Abstract
Selain memberikan banyak manfaat, air juga dapat memberikan dampak yang negatif
jika pengolahannya tidak dilakukan secara baik. Hal ini lebih terfokus pada sistem instalasi pengairan atau lebih dikenal dengan istilah drainase yang dilakukan oleh manusia,
baik pada instalasi drainase di tempat umum maupun instalasi drainase di rumah-rumah.
Pengairan yang kurang baik membuat air terbuang secara tidak baik sehingga menyebabkan kerugian misalnya kerusakan bahan bangunan oleh tetesan air yang merembes
di pipa. Oleh sebab itu, pemasangan instalasi drainase harus menggunakan perhitungan yang baik untuk mengurangi dampak negatif yang terjadi. Dalam ilmu fisika, cabang ilmu yang cocok untuk mengevaluasi apakah instalasi drainase telah dikatakan baik
adalah Mekanika Fluida. Hal ini karena mekanika fluida merupakan cabang ilmu fisika
yang mempelajari keseimbangan dan gerakan gas maupun zat cair serta gaya tarik dengan benda di sekitarnya yang dilalui saat mengalir serta membahas hukum keseimbangan
dan gerakan fluida dan aplikasinya untuk hal-hal yang praktis. Adapun sasaran pokok
dari cabang ilmu ini adalah aliran fluida yang dikelilingi oleh selubung, seperti misalnya aliran di dalam saluran-terbuka dan tertutup. Oleh sebab itu, penulis akan memaparkan bagaimana pengaplikasian ilmu mekanika fluida dalam memasang dan mengurangi
dampak negatif terhadap pemasangan saluran air yang ada di rumah kita.
Key Words : Aliran air, Saluran, Hidrolika, Percabangan pipa
Pendahuluan
Metode Penyusunan
Jurnal
=
dy m2
(SURFACE FORCE).
Dalam kehidupan sehari-hari, diperlukan instalasi yang tepat sehingga pada
saat digunakan dapat meminimalkan terjadinya kebocoran yang disebabkan oleh
sifat unik dari fluida. Berikut adalah
salah satu contoh gambar untuk instalasi drainase yang dapat diaplikasikan di
rumah.
Figure 1: contoh instalasi pipa ukuran
Pada instalasi ini, banyak dipakai besar
sambungan yang berfungsi untuk mem3
Apabila fluida mengalir melalui suatu percabangan maka akan terjadi separasi yang mengakibatkan terjadinya kerugian tekan.
Menurut (Dwiyantoro,
2004), Adanya percabangan pada aliran
fluida incompressible berakibat terganggunya aliran karena adanya separasi yang
menyebabkan kerugian dari tekanan total. Kerugian ini terjadi karena adanya
tegangan geser pada luas penampang.
Bila tegangan geser merata pada luas penampang (S) maka regangan geser total (gaya gesek) yang bekerja padaluasan
tersebut adalah :
LV2
D 2g
tren grafik sudah menyerupai. Koefisien kerugian total paling besar diperoleh pada dividing 90 , kemudian 60
dan 45 . Hal ini disebabkan besarnya
sudut percabangan yang mengakibatkan
semakin besar tahanannya.
Simpulan
Variasi bilangan Re
Meskipun telah mengetahui tingkat
kerugian dalam percabangan pipa, kita
harus tetap memperhatikan sifat volmue atur pada fluida. Ini karena fluida
5
sep Mekanika Fluida dalam mengevaluasi baik atau tidaknya sebuah instalasi drainase yang telah ia buat. Ini dimaksudkan agar meminimalisasi kesalahan pada pemasangan instalasi drainase
serta cabang keilmuan ini dapat diaplikasikan dalam skala yang lebih besar,
baik untuk keilmuan teknik seperti perpabrikan maupun dalam konservasi alam
seperti saluran irigasi yang tidak mencemari lingkungan.
Daftar Pustaka
References
[1] Ichwan Ridwan Nasution, 2005.
Aliran Seragam pada Saluran Terbuka pada Teori dan Penyelesaian
Soal-soal, e-USU Repository Universitas Sumatera Utara
[2] Modul mengenai Hukum Dasar
Mekanika Fluida (diunduh pada situs http://www.google.com)
[3] Bar-Meir, Genick, 2013 . Fundamental of Compressible Mechanic Fluid,
North Washtenaw Ave Chicago, IL
60645
[4] Muchsin dan Rachmat Subagyo.
2011. Kaji Eksperimental Koefisien
Kerugian pada Percabangan Pipa
dengan Sudut 45 , 60 , dan 90 , Jurnal Mekanikal, Vol. 2 No. 2: 181-188
[5] Modul
mengenai
Pengenalan
Hidromekanik
dan
Hidrolika
(diunduh
pada
situs
http://www.google.com)