Air merupakan kebutuhan primer bagi manusia ataupun makhluk hayati lainnya dalam melangsungkan kehidupannya. Keperluan akan pentingnya air ialah menjadi kebutuhan yang sangat vital dan senantiasa dibutuhkan dalam jumlah besar, baik yang berasal dari sumber air yang ada di permukaan maupun air tanah. Saat ini ketersediaan akan sumber air semakin berkurang. Beragam upaya dilakukan agar dapat mengangkat dan mengalirkan air dari suatu sumber ke kawasan-kawasan tertentu (Priyati dkk, 2019). Dengan semakin berkurangnya ketersediaan air ataupun sering terjadi bencana banjir, maka salah satu solusi diadakannya pintu air. Pintu air merupakan bangunan penunjang pada suatu bendungan irigasi dan bendungan pengendali banjir. Pintu air sudah ada sejak jaman dahulu, dimana jaman dahulu pintu air sangaatlah sederhana. Dengan terjadinya revolusi industri pada waktu itu maka merupakan awal perkembangan pintu air pada khususnya dan pada teknologi pada umumnya. Hal ini terlihat dari berbagai macam pintu air yang digunakan dari pintu air dengan sistem manual sampai dengan pintu air dengan sistem full otomatis. Pintu air dibedakan menjadi tiga macam berdasarkan cara pengoperasiannya. Pintu air tiga macam yaitu pintu air dengan pengoperasian secara manual, pintu air dengan pengoperasian semi otomatis dan pintu air dengan pengoperasian full otomatis. Penggunaan pintu air secara manual sering kita jumpai pada pengaturan irigasi pada persawahan dan aliran dengan tekanan kecil. Untuk penggunaan pintu air semi otomatis banyak digunakan pada bendungan yang bertekanan tinggi. Sedangkan untuk pintu air full otomatis digunakan untuk pengedalian banjir pada bangunan pelimpah pada suatu bendungan bertekanan tinggi, yang bekerja apabila debit air melebihi batas tertentu akan membuka sendiri secara otomatis. Buka tutup pintu air otomatis merupakan bangunan beserta instalasi nya yang berfungsi membuka, mengatur dan menutup aliran air yang masuk ke bendungan atau waduk, berdasarkan level ketinggian air pada hulu bendungan. Dengan kondisi cuaca tidak dapat ditebak yang dimana hujan dan badai angin sering datang dengan secara cepat dan bersamaan hujan dan badai angin, serta hujan yang terjadi di hulu, yang mengakibatkan aliran air yang besar, sangatlah penting adanya alat yang dapat membuka, mengatur, dan menutup aliran air pada bendungan yang dapat bekerja dengan otomatis dengan cepat dengan gerakan membuka, mengatur, dan menutup sendiri secara otomatis. Sangatlah tepat jika menggunakan buka tutup pintu air otomatis (Zulius, 2017). Kinerja bangunan pintu air dan operasinya sangat ditentukan oleh kondisi fisik jaringan irigasi dan pengelolaan serta pemeliharaannya. Pintu air termasuk hal yang urgen dalam operasi pengalokasian air. Karakteristik pintu air memiliki peranan dalam keakuratan/ketepatan alokasi jumlah air sehingga perlu dilakukan pemantauan secara berkala untuk menjamin keberfungsiannya dengan baik (Risnawati dkk, 2017). Oleh karena itu, kami dari kelompok II (dua) Rekayasa Infrastruktur dan Lingkungan melakukan praktikum Hidrolika dan Saluran Terbuka pada percobaan Pintu Air di Laboratorium Teknik Kelautan, Fakultas Teknik, Universitas Halu Oleo, agar dapat menghitung kecepatan aliran debit ketinggian dan koefisien debit, dan dapat membandingkan hubungan antara waktu, volume air, debit, ketinggian aliran, serta koefisien debit aliran yang diamati.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada percobaan Pintu Air adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana hasil kecepatan aliran, debit, ketinggian, dan koefisien debit aliran yang diamati? 2. Bagaimana hubungan antara waktu, volume air, debit, ketinggian aliran, dan koefisien debit? 1.3 Tujuan Praktikum Adapun tujuan pada percobaan Pintu Air adalah sebagai berikut: 1. Untuk menghitung kecepatan aliran, debit, ketinggian, dan koefisien debit aliran yang diamati. 2. Untuk membandingkan hubungan antara waktu, volume air, debit, ketinggian aliran, dan koefisien debit.
1.4 Manfaat Praktikum
Adapun manfaat pada percobaan Pintu Air adalah sebagai berikut: 1.4.1 Ilmu Pengetahuan Dapat dijadikan sumber dalam mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya pada mata kuliah Hidrolika dan Saluran Terbuka.
1.4.2 Diri Sendiri
Dapat menambah wawasan terkait pintu air, mengaplikasikannya terhadap kehidupan sehari-hari di bidang teknik sipil, serta untuk memenuhi tugas laporan mata kuliah Hidrolika dan Saluran Terbuka.
1.4.3 Instansi Dapat dijadikan sebagai dasar teori dalam pengambilan keputusan oleh instansi terkait dalam mengatasi permasalahan yang ada khususnya di Kota Kendari.