigasi Tertutup – Mekanisasi Pertanian 2020/2021


2.5 Jelaskan Kelebihan dan Kekurangan Sistem Irigasi Tetes (2 Sitasi)

Menurut Fitri,dkk(2016) Manfaat irigasi tetes antara lain ialah penghematan air, waktu,
tenaga kerja, dan biaya tenaga kerja. Penghematan air karena diberikan ke tanaman sesuai
dengan kebutuhan tanaman. Penyiraman dengan irigasi tetes menghemat waktu karena
penyiraman dilakukan secara otomatis dengan hanya membuka kran. Penggunaan tenaga
kerja menjadi berkurang karena penyiraman dilakukan secara serentak. Pada irigasi
tradisional (kocor), petani membutuhkan banyak air dan banyak alokasi tenaga kerja
karena dilakukan secara manual dan satu per satu tanaman.
Menurut Ridwan(2013) irigasi tetes mempunyai beberapa kelemahan yang dapat
menghalangi keberhasilan aplikasinya dalam beberapa kasus, misalnya: penyumbatan
emitter, perusakan oleh tikus atau binatang lainnya, akumulasi garam sekitar tanaman,
gerakan air tanah dan perkembangan akar tanaman yang terhambat serta keterbatasan
teknis-ekonomis

Praktikum Evaluasi Sistem Irigasi Tertutup – Mekanisasi Pertanian 2020/2021


BAB 3 METODE
3.1 ALAT BAHAN DAN FUNGSI
Alat yang dibutuhkan dalam metode ini adalah sebagai berikut
Alat Fungsi
Pipa Utama Mengalirkan air dari sumber air
Pompa Memompa air
Tusen Klep

5. CARA KERJA (Diagram Alir)

Praktikum Evaluasi Sistem Irigasi Tertutup – Mekanisasi Pertanian 2020/2021


Praktikum Evaluasi Sistem Irigasi Tertutup – Mekanisasi Pertanian 2020/2021
6. GAMBAR ALAT (Gambar tangan dan literatur)

- Gambar Tangan

- Gambar Literatur

Praktikum Evaluasi Sistem Irigasi Tertutup – Mekanisasi Pertanian 2020/2021


7. PEMBAHASAN
a. Data Hasil Praktikum

Praktikum Evaluasi Sistem Irigasi Tertutup – Mekanisasi Pertanian 2020/2021


Praktikum Evaluasi Sistem Irigasi Tertutup – Mekanisasi Pertanian 2020/2021
b. Analisa Data Hasil Praktikum

Praktikum Evaluasi Sistem Irigasi Tertutup – Mekanisasi Pertanian 2020/2021


c. Analisa Perhitungan

Praktikum Evaluasi Sistem Irigasi Tertutup – Mekanisasi Pertanian 2020/2021


d. Bandingkan Hasil Koefesien Keseragaman dari Hasil Perhitungan Dengan Literatur

e. Bagaimana Cara Pemberian Air pada Sistem Irigasi Tetes (+sitasi)

Praktikum Evaluasi Sistem Irigasi Tertutup – Mekanisasi Pertanian 2020/2021


f. Manfaat Pemberian Air dengan Menggunakan Sistem Irigasi Tetes (+sitasi)

Praktikum Evaluasi Sistem Irigasi Tertutup – Mekanisasi Pertanian 2020/2021


7.PENUTUP
a. Kesimpulan

b. Saran

Praktikum Evaluasi Sistem Irigasi Tertutup – Mekanisasi Pertanian 2020/2021


DAFTAR PUSTAKA

Praktikum Evaluasi Sistem Irigasi Tertutup – Mekanisasi Pertanian 2020/2021


LAMPIRAN

Praktikum Evaluasi Sistem Irigasi Tertutup – Mekanisasi Pertanian 2020/2021


Praktikum Evaluasi Sistem Irigasi Tertutup – Mekanisasi Pertanian 2020/2021
Praktikum Evaluasi Sistem Irigasi Tertutup – Mekanisasi Pertanian 2020/2021
Praktikum Evaluasi Sistem Irigasi Tertutup – Mekanisasi Pertanian 2020/2021
Praktikum Evaluasi Sistem Irigasi Tertutup – Mekanisasi Pertanian 2020/2021

Anda mungkin juga menyukai