Indonesia merupakan negara dengan persedian air yang melimpah, selain untuk memenuhi kebutuhan primer juga dapat digunakan sebagai peranan penting lainnya. Dalam pemenuhan air, manusia melakukan berbagai upaya untuk mendapatkannya. Sistem penyediaan air bersih dilakukan dengan sistem perpipaan dan non perpipaan (Nurnawaty & Sumardi, 2020). Fluida adalah suatu zat alir yang dapat mengalami perubahan bentuk secara kontiniu (terus-menerus) dan apabila diberi tegangan geser sekecil apapun akan mengalami pergeseran. Kata Fluida mencakup zat cair dan gas, karena kedua zat ini dapat mengalir, sebaliknya batu dan benda-benda keras atau seluruh zat padat tidak dapat digolongkan ke dalam fluida karena tidak bisa mengalir. Fluida yang di alirkan melalui pipa bisa berupa zat cair atau gas dan tekanan bisa lebih besar atau lebih kecil dari tekanan atmosfer (Aprizal, 2015). Pipa adalah saluran tertutup yang biasanya berpenampang lingkaran yang digunakan untuk mengalirkan fluida dengan tampang aliran penuh. Secara umum Sistem pipa dapat diartikan sebagai bagian utama suatu sistem yang menghubungkan titik dimana fluida disimpan ke titik pengeluaran semua pipa baik untuk memindahkan tenaga atau pemompaan harus dipertimbangkan secara teliti. Sistem perpipaan terbagi atas 4 macam, diantaranya pipa hubungan seri, pipa kombinasi, pipa bercabang, pipa tertutup (Loop) (Aprizal, 2015). Pemipaan adalah suatu sistem pemasangan pada suatu instalasi atau konstruksi pipa suatu pabrik atau kilang. Salah satu komponen yang penting pada sistem perpipaan adalah katup. Jika sistem perpipaan memiliki banyak percabangan yang lebih banyak maka akan memperbesar rugi alirannya, selain itu aliran yang semula dalam keadaan laminar pada saat melalui pipa lurus yang koefisien geseknya besar akan berubah menjadi aliran turbulen. Kondisi aliran turbulen inilah yang dapat merugikan dalam sistem perpipaan tersebut akan menimbulkan getaran dan juga pengelupasan dinding pipa (Nurnawaty & Sumardi, 2020). Selain itu, akibat yang paling mendasar dengan adanya kerugian aliran ialah dapat menyebabkan besarnya energi yang dibutuhkan untuk menggerakkan aliran fluida yang berdampak meningkatnya penggunaan listrik pada mesin penggerak fluida. Selain itu, kehilangan tinggi tekanan merupakan faktor yang perlu diperhatikan karena apabila kehilangan tinggi tekanan cukup besar dapat mengakibatkan tidak terdistribusinya air dengan baik (Muhfari, 2002). Percabangan pipa banyak digunakan dalam sistem perpipaan di industri, pertambangan, dan distribusi air minum. Rangkaian pipa- pipa tersebut didesain sedemikian rupa sehingga mampu memenuhi kebutuhan akan pendistribusian fluida. Berbagai jenis dan sudut percabangan pipa dalam sistem perpipaan akan menghasilkan distribusi aliran yang berbeda-beda. Pada saat ini sistem pemipaan sangat banyak digunakan, baik untuk industri besar ataupun industri yang kecil sistem pemipaan selalu dipakai. Penggunaan pipa banyak digunakan oleh umum, baik perusahaan-perusahaan sebagai pendistribusian air minum, minyak maupun gas bumi. Demikian juga dengan kebutuhan air pada rumah tangga, penggunaan pipa ini paling banyak digunakan baik untuk penyaluran air bersih maupun sanitasi (Nurcholis, 2008). Oleh karena itu kami dari kelompok III jurusan Teknik Sipil prodi Rekayasa Infrastruktur dan Lingkungan, Universitas Halu Oleo melakukan Percobaan Tata Pipa menggunakan instalasi alat Fluid Friction Apparatus untuk menentukan kehilangan energi yang diakibatkan oleh pengaruh gesekan dan pengaruh lokal, untuk menentukan koefisien pengaliran (Cd) dengan Bilangan Reynold (Re) pada aliran melalui pipa pengamatan, dan untuk menentukan hubungan antara (H1 ukur) dan (H1 hitung).
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari praktikum Percobaan Tata Pipa adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana menentukan kehilangan energi yang diakibatkan oleh pengaruh gesekan dan pengaruh lokal? 2. Bagaimana menentukan koefisien pengaliran (Cd) dengan bilangan Reynold (Re) pada aliran yang melalui pipa pengamatan? 3. Bagaimana menentukan hubungan antara (H1 ukur) dan (H1 hitung)? 1.3 Tujuan Percobaan Adapun tujuan dari praktikum Percobaan Tata Pipa adalah sebagai berikut: 1. Untuk menentukan kehilangan energi yang diakibatkan oleh pengaruh gesekan dan pengaruh lokal. 2. Untuk menentukan koefisien pengaliran (Cd) dengan bilangan Reynold (Re) pada aliran yang melalui pipa pengamatan. 3. Untuk menentukan hubungan antara (H1 ukur) dan (H1 hitung).
1.4 Manfaat Percobaan
1.4.1 Untuk Diri Sendiri Manfaat untuk diri sendiri yaitu untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan mengenai tata pipa, yang terkhusus pada bidang yang ditekuni sehingga nantinya dapat terlaksana saat di lapangan baik faktor yang mempengaruhi kehilangan energi didalam pipa dan juga penerapannya untuk memecahkan permasalahan yang terjadi di kehidupan sehari-hari dan juga sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas hidrolika dan saluran terbuka.
1.4.2 Untuk Umum
Manfaat khalayak umum adalah memberikan informasi dan edukasi yang lebih luas tentang pemanfaatan dan perencanaan tata pipa sehingga dapat mengatasi permasalah dan mampu melakukan perencanaan perpipaan dengan baik dan benar serta dapat menghindari kesalahan dalam perencanaan tata pipa.
1.4.3 Untuk Ilmu Pengetahuan
Manfaat untuk ilmu pengetahuan yaitu dapat mengetahui kehilangan energi yang diakibatkan oleh gesekan dinding pipa dan akibat mendasar dalam kerugian tersebut dan juga agar bisa menjadi dasar referensi bagi khalayak orang dan bentuk keterampilan serta media pembelajaran yang akan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari atau di aplikasikan saat turun di dunia kerja.
1.4.4 Untuk Instansi
Manfaat untuk instansi yaitu agar hasil dari praktikum ini dapat digunakan sebagai bahan dasar dalam pengembangan dan perancangan tata pipa.