Anda di halaman 1dari 8

FOTO

BERWARNA 3X4

LAPORAN PRAKTIKUM
MEKANIKA FLUIDA II
MATERI

JARINGAN PIPA SEDERHANA

NAMA : HAFIZH MAULUDI RAFI’

NIM : 215100900111006

KELOMPOK : M1

ASISTEN :

Abdurrahim 'Azmi M. Wahyu I. Ade P.


Achmad Bayazid Hidayat Mhd Luthfi Zulhaq Azizi
Chilyatun Nisa' Mya Rahmi Azizah
Dian Sari Gladys Ni Luh Wayan Yugi Laksmi Dewi
Ja'far Tsabit Rabban Naufal Hanif Nur Muhana
Lutfiah Rahmadini Nicky Zendynia Putri

LABORATORIUM TEKNIK SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN


DEPARTEMEN TEKNIK BIOSISTEM
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2022
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada praktikum kali ini membahas mengenai jaringan pipa sederhana. Pertama-tama
membahas mengenai sistem perpipaan distribusi. Sistem perpipaan distribusi adalah sistem
yang mampu membagikan air pada setiap konsumen dengan cara bentuk sambungan
langsung (house connection) atau sambungan melalui kran (public tap). Sistem distribusi
perpipaan ini dibuat agar bisa berhubungan dengan konsumen secara langsung yang memiliki
syarat distribusinya menyeluruh ke daerah pelayanan. Lalu hal yang perlu diperhatikan pada
distribusi air adalah tersedianya jumlah air yang baik dan kualitas air yang terjada dengan baik
pula.
Selanjutnya membahas mengenai sistem perpipaan yang ada. Jenis perpipaan ada 2
yaitu ada sistem bercabang dan sistem loop yang tidak berujung. Sistem bercabang memiliki
akhir di bagian ujungnya. Suplai ke bangunan dapat diperoleh dari cabang utama kecil yang
dihubungkan oleh pipa mains lalu pipa mains dihubungkan ke pipa utama. Lalu untuk sistem
loop pipa akan membentuk lingkaran yang dihubungkan antara satu dengan lainnya. Masing-
masing sistem memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri. Lalu pada program EPANET
kita juga bisa mendesain sistem perpipaan yang bisa dibuat. Menggunakan komponen seperti
reservoir, pompa, pipa, dan tangki untuk membantu dalam pendesainan.

1.2 Tujuan
a. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami komponen-komponen pada jaringan
pipa sederhana
b. Mahasiswa dapat membuat jaringan pipa sederhana dengan baik
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Jaringan Pipa Distribusi serta Fungsinya


Jaringan pipa distribusi adalah jaringan pipa yang menghantarkan air bersih dari reservoir
(tandon) menuju daerah palayanan (rumah konsumen). Pendistribusiannya memerlukan
tekanan air yang cukup sehingga dapat digunakan oleh konsumen setiap harinya. Jaringan
distribusi air harus memiliki perencanaan yang detail mengenai wilayah yang bersangkutan.
Wilayah tersebut dicari garis kontur dan jaringan jalannya. Dalam pembuatan jaringan pipa
distribusi merencanakan jumlah penduduk dan sosial ekonomi, topografi, dan pemilihan jalur
pipa (Udju, 2014).
Sistem perpipaan distribusi adalah sistem yang mampu membagikan air pada setiap
konsumen dengan cara bentuk sambungan langsung (house connection) atau sambungan
melalui kran (public tap). Pada zat cair yang ideal saat mengalir di dalam pipa tidak akan
memiliki kehilangan energi, tetapi zat cair yang memiliki kekentalan pasti akan mengalami
kehilangan energi. Kehilangan energi tersebut dikarenakan terjadinya gesekan antara zat cair
yang memilki kekentalan dengan dinding pipa dan/atau antara zat cair dengan zat cair itu
sendiri. Perpipaan distribusi diharapkan bisa menyalurkan air sampai ke masyarakat
konsumen (Sophian dan Rachman, 2020).

2.2 Jenis Sambungan Pelanggan


Sistem distribusi perpipaan ini dibuat agar bisa berhubungan dengan konsumen secara
langsung yang memiliki syarat distribusinya menyeluruh ke daerah pelayanan. Sistem ini
terdiri dari sistem perpipaan, hidran kebakaran, sistem pemompaan, dan reservoir distribusi.
Sistem distribusi bisa membawa air yang telah diolah dari instalasi menuju pemukiman,
perkantoran, industri, dan fasilitas penampungan air. Hal penting dalam distribusi air adalah
tersedianya jumlah air yang cukup dan tekanan yang memenuhi, serta menjaga kualitas air
dari instalasi pengolahan juga menjaga tekanan air pada sepanjang pipa sambungan
(Salilama, 2018).
Kebutuhan air digunakan oleh seluruh masyarakat, sehingga diperlukan penyaluran air
yang baik. Jenis pelayanan air dikenal sebagai sambungan rumah dan kran umum.
Sambungan rumah dicirikan dengan adanya kran yang tersedia di dalam rumah. Pengguna
sambungan rumah ditentukan oleh jumlah populasi rata-rata dalam satu rumah tangga. Untuk
sambungan umum atau kran umum berupa kran atau temapt pengambilan air secara kolektif
yang disediakan oleh sekolompok rumah. Untuk penggunaan air tersebut bisa menjadi
kebutuhan domestik untuk keperluan rumah tangga ataupun kebutuhan nondomestik yang
digunakan oleh badan komersil dan insdustri (Septima, 2017).

2.3 Jenis Sistem Jaringan Distribusi Perpipaan


Jenis perpipaan ada 2 yaitu ada sistem bercabang (branch) dan sistem loop/grid yang
tidak berujung. Untuk sistem yang bercabang memiliki prinsip seperti cabang pohon. Sistem
ini memiliki akhir di bagian ujungnya. Tapping untuk suplai ke bangunan dapat diperoleh dari
cabang utama kecil (sub-mains) yang dihubungkan oleh pipa mains (secondary feeders). Pipa
mains dihubungkan ke pipa utama (trunk lines/primary feeders). Aliran yang ada di perpipaan
ini selalu sama. Keuntungan sistem ini adalah distribusi sederhana, perencanaan pipa mudah,
dan ukuran pipa merupakan ukuran yang ekonomis. Untuk kergiannya saat terjadi endapan
akan berkumpul yang menyebabkan bau dan rasa, saat diperbaiki bagian yang ada
dibawahnya tidak bisa mengalirkan air, dan tekanan berkurang bila area distribusi bertambah
(Sophian dan Rachman, 2020).
Jenis sistem yang kedua adalah distribusi dengan model lingkaran (loop). Sistem ini
memiliki lebih dari satu arah pengaliran, dimana tidak terdapat titik yang mati. Pada sistem
melingkar ini pipa akan membentuk lingkaran yang dihubungkan antara satu dengan lainnya.
Keuntungan dari sistem ini saat tejadi kerusakan hanya sebagian kecil daerah yang terganggu,
tidak ada kotoran yang bisa mengendap, tekanan air merata sehingga distribusi air juga
merata. Untuk kerugiannya antara lain pipa harus melingkar yang memiliki panjang dan
diameter yang besar, tekanan dalam pipa akan lebih rendah (Udju, 2014).

2.4 Komponen Jaringan Perpipaan EPANET


Program EPANET dapat digunakan utnuk menggambarkan simulasi hidrolis dan
kecenderungan air yang mengalir di dalam jaringan pipa. Hal ini menunjukkan bahwa jaringan
perpipaan dapat dirancang melalui program ini. Dalam pembuatan jaringan pipa pada program
EPANET memiliki beberapa toolbar seperti pipa, node, pompa, katup, dan juga reservoir atau
tangki air. Nantinya jaringan perpipaan ini dapat diketahui tekanan air maupun periode
pengalirannya berdasarkan rangkaian yang kita buat (Wirayuda, 2019).
Pada program EPANET terdapat beberapa toolbar yang bisa membantu kita untuk
membuat sistem perpipaan bisa terjadi. Toolbar-toolbar tersebut yang ada antara lain pertama
junction untuk menambah titik. Kedua, reservoir untuk menambah reservoir. Ketiga, tank untuk
menambah tangki. Keempat, pipe untuk menambah pipa. Kelima, pump untuk menambah
pompa. Keenam, katup untuk menambah katup. Ketujuh, label untuk menambah label untuk
menandai sistem yang dibuat (Irawan, 2020).
DAFTAR PUSTAKA

Irawan DS. 2020. Modul Operasi Program EPANET. Program Studi Teknik Lingkungan,
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Bakrie
Salalima A, Ahmad D, dan Madjowa NF. 2018. Analisis kebutuhan air bersih (PDAM) di
wilayah Kota Gorontalo. RADIAL 6(2) : 102-113
Sepmita S. 2017. Studi Evaluasi Dan Perencanaan Pengembangan Jaringan Distribusi Air
Bersih di Cabang Sepanjang Kabupaten Sidoarjo. Jurusan Tenik Sipil, Fakultas
Teknik, Universitas Muhammadiyah Malang.
Sophian R dan Rachman HF. 2020. Tinjauan Sistem Jaringan Perpipaan Air Bersih Kampus
Universitas Muhammadiyah Makassar. Skripsi. Jurusan Sipil Pengairan, Fakultas
Teknik, Universitas Muhammadiyah Makassar
Udju JIR. 2014. Evaluasi Jaringan Perpipaan Distribusi Air Bersih Daerah Layanan
Kamelimabu Kecamatan Katikutana Selatan Kabupaten Sumba Tengah. Skripsi.
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan, Institut Teknologi
Nasional, Malang.
Wirayuda LG. 2019. Analisa Jaringan Pipa Distribusi Air PDAM Unit Praya di Kecamatan Praya
Kabupaten Lombok Tengah. Skripsi. Program Studi Rekayasa Sipil, Fakultas Teknik,
Universitas Muhammadiah Mataram.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai