Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Air merupakan kebutuhan primer bagi manusia ataupun makhluk hayati
lainnya dalam melangsungkan kehidupannya. Keperluan akan pentingnya air ialah
menjadi kebutuhan yang sangat vital dan senantiasa dibutuhkan dalam jumlah
besar, baik yang berasal dari sumber air yang ada di permukaan maupun air tanah.
Saat ini ketersediaan akan sumber air semakin berkurang. Beragam upaya
dilakukan agar dapat mengangkat dan mengalirkan air dari suatu sumber ke
kawasan-kawasan tertentu (Priyati dkk, 2019).
Dengan semakin berkurangnya ketersediaan air ataupun sering terjadi
bencana banjir, maka salah satu solusi diadakannya pintu air. Pintu air merupakan
bangunan penunjang pada suatu bendungan irigasi dan bendungan pengendali
banjir. Pintu air sudah ada sejak jaman dahulu, dimana jaman dahulu pintu air
sangaatlah sederhana. Dengan terjadinya revolusi industri pada waktu itu maka
merupakan awal perkembangan pintu air pada khususnya dan pada teknologi pada
umumnya. Hal ini terlihat dari berbagai macam pintu air yang digunakan dari
pintu air dengan sistem manual sampai dengan pintu air dengan sistem full
otomatis.
Pintu air dibedakan menjadi tiga macam berdasarkan cara
pengoperasiannya. Pintu air tiga macam yaitu pintu air dengan pengoperasian
secara manual, pintu air dengan pengoperasian semi otomatis dan pintu air dengan
pengoperasian full otomatis. Penggunaan pintu air secara manual sering kita
jumpai pada pengaturan irigasi pada persawahan dan aliran dengan tekanan kecil.
Untuk penggunaan pintu air semi otomatis banyak digunakan pada bendungan
yang bertekanan tinggi. Sedangkan untuk pintu air full otomatis digunakan untuk
pengedalian banjir pada bangunan pelimpah pada suatu bendungan bertekanan
tinggi, yang bekerja apabila debit air melebihi batas tertentu akan membuka
sendiri secara otomatis.
Buka tutup pintu air otomatis merupakan bangunan beserta instalasi nya
yang berfungsi membuka, mengatur dan menutup aliran air yang masuk ke
bendungan atau waduk, berdasarkan level ketinggian air pada hulu bendungan.
Dengan kondisi cuaca tidak dapat ditebak yang dimana hujan dan badai angin
sering datang dengan secara cepat dan bersamaan hujan dan badai angin, serta
hujan yang terjadi di hulu, yang mengakibatkan aliran air yang besar, sangatlah
penting adanya alat yang dapat membuka, mengatur, dan menutup aliran air pada
bendungan yang dapat bekerja dengan otomatis dengan cepat dengan gerakan
membuka, mengatur, dan menutup sendiri secara otomatis. Sangatlah tepat jika
menggunakan buka tutup pintu air otomatis (Zulius, 2017).
Kinerja bangunan pintu air dan operasinya sangat ditentukan oleh kondisi
fisik jaringan irigasi dan pengelolaan serta pemeliharaannya. Pintu air termasuk
hal yang urgen dalam operasi pengalokasian air. Karakteristik pintu air memiliki
peranan dalam keakuratan/ketepatan alokasi jumlah air sehingga perlu dilakukan
pemantauan secara berkala untuk menjamin keberfungsiannya dengan baik
(Risnawati dkk, 2017).
Oleh karena itu, kami dari kelompok II (dua) Rekayasa Infrastruktur dan
Lingkungan melakukan praktikum Hidrolika dan Saluran Terbuka pada percobaan
Pintu Air di Laboratorium Teknik Kelautan, Fakultas Teknik, Universitas Halu
Oleo, agar dapat menghitung kecepatan aliran debit ketinggian dan koefisien
debit, dan dapat membandingkan hubungan antara waktu, volume air, debit,
ketinggian aliran, serta koefisien debit aliran yang diamati.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah pada percobaan Pintu Air adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana hasil kecepatan aliran, debit, ketinggian, dan koefisien debit
aliran yang diamati?
2. Bagaimana hubungan antara waktu, volume air, debit, ketinggian aliran, dan
koefisien debit?
1.3 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan pada percobaan Pintu Air adalah sebagai berikut:
1. Untuk menghitung kecepatan aliran, debit, ketinggian, dan koefisien debit
aliran yang diamati.
2. Untuk membandingkan hubungan antara waktu, volume air, debit,
ketinggian aliran, dan koefisien debit.

1.4 Manfaat Praktikum


Adapun manfaat pada percobaan Pintu Air adalah sebagai berikut:
1.4.1 Ilmu Pengetahuan
Dapat dijadikan sumber dalam mengembangkan ilmu pengetahuan
khususnya pada mata kuliah Hidrolika dan Saluran Terbuka.

1.4.2 Diri Sendiri


Dapat menambah wawasan terkait pintu air, mengaplikasikannya terhadap
kehidupan sehari-hari di bidang teknik sipil, serta untuk memenuhi tugas laporan
mata kuliah Hidrolika dan Saluran Terbuka.

1.4.3 Instansi
Dapat dijadikan sebagai dasar teori dalam pengambilan keputusan oleh
instansi terkait dalam mengatasi permasalahan yang ada khususnya di Kota
Kendari.

Anda mungkin juga menyukai