Perencanaan teknis
Maksud penyusunan perencanaan teknis adalah untuk menyajikan gambaran mengenai
rencana sistem Embung Godo dan pemanfaatannya. Perencanaan teknis Embung Godo
meliputi penentuan kedudukan as embung, tipe embung, elevasi muka air normal, dan muka
air banjir. Sedangkan rencana sistem pemanfaatan embung menyajikan rencana pelayanan
embung untuk memenuhi kebutuhan air irigasi dan kebutuhan air baku.
8.1.
yang akan dibangun. Tempat tubuh embung dipilih pada lembah paling sempit, dengan arah
sumbu sedemikian sehingga panjang puncak embung pendek. Menurut Pedoman Kriteria
Desain Embung penentuan lokasi as embung dipilih berdasarkan pertimbangan berikut ini:
a. Kondisi topografi : lokasi as embung adalah lokasi yang memiliki cekungan/lembah yang
relatif luas dan landai serta terdapat palung sungai yang tidak terlalu lebar,
b. Lokasi dekat dengan penerima manfaat sehingga jaringan distribusi yang dibutuhkan tidak
begitu panjang.
c. Lokasinya aksesnya mudah terutama untuk pelaksanaan konstruksi.
Penentuan letak as Embung Godo diidentifikasi berdasarkan hasil pengukuran
topografi. Pada lokasi potensi as Embung dilakukan pengukuran penampang memanjang
(long section) dengan interval 10. Berdasarkan pertimbangan sesuai kriteria tersebut di atas
telah diidentifikasi rencana lokasi as embung yaitu diantara antara cross As dan GD.3+80.
Rencana kedudukan as Embung Godo dapat dilihat pada Gambar 8.1 dan potongan
melintangnya dapat dilihat pada Gambar 8.2.
LAPORAN UTAMA
DETAIL DESAIN EMBUNG 1 LOKASI KAB. PATI
8-1
BAB 8
KRITERIA DESAIN DAN SYSTEM PLANNING
LAPORAN UTAMA
DETAIL DESAIN EMBUNG 1 LOKASI KAB. PATI
8-2
E N G I N E E R I N G , B U S I N E S S AN D M A N A G E M E N T C O N S U LTAN T S
BAB 8
PERENCANAAN TEKNIS
sumberdaya air / inflow yang tersedia, (2) morfologi sungai, (3) kondisi geologi/pondasi tubuh
embung, (4) ketersediaan material, (5) kondisi hidrologi dan klimatologi, (6) faktor gempa,
dan (7) Faktor Ekonomi. Setelah mempertimbangkan semua aspek tersebut, seringkali masih
terdapat beberapa alternatif tipe tubuh embung yang potensial, sehingga untuk memilih tipe
tubuh embung masih memerlukan pertimbangan ekonomi.
Parameter yang berpengaruh terhadap potensi sumber daya air terutama adalah luas
DAS, tipe aliran sungai, curah hujan. Lokasi rencana tubuh embung berada pada Sungai
Tambar dengan luas DAS 34,74 Km2 dengan kondisi DAS masih relatif baik berupa hutan
jati. Aliran Sungai Tambar mempunyai sifat cenderung perennial (lestari) dengan debit musim
kemarau base flow yang relatif kecil. Berdasarkan kondisi potensi sumber daya airnya, tubuh
embung tipe urugan maupun beton dapat dibangun pada lokasi ini.
Tubuh embung secara alami akan terkait dengan lingkungan yang ada di sekitarnya.
Morfologi sungai mempunyai peranan yang cukup penting dalam pemilihan lokasi dan tipe
tubuh embung. Lokasi yang paling ideal dan ekonomis adalah penampang sungai yang sempit
LAPORAN UTAMA
DETAIL DESAIN EMBUNG 1 LOKASI KAB. PATI
8-3
E N G I N E E R I N G , B U S I N E S S AN D M A N A G E M E N T C O N S U LTAN T S
BAB 8
PERENCANAAN TEKNIS
dengan sebelah hulunya lebih lebar. Apabila lokasi rencana tubuh embung pada sungai yang
relatif sangat lebar lebih sesuai dengan tubuh embung tipe urugan. Berdasarkan morfologi
sungai, rencana tubuh Embung Godo mempunyai lembah sungai berbentuk V dengan lebar
sungai antara 8 m (elevasi + 31,11) sd 45 meter (elevasi +42). Alternatif jenis tubuh embung
yang dipilih dapat berupa tipe pasangan batu / beton (gravity) maupun embung urugan.
Sifat, kekuatan, ketebalan, kemiringan, dan permeabilitas dari geologi pada tapak
rencana tubuh embung merupakan seperangkat faktor sering menentukan dalam pemilihan
tipe tubuh embung. Beberapa jenis tanah fondasi antara lain, batuan (rock), kerikil (gravel),
pasir berlanau (sandy-silt), dan lempung (clay). Pada umumnya tipe tubuh embung urugan
dapat dibangun pada segala jenis keadaan geologi dengan perbaikan-perbaikan pondasi
seperlunya. Sedangkan tubuh embung tipe beton hanya bisa dibangun apabila keadaan
geologinya baik. Daerah dengan geologi yang baik kadang terdapat rekahan (fault zone) dan
mempunyai permeabilitas yang besar, sehingga memerlukan perbaikan pondasi.
Kondisi geologi dasar sungai pada rencana as tubuh Embung Godo terdiri dari lapisan
tanah berupa batu pasir kuarsa, batu pasir gampingan, dan batu pasir berfosil, serta batu lanau.
Dengan kondisi rencana kedudukan pondasi yang berupa batuan keras dapat didirikan tipe
tubuh embung dengan tipe pasangan batu/beton (gravity) maupun urugan.
Ketersediaan material yang dibutuhkan untuk membangun tubuh embung di sekitar
lokasi rencana merupakan salah satu faktor yang penting dalam menentukan lokasi dan tipe
tubuh embung. Beberapa jenis material yang diperlukan antara lain: tanah untuk tubuh
embung tipe urugan tanah, batu untuk tubuh embung tipe urugan batu atau untuk
perlindungan tebing (slope protection) dan rip-rap, agregat beton, dan material semen. Jika
memungkinkan untuk material tersebut dapat diperoleh dari lokasi rencana waduk / embung
(tampungan) sehingga akan meningkatkan volume tampungan dan akan meminimalkan biaya
transportasi. Secara umum jika tanah berpasir atau lempung dengan kualitas baik dan jumlah
yang mencukupi maka alternatif yang terbaik adalah dengan tubuh embung urugan homogen.
Jika material tanah berpasir atau lempung terbatas dan terdapat kerikil atau batu yang baik
maka tipe dam yang dipilih adalah zonal earthfill dams atau zonal rock fill dams dengan inti.
Kelemahan dari alternatif ini jika lebar tapak sempit akan menyulitkan penempatan dan
pergerakan alat berat.
Berdasarkan pertimbangan ketersediaan material random dan inti relatif tersedia pada
lokasi setempat, tubuh embung tipe urugan lebih menguntungkan untuk dibangun pada lokasi
LAPORAN UTAMA
DETAIL DESAIN EMBUNG 1 LOKASI KAB. PATI
8-4
BAB 8
PERENCANAAN TEKNIS
E N G I N E E R I N G , B U S I N E S S AN D M A N A G E M E N T C O N S U LTAN T S
ini dari pada embung tipe urugan batu maupun pasangan batu yang lokasi quarry berada
sekitar 45 km dari lokasi.
Beberapa parameter hidrologi dan klimatologi yang perlu mendapat perhatian antara
lain, hujan, debit aliran rendah, debit banjir, dan sedimen. Berdasarkan pengamatan data hujan
maksimum dan analisis debit banjir rencana, mempunyai debit banjir yang relatif besar. Tipe
tubuh embung yang dipilih harus dilengkapi dengan pelimpah yang mencukupi.
Lokasi perencanaan Embung Godo berdasarkan Peta Zonasi Gempa 2010 berada pada
zona gempa sedang (0,4 - 0,5 g). Berdasarkan kemampuan menahan gempa, tubuh embung
urugan dan tubuh embung pasangan batu/ beton dapat direkomendasikan.
Berdasarkan beberapa pertimbangan potensi sumber daya air, kondisi geologi dan
fondasi, banjir, dan faktor gempa, pada lokasi tersebut bisa dibangun tubuh embung tipe beton /
pasangan batu maupun urugan. Berdasarkan pertimbangan morfologi sungai, ketersediaan
material, serta faktor tinggi tubuh embung,
direkomendasikan.
Rangkuman pertimbangan pemilihan tipe tubuh embung dapat dilihat pada Tabel 8.1
berikut ini.
Parameter
Uraian
Potensi sumber
daya Air
Morfologi Sungai
Kondisi Geologi
dan Fondasi
Ketersediaan
Material
Banjir
Rekomendasi
Berpotensi untuk dibangun
penampung air dengan tipe tubuh
embung apapun
Tubuh tipe pasangan batu/beton
maupun embung urugan
LAPORAN UTAMA
DETAIL DESAIN EMBUNG 1 LOKASI KAB. PATI
8-5
BAB 8
PERENCANAAN TEKNIS
E N G I N E E R I N G , B U S I N E S S AN D M A N A G E M E N T C O N S U LTAN T S
Faktor Gempa
dengan pelimpah. Untuk menjamin keamanan terhadap stabilitas tubuh embung direncanakan
mengandalkan gaya berat (gravity) dengan kemiringan lereng hilir 1 : 1 dan lereng hulu 1 : 5.
Embung tipe urugan tidak direkomendasikan oleh karena lebar tubuh yang tersedia untuk
urugan pada kanan dan kiri pelimpah relatif pendek, yang mengakibatkan ruang untuk
manuver alat berat menjadi terbatas.
8.3.
muka air banjir dan tinggi jagaan. Elevasi muka air normal ditentukan dengan
mempertimbangkan kondisi topografi alur sungai dan profil rencana atau profil aliran sungai
agar dapat dilalui oleh debit banjir rencana secara aman. Elevasi muka air normal berada pada
+ 39,00. Elevasi muka air banjir ditentukan berdasarkan elevasi muka air normal ditambah
dengan tinggi muka air banjir di atas pelimpah. Elevasi muka air banjir di atas pelimpah
dihitung dengan mengacu SNI 03-3432-1994, Tentang Tata Cara Penetapan Banjir Desain dan
Kapasitas Pelimpah Untuk Bendungan. Berdasarkan SNI tersebut, kapasitas pelimpah untuk
bendungan beton dengan konsekuensi kecil adalah sebesar 1,25% x 0,5 Q 100, yaitu sebesar
120,75 m3/dt. Dengan lebar bangunan pelimpah sebesar 16 meter, diperoleh tinggi muka air di
atas mercu pelimpah sebesar 2,30 m. Sehingga elevasi mercu tubuh bendung berada pada +
41,30.
LAPORAN UTAMA
DETAIL DESAIN EMBUNG 1 LOKASI KAB. PATI
8-6
E N G I N E E R I N G , B U S I N E S S AN D M A N A G E M E N T C O N S U LTAN T S
8.4.
BAB 8
PERENCANAAN TEKNIS
LAPORAN UTAMA
DETAIL DESAIN EMBUNG 1 LOKASI KAB. PATI
8-7
E N G I N E E R I N G , B U S I N E S S AN D M A N A G E M E N T C O N S U LTAN T S
BAB 8
PERENCANAAN TEKNIS
8-8
E N G I N E E R I N G , B U S I N E S S AN D M A N A G E M E N T C O N S U LTAN T S
BAB 8
PERENCANAAN TEKNIS
LAPORAN UTAMA
DETAIL DESAIN EMBUNG 1 LOKASI KAB. PATI
8-9
E N G I N E E R I N G , B U S I N E S S AN D M A N A G E M E N T C O N S U LTAN T S
BAB 8
PERENCANAAN TEKNIS
8 - 10
E N G I N E E R I N G , B U S I N E S S AN D M A N A G E M E N T C O N S U LTAN T S
BAB 8
PERENCANAAN TEKNIS
8 - 11
BAB 8
PERENCANAAN TEKNIS
E N G I N E E R I N G , B U S I N E S S AN D M A N A G E M E N T C O N S U LTAN T S
Berdasarkan hasil analisis geologi teknik yang sudah dilakukan pada daerah lokasi
rencana embung diketahui bahwa rembesan dilokasi rencana embung cukup besar, sehingga
dikhawatirkan dapat menyebabkan kebocoran pada bagian bawah tubuh embung yang
disebabkan oleh air yang meresap melalui pori-pori tanah atau biasa disebut piping. Oleh
karena itu, untuk mengantisipasi hal tersebut direkomendasikan dengan membuat dinding
halang pada bagian lantai depan dan ditengah tubuh bendung sedalam 3m.
Berdasarkan analisis stabilitas terhadap geser, guling dan piping menunjukkan tubuh
embung cukup stabil dan berada dalam angka aman.
Stabilitas geser pada kondisi muka air normal:
Tan
337,32
1006,04
AMAN
AMAN
371,72
876,98
= 18,54
Dari hasil perhitungan terhadap stabilitas geser diatas, diperoleh nilai 0,34 untuk
kondisi normal. Nilai tersebut masih lebih kecil dari angka aman yang sudah di analisis
dengan sudut geser yaitu sebesar 0,6. Sehingga bangunan tubuh embung ini sudah aman
terhadap stabilitas geser. Untuk kondisi banjir, dari hasil analisis diatas diperoleh nilai 0,42
yang masih lebih kecil dari angka aman sehingga bangunan tersebut aman terhadap stabilitas
geser, meski dalam keadaan banjir.
Stabilitas guling pada kondisi muka air normal:
SF
8384,23
2617,29
AMAN
AMAN
8384,23
3585,70
LAPORAN UTAMA
DETAIL DESAIN EMBUNG 1 LOKASI KAB. PATI
8 - 12
BAB 8
PERENCANAAN TEKNIS
E N G I N E E R I N G , B U S I N E S S AN D M A N A G E M E N T C O N S U LTAN T S
Berdasarkan hasil perhitungan terhadap gaya guling pada kondisi muka air banjir
diperoleh nilai 2,34. Nilai tersebut lebih besar dari nilai faktor keamanan yang dianjurkan
yaitu 1,5 sehingga bangunan tubuh embung sudah aman terhadap gaya guling pada kondisi
muka air banjir. Untuk kondisi normal, nilai hasil analisis diperoleh 2,34. Sehingga sudah
aman terhadap gaya guling dengan faktor keamanan yaitu 1,5.
Untuk mengetahui adanya erosi bawah tanah pada bangunan utama dapat digunakan
metode Lane. Metode ini memberikan hasil yang aman dan mudah digunakan. Dapat disebut
metode angka rembesan Lane (weighted creep ratio method) dengan persamaan di bawah ini,
Cl
Lv + 1/3 Lh
H
Dimana :
Cl
Lh
Lv
5.00
+43.30
7.60
9.00
Railing jembatan
1.50
1.90
M. A. Banjir +41.30
5.65
0.10
9.65
2.25
0.40
0.30
+41.30
M. A. Normal +39.00
+38.00
12-200
Saluran penguras
box culfert 100 x 150 cm
5.55
1
Kolam olak
Ambang Ujung
7.05
Bufle Block
+35.20
Batu Rip-Rap 5
1.80
1.10
1.42
3.00
+33.11
1.50
+32.00
0.30
+32.00
+34.80
0.40
0.20
1.50
3.00
+35.00
Beton K-225
3.96
3.00
1.00
1.40
3.27
0.720.70
8.30
0.70
1.00
5.00
0.50
4.00
2.15
1.00
1.20
Gambar 8. 7 Titik-Titik Bidang Kontak Lintasan Air Tanah Bawah (Creep line)
LAPORAN UTAMA
DETAIL DESAIN EMBUNG 1 LOKASI KAB. PATI
8 - 13
BAB 8
PERENCANAAN TEKNIS
E N G I N E E R I N G , B U S I N E S S AN D M A N A G E M E N T C O N S U LTAN T S
Cl
Jenis Tanah
Angka Lane
8,5
7,0
6,0
5,0
4,0
3,5
3,0
2,5
3,0
2,0
1,8
1,6
AMAN
Jenis tanah pada lokasi perencanaan tergolong pasir halus dengan nilai angka Lane
sebesar 7,00 (lihat tabel). Berdasarkan hasil analisis rembesan Lane diperoleh angka Lane
sebesar 8,24 > 7,00 sehingga cukup aman terhadap rembesan (piping).
8.4.2. Bangunan Pelimpah
Bangunan pelimpah direncanakan pada tengah sungai. Perencanaan bangunan
pelimpah meliputi debit banjir rencana, perencanaan saluran pengarah, ambang pelimpah,
saluran transisi, dan peredam energy. Lebar bangunan pelimpah 16 meter dengan diselingu 3
(tiga) buah pilar ditengahnya. Profil ambang pelimpah yang digunakan adalah tipe overlow
atau pelimpah bebas dengan tipe ogee mengikuti lengkung Harold. Pelimpah direncanakan
dengan routing banjir terhadap debit rencana kala ulang 100 tahun. Bangunan pelimpah terdiri
dari saluran pengarah, ambang pelimpah, saluran peluncur, dan kolam olak.
LAPORAN UTAMA
DETAIL DESAIN EMBUNG 1 LOKASI KAB. PATI
8 - 14
BAB 8
PERENCANAAN TEKNIS
E N G I N E E R I N G , B U S I N E S S AN D M A N A G E M E N T C O N S U LTAN T S
1.
masuk ambang dalam kondisi hidrolis yang baik. Kriteria perencanaan saluran pengarah
adalah :
Kecepatan air yang melewati ambang tidak boleh lebih dari 4m/dt.
Kedalaman > 0,2 H, dengan H = Ho + hv
Angka Froude 0,4.
hv
H
Ho
+ 39
P
+ 32
+ 32
= 120,75 m3/dt
= 16 m
Ho
= 2,30 m
hv
= 0,55 m
Fr
v
3,28
=
=0,34
gh 9,8 x 9,3
LAPORAN UTAMA
DETAIL DESAIN EMBUNG 1 LOKASI KAB. PATI
8 - 15
E N G I N E E R I N G , B U S I N E S S AN D M A N A G E M E N T C O N S U LTAN T S
2.
BAB 8
PERENCANAAN TEKNIS
Ambang pelimpah
Kriteria dasar dari perencanaan ambang adalah untuk mendapatkan koefisien debit
yang besar di bawah kondisi aliran yang melimpah bebas. Dan untuk menghindari terjadinya
bahaya tekanan negatif pada mercu ambang. Bentuk ambang dengan metode USCE dapat
diaplikasikan pada tipe bending pelimpah dan tipe pelimpah samping. Metode ini
menghasilkan bentuk penampang lintang bentuk yang disebut juga penampang lintang
Harrold. Bentuk dari lengkung menggunakan persamaan lengkung Harrold untuk bagian
upstream sedangkan untuk bagian downstream didapatkan dengan mendeferensialkan
persamaan lengkung Harrold.
dimana:
Hd
X
LAPORAN UTAMA
DETAIL DESAIN EMBUNG 1 LOKASI KAB. PATI
8 - 16
BAB 8
PERENCANAAN TEKNIS
E N G I N E E R I N G , B U S I N E S S AN D M A N A G E M E N T C O N S U LTAN T S
X (cm)
-0,54
-0,31
0,00
1.46
2.13
2.65
3.10
3.49
3.86
4.19
4.51
Desain dimensi mercu Embung Godo dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
LAPORAN UTAMA
DETAIL DESAIN EMBUNG 1 LOKASI KAB. PATI
8 - 17
BAB 8
PERENCANAAN TEKNIS
E N G I N E E R I N G , B U S I N E S S AN D M A N A G E M E N T C O N S U LTAN T S
berikut :
Q
= C . B . H3/2
dimana :
Q
= debit (m3/dt)
= koefisien debit
Dengan lebar (B) spillway sebesar 16 m, koefisien debit 2,2 maka dapat dihitung kurva debit
pelimpah sebagai berikut ini.
41.50
41.00
40.50
40.00
39.50
39.00
38.50
38.00
37.50
0.0
20.0
40.0
60.0
80.0
100.0
120.0
Debit (m3/dt)
LAPORAN UTAMA
DETAIL DESAIN EMBUNG 1 LOKASI KAB. PATI
8 - 18
E N G I N E E R I N G , B U S I N E S S AN D M A N A G E M E N T C O N S U LTAN T S
4.
BAB 8
PERENCANAAN TEKNIS
peluncur. Tipe kolam olak yang akan direncana di sebelah hilir bangunan bergantung pada
energi air yang masuk, yang dinyatakan dengan bilangan Froude, dan pada bahan konstruksi
kolam olak. Kriteria pemiliha tipe kolam olak adalah sebagai berikut:
Fr 1,7 tidak diperlukan kolam olak; pada saluran tanah, bagian hilir harus dilindungi
dari bahaya erosi; saluran pasangan batu atau beton tidak memerlukan lindungan
khusus.
1,7 < Fru 2,5 maka kolam olak diperlukan untuk meredam energi secara efektif.
Pada umumnya kolam olak dengan ambang ujung mampu bekerja dengan baik. Untuk
penurunan muka air Z < 1,5 m dapat dipakai bangunan terjun tegak.
2,5 < Fru 4,5 maka akan timbul situasi yang paling sulit dalam memilih kolam olak
yang tepat. Loncatan air tidak terbentuk dengan baik dan menimbulkan gelombang
sampai jarak yang jauh di saluran. Cara mengatasinya adalah mengusahakan agar
kolam olak untuk bilangan Froude ini mampu menimbulkan olakan (turbulensi) yang
tinggi dengan blok halangnya atau menambah intensitas pusaran dengan pemasangan
blok depan kolam. Blok ini harus berukuran besar (USBR tipe IV). Tetapi pada
prakteknya akan lebih baik untuk tidak merencanakan kolam olak jika 2,5 < Fru < 4,5.
Sebaiknya geometrinya diubah untuk memperbesar atau memperkecil bilangan Froude
= 120,75 m3/dt
= 16 m
Ho
= 2,30 m
va
= 120,75/(2,30 x 16)
= 3,28 m/dt
LAPORAN UTAMA
DETAIL DESAIN EMBUNG 1 LOKASI KAB. PATI
8 - 19
E N G I N E E R I N G , B U S I N E S S AN D M A N A G E M E N T C O N S U LTAN T S
BAB 8
PERENCANAAN TEKNIS
hva
va
2g
= 0,55 m
Z
= (39-32)+2,30+0,55
= 9,85
= 2,30 + 0,55
= 2,85 m
vb
z0,5 H
2g
= 12,85 m/dt
hvb
v b2
2g
= 8,43 m
Fr
vb
12,85
=
=5,99
g h vb 9,8 x 8,43
Y2
= Y1 x 5,99
= 2,81 m
LAPORAN UTAMA
DETAIL DESAIN EMBUNG 1 LOKASI KAB. PATI
8 - 20
BAB 8
PERENCANAAN TEKNIS
E N G I N E E R I N G , B U S I N E S S AN D M A N A G E M E N T C O N S U LTAN T S
pengambilan
Embung
Godo
terdiri
dari
bangunan
penyadap,
8.5.
dan potensi wisata. Sistem irigasi saat eksisting menggunakan pompa dengan areal seluas
227,35 ha. Manfaat irigasi Embung Godo dengan elevasi muka air normal + 39.00 memiliki
potensi luas lahan irigasi sebesar 264,997 Ha, dengan sistem pengaliran secara gravitasi
seluas 45,47 Ha dan pengaliran sistem pompa seluas 219,52 Ha. Potensi luas lahan tersebut
tersebar di 2 (dua) desa yaitu: Desa Godo dan Desa Gunungpanti.
LAPORAN UTAMA
DETAIL DESAIN EMBUNG 1 LOKASI KAB. PATI
Taman
Sungai
6,20 Tambar
ha
Embung
Embung Godo
Godo
Godo Godo
Godo
Vol 169.399,95
6,23 205
ham3ha 8,29 ha
8 - 21
BAB 8
PERENCANAAN TEKNIS
E N G I N E E R I N G , B U S I N E S S AN D M A N A G E M E N T C O N S U LTAN T S
Godo
1.6 ha
Keterangan :
Genangan embung
Areal pemanfaat Eksisting (227,35 ha )
Pompa
Sungai
Nama Dusun/Desa
Dusun Taman/ Desa Godo
Dusun Godo/Desa Godo
Desa Gunungpanti
Desa Godo
Luas Lahan
(ha)
6,20
1,63
37,64
219,52
Jumlah
264,99
Keterangan
Gravitasi
Gravitasi
Gravitasi
Pompa
Kebutuhan air baku warga Desa Godo, Gunungpanti (Kecamatan Winong) dan desa
Sinom Widodo (Kecamatan Tambakromo) untuk saat ini sudah tercukupi dengan
PAMSIMAS. Namun seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, maka kebutuhan air
baku pun akan ikut meningkat, oleh sebab itu maka analisis kebutuhan air baku untuk
LAPORAN UTAMA
DETAIL DESAIN EMBUNG 1 LOKASI KAB. PATI
8 - 22
BAB 8
PERENCANAAN TEKNIS
E N G I N E E R I N G , B U S I N E S S AN D M A N A G E M E N T C O N S U LTAN T S
proyeksi kedepan perlu diperhitungkan. Jumlah penduduk yang akan dilayani air baku adalah
sebesar 12.397 jiwa.
Desa / Kecamatan
Godo,Winong
Gunung Panti, Winong
Sinom Widodo, Tambakromo
Jumlah
Jumlah Penduduk
(jiwa)
3.584
3.399
5.414
12.397
Secara skematis system planning pemanfaatan Embung Godo adalah Embung Godo
disajikan dalam gambar di bawah ini.
Gunungpanti
37,64 ha
Sungai Tambar
Godo
205 ha
Godo
1.6 ha
Godo
6,23 ha
Taman
6,20 ha
Embung
Embung Godo
Godom3
Vol 169.399,95
Godo
8,29 ha
Keterangan :
Genangan embung
Areal pemanfaat
Pompa
Sungai
Sistem Jaringan irigasi Pipa Pompa
Sistem Jaringan irigasi Gravitasi
LAPORAN UTAMA
DETAIL DESAIN EMBUNG 1 LOKASI KAB. PATI
8 - 23
BAB 8
PERENCANAAN TEKNIS
E N G I N E E R I N G , B U S I N E S S AN D M A N A G E M E N T C O N S U LTAN T S
Irigasi Ds.Godo
219,52 Ha
Irigasi
Ds. Gunungpanti,
37,64 Ha
Irigasi Ds.Godo
1,6 Ha
Suplesi
DI Gabus Bancak
DI Tambah Mulyo
DI Jogan
DI Penceng
DI Koripan
dapat dirangkum data teknis rencana sistem Embung Godo sebagai berikut ini:
LAPORAN UTAMA
DETAIL DESAIN EMBUNG 1 LOKASI KAB. PATI
8 - 24
E N G I N E E R I N G , B U S I N E S S AN D M A N A G E M E N T C O N S U LTAN T S
1. Data Umum
Nama Embung
Lokasi
BAB 8
PERENCANAAN TEKNIS
: Godo
: Desa Godo, Kecamatan Winong,
Kabupaten Pati
: 6 52' 42,26" LS, 111 5' 5,06" BT
: Kali Tambar
: 34,74 km2
: 39,0 m
: 279.119,45 m3
: 10,33 ha
Koordinat
Nama Sungai
Luas DAS
Elevasi muka air normal (MAN)
Kapasitas tampungan
Luas genangan pada MAN
2.
Tubuh Embung
Tipe
:
Elevasi puncak tubuh embung
:
Elevasi dasar sungai terendah
:
Tinggi tubuh embung dari dasar sungai :
Tinggi tubuh embung dari dasar pondasi:
Panjang tubuh puncak embung
:
Lebar puncak tubuh embung
:
3.
Pelimpah
Tipe
Elevasi mercu pelimpah
Debit banjir rencana Q100
Lebar efektif pelimpah
Elevasi muka air banjir
Tipe kolam olak
Elevasi kolam olak
Panjang kolam olak
Ripa-rap
: Ogee
: + 39,0 m
: 120,75 m3/dt
: 16 m
: 41,30
: Kolam Olak Datar type III
: + 32,00
: 7,6 m
: Diameter 0,5 m panjang 9 m
4.
Bangunan pembilas
Tipe
Elevasi
Dimensi
Jumlah
Gravity Dam
+ 41,30
+ 31,11
10,19 m
12,19 m
45,83 m
3,00 m
5. Intake
LAPORAN UTAMA
DETAIL DESAIN EMBUNG 1 LOKASI KAB. PATI
8 - 25
E N G I N E E R I N G , B U S I N E S S AN D M A N A G E M E N T C O N S U LTAN T S
Tipe
Elevasi dasar saluran
Dimensi
Jumlah
6.
Manfaat
Konservasi sumberdaya air
Irigasi Taman, Godo dan Gunungpanti : 264,997 Ha
Cadangan Air Baku Pedesaan
: 9,06 lt/ dt (12.395 jiwa)
Retensi banjir Kali Juwana
BAB 8
PERENCANAAN TEKNIS
LAPORAN UTAMA
DETAIL DESAIN EMBUNG 1 LOKASI KAB. PATI
8 - 26