BERWARNA
LAPORAN PRAKTIKUM
3X4
MEKANIKA FLUIDA
MATERI
Disusun oleh:
NIM : 195100207111008
KELOMPOK : B6
ASISTEN :
Dzaky Abiyyu Alwasi Safira Nurlita
Ling Rina Lutvia Nurlatipah
Citra Handayani Savira Medita
Afifah Nahdah Amalia Avisenna Divaldi
Hafizh Nur Salam Rizka Amalia Safitri
Ryan Fauzi Michelle Maria
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2020
Nama : Moh; Rajiv Rohman Aritaga
NIM : 195100207111008
Kelompok : B6
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Air yang mengalir dalam saluran terbuka maupun tertutup memiliki tekanan
tekanan yang ditimbulkan oleh aliran tersebut juga menimbulkan energi. Hal inilah yang
dimanfaatkan oleh manusia sebagai sumber energi alternatif. Aplikasi pemanfaatan
energi yang ditimbulkan oleh tekanan aliran air diterapkan dalam PLTA (Pembangkit
Listrik Tenaga Air).
Aliran air dibedakan menjadi tiga macam, yaitu laminar, aliran transisi, dan aliran
turbulen. Aliran laminer adalah gerakan aliran air yang searah dengan saluran, sehingga
koefisien gesek yang ditimbulkan dari aliran ini juga kecil. Aliran turbulen adalah gerakan
aliran air yang memutar sehingga koefisien yang ditimbulkan juga besar. Aliran transisi
adalah peralihan dari aliran laminer menuju turbulen.
Aliran turbulen menyebabkan banyak kerugian dalam industri. Koefisien gesek
yang besar pada aliran turbulen menyebabkan aliran turbulen memiliki gaya gesekan
yang tinggi. Gaya gesek ini menimbulkan kerusakan pada pipa bahkan menurunkan
efisiensi energi dari tekanan aliran air.
1.2. TUJUAN
a. Mahasiswa mampu memahami konsep kehilangan tekanan dan perhitungan
headloss pada berbagai perlakuan dalam sistem perpipaan.
b. Mahasiswa mampu mengetahui pengaruh kehilangan head dalam pipa terhadap
pengaliran fluida di dalamnya.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Kehilangan Head pada Pipa
Fluida yang dialirkan melalui pipa berupa zat cair atau gas dan tekanan bisa lebih
besar atau lebih kecil dari tekanan atmosfer. Apabila zat cair di dalam pipa tidak penuh
maka aliran termasuk dalam aliran saluran terbuka atau karena tekanan di dalam pipa
sama dengan tekanan atmosfer (zat cair di dalam tidak penuh), aliran termasuk dalam
pengaliran terbuka. Kerena mempunyai permukaan bebas, maka fluida yang dialirkan
adalah zat cair. Tekanan dipermukaan zat cair di sepanjang saluran terbuka adalah
tekanan atmosfer. Perbedaan mendasar antara aliran pada saluran terbuka dan aliran
pipa tertutup adalah adanya permukaan yang bebas yang (hampir selalu) berupa udara
pada saluran terbuka. Aliran fluida yang ada di dalam saluran pipa tertutup baik itu jenis
aliran laminer maupun turbulen, pasti mengalami kerugian head (Head Losses).
Kerugian head ini disebabkan oleh kerugian gesek di dalam pipa-pipa, reduser, katup
dan lain-lain (Ramadon, 2016).
Kerugian head (h1) umumnya merupakan hasil gesekan di sepanjang dinding pipa
(yaitu kerugian besar) dan turbulensi yang dikaitkan dengan perubahan dalam arus
melalui fitting dan appurtenances (yaitu, kerugian kecil). Kerugian besar dapat dihitung
dengan menggunakan rumus Darcy-Weisbach, persamaan Hazen-Williams, dan
persamaan Manning. Formula Darcy-Weisbach adalah persamaan berbasis fisik yang
dikembangkan menggunakan analisis tanpa dimensi. Dengan viskositas dan kerapatan
cairan yang tepat, Darcy-Weisbach dapat digunakan untuk menemukan kehilangan
kepala dalam pipa untuk setiap cairan Newton di setiap rezim aliran (Chen, 2017).
Dengan:
he = Head Losses Minor
K = koefisien kerugian
v = Kecepatan aliran fluida (m/dtk)
(Muliawan, 2018).