Anda di halaman 1dari 9

BAB IV

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA

Review Pola Pengelolaan Sumber Daya Air WS


Cimanuk-Cisanggarung

TAHUN ANGGARAN 2015

45
45

46
46
1.

LATAR BELAKANG
Pengelolaan sumber daya air (SDA) merupakan suatu kegiatan yang kompleks,
menyangkut semua sektor kehidupan, sehingga harus melibatkan semua pihak baik
sebagai pengguna, pemanfaat maupun pengelola, maka dari itu tidak dapat dihindari
perlunya upaya bersama untuk mulai mempergunakan pendekatan one river basin, one
plan, and integrated management. Keterpaduan dalam perencanaan, kebersamaan
dalam pelaksanaan dan kepedulian dalam pengendalian sudah waktunya diwujudkan.
Perencanaan pengelolaan SDA wilayah sungai (WS) adalah merupakan suatu pendekatan
holistik, yang merangkum aspek kuantitas dan kualitas air. Perencanaan tersebut
merumuskan dokumen inventarisasi sumber daya air wilayah sungai, identifikasi
kebutuhan saat ini dan masa mendatang, pengguna air dan estimasi kebutuhan mereka
baik pada saat ini maupun di masa mendatang, evaluasi upaya alternatif agar lebih baik
dalam penggunaan sumber daya air. Termasuk di dalamnya evaluasi dampak dari upaya
alternatif terhadap kualitas air dan rekomendasi upaya yang akan menjadi dasar dan
pedoman dalam pengelolaan wilayah sungai di masa mendatang.
Perencanaan sumber daya air wilayah sungai memerlukan banyak input atau masukan
dari aspek teknik/engineering, sosial-ekonomi serta masukan dari masyarakat
(stakeholders). Pengoperasian metodologi perencanaan wilayah sungai memerlukan
tindakan lebih lanjut yang menyeluruh dalam proses analisa yang sangat penting untuk
memadukan beberapa komponen yang ada. Dari pengamatan menunjukan bahwa
persiapan perencanaan wilayah sungai merupakan suatu siklus proses yang harus
sepenuhnya menggunakan informasi yang ada pada waktu tertentu.
Sejalan dengan peraturan perundangan yaitu Undang-Undang tentang Sumber Daya Air
Nomor 7 Tahun 2004 yang menfasilitasi strategi pengelolaan sumber daya air untuk
wilayah sungai di seluruh tanah air dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan air, baik
jangka menengah maupun jangka panjang secara berkelanjutan. Dengan terbitnya UU No.
7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air tersebut di atas, jelas bahwa tahapan pengelolaan
SDA Wilayah Sungai adalah sebagai berikut:
1. Sebagai tidak lanjut dari penyusunan pola pengelolaan SDA WS tersebut, perlu
disusun Rencana Induk (Master Plan) Pengelolaan SDA yang merupakan
pengelolaan secara
menyeluruh dan terpadu yang diperlukan untuk
menyelenggarakan pengelolaan SDA, di mana perencanaan tersebut disusun
dengan berpedoman kepada pola pengelolaan SDA untuk wilayah sungai terkait.
2.
Kegiatan selanjutnya secara berurutan setelah penyusunan Rencana Induk
Pengelolaan SDA WS adalah: a). Studi Kelayakan (FS), b). Program Pengelolaan, c).
Rencana Kegiatan, d). Rencana rinci, e). Pelaksanaan/Konstruksi dan f). Operasi dan
Pemeliharaan (O&M).
Wilayah Sungai (WS) Cimanuk-Cisanggarung berada di bawah pengelolaan Balai Besar
Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarung. Rencana Induk atau masterplan pengembangan
wilayah sungai Cimanuk-Cisanggarung sudah pernah dilaksanakan namun belum bisa
diaplikasikan dalam kegiatan proyek secara menyeluruh. Mengingat pentingnya rencana
induk bagi Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarung perlu melanjutkan studi
Pola Pengelolaan Sumber Daya Air yang mencakup juga aspek pengelolaannya.
Dalam mempersiapkan perencanaan pengembangan dan pengelolaan sumber daya air
wilayah sungai membutuhkan inventarisasi secara komprehensif dan pengetahuan sistem
sumber daya air yang menyeluruh di dalam wilayah sungai. Hal tersebut merupakan
langkah dasar dalam pendekatan sistem analisa sumber daya air dengan memperhatikan
semua aspek dan hubungannya satu dengan yang lain. Inventarisasi tersebut sebagai
dasar penyusunan skematisasi dan model. Skematisasi sistem membantu dalam
mengkomunikasikan analisa.

47
47
2.

MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dari pekerjaan ini adalah melakukan identifikasi kembali potensi optimalisasi SDA
di WS Cimanuk Cisanggarung dalam rangka review Pola Pengelolaan
SDA.
Tujuan dari pekerjaan ini adalah persiapan penyusunan kembali Pola Pengelolaan SDA
WS Cimanuk-Cisanggarung dengan melibatkan peran serta masyarakat dan dunia usaha
dalam pola pengelolaan sumber daya air untuk jangka pendek dan panjang.

3. SASARAN
Tersedianya dokumen review Pola Pengelolaan Sumber Daya Air di WS Cimanuk
Cisanggarung untuk ditetapkan dan sebagai acuan untuk penyusunan kembali Rencana
Pengelolaan Sumber Daya Air.
4. LOKASI KEGIATAN
Lokasi pekerjaan ini adalah di Wilayah Sungai Cimanuk Cisanggarung, meliputi 7 (tujuh)
Kabupaten: Garut, Sumedang, Majalengka, Kuningan, Cirebon, Indramayu, dan Brebes,
dan 1 (satu) Kota yaitu Kota Cirebon.
5.

SUMBER PENDANAAN
Biaya pekerjaan ini kurang lebih Rp. 900.000.000,- (sembilan ratus juta rupiah) dari
Sumber Dana APBN melalui DIPA Satker Balai Besar Wilayah Sungai CimanukCisanggarung Tahun Anggaran 2015.

6. NAMA DAN ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


PPK Perencanaan dan Program, Satuan Kerja Balai Besar Wilayah Sungai CimanukCisanggarung
Seluruh kegiatan ini akan berada di bawah pengawasan Kepala Bidang Program dan
Perencanaan Umum Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung Dalam
hal ini Konsultan bekerja dengan konsep tugas (task concept) di mana konsultan
bertanggungjawab terhadap seluruh hasil pekerjaannya.
7.

DATA DASAR
Data-data primer maupun sekunder yang diperlukan dalam pekerjaan ini antara
lain:
a. Data Hidrologi dan Peta Topografi
Untuk merasionalisasi pos hidrologi diperlukan peta topografi 1:25.000 atau peta
situasi wilayah sungai Cimanuk Cisanggarung dengan skala 1:10.000; 1:2.000; peta
ini dipakai untuk mencari Daerah Pengaliran Sungai (DPS) serta stasiun stasiun
hujan yang bersangkutan.
Berdasarkan peta topografi dapat ditentukan parameter DAS seperti batas-batas DAS,
luas DAS, kemiringan sungai dll.
b. Data Morfologi Sungai
Data dan informasi morfologi sungai yang diperlukan, antara lain dengan
memperhatikan faktor-faktor :
1) kemiringan dasar sungai : sungai terjal dan landai;
2) lokasi daerah aliran : hulu, tengah, hilir, pegunungan dan
pedataran;
3) perubahan geometri sungai ke arah vertikal: sungai beragradasi, sungai
berdegradasi; sungai tetap;
4) perubahan geometri sungai ke arah horizontal: sungai berliku, lurus,
berjalin;
5) degradasi atau penurunan dasar alur dan atau palung sungai dengan parameter
panjang, lebar dan dalam;

48
48
6) agradasi/sedimentasi atau peninggian dasar alur dan atau palung sungai, dengan
parameter: panjang, lebar, dan dalam.
8.

STANDAR TEKNIS
Penentuan kriteria desain mengacu pada:
a. Kriteria Perencanaan, Pedoman Teknis dan SNI yang terkait;
b. Dan NSPM lainnya yang terkait.

9.

STUDI TERDAHULU
Pekerjaan ini harus dilakukan dengan mempelajari hasil studi terdahulu yang telah
dilakukan oleh berbagai Instansi.

10. REFERENSI HUKUM


a. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004, tentang Sumber Daya Air.
b. Peraturan Pemerintah RI Nomor 42 Tahun 2008, tentang Pengelolaan Sumber Daya
Air
11. RUANG LINGKUP DAN URAIAN PEKERJAAN
Lingkup pekerjaan ini adalah sebagai berikut:
a. Re-inventarisasi program pengelolaan SDA WS Cimanuk Cisanggarung yang sudah
pada Pola PSDA WS Cimanuk Cisanggarung yang sudah ditetapkan pada tahun
2010 untuk mengetahui status/kondisi prasarana dan sarana SDA (bangunan irigasi
air permukaan maupun air tanah, sungai, pengendalian banjir, penyediaan air baku,
pengamanan pantai, bangunan konservasi) dan sumber-sumber air (waduk, embung,
sungai, mata air dll.) yang sudah ada sampai dengan saat ini;
b. Penyusunan prioritas terhadap indikasi program berdasarkan atas status/ kondisi
prasarana dan sarana SDA yang dilaksanakan pada Tahap A tersebut di atas;
c. Pelaksanaan pra studi kelayakan terhadap kegiatan-kegiatan yang belum dan akan
masuk dalam indikasi program yang disusun pada Tahap B.
d. Penyusunan prioritas pelaksanaan/pembangunan dan jadwal pelaksanaan kegiatan
dari hasil pra studi kelayakan yang dilaksanakan pada Tahap C.
e. Melakukan analisa neraca air dan alokasi kebutuhan air di WS Cimanuk
Cisanggarung disesuaikan dengan rancangan Pola PSDA yang baru, dengan
menggunakan software RIBASIM.
f. Penyusunan Jadwal Pelaksanaan - Rencana Kegiatan.
g. Perencanaan Pembiayaan.
h. Konsultasi Publik.
1)
Kegiatan konsultasi publik diselenggarakan sebanyak 2 (dua) kali
pertemuan.
a) PKM I untuk Kabupaten-kabupaten Indramayu, Sumedang, Majalengka, dan
Kabupaten Garut yang akan membahas masalah alokasi air menjelang
selesainya Waduk Jatigede dan rencana pembangunan Waduk Cipanas
dalam penyediaan air baku untuk irigasi dan untuk kebutuhan air rencana
bandara aerocity Kertajati.
b) PKM II untuk Kabupaten-kabupaten Kuningan, Cirebon dan Brebes yang
termasuk dalam WS Cisanggarung untuk membahas rencana pembangunan
Waduk-waduk di Kabupaten Kuningan.
Dalam melaksanakan pekerjaan agar berpedoman pada standar perencanaan dari Ditjen.
Sumber Daya Air, SNI maupun standar lain yang berlaku di Indonesia. Hal lain jika ada
penjelasan atau tambahan dari TOR ini akan disampaikan kemudian pada saat
diselenggarakan pertemuan penjelasan pekerjaan.

49
49
12. PELAPORAN
Pembuatan laporan-laporan yang disampaikan dalam tahapan-tahapan sebagai berikut:
1) Dokumen Rencana Mutu Kontrak ( RMK )
Penyedia Jasa harus membuat dan menyerahkan dokumen rencana mutu kontrak yang
memuat seluruh prosedur dan rencana pelaksanaan pekerjaan secara detail dari awal
hingga akhir pekerjaan dengan disertai check list dalam bentuk tabel berikut jadwal
pelaksanaan pekerjaan dan jadwal penugasan tenaga ahli. Laporan ini merupakan
media evaluasi dan monitoring yang efektif mengenai selama pelaksanaan pekerjaan.
Dokumen Rencana Mutu Kontrak (RMK) sebanyak 5 (lima) eksemplar harus sudah
diserahkan paling lambat 2 (dua) minggu sejak diterbitkannya SPMK dan terlebih
dahulu harus diperiksa dan disetujui oleh Tim Unit Jaminan Mutu BBWS CimanukCisanggarung.
2) Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan berisi :

Mobilisasi personil tenaga ahli dan tenaga pendukung serta peralatan yang
digunakan untuk melaksanakan pekerjaan.

Jadwal pelaksanaan kegiatan Penyedia Jasa dan jadwal penugasan personil


tenaga ahli dan tenaga pendukungnya.
Rencana dan metoda pelaksanaan Penyedia Jasa secara menyeluruh.

Temuan-temuan dari hasil pengumpulan data sekunder dan survey/kajian awal


serta pemasalahan yang ada.
Hal hal yang disebutkan di atas harus dipaparkan dan dibahas pada acara
Pembahasan Laporan Pendahuluan.
Laporan Pendahuluan sebanyak 5 (lima) buku yang memaparkan tentang metodologi
pelaksanaan pekerjaan, hasil pengumpulan data, hasil kunjungan lapangan, dan
rencana kerja selanjutnya, harus sudah diserahkan oleh penyedia jasa kepada petugas
yang ditunjuk oleh PPK paling lambat 2 (dua) bulan setelah Surat Perintah Mulai Kerja
(SPMK) diterbitkan, sebagi bahan presentasi dan diskusi penyedia jasa dengan Tim
Teknis dan pihak-pihak lain yang terkait.
3) Laporan Bulanan
Laporan Bulanan memuat:

Laporan mobilisasi dan demobilisasi personil, daftar hadir personil, dan kegiatan
masing-masing personil pada bulan tersebut.
Laporan penggunaan bahan dan peralatan pendukung pelaksanaan pekerjaan.
Uraian permasalahan dan kendala/hambatan yang ditemui pada bulan tersebut.

Realisasi progress pelaksanaan pekerjaan selama 1 (satu) bulan bersangkutan,


dan komulatif progress sampai dengan bulan tersebut.
Laporan Bulanan sebanyak 5 (lima) buku harus sudah diserahkan kepada petugas
yang ditunjuk oleh PPK perbulannya, selama pelaksanaan pekerjaan berjalan sejak
SPMK diterbitkan.
4) Laporan Antara/Interim
Laporan Antara/Interim memuat:
Rangkuman hasil pengumpulan data primer dan sekunder;
Hasil inventarisasi;
Hasil pra studi kelayakan;
Persiapan running RIBASIM;
Uraian kendala-kendala yang dihadapi dan langkah-langkah kegiatan selanjutnya.
Notulen rapat/diskusi laporan pendahuluan dalam bentuk.
Juga memuat rancangan outline laporan akhir.
Hal hal tersebut di atas harus dipaparkan dan dibahas pada acara Pembahasan
Laporan Interim.

50
50
Laporan Antara sebanyak 5 (lima) buku harus sudah diserahkan kepada petugas yang
ditunjuk oleh PPK selambat-lambatnya pada pertengahan kurun waktu pelaksanaan
kegiatan untuk bahan diskusi dengan Tim Teknis dan pihak-pihak lain yang terkait.

5) Laporan Akhir Sementara


Laporan Akhir Sementara memuat rangkuman hasil pelaksanaan pekerjaan studi
potensi termasuk semua hasil investigasi dan analisa teknis, penyusunan prioritas
program, hasil output RIBASIM serta kesimpulan dan rekomendasi penting hasil
pelaksanaan pekerjaan dan melaporkan seluruh dokumen termasuk gambar desain
dan dokumen pendukung lainnya yang dipersyaratkan.
Hal hal yang diuraikan tersebut di atas harus dipaparkan dalam acara Pembahasan
Laporan Akhir.
Laporan Akhir Sementara sebanyak 5 (lima) buku harus sudah diserahkan kepada
petugas yang ditunjuk oleh PPK sebelum waktu pelaksanaan kegiatan berakhir,
sebagai bahan paparan dalam acara diskusi antara penyedia jasa konsultansi dengan
Tim Teknis dan pihak-pihak lain yang terkait.
6) Laporan Akhir
Laporan Akhir disusun berdasarkan Laporan Akhir Sementara yang telah diperbaiki
oleh penyedia jasa konsultansi sesuai dengan pertanyaan, saran, masukan, dan
tanggapan dari Tim Teknis serta pihak-pihak lain yang terkait yang hadir pada saat
rapat pembahasan Konsep Laporan Akhir.
Laporan Akhir sebanyak 5 (lima) buku beserta laporan-laporan pendukungnya sebagai
lampiran, harus sudah diserahkan sebelum waktu pelaksanaan kegiatan berakhir.
Semua laporan yang dibuat penyedia jasa sebelum diserahterimakan kepada Pejabat
Pembuat Komitmen Perencanaan dan Program (PPK-03) harus diperiksa dan disetujui
oleh petugas yang ditunjuk oleh Pejabat Pembuat Komitmen Perencanaan dan
Program (PPK-03).
13. KELUARAN
Keluaran dari pelaksanaan kegiatan ini adalah :
a. Laporan hasil inventarisasi konservasi SDA, sebanyak 5 (lima) rangkap;
b. Laporan hasil inventarisasi pendayagunaan SDA, sebanyak 5 (lima) rangkap;
c. Laporan hasil inventarisasi pengendalian daya rusak air, sebanyak 5 (lima) rangkap;
d. Laporan hasil Pertemuan Konsultasi Masyarakat (PKM), sebanyak 5 (lima) rangkap;
e. Semua data-data/file untuk keperluan running RIBASIM berikut software RIBASIM
beserta outputnya, sebanyak 5 (lima) set;
f. Album gambar A1, reproduksi blue-print sebanyak 5 (lima) set,
g. Album gambar A3, reducing dari A1 ke A3 sebanyak 5 (lima) set,
h. Laporan dalam bentuk CD/DVD, dibuat sebanyak 5 (lima) keping.
14. PERALATAN MATERIAL, PERSONIL DAN FASILITAS DARI PEJABAT
PEMBUAT KOMITMEN
Data dan fasilitas yang disediakan oleh Pengguna Jasa yang dapat digunakan dan akan
dipelihara oleh Penyedia Jasa :
a) Laporan dan data yang akan diberikan kepada Penyedia Jasa yaitu berbagai laporan
dan data yang tersedia dari hasil studi terdahulu
b) Pengguna jasa akan menunjuk petugas atau wakilnya yang bertindak sebagai Tim
Teknis dalam rangka pelaksanaan jasa konsultansi
15. PERALATAN DAN MATERIAL DARI PENYEDIA JASA
Penyedia Jasa akan menyediakan dan memelihara semua fasilitas dan peralatan yang
dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
a) Penyedia Jasa memfasilitasi : peralatan, laboratorium dan bahan yang sesuai untuk
mencapai rencana mutu desain dan konstruksi.

51
51
b) Penyedia Jasa harus memberikan hasil pekerjaan sesuai dengan rencana mutu desain
atau rencana mutu konstruksi. Pekerjaan akan diperiksa sewaktu-waktu untuk
menjamin terpenuhinya persyaratan teknis yang telah ditetapkan. Penyedia Jasa
menanggung biaya pekerjaan tambahan/ pengulangan bila ternyata hasil pekerjaannya
tidak memenuhi persyaratan teknis menurut penilaian pihak Direksi Pekerjaan atau
Nara Sumber yang ditunjuk oleh Pengguna Jasa.
16. LINGKUP KEWENANGAN PENYEDIA JASA
Konsultan bertugas dan berkewajiban menyediakan tenaga ahli dan pelaksana,
sarana/prasarana pekerjaan serta melaksanakan pekerjaan sesuai Kerangka Acuan Kerja
(KAK) dan ketentuan lain yang berlaku. Konsultan harus secara pro aktif melaksanakan
konsultasi dengan Tim Teknis agar dicapai hasil yang maksimal.
17. JANGKA WAKTU PENYELESAIAN KEGIATAN
Waktu yang tersedia untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah 7 (tujuh) bulan atau 210
(dua ratus sepuluh) hari kalender terhitung sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai
Kerja (SPMK).
18.

PERSONIL YANG DIBUTUHKAN


a. Tenaga Ahli

1) Ketua Tim (Team Leader)


Seorang Sarjana (S1) Teknik Sipil/Pengairan yang telah berpengalaman 8
(delapan) tahun atau Pasca Sarjana (S2) bidang Pengelolaan Sumber Daya Air
yang berpengalaman minimal 4 (empat) tahun dalam bidang perencanaan,
pengembangan dan pengelolaan sumber daya air, dan minimal telah 5 (lima) kali
menjadi Team Leader. Memiliki sertifikat keahlian (SKA) bidang Sipil dengan
subbidang Teknik Bendungan Besar/Sungai & Drainase/Irigasi/Rawa &
Pantai/Ahli Sumber Daya Air yang dikeluarkan oleh asosiasi profesi yang diakui.

2) Ahli Perencanaan Sumber Daya Air (1 Orang)


Sarjana (S1) Teknik Sipil Pengairan/Sumber Daya Air dengan jumlah
pengalaman kerja minimal 6 (enam) tahun sebagai tenaga ahli dalam
pelaksanaan pekerjaan studi perencanaan, pengembangan pengairan
sumberdaya air, khususnya dalam menyusun pengembangan konservasi lahan
dan air. Memiliki sertifikat keahlian (SKA) bidang Sipil dengan subbidang Teknik
Bendungan Besar/Sungai & Drainase/Irigasi/Rawa & Pantai/Ahli Sumber Daya
Air yang dikeluarkan oleh asosiasi profesi yang diakui.

3) Ahli Hidrologi (1 Orang)


Seorang Sarjana (S1) Teknik Sipil Pengairan/Sumber Daya Air dengan jumlah
pengalaman kerja minimal 6 (enam) tahun sebagai tenaga ahli dalam bidang
analisa hidrologi dan perencanaan bangunan air. Memiliki sertifikat keahlian
bidang sumber daya air. Memiliki sertifikat keahlian (SKA) bidang Sipil dengan
subbidang Teknik Bendungan Besar/Sungai & Drainase/Irigasi/Rawa & Pantai
atau Ahli Sumber Daya Air yang dikeluarkan oleh asosiasi profesi yang diakui.

4) Ahli Geologi/Hidrogeologi (1 Orang)


Seorang Sarjana Teknik Geologi dengan spesialisasi Hidrogeologi dengan
jumlah pengalaman kerja minimal 6 (enam) tahun sebagai tenaga ahli dalam
bidang geologi/hidrogeologi khususnya di bidang perencanaan dan pengelolaan
sumber air tanah. Memiliki sertifikat keahlian (SKA) bidang Sipil dengan
subbidang Ahli Geoteknik yang dikeluarkan oleh asosiasi profesi yang diakui.

5) Ahli Lingkungan (1 Orang)


Sarjana (S1) Teknik Lingkungan dengan jumlah pengalaman kerja minimal 6
(enam) tahun atau sederajat sebagai tenaga ahli dalam bidang perencanaan air
baku perkotaan, pedesaan dan industri termasuk lingkungan. Memiliki sertifikat
keahlian (SKA) bidang Tata Lingkungan atau dengan subbidang Teknik

52
52
Lingkungan yang dikeluarkan oleh asosiasi profesi yang
diakui.

6) Ahli Sosial Ekonomi (1 Orang)


Sarjana (S1) Sosial Ekonomi dengan jumlah pengalaman kerja minimal 6 (enam)
tahun dalam analisa sosial ekonomi untuk perencanaan sumberdaya air
termasuk manajemen strategi. SKA tidak dipersyaratkan.

7) Ahli Hukum dan Kelembagaan (1 Orang)


Sarjana (S1) Hukum/Kelembagaan atau Pemerintah Dalam Negeri/Otonomi
Daerah Ilmu Pemerintahan dengan jumlah pengalaman kerja minimal 6 (enam)
tahun dalam bidang hukum dan kelembagaan. SKA tidak dipersyaratkan.

8) Ahli Kehutanan/Konservasi (1 Orang)


Sarjana (S1) Kehutanan dengan jumlah pengalaman kerja minimal 6 (enam)
tahun dalam bidang konservasi lingkungan yang berhubungan dengan sumber
daya air dan konservasi lahan dan air. SKA tidak dipersyaratkan.

9) Ahli Planologi/Tata Ruang (1 Orang)


Sarjana (S1) Planologi dengan jumlah pengalaman kerja minimal 6 (enam) tahun
dalam bidang penataan ruang dan pengembangan wilayah sungai. Memiliki
Sertifikat Keahlian (SKA) dalam bidang Tata Lingkungan dengan sub bidang Ahli
Perencanaan Wilayah & Kota.

10) Ahli Sistem Informasi Geografis (1 Orang)


Sarjana (S1) Teknik Geodesi/Geografi dengan jumlah pengalaman kerja minimal
6 (enam) tahun dalam bidang sistem informasi geografis, khususnya dalam
pemodelan dan analisa spasial. Memiliki sertifikat keahlian (SKA) bidang Sipil
dengan subbidang Ahli Geodesi.
Tenaga Ahli yang disebutkan diatas harus dilengkapi dengan Ijazah, SKA, Referensi
Pengalaman Kerja dari Pengguna Jasa dan Daftar Riwayat Hidup.

b. Tenaga Pendukung
1) Surveyor Inventarisasi (5 Orang)
2 (dua) Orang (SMK/D1/D3) Teknik Sipil dengan jumlah pengalaman kerja
sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun atau sederajat sebagai surveyor
inventarisasi bangunan air.
1 (satu) Orang (SMK/D1/D3) Teknik Geodesi dengan jumlah pengalaman kerja
sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun atau sederajat sebagai surveyor
inventarisasi bangunan air.
1 (satu) Orang (SMK/D1/D3) Teknik Lingkungan dengan jumlah pengalaman
kerja sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun atau sederajat sebagai surveyor
inventarisasi bangunan air.
1 (satu) Orang (SMK/D1/D3) Sosial Ekonomi/Manajemen dengan jumlah
pengalaman kerja sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun atau sederajat sebagai
surveyor inventarisasi bangunan air.

2) CAD Operator (1 Orang)


Berpendidikan (SMK/D1/D3) Teknik Sipil Bangunan/Pengairan dengan jumlah
pengalaman kerja sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun sebagai CAD Operator
dalam pelaksanaan pekerjaan sejenis.

3) Administrator (1 Orang)
Seorang Ahli Madya Akutansi/Manajemen (Amd/D3) dengan jumlah pengalaman
kerja sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun sebagai sekretaris atau administrator
dalam pelaksanaan pekerjaan sejenis.

53
53

4) Operator Komputer (1 Orang)


Seorang berpendidikan SLTA atau sederajat dengan jumlah pengalaman kerja
sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun sebagai Operator Komputer dalam
pelaksanaan pekerjaan sejenis.

5) Tenaga Pendukung Lainnya


Pengemudi 1 (satu) orang dan
Tenaga Lokal 4 (empat) orang.
19.

PENGENDALIAN MUTU
Agar dalam pelaksanaan pekerjaan memenuhi sasaran maka perlu dilakukan
pembahasan seperti berikut ini :
a. Daftar Simak dalam Dokumen RMK setiap bulan diisi sebagai dasar diskusi bulanan.
b. Diskusi Bulanan dilakukan dengan Pihak Pengguna Jasa untuk keperluan
mengetahui sejauh mana progres pekerjaan dan pembahasan tentang hambatan
yang dihadapi.
c. Diskusi Pendahuluan dilakukan dengan Pihak Pengguna Jasa untuk keperluan
koordinasi awal pelaksanaan pekerjaan yang meliputi kegiatan survey, investigasi
lapangan dan persetujuan produk yang berupa laporan pendahuluan.
d. Diskusi Pertengahan/Interim dilakukan dengan Pihak Pengguna Jasa untuk
menentukan arah pembahasan pemecahan masalah berdasarkan data kondisi
lapangan dan proses persetujuan produk yang berupa laporan pertengahan/interim.
e. Diskusi Akhir dilakukan dengan Pihak Pengguna Jasa untuk keperluan pembahasan
seluruh kegiatan pekerjaan.
f.
Pada setiap tahapan kegiatan dalam pelaksanaan pekerjaan Penyedia Jasa harus
selalu menjalin koordinasi dan konsultasi dengan Tim Teknis yang ditunjuk oleh
Pengguna Jasa,

20.

PRODUKSI DALAM NEGERI


Semua kegiatan jasa konsultansi dalam KAK ini harus dilakukan dalam wilayah Negara
Republik Indonesia, kecuali ditetapkan lain dengan pertimbangan keterbatasan
kompetensi dalam negeri.

21.

PERSYARATAN KERJA SAMA


Dalam Pekerjaan ini tidak diperlukan kerjasama dengan penyedia jasa lain.

22.

PEDOMAN PENGUMPULAN DATA LAPANGAN


Pengumpulan data lapangan harus memenuhi NSPMK yang
berlaku.

Cirebon, November 2014


PPK Perencanaan dan Program
Satker BBWS Cimanuk - Cisanggarung
ttd
Maulana Hidayat, S.Si.
NIP. 19800416 200501 1 002002

Anda mungkin juga menyukai