Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

MEKANIKA FLUIDA I

KEHILANGAN HEAD PADA BERBAGAI SAMBUNGAN

Oleh

Nama : DZAKI IKHWAN SYAWQIE


NIM : 235100901111034
Kelompok : O2
Asisten :

NAZHMI HARIZ NURUL KHAIRANA


WELDA AFRIZZAHRA MUHAMMAD IHSAN
NAOKO EKA PRAMESTI GABY SABRINA PUTRI M
ATHIYYA FAIQAH VILONIA JASMINE ELFANDI
MUHAMMAD RAFIF AHNAN SYAFIRA AYU MUSTIKA
JIHAN SHAFA SALSABILA ULINNUHA NIHAYAH
FAIZATUL ULYA SHINTA NUR IHSANI
SATRIO WICAKSONO

LABORATORIUM TEKNIK SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN


DEPARTEMEN TEKNIK BIOSISTEM
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2024
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Penggunaan pipa banyak dimanfaatkan pada kehidupan masyarakat umum. Pipa merupakan
alat transportasi fluida yang digunakan dari tempat penampungan menuju tempat pemakaian.
Proses tersebut memerlukan adanya instalasi perpipaan dengan variasi ukuran diameter pipa.
Selain variasi ukuran pipa, terdapat pula variasi bahan pipa diantaranya pipa besi atau galvanis yang
memiliki sifat lebih kuat serta tahan terhadap temperatur yang tinggi sehingga membuatnya tidak
mudah pecah (Putra et al., 2017).
Air dapat mengalir pada saluran dan merupakan hal terpenting di kehidupan kita. Sehari hari kita
sering jumpai penggunaan pipa pada saluran fluida. Efisiensi sistem perpipaan dapat dicapai ketika
sistem dirancang secara optimal. Dalam saluran tertutup ada tekanan dalam aliran. Tekanan ini
dapat berubah karena perubahan penampang dan gesekan fluida, sehingga gesekan ini
menyebabkan penurunan tekanan atau kehilangan tekanan (head loss) (Fadhli dan Sriwati, 2017).
Head loss sendiri terbagi menjadi dua, yaitu head loss mayor dan head loss minor. Head loss
mayor dapat terjadi ketika adanya turbulensi dan kekentalan zat cair karena adanya kekasaran
dinding batas pipa yang dimana akan menimbulkan suatu gaya gesek dan gaya gesek inilah yang
akan menyebabkan kehilangan energi. Head loss minor dapat terjadi karena terdapat perubahan
penambang dan aksesoris lainnya yang mengakibatkan kehilangan energi, selain itu dapat
meningkatkan gesekan dan mengakibatkan tumbukan antar partikel karena turbulensi (Waspodo,
2017).

1.2 Tujuan
a. Mahasiswa mampu memahami konsep kehilangan tekanan dan perhitungan head loss pada
berbagai perlakuan (belokan) dalam sistem perpipaan.
b. Mahasiswa mampu mengetahui pengaruh kehilangan head dalam pipa terhadap
pengaliran fluida di dalamnya.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Kehilangan Head Pada Pipa


Kehilangan pipa atau yang dapat disebut sebagai head loss meruapakan sebuah
gesekan aliran yang terjadi yang mengakibatkan kehilangan energi pada aliran tersebut, hal
ini yang disebut dengan head loss. Aliran fluida yang melalui suatu pipa akan selalu
mengalami kerugian head. Hal ini dikarenakan oleh gesekan yang terjadi antara sebuah
fluida dengan fluida ataupun fluida dengan dinding pipa. Kerugian ini juga dapat disebabkan
oleh perubahan kecepatan yang dialami oleh aliran fluida (Eswanto dan Syahputra, 2017).
Head loss menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan pada sistem aliran dalam pipa.
Secara umum kehilangan energi dapat terjadi diklasifikasikan menjadi head loss besar dan
head loss kecil. Head loss besar terjadi akibat gesekan dengan dinding pipa sedangkan head
loss kecil terjadi akibat sambungan, tikungan, katup serta aksesoris lainnya (Mufarrih et al.,
2017).

2.2 Pengertian dan Perbedaan Mayor Loss serta Minor Loss


Mayor loss merupakan kejadian kehilangan tekanan yang dialami oleh fluida dan
disebabkan oleh adanya gesekan aliran pada pipa. Fluida yang mengalir pada pipa akan
terjadi kerugian head atau dapat dikatakan head loss yang diakibatkan adanya gesekan
dengan dinding pipa, dan menjadikannya sebagai faktor yang dominan. Apabila terjadi
adanya gesekan antara fluida pada dalam pipa atau perubahan kecepatan yang dialami oleh
fluida, maka alirannya akan selalu mengalami kehilangan tekanan (head loss). Rumus yang
digunakan kehilangan tekanan akibat gesekan merupakan persamaan Darcy-Weisbach,
secara umum ditulis seperti pada Persamaan 2.2.
𝐿.𝑣2
Hf = f𝐷.2.𝑔 ……………………………………………………………..………….(Persamaan 2.2)
Dengan keterangan Hf merupakan head mayor satuannya adalah meter, f merupakan
faktor gesekan (diagram moody), v merupakan kecepatan aliran fluida dalam pipa (m/s2), L
merupakan panjang pipa dengan satuan meter, dan D merupakan diameter pipa dalam
satuan meter (Julianto et al.,2022).
Minor loss merupakan kerugian dengan kehilangan tekanan yang disebabkan adanya
gesekan dengan katup maupun bagian pipa yang lain seperti sambungan belokan, siku,
sendi, dan lain-lain. Perbedaan di antara mayor loss dan minor loss terletak pada pengaruh
dan dampaknya. Mayor loss sendiri dikarenakan fluida yang mengalir mengalami turbulensi
dan berdampak adanya gesekan besar pada dinding pipa, sedangkan minor loss
dikarenakan gesekan dengan katup maupun bagian pipa lain yang dilalui fluida dan
berdampak adanya penurutan tekanan (Sudirman, 2021).

2.3 Pengertian Diagram Moody Beserta Gambar dan Cara Membaca Diagram Moody
Diagram Moody merupakan diagram yang berupa faktor gesekan fungsi bilangan
Reynolds dan kekasaran relatif pipa (). Nilai kekasaran relatif pipa untuk pipa PVC adalah
0,0015. Diagram Moody hanya akurat untuk permukaan dengan (ks) yang diketahui dalam
rezim yang sepenuhnya kasar. Fitur dari diagram Moody yang pasti harus dipertimbangkan
kembali adalah fungsi Colebrook dalam rezim transisi kasar. Fungsi ini merupakan variasi
monoton dalam sebuah gesekan, yang secara asimtotik mendekati batas dari rezim hidrolik
yang mulus dan yang sepenuhnya kasar (Ermadi dan Darmanto, 2018).
Diagram Moody menjadi alat yang sangat berguna dalam menghitung aliran yang terjadi
dalam suatu pipa. Cara yang paling praktis dalam membaca diagram moody adalah dengan
menggunakan data bilangan Reynold serta kekasaran relatif yang ada. Kegunaan diagram
moody yakni untuk membaca nilai-nilai yang dibutuhkan tanpa harus mengetahui secara
pasti kekasaran pipa. Dengan demikian, kita dapat dengan mudah memperkirakan nilai-nilai
tersebut melalui pembacaan diagram ini (Winudhapratama, 2020).

Gambar 2.3 Diagram Moody


Sumber : Ayhadi et al., 2021

2.4 Minor Apparatus


2.4.1 Pengertian Minor Apparatus
Apparatus merupakan perangkat alat uji yang dibuat secara khusus dengan tujuan
untuk menghitung besaran head loss. Apparatus juga tersedia untuk mengukur sistem
perpipaan dalam beberapa varian. Minor apparatus merupakan komponen yang terbilang
penting dan utama yang tersusun secara kompleks dan mekanik. Minor apparatus terdiri
dari pompa yang digunakan untuk memompa fluida, terdapat pipa yang digunakan
sebagai saluran air, katup yang berfungsi untuk mengatur aluran, serta fitting yang
digunakan untuk sambungan antara satu pipa dengan pipa lainnya. Minor apparatus
adalah alat yang digunakan untuk mempelajari fenomena aliran laminar, transisi dan
turbulen pada sistem perpipaan. Fungsi besar yang dapat ditemukan pada minor
apparatus yakni dalam menyimulasikan aliran fluida pada sistem perpipaan sehingga
dapat diukur dan diamati head loss yang terjadi karena adanya gesekan dan hambatan
yang terdapat dalam pipa (Dahmani, 2017).

2.4.2 Fungsi Minor Apparatus


Minor apparatus berkaitan besar dengan sistem dalam perpipaan. Minor apparatus
berperan dalam menguji perilaku aliran yang dapat terjadi pada pipa, diantaranya seperti
kehilangan energi atau head loss, berlaku pada head loss mayor maupun head loss minor.
Alat ini tersusun dari beberapa rangkaian pipa yang dihubungkan menggunakan
sambungan dan diukur menggunakan manometer. Minor apparat dapat digunakan untuk
mengidentifikasi perilaku apa saja yang dapat terjadi pada aliran fluida secara totalitas.
Alat ini tidak hanya dibuat pada skala pabrikan, namun alat minor apparatus ini juga dapat
dirancang bangun dengan menggunakan model fisik dalam skala laboratorium (Luthfi dan
Yulianto, 2023).
2.4.3 Prinsip Kerja Minor Apparatus
Prinsip kerja dari minor apparatus yakni dengan menggunakan aliran fluida yang
terjadi di dalam sistem perpipaan. Pengujian minor head loss, minor apparatus digunakan
dalam mengukur tekanan pada sistem perpipaan menggunakan alat yang dinamakan
manometer air raksa. Pipe apparatus dalam hal ini memungkinkan dapat mengetahui
besar head loss minor yang terdapat pada fitting perpipaan yakni orifice, ball valve, dan
sebagainya. Besarnya head loss minor yang diketahui berdampak pada pengevaluasian
performa sistem perpipaan dan pompa serta dapat menentukan koefisien head loss minor
(Dahmani, 2017).

2.5 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kehilangan Tekanan pada Pipa


Kehilangan tekanan pada pipa dapat disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya yaitu
adanya sambungan pada sistem pipa (fitting), katup (elbow), saringan (strainer),
percabangan (tee), pembesaran pipa (expansion), pengecilan pipa (contraction), dan
sebagainya. Faktor-faktor tersebut menyebabkan terjadinya kerugian minor. Serta, panjang
pipa juga menjadi faktor pengaruh kehilangan tekanan pada pipa, diameter dari pipa, jenis
dari pipa yang digunakan, kecepatan aliran yang melewati belokan pada pipa, kekasaran
permukaan dinding pipa bagian dalam, densitas serta viskositas fluida yang mengalir
(Cengel dan Cimbala, 2018).
Kehilangan tekanan bermakna berkurangnya tekanan fluida selama proses mengalir
yang terdapat di dalam pipa. Faktor utama yang menonjol dalam kasus hilangnya tekanan
yakni tingkat kekasaran permukaan dalam pipa. Semakin kasar permukaan pipa berdampak
pada gesekan fluida yang akan semakin tinggi sehingga berakibat pada berkurangnya
tekanan fluida. Faktor lainnya yang dapat mengakibatkan adanya kehilangan tekanan yakni
panjang pipa, apabila pipa lebih panjang dapat menyebabkan lebih banyaknya kehilangan
tekanan. Faktor diameter pipa juga berpengaruh dalam hilangnya tekanan atau head loss
karena pipa yang kecil cenderung mengalami head loss lebih besar dikarenakan seluruh
bagian pipa bergesekan dengan fluida (Latuheru, 2019).

2.6 Dampak Terjadinya Turbulensi pada Aliran


Turbulensi merupakan aliran pergerakan dari partikel-partikel fluida yang sangat tidak
menentu dan mengakibatkan saling tukar momentuk dengan fluida lainnya. Turbulensi ini
disebabkan dari adanya percampuran serta putaran partikel antar lapisan yang dapat
mengakibatkan momentum yang saling tukar dari satu bagian fluida ke bagian fluida lain
dalam skala besar. Akibatnya,s turbulensi dapat menyebabkan tekanan pada sistem
perpipaan dan aliran turbulensi juga memiliki gesekan yang tinggi yang dapat menyebabkan
kehilangan energi fluida serta dalam bentuk panas yang mengakibatkan tekanan menurun.
Terdapat dampak lainnya akan turbulensi yang ada yakni penurunan tekanan fluida yang
drastis. Jika tekanan turun sangat rendah pada isapan pompa dapat mengakibatkan
terjadinya kavotasi serta dapat merusak impeller pompa serta dapat mengikis lapisan
pelindung pipa sehingga pipa menjadi terkorosi (Susanto dan Trihadiningrum, 2021).
DAFTAR PUSTAKA

Cengel YA, Cimbala JM. 2018. Fluid Mechanics: Fundamentals and Applications. 4th ed. McGraw
Hill Education, New York.
Dahmani ZS. 2017. Studi Karakteristik Pompa Sentrifugal dan Cussons Friction Loss Apparatus
dengan Modifikasi Orifice dan Ball Valve. Skripsi. Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi
Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.
Ermadi, dan Darmanto, 2018. Perancangan alat praktikum pengujian headloss aliran fluida tak
termampatkan. CENDEKIA EKSAKTA, 2(2).
Eswanto, Syahputra, 2017. Analisa distribusi kapasitas aliran fluida di daerah percabangan pada
sistem perpipaan. JTT (Jurnal Teknologi Terapan), 3(1).
Julianto E, Febriyan, Gunarto, Fuazen, Eko S. 2022. Analisis minor losses alat uji aliran fluida skala
laboratorium. Jurnal Dinamis 10(2): 7-19.
Latuheru RD. Analysis of head losses in water distribution network at PT. Pelindo IV branch of
merauke. Internasional Journal of Mechanical Engineering and Technology 10(3): 386- 395.
Luthfi M, Yulianto T. Rancang bangun prototipe fluid friction apparatus untuk menganalisis
kehilangan energi (head loss) dengan variasi diameter pipa. Publikasi Riset Orientasi Teknik
Sipil (Proteksi) 5(1): 29-35.
Mufarrih AM, Saut Kasdiardi Silalahi, Irwan Setyowidodo. 2017. Analysis of head losses consequent
section diameter, pipe material and flow debit using contrast test (scheffe’s method) at 900
elbow joint. Journal of Engineering, 3(3): 9-14
Sudirman. 2021. Major and minor head losses analysis on the piping system in pondok pesantren
tahfizhul qur'an ibnu abbas tarakan. Journal of Applied Electrical & Science Technology -
University of PGRI Adi Buana Surabaya 3(1): 11-16.
Susanto SS, Trihadiningrum Y. 2021. Kajian fragmentasi polypropylene akibat radiasi sinar ultraviolet
dan kecepatan aliran air. Jurnal Teknik ITS 9(2): 28-33.
Winudhapratama S. 2020. Analisis & simulasi Pressure Drop pada Sistem Perpipaan untuk Optimasi
Hasil Produksi Fluida Minyak Mentah Di PT. Pertamina Ep Asset 3 Subang Field, Purwakarta.
Tugas Akhir. Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Mesin, Universitas Islam Indonesia
Yogyakarta
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai