PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Air bersih merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia, sehingga
ketersediaan air bersih sangat berpengaruh bagi kehidupan manusia. Pengaruh dari
ketersediaan air bersih tidak hanya pada kebutuhan rumah tangga, tetapi berpengaruh
pada sektor sosial, ekonomi, maupun fasilitas umum, seiring dengan tingkat
pertumbuhan penduduk. Untuk memenuhi kebutuhan air tersebut manusia melakukan
berbagai upaya untuk mendapatkannya.
Dalam hal ini pemenuhan air bersih yang akan dikonsumsi, baik untuk air
minum maupun untuk kebutuhan lainnya dapat dilakukan dengan berbagai cara,
disesuaikan dengan sarana dan prasarana yang ada. Sistem penyediaan air dilakukan
dengan sistem perpipaan dan non perpipaan. Sistem perpipaan itu sendiri dikelola
oleh (PDAM) dan sistem non perpipaan dikelola oleh masyarakat baik secara
individu maupun kelompok. Meningkatnya pertumbuhan penduduk, berkaitan erat
dengan terjadinya kepadatan penduduk yang mempengaruhi aktifitas, perkembangan
dalam segi ekonomi, sosial, dan pengembangan fasilitas umum, sehingga tingkat
kebutuhan air bersih akan meningkat pula. Dimana salah satu permasalahan yang
sering terjadi yaitu kerusakan pada pipa, ataupun komponen lainnya yang menbuat
turunnya tingkat pelayanan air bersih. Namun pada kenyataannya kualitas dan
kuantitas sumber air berbanding terbalik dengan peningkatan pertumbuhan
penduduk, khususnya di daerah pedesaan (Oemiati, Kimi, and Anggraini 2021).
Dimana pada dunia industri debit aliran fluida yang mengalir di sebuah pipa
tertutup sangatlah penting untuk diketahui. Oleh karena itu, pentingnya alat ukur
debit aliran fluida untuk mengukur debit aliran pada fluida yang terjadi di pipa.
Fluida terutama air dan gas merupakan zat yang tidak bisa lepas dari dalam
kehidupan kita sehari-hari, saat ini kualitas daya dukung lingkungan semakin
menurun ketersediaan air yang dapat langsung dikonsumsi dan alam juga semakin
berkurang. Keadaan ini juga diikuti oleh menurunnya tekanan-tekanan air ke seluruh
daerah pelayanan sehingga konsumen mempergunakan berbagai cara untuk
memperoleh air sesuai dengan keinginannya.
Komponen utama dari sistem distribusi air bersih khususnya sebagai air
minum suatu perkotaan adalah system jaringan pipa.Percabangan pipa banyak
digunakan dalam sistem perpipaan di industri, pertambangan, dan distribusi air
minum. Rangkaian pipa- pipa tersebut didesain sedemikian rupa sehingga mampu
memenuhi kebutuhan akan pendistribusian fluida. Berbagai jenis dan sudut
percabangan pipa dalam sistem perpipaan akan menghasilkan distribusi aliran yang
berbeda-beda (Nelwan et al., 2013).
Orifice Discharge merupakan sebuah peralatan laboratorium untuk percobaan
pengukuran debit aliran yang melalui lubang. Lubang pada peralatan Orifice
Discharge ini terletak di bawah tabung silinder yang terbuat dari aklirik. Lubang
dibawah tabung tersebut terbuat dari bahan alumunium berupa piringan dengan
diameter lubang 12 mm (Kuncoro,Y.T, et al., 2013).
Suatu Orifice yang telah ditentukan baik jenis, bentuk maupun letak
posisinya. Tipe Orifice itu sendiri dapat diklasifikasikan menurut ukurannya yaitu
Orifice kecil dan Orifice besar. Menurut bentuknya yaitu orifice berbentuk lingkaran,
Orifice berbentuk segitiga dan Orifice berbentuk segiempat bujur sangkar. Menurut
bentuk ujungnya yaitu lancip dan berupa bukit. Menurut sifat Discharge yaitu
Orifice tercelup Sebagian dan Orifice tercelup seluruhnya, (Abdul Ghofur, 2001).
Salah satu contoh penerapan Orifice Discharge dalam bidang teknik sipil
adalah pembuatan bendungan. Bendung adalah suatu bangunan air dengan
kelengkapan yang dibangun melintang sungai atau sudetan yang sengaja dibuat untuk
meninggikan taraf muka air atau untuk mendapatkan tinggi terjun, sehingga air dapat
disadap dan dialirkan secara gravitasi ke tempat yang membutuhkannya.
Oleh karena itu, kami dari kelompok IV (empat) Program Studi Rekayasa
Infrastruktur dan Lingkungan melakukan praktikum Hidrolika dan Saluran Terbuka
pada percobaan Orifice Discharge bertempat di Laboratorium Keairan dan Teknik
Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo untuk mengetahui laju aliran,
perbandingan antara hasil percobaan dan perhitungan, untuk menentukan koefisien
laju aliran serta dapat mengaplikasikan ilmunya sesuai dengan bidang yang kami
geluti yaitu Teknik Sipil.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari percobaan Orifice Discharge adalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana menentukan laju aliran ?
2. Bagaimana perbandingan antara hasil percobaan dan perhitungan ?
3. Bagaimana menentukan koefisien laju aliran ?
4. Bagaimana hubungan antara ketinggian air dengan kecepatan aliran?
5. Bagaimana hubungan antara kecepatan debit aliran dengan volumetrik
terhadap waktu?
2. Fluida Dinamis
Fluida dinamis adalah (biasa berupa zat cair, gas) yang bergerak. Untuk
memudahkan dalam mempelajari, fluida disini dianggap steady (mempunyai
kecepatan yang konstan pada waktu), tak termampatkan (tidak mengalami perubahan
volume), tidak turbulen (tidak mengalami putaran-putaran) (Arianto, 2010).
1. Aliran Laminer
Seperti pada gambar bahwa partikel-partikel disana mengalir secara simultan
satu sama lainnya dan sama-sama menuju kesatu arah. Hal ini disebabkan karena
kondisi lapisan-lapisan dari masing-masing partikel yang mengalir membentuk garis
sejajar dan tidak berpotongan satu sama lainnya, aliran seperti ini biasanya terjadi
pada aliran rendah (Saleh, 2018).
3. Aliran Transisi
Aliran transisi adalah aliran perubahan dari aliran laminar menuju turbulen
yang terjadi pada besaran bilangan reynold antara 2300-4000 (2300<Re<4000),
(Arandityo, 2012).
V …Pers (2.1)
Q=
T
Kemudian dari persamaan kontinuitas akan didapat luas bukaan adalah :
1 ...Pers(2.2)
A= π D2
4
Maka kecepatan aliran dalam suatu penampang adalah :
Q
V= ….Pers(2.3)
A
Atau
Q …..Pers(2.4)
V= 1 πD 2
4
Keterangan:
Q = Debit (m3/detik)
v = Volume (m3)
t = Waktu (sekon)
A = Luas penampang aliran(m2)
D = Diameter pipa (m)
V = Kecepatan aliran fluida (m/detik)
Atau
V= Abukaan. μ .w theo
…Pers (2.6)
Untuk mendapatkan nilai koefisien kecepatan maka diketahu rumus sebagai berikut:
W aliran
φ=
W theo …Pers (2.7)
Keterangan :
V = Debit Volumetrik (m2/det)
Waliran = Kecepatan aliran dalam tabung pitot (m/detik)
W theo = Kecepatanaliran statis (m/detik)
A bukaan = Luas bukaan (m2)
α = Koefisien Kontraksi
μ = Koefisien discharge
Φ = Koefisien kecepatan
Q = A .v …..pers (2.8)
Keterangan:
Q = Debit (m3/detik)
v = Kecepatan aliran (m/detik)
A = Luas penampang saluran (m2)
Berdasarkan persamaan 1 dan persamaan 2 maka debit air tersebut dapat dituliskan:
1 …..pers (2.9)
Q =√ 2g × π d¿ 2
4
Keterangan:
Q =debit air melalui outlet (m3 /detik)
V =kecepatan aliran air (m/detik)
A =luas penampang (m)
Dd = diameter outlet (m)
2.3 KecepatanAliran
Air dialirkan masuk melalui lubang intake pada ujung atas peralatan orifice
discharge kemudian mengisi tabung silinder, mengingat diameter lubang intake lebih
besar dari lubang outlet yang berada pada bagian bawah tabung silinder maka air
secara perlahan-lahan akan mengisi tabung silinder sampai pada batas ketinggian
yang diinginkan. Ketinggian air pada tabung silinder akan sejajar dengan ketinggian
tekanan air pada manometer. Oleh karena itu, tinggi air pada manometer merupakan
beda elevasi (H) antara intake dan outlet. Dengan demikian, kecepatan aliran air yang
melewati lubang outlet dapat ditulis dengan persamaan, (Suhardi, 2019):
W aliran =√ 2. g . H pitot
……pers (2.12)
Keterangan:
W aliran = Kecepatan aliran dalam tabung pitot ( m /det)
g = Percepatan grafitasi (m /detik 2 )
h pitot = Ketinggian pada tabung pitot (m)
Keterangan:
W theo = Kecepatan teoritis ( m /det)
g =Percepatan grafitasi (m/ s2)
h stat = Ketinggian (m)
Q aktual−V volumetrik
Kr = x 100 %
Q volumetrik …..pers (2.14)
Keterangan:
3.1.2 Tempat
Adapun tempat pelaksanaan praktikum pada percobaan Orifice Discharge
adalah di Laboratorium Keairan dan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik,
Universitan Haluoleo, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Keterangan:
1. Kotak Saklar berfungsi sebagai saklar penghidup Basic Hydraulic Bench.
2. Kran Pengatur Debit berfungsi mengatur besarnya debit yang teralirkan.
3. Sambungan Suplai berfungsi sebagai penyambung antara pompa dan
saluranair.
4. Pompa berfungsi untuk memompa air naik keatas.
5. Drain Cock berfungsi untuk air yang ada pada tangki penampung air
6. Tangki Penampung Air berfungsi sebagai tempat penampungan air.
7. Pipa Luapan berfungsi untuk mengendalikan tinggi air agar tidak meluap.
8. Katup Geser berfungsi sebagai saluran air dari tangki volume trik
ketangkipenampung air.
9. Pengukur Volume Bak berfungsi untuk mengetahui besaran volume
padatangka volumetrik.
10. Tangki Pengukur Volumetrik dengan Saluran berfungsi sebagai tempat
penampungan air pada suatu percobaan.
3. Selang
4. Stopwatch
Gambar 3.4 Stopwatch
(Sumber : Kelompok 4 RIL, 2022)
3.2.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam percobaan Orifice Discharge Apparatus
ini adalah air
7
3
5
8
BAB IV
ANALISA DATA
= √ 2 .9,81 . 0,0163
= 0, 560 m/s
3. Perhitungan Laju Aliran Teoritis
Diketahui : H stat = 0,0165 m
g = 9,81 s
Pertanyaan : w aliran = . . . .?
Penyelesaian :
w aliran = √ 2 . g . H stat
= √ 2 .9,81 . 0,0165
= 0, 569 m/s
Pertanyaan :∝ = . . . .?
Penyelesaian :
d air
∝=
d orifice
0 , 009²
∝ =
0 , 012²
∝ = 0,563 m²
b. Perhitungann Koefisien Konstraksi dengan Diameter Aliran Air 0,010
Diketahui : d air = 0,010
d orifice = 0,012
Pertanyaan : ∝ = . . . .?
Penyelesaian :
d air
∝ =
d orifice
0 , 010²
∝ =
0 , 012²
∝ = 0,694 m²
c. Perhitungann Koefisien Konstraksi dengan Diameter Aliran Air 0,008
Diketahui : d air = 0,008
d orifice = 0,012
Pertanyaan :∝ = . . . .?
Penyelesaian :
d air
∝ =
d orifice
0 , 008²
∝ =
0 , 012²
∝ = 0,444 m²
Pertanyaan : Aaliran = . . . .?
Penyelesaian :
Aaliran = ∝ . Abukaan
Aaliran = 0,694 . 1,131 x 10−4
Aaliran = 7,855 x 10−5 m²
c. Perhitungann Luas Aliran Air dengan Koefisien Konstraksi 0,444
Diketahui :∝ = 0,444
Abukaan = 1,131 x 10−4 m²
Pertanyaan : Aaliran = . . . .?
Penyelesaian :
Aaliran = ∝ . Abukaan
Aaliran = 0,444 . 1,131 x 10−4
Aaliran = 5,025 x 10−5 m²
φ = 0,991 m/s
8. Perhitungan Koefisien Koefisien Orifice Discharge dengan Koefisien
Konstraksi 0,563 dan Koefisien Kecepatan 0,991
a. Perhitungann
Diketahui : ∝ = 0,694
φ = 0,991
Pertanyaan : μ = . . . .?
Penyelesaian :
μ =∝.φ
μ = 0,563 x 0,991
μ = 0,5573 m³/s
b. Perhitungann Koefisien Orifice Discharge dengan Koefisien Konstraksi
0,694 dan Koefisien Kecepatan 0,991
Diketahui : ∝ = 0,694
φ = 0,991
Pertanyaan : μ = . . . .?
Penyelesaian :
μ =∝.φ
μ = 0,694 x 0,991
μ = 0,6880 m³/s
V = Abukaan . μ . w theo
V = 1,131 x 10−4 m² . 0,6880 . 0,566
V = 4,3982 x 10−5 m³/s
c. Perhitungann Debit Volumertik dengan Koefisien Konstraksi 0,444 dan
Koefisien Kecepatan 0,991
Diketahui : Abukaan = 1,131 x 10−4 m²
μ = 0,4403
w theo = 0,566
Pertanyaan :V = . . . .?
Penyelesaian :
V = Abukaan . μ . w theo
V = 1,131 x 10−4 m² . 0,4403 . 0,566
V = 2,8149 x 10−5 m³/s
= √ 2 .9,81 . 0,0163
= 0, 560 m/s
Pertanyaan :∝ = . . . .?
Penyelesaian :
d air
∝ =
d orifice
0 , 010²
∝ =
0 , 012²
∝ = 0,694 m²
b. Perhitungann Koefisien Konstraksi dengan Diameter Aliran Air 0,0105
Diketahui : d air = 0,0105
d orifice = 0,012
Pertanyaan :∝ = . . . .?
Penyelesaian :
d air
∝ =
d orifice
0 , 0105²
∝ =
0 , 012²
∝ = 0,766 m²
Pertanyaan :∝ = . . . .?
Penyelesaian :
d air
∝ =
d orifice
0 , 0115²
∝ =
0 , 012²
∝ = 0,918 m²
Pertanyaan : Aaliran = . . . .?
Penyelesaian :
Aaliran = ∝ . Abukaan
Aaliran = 0,694 . 1,131 x 10−4
Aaliran = 7,855 x 10−5 m²
b. Perhitungann Luas Aliran Air dengan Koefisien Konstraksi 0,766
Diketahui :∝ = 0,766
Abukaan = 1,131 x 10−4 m²
Pertanyaan : Aaliran = . . . .?
Penyelesaian :
Aaliran = ∝ . Abukaan
Aaliran = 0,766 . 1,131 x 10−4
Aaliran = 8,655 x 10−5 m²
c. Perhitungann Luas Aliran Air dengan Koefisien Konstraksi 0,918
Diketahui :∝ = 0,918
Abukaan = 1,131 x 10−4 m²
Pertanyaan : Aaliran = . . . .?
Penyelesaian :
Aaliran = ∝ . Abukaan
Aaliran = 0,918 . 1,131 x 10−4
Aaliran = 0,104 x 10−5 m²
Pertanyaan :V = . . . .?
Penyelesaian :
V = Abukaan . μ . w theo
V = 1,131 x 10−4 m² . 0,9044 . 0,569
V = 5,8167 x 10−5 m³/s
Penyelesaian :
w aliran = √ 2 . g . H stat
= √ 2 .9,81 . 0,0148
= 0, 539 m/s
= √ 2 .9,81 . 0,0165
= 0, 569 m/s
Pertanyaan :∝ = . . . .?
Penyelesaian :
d air
∝ =
d orifice
0 , 011²
∝ =
0 , 012²
∝ = 0,840 m²
b. Perhitungann Koefisien Konstraksi dengan Diameter Aliran Air 0,011
Diketahui : d air = 0,011
d orifice = 0,012
Pertanyaan :∝ = . . . .?
Penyelesaian :
d air
∝ =
d orifice
0 , 011²
∝ =
0 , 012²
∝ = 0,840 m²
c. Perhitungann Koefisien Konstraksi dengan Diameter Aliran Air 0,008
Diketahui : d air = 0,008
d orifice = 0,012
Pertanyaan :∝ = . . . .?
Penyelesaian :
d air
∝ =
d orifice
0 , 008²
∝ =
0 , 012²
∝ = 0,444 m²
Pertanyaan : Aaliran = . . . .?
Penyelesaian :
Aaliran = ∝ . Abukaan
Aaliran = 0,840 . 1,131 x 10−4
Aaliran = 9,50 x 10−5 m²
b. Perhitungann Luas Aliran Air dengan Koefisien Konstraksi 0,840
Diketahui :∝ = 0,840
Abukaan = 1,131 x 10−4 m²
Pertanyaan : Aaliran = . . . .?
Penyelesaian :
Aaliran = ∝ . Abukaan
Aaliran = 0,840 . 1,131 x 10−4
Aaliran = 9,50 x 10−5 m²
Pertanyaan : Aaliran = . . . .?
Penyelesaian :
Aaliran = ∝ . Abukaan
Aaliran = 0,444 . 1,131 x 10−4
Aaliran = 5,02 x 10−5 m²
Diketahui :∝ = 0,444
φ = 0,947
Pertanyaan :μ = . . . .?
Penyelesaian :
μ =∝.φ
μ = 0,444 x 0,947
μ = 0,4209 m³/s
Penyelesaian :
V = Abukaan . μ . w theo
V = 1,131 x 10−4 m² . 0,7958 . 0,569
V = 5,1184 x 10−5 m³/s
b. Perhitungann Debit Volumertik dengan Koefisien Konstraksi 0,840 dan
Koefisien Kecepatan 0,947
Diketahui : Abukaan = 1,131 x 10−4 m²
μ = 0,7958
w theo = 0,569
Pertanyaan :V = . . . .?
Penyelesaian :
V = Abukaan . μ . w theo
V = 1,131 x 10−4 m² . 0,7958 . 0,569
V = 5,1184 x 10−5 m³/s
c. Perhitungann Debit Volumertik dengan Koefisien Konstraksi 0,918 dan
Koefisien Kecepatan 0,947
Diketahui : Abukaan = 1,131 x 10−4 m²
μ = 0,4209
w theo = 0,569
Pertanyaan :V = . . . .?
Penyelesaian :
V = Abukaan . μ . w theo
V = 1,131 x 10−4 m² . 0,4209 . 0,569
V = 2,7073 x 10−5 m³/s
= √ 2 .9,81 . 0,418
= 2,863767 m/s
Penyelesaian :
Q theo = w aliran . Abukaan
Q theo = 2,863767 . 0,00011304
Q theo = 0,000324 m³/s
Pertanyaan : K relatif = . . . .?
Penyelesaian :
Qaktual−Volumertik
K relatif = rerata
0,00058−8,8991 x 10−5
K relatif =
8,8991 x 10−5 .100
Pertanyaan : Qtheo = . . . .?
Penyelesaian :
Q theo = w aliran . Abukaan
Q theo = 2,863767 . 0,00011304
Q theo = 0,000324 m³/s
Pertanyaan : K relatif = . . . .?
Penyelesaian :
Qaktual−Volumertik
K relatif = rerata
Pertanyaan : Qtheo = . . . .?
Penyelesaian :
Q theo = w aliran . Abukaan
Q theo = 2,863767 . 0,00011304
Q theo = 0,000324 m³/s
Pertanyaan : Qaktual = . . . .?
Penyelesaian :
V
Qaktual =
t
9,38
Qaktual =
0,005
Qaktual = 0,000533 m³/s
5. Perhitungan Kesalahan Relatif
Diketahui : Qaktual = 0,000533
Volumertik rerata = 1,1139 x 10−4
Pertanyaan : K relatif = . . . .?
Penyelesaian :
Qaktual−Volumertik
K relatif = rerata
0,000533−1,1139 x 10−4
K relatif =
1,1139 x 10−4 . 100
0,000653595 0,000653595
7,0000E-04 0,000552486
6,0000E-04
Debit(m^3/detik)
5,0000E-04
4,0000E-04
3,0000E-04
2,0000E-04 5,8167E-05
4,3982E-05 4,8491E-05
1,0000E-04
0,0000E+00
1 2 3
Volumetrik m3/detik 4,3982E-05 4,8491E-05 5,8167E-05
Debit aliran m3/detik 0,000552486 0,000653595 0,000653595
Axis Title
4,0000E-04
3,0000E-04
2,0000E-04
5,1184E-05 5,1184E-05 2,7073E-05
1,0000E-04
0,0000E+00
7,65 9,1 11,39
Volumetrik m3/detik 5,1184E-05 5,1184E-05 2,7073E-05
Debit aliran m3/detik 0,000522876 0,000549451 0,000526778
Axis Title
4,0000E-05 3,5626E-05
2,8149E-05
3,0000E-05
2,0000E-05
1,0000E-05
0,0000E+00
0,5573 0,6880 0,4403
Koefisien Discharge( µ)
INGGIAN H3
6.0000E-05 5.1184E-05 5.1184E-05
5.0000E-05
4.0000E-05
3.0000E-05 2.7073E-05
2.0000E-05
1.0000E-05
0.0000E+00
0.7958 0.7958 0.4209
Kalibrasi Debit
KETINGGIAN AIR
3.5 2.863766750278 2.863766750278 2.863766750278
3 38 38 38
2.5
2
1.5
1
0.5
0
0.418 0.418 0.418
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum Orifice Discharge ini adalah sebagai
berikut:
1. Pengukaran laju aliran di tentukan dengan mengukur kecepatan aliran.
Perbedaan tekanan yang terjadi pada saat cairan melintasi pipa
mempengaruhi kecepatan suatu aliran.
2. Perhitungan debit air berdasarkan percobaan berbeda dengan perhitungan
berdasarkan rumus.Debit air yang dihitung dengan menggunakan perhitungan
rata-ratanya lebih mudah bila di bandingkan dengan debit air yang di hitung
dalam percobaan.
3. Koefisien hidrolik aliran yaitu melalui suatu Orifice dapat di tentukan dengan
melakukan eksperimen dimana dengan mengatur tinggi permukaan air dalam
tangki konstan , maka dapat di peroleh data pengukuran besaran yang di
perlukan untuk tinggi air tertentu.
5.2 Saran
Adapun saran saya dalam praktikum Orifice Discharge ini adalah sebagai
berikut:
1. Untuk asisten praktikum terutama pada percobaan Orifice Discharge agar
tetap menjadi asisten yang baik dan selalu mengerti terhadap praktikan.
2. Untuk praktikan selanjutnya agar lebih belajar disiplin waktu dan terus
menjaga etika saat melakukan praktikum dan asistensi serta tidak pasif saat
mengerjakan laporan dan juga jangan pernah mudur dari laporan di
pertengahan jalan terus berjuang sampai pada akhir.
3. Untuk laboratorium Keairan dan Teknik lingkungan agar menambah alat
praktikum terutama Basic hydraulic bench agar praktikan dan asisten tidak
lama mengantri untuk melaksanakan praktikum dan juga alatnya yang rusak
segera di perbaiki agar praktikan tahun 2023 dan dapat melakukan 10
percobaan untuk menambah pengetahuan.
DAFTAR PUSTAKA
Ghurri, A. (2014). Dasar-Dasar Mekanika Fluida. Bukit Jimbaran: Jurusan Teknik
Mesin Universitas Udayana.
Buton, A. (2010). Teori fluida statis dan dinamis serta aplikasinya dalam
kehidupan (Doctoral dissertation, Universitas Negeri Malang).
Ginanjar, B., & Hariati, F. (2015). Analisis Koefisien Debit Model Alat Ukur Celah
Segiempat di Laboratorium Hidrolika Teknik Sipil Universitas Ibn Khaldun
Bogor. ASTONJADRO: CEAESJ, 4(2), 18-24.
Sya Bana, K. E. (2017). Studi & Pengujian Karakteristik Aliran Pada Cussons
Friction Loss In Pipe Apparatus & Single Stage Centrifugal Pump Modifikasi
penambahan Orifice dan Ball Valve (Doctoral dissertation, Institut Teknologi
Sepuluh Nopember).
Saleh, M. M., & Widodo, E. (2018). Analisa Kinerja Aliran Fluida dalam Rangkaian
Seri dan Paralel dengan Penambahan Tube Bundle pada Pompa
Sentrifugal. REM (Rekayasa Energi Manufaktur) Jurnal, 3(2), 71-77.
L
A
M
P
I
R
A
N
PERCOBAAN ORIFICE DISCHARGE
KELOMPOK 04 RIL
LAMPIRAN 1
Blanko Data
Percobaan Diameter Orifice
Diameter Air (mm) Hstat (mm) Hpitot(mm) t V(L) Hair (cm)
Ke- (mm)
9 (Atas) 3,42 2
1 12 10 (Tengah) 16,3 16 5 3
8 (Bawah) 7,1 4
10 (Atas) 5,43 3
2 12 10.5 (Tengah) 16,5 16 6,12 4 41,8
11.5 (Bawah) 8,72 5
11 (Atas) 7,65 4
3 12 11 (Tengah) 16,5 14,8 9,1 5
8 (Bawah) 11,39 6