LAPORAN AKHIR
Identifikasi Potensi dan SID Tampungan Air di Desa Guyangan Kabupaten Pati 8-1
BAB VII
PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
juga untuk kebutuhan lain seperti untuk pengisian kembali air tanah, penampung limbah
industri, limbah tambang dan sebagainya. Keberadaan embung masih perlu untuk
mengatasi krisis air, disamping upaya konservasi sumber daya air lainnya.
Embung disamping bermanfaat bagi manusia, juga menyimpan potensi bahaya yang
besar, yang bila tidak ditangani dengan baik dapat mengancam keselamatan masyarakat
luas di hilir embung. Pembangunan embung juga membutuhkan investasi yang sangat besar
yang harus dikelola secara efisien, dan sumber daya alam yang luas, dengan
menenggelamkan daerah pemukiman, daerah pertanian, atau hutan lindung. Pembangunan
embung yang tidak direncanakan dengan matang, tidak dilaksanakan dengan baik, serta
tidak mendengarkan saran dan pendapat dari masyarakat, sering menyisakan persoalan
sosial dan lingkungan yang tidak dapat ditangani dengan tuntas. Penyelenggaraan
pembangunan embung oleh badan usaha, badan sosial dan perseorangan swasta diberi hak
untuk dalam rangka pengusahaan sumber daya air akan menimbulkan masalah bila tidak
diserta.
Pasca pelaksanaan pembangunan suatu embung perlu dilakukan operasi dan
pemeliharaan embung. Sumber daya manusia dan sumber dana masih sering menjadi
kendala utama. Pendayagunaan keberadaan embung sebagai sumber daya air masih harus
ditingkatkan untuk dapat menunjang upaya pelestarian lingkungan. Permasalahan
pembangunan embung dapat dibagi menjadi dua hal utama yaitu (1) dampak dari fase
pelaksanaan konstruksi, dan (2) paska konstruksi atau masa pemanfaatan.
Pembangunan embung tidak bisa dipungkiri akan memberikan dampak yang besar
baik bagi lingkungan maupun sosial. Pembebasan lahan untuk daerah genangan dan lokasi
tubuh bendung telah menjadi isu yang sering kali mengemuka. Dengan mudahnya sharing
informasi sebagai konsekuensi majunya teknologi akan menempatkan isu pemindahan
penduduk ini menjadi isu global yang menjadi concern dunia internasional. Permasalahan
yang sering dikaitkan dengan isu hak asasi manusia ini akan menghambat pelaksanaan
pekerjaan pembangunan bendungan, bahkan bisa menghasilkan keputusan pemberhentian
pelaksanaan pembangunan. Tidak sedikit pula protes dari para pemerhati lingkungan
terhadap potensi perubahan lingkungan yang akan ditimbulkan.
Pada saat ini pemeliharaan merupakan suatu tahapan pasca konstruksi yang sering
terabaikan bahkan terlupakan. Hasrat untuk membangun terkadang tidak diimbangi oleh
kemampuan dari setiap pemangku kepentingan (stakeholder) untuk memelihara apa yang
telah dibangun. Potensi kegagalan dan kerusakan yang terjadi pada embung di Indonesia
sangat terkait dengan rendahnya tingkat pemeliharaan termasuk di dalamnya sistem
monitoring.
LAPORAN AKHIR
Identifikasi Potensi dan SID Tampungan Air di Desa Guyangan Kabupaten Pati 8-2
BAB VII
PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
LAPORAN AKHIR
Identifikasi Potensi dan SID Tampungan Air di Desa Guyangan Kabupaten Pati 8-3
BAB VII
PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
LAPORAN AKHIR
Identifikasi Potensi dan SID Tampungan Air di Desa Guyangan Kabupaten Pati 8-4
BAB VII
PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
LAPORAN AKHIR
Identifikasi Potensi dan SID Tampungan Air di Desa Guyangan Kabupaten Pati 8-5
BAB VII
PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
c. Tangga OP
Melakukan perbaikan pada tangga yang mulai korosi
d. Kolam olak
Membersihkan sampah yang tersangkut diatas kolam olak
Membersihkan vegetasi dan tanaman yang tumbuh di sekitar kolam olak
e. Bak kontrol
Membersihkan endapan/ sedimen yang masuk ke dalam bak kontrol
Membersihkan sampah yang ikut terbawa ke dalam bak kontrol
f. Dinding penahan tanah
Memperbaiki pada retakan kecil.
Melakukan perbaikan pasangan batu apabila terdapat susunan yang lepas
Membersihkan rumput serta tanaman yang menempel
g. Saluran outlet
Memperbaiki pada retakan kecil.
Melakukan perbaikan plesteran/pasangan batu apabila terdapat susunan yang
lepas
Membersihkan rumput serta tanaman yang menempel
membersihkan endapan sedimen yang menumpuk pada saluran outlet
h. Peilschall
Melakukan pengecatan ulang jika cat/ notasi peilschall mulai pudar
Membersihkan vegetasi yang tumbuh disekitar peilschall
4. Bangunan Intake
Bangunan intake embung Sokoagung dimaksudkan untuk menyadap air dari dalam
tampungan embung menuju kolam pemanfaatan dan selanjutnya dapat dimanfaatkan
oleh masyarakat sekitar. Komponen dari bangunan intake yang memerlukan
pemeliharaan yaitu :
a. Pintu sorong
Pemotongan semak/ vegetasi di sekitar bangunan pintu air.
Pelumasan as dan sendi dengan grease, sebelumnya harus dibersihkan dengan
solar.
Pengecatan bangunan pada baut, stang ulir dan guide frame, dan trash rack.
Melakukan pengecatan ulang pada peilschall jika notasi sudah pudar/ sulit terbaca
b. Kolam pemanfaatan
Membersihkan endapan/ sedimen yang masuk ke dalam kolam pemanfaatan
Membersihkan sampah yang ikut terbawa ke dalam kolam pemanfaatan
c. Pagar pengaman
LAPORAN AKHIR
Identifikasi Potensi dan SID Tampungan Air di Desa Guyangan Kabupaten Pati 8-6
BAB VII
PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
LAPORAN AKHIR
Identifikasi Potensi dan SID Tampungan Air di Desa Guyangan Kabupaten Pati 8-7
BAB VII
PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
LAPORAN AKHIR
Identifikasi Potensi dan SID Tampungan Air di Desa Guyangan Kabupaten Pati 8-8
BAB VII
PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
LAPORAN AKHIR
Identifikasi Potensi dan SID Tampungan Air di Desa Guyangan Kabupaten Pati 8-9
BAB VII
PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Staff Pelaksana
Lapangan
8.4.1. Tugas Pokok dan Fungsi Petugas Dalam Kegiatan Operasi yang Berada di
Lapangan
1. Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana
- Mempersiapkan penyusunan RTTG dan RTTD sesuai usulan petani
P3A/GP3A/IP3A
- Menetapkan besarnya faktor-k untuk pembagian air jika debit sungai menurun
- Rapat di kantor ranting/pengamat/UPTD/cabang dinas/korwil setiap minggu
untuk mengetahui permasalahan operasi, hadir para mantri / juru pengairan,
petugas pintu air (PPA), petugas operasi bendung serta P3A/GP3A/IP3A.
- Menghadiri rapat di kecamatan dan dinas PSDA kabupaten.
- Membina P3A/GP3A/IP3A untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan Operasi
- Membantu proses pengajuan bantuan biaya operasi yang diajukan
P3A/GP3A/IP3A.
- Membuat laporan kegiatan operasi ke Dinas.
2. Staf Pelaksana Lapangan
- Membantu kepala ranting/pengamat/UPTD/cabang dinas/korwil dalam
pelaksanaan operasi jaringan irigasi.
3. Petugas Mantri / Juru Pengairan
- Membantu kepala ranting/pengamat/UPTD/cabang dinas/korwil untuk tugas-
tugas yang berkaitan dengan operasi.
Melaksanakan instruksi dari ranting/pengamat/UPTD/cabang dinas/korwil
tentang pemberian air pada tiap bangunan pengatur;
LAPORAN AKHIR
Identifikasi Potensi dan SID Tampungan Air di Desa Guyangan Kabupaten Pati 8 - 10
BAB VII
PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Memberi instruksi kepada PPA untuk mengatur pintu air sesuai debit yang
ditetapkan;
Memberi saran kepada Petani tentang awal tanam & jenis tanaman;
Pengaturan Giliran;
Mengisi papan operasi/ eksploitasi
- Membuat laporan operasi :
Pengumpulan Data Debit ;
Pengumpulan Data Tanaman & Kerusakan Tanaman;
Pengumpulan Data Curah Hujan (sesuai kebutuhan daerah);
Menyusun Data Mutasi Baku Sawah (sesuai kebutuhan daerah);
Mengumpulkan data Usulan Rencana Tata Tanam;
Melaporkan kejadian banjir kepada Rantig/ Pengamat;
Melaporkan jika terjadi kekurangan air yang kritis kepada Pengamat;
4. Petugas Operasi Bendung (POB)
- Melaksanakan pengaturan pintu penguras bendung terhadap banjir yang datang
- Melaksanakan pengurasan kantong lumpur
- Membuka/menutup pintu pengambilan utama, sesuai debit dan jadwal yang
direncanakan.
- Mencatat besarnya debit yang mengalir / atau masuk ke saluran induk pada
blangko operasi.
- Mencatat elevasi muka air banjir
5. Petugas Pintu Air (PPA)
- Membuka dan menutup pintu air sehingga debit air yang mengalir sesuai dengan
perintah Juru/Mantri Pengairan.
LAPORAN AKHIR
Identifikasi Potensi dan SID Tampungan Air di Desa Guyangan Kabupaten Pati 8 - 11
BAB VII
PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Secara umum, kinerja jaringan irigasi dapat dilihat dari pengelolaan jaringan irigasi
berdasarkan ketersediaan sumberdaya manusia, biaya OP sebagai penunjang kelestarian
fungsi dan ketersediaan air yang mencukupi permintaan sepanjang tahun. Berdasarkan
beberapa studi yang pernah dilakukan, faktor ketersediaan tenaga pelaksana operasi dan
pemeliharaan yang cukup di lapangan dapat mendukung peningkatan kinerja jaringan irigasi
secara keseluruhan.
Berdasarkan peraturan yang berlaku, pengaturan tentang kebutuhan tenaga pelaksana
operasi dan pemeliharaan ini, diatur dengan ketentuan sebagai berikut:
- Kepala Ranting/pengamat/UPTD/cabang dinas/korwil : 1 orang + 5 staff per 5.000 –
7.500 Ha
- Mantri / Juru pengairan : 1 orang per 750 – 1.500 Ha
- Petugas Operasi Bendung (POB) : 1 orang per bendung, dapat ditambah beberapa
pekerja untuk bendung besar
- Petugas Pintu Air (PPA) : 1 orang per 3 – 5 bangunan sadap dan bangunan bagi
pada saluran berjarak antara 2 - 3 km atau daerah layanan 150 sd. 500 ha
- Pekerja/pekarya Saluran (PS) : 1 orang per 2-3 km panjang saluran
Dengan mengacu ketentuan di atas, yang tentunya disesuaikan dengan besaran faktor
pembaginya yang sesuai dengan kondisi lapangan saat ini, dapat diperoleh kebutuhan
personil petugas O dan P di Embung Cabean sebagai berikut:
Dengan melihat hasil perhitungan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa kebutuhan
tenaga O & P pada embung untuk mendukung pengelolaan daerah irigasi yang andal sesuai
dengan ketentuan yang berlaku. Pada Embung Cabean diperlukan 1 (satu) juru pengairan, 1
(satu) petugas penjaga bendung, 1 (satu) petugas pintu air, dan 2 (dua) petugas saluran.
Tenaga pelaksana operasi dan pemeliharaan di daerah kajian ini menjadi suatu hal yang
perlu untuk di selesaikan dengan baik.
LAPORAN AKHIR
Identifikasi Potensi dan SID Tampungan Air di Desa Guyangan Kabupaten Pati 8 - 12
BAB VII
PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Rencana kegiatan Operasi dan Pemeliharaan berbasis kinerja dan berbasis outcome
dalam indikator kegiatan dan pelaksana kegiatan dinyatakan dalam suatu matriks
pendanaan operasi dan pemeliharaan. Matriks pendanaan operasi dan pemeliharaan dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Biaya langsung merupakan biaya yang diperlukan untuk kebutuhan aktual pembiayaan
operasi dan pemeliharaan tiap bangunan dan tiap ruas saluran untuk
mempertahankan kondisi dan fungsi jaringan irigasi.
Biaya yang diperlukan untuk kebutuhan dari tingkat UPT/Pengamat ke bawah
merupakan biaya langsung.
2. Biaya tidak langsung merupakan biaya yang diperlukan untuk kebutuhan pembiayaan
operasi dan pemeliharaan tidak langsung.
LAPORAN AKHIR
Identifikasi Potensi dan SID Tampungan Air di Desa Guyangan Kabupaten Pati 8 - 13
BAB VII
PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
BAB VIII.....................................................................................................................................1
PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN...................................................................1
8.1. LATAR BELAKANG PERLUNYA OPERASI DAN PEMELIHARAAN EMBUNG 1
8.2. OPERASI EMBUNG.....................................................................................................3
8.2.1. Operasi Pintu..........................................................................................................3
8.3. PEMELIHARAAN EMBUNG........................................................................................3
8.3.1. Pemeliharaan Preventif.........................................................................................4
8.3.2. Pemeliharaan Korektif Dan Darurat....................................................................8
8.4. ORGANISASI PENGELOLA EMBUNG.....................................................................9
8.4.1. Tugas Pokok dan Fungsi Petugas Dalam Kegiatan Operasi yang Berada di
Lapangan.............................................................................................................................10
8.4.2. Pengaturan Tentang Kebutuhan Tenaga Pelaksana Operasi &
Pemeliharaan......................................................................................................................11
LAPORAN AKHIR
Identifikasi Potensi dan SID Tampungan Air di Desa Guyangan Kabupaten Pati 8 - 14