Terdapat 4 (empat) stasiun hujan yang terdekat dipilih mewakili DAS Dawuhan dalam analisa banjir meliputi Stasiun Hujan Dawuhan, Wates, Cermo dan Catur. Ketersediaan data untuk masing-masing stasiun hujan dapat dilihat pada lampiran. Data hujan berikut adalah hasil dari metode thiesen yang telah dilakukan dari 4(empat) stasiun yang masuk dalam poligon thiesen. Data Banjir Untuk Pedoman Rencana Tindak Darurat Dari hasil simulasi di atas, maka dapat di ambil kesimpulan bahwa skenario yang terburuk akibat keruntuhan Bendungan Dawuhan adalah Skenario Muka Air Waduk Setinggi Banjir Desain, Dimana Inflow Hidrograf Sama Dengan Banjir Rencana (Piping Bawah). JENIS NO. URAIAN TAHUN KETERANGAN KEGIATAN/HASIL Waduk Dawuhan yang dibangun 1958 sd pada tahun ini mempunyai tipe 1962 waduk jenis urugan tanah yang proses pembangunannya hanya ditimbun kemudian dilindas. Penggalian waduk disebelah hulu 2008 Penggalian sedimen bangunan spillway dalam rangka dalam kom waduk meningkatkan volume waduk dengan kedalaman 0,5 – 1,00 m Melanjutkan kegiatan penggalian 2012 Penggalian sedimen sedimen tahun 2008 dalam kom waduk dengan kedalaman rata-rata 3.60 – 4.14 m Sumber : Hasil Inspeksi Besar Bendungan Dawuhan, 2012 PENYUSUNAN RENCANA TINDAK DARURAT (RTD) BENDUNGAN KRISAK
RIWAYAT BENDUNGAN KRISAK
JENIS NO. URAIAN TAHUN KETERANGAN KEGIATAN/HASIL Bendungan Krisak dibangun 1943. untuk memenuhi kebutuhan air irigasi di wilayah Kabupaten Wonogiri pada umumnya dan Kecamatan Selogiri pada khususnya. pembangunan parapet dengan 1998 Dengan demikian ketinggian 1,00 m dimana puncak bendungan diantara parapet diisi dengan yang semula El. timbunan dan permukaannya 114,50 m menjadi El. diaspal. 115,50 m. Pekerjaan pemasangan patok 2013 telah di pasang patok Semua geser dan piezometer geser sebanyak 19 piezometer yg buah dan piezometer dipasang thn sebanyak 6 buah. 1992 dalam keadaan rusak (28 buah),