Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 TEORI UMUM


Kebutuhan pangan bagi suatu negara merupakan hal yang mutlak untuk selalu
dipenuhi dan di jaga kelangsungannya agar tercipta ketahanan pangan bagi rakyat
dan mengurangi angka terjangkit gizi buruk. Untuk memenuhi kebutuhan pangan
tersebut diperlukan sebagai aspek tinjauan agar tercipta sebuah sistem yang mampu
direncanakan, dibangun, dan diawasi secara bersama. Dalam sistem ini
memerlukan berbagai bidang ilmu terkait diantaranya yaitu bidang Tehnik Sipil
untuk merencanakan mengenai ketersediaan air dan meyalurkan menuju lahan
pertanian. Dalam laporan tugas besar ini akan dijelaskan mengenai tata cara
penyediaan air bagi lahan pertanian yang selanjutnya disebut sistem irigasi. Selain
itu juga akan dijelaskan bangunan-bangunan pendukung yang dibutuhkan.
Secara hafiah irigasi memeliki pengertian yaitu serangkaian usaha manusia
dalam memenuhi kebutuhan air untuk lahan luasan lahan pertanian, dimana air
diambil dari sumbernya dan dialirkan menuju petak-petak sawah yang
direncanakan.

1.2 PENGERTIAN IRIGASI


Irigasi adalah menyalurkan air yang perlu untuk pertumbuhan tanaman ke
tanah yang diolah dan mendistribusinya secara sistematis (Sosrodarsono dan
Takeda, 2003). Irigasi adalah usaha penyediaan, pengaturan dan pembuangan air
irigasi untuk menunjang pertanian yang jenisnya meliputi irigasi permukaan,
irigasi rawa, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa, dan irigasi tambak (PP No. 20
tahun 2006 tentang Irigasi).
Dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 23/1982 Ps. 1, pengertian irigasi,
bangunan irigasi, dan petak irigasi telah dibakukan yaitu sebagai berikut :
a. Irigasi adalah usaha penyediaan dan penyediaan dan pengaturan air
untuk menunjang pertanian.
b. Jaringan irigasi adalah saluran dan bangunan yang merupakan satu kesatuan

IRIGASI DAN BANGUNAN AIR E KELOMPOK 2 1


dan diperlukan untuk pengaturan air irigasi mulai dari penyediaan,
pengambilan, pembagian pemberian dan penggunaannya.
c. Daerah irigasi adalah kesatuan wilayah yang mendapat air dari satu jaringan
irigasi.
d. Petak irigasi adalah petak tanah yang memperoleh air irigasi.

1.3 MAKSUD DAN TUJUAN IRIGASI


Maksud dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kebutuhan air irigasi
dengan tujuan mendapatkan prediksi nilai kebutuhan air irigasi maksimum dan
minimum pada Daerah Irigasi Sungai.

1.4 JARINGAN IRIGASI


Klasifikasi jaringan irigasi berdasarkan cara pengaturan, pengukuran, serta
kelengkapan fasilitas, jaringan irigasi dapat di kelompokan menjadi 3 (tiga) macam
yaitu :
a. Jaringan Irigasi Sederhana
b. Jaringan Irigasi Semi Teknis
c. Jaringan Irigasi Pedesaan

Jaringan irigasi semi teknis adalah jaringan irigasi yang konstruksi bangunanya
dibuat permanen atau semi permanen, dilengkapi pintu-pintu pengatur akan tetapi
tidak dilengkapi bangunan/alat pengatur debit air. Jaringan irigasi seserhana adalah
jaringan irigasi yang konstruksi bangunan-bangunannya masih bersifat tidak
permanen (sementara), dan jaringan ini juga tidak dilengkapi dengan pintu-pintu
pengatur maupun bangunan/alat pengukur debit air. Jaringan irigasi pedesaan
adalah jaringan irigasi yang bersifat tradisional, yang dibangun dan dikelola
sepenuhnya secara swadaya oleh kelompok petani/desa.

Selain itu juga ada kaitanya dengan bangunan utama irigasi. Bangunan utama
irigasi terbagi atas:

1. Bendungan
2. Waduk
3. Bangunan pengambilan bebas
4. Bendung tetap

IRIGASI DAN BANGUNAN AIR E KELOMPOK 2 2


5. Bendung gerak
6. Bendung karet
7. Pompa
8. Pengambilan bebas

Berikut ini adalah penjelasan mengenai bangunan utama irigasi:

1. Bendung
Bendungan di sungai yang berfungsi menaikkan muka air sampai pada
elevasi tertentu. Bendung dapat berupa: bendung tetap, bendung gerak,
bendung karet.
2. Waduk
Waduk adalah wadah air yang terbentuk sebagai akibat dibangunnya
bangunan sungai, dalam hal ini bangunan bendung dan berbentuk pelebaran
alur/badan/palung sungai. Termasuk jenis bangunan ini yaitu: waduk
lapangan, embung, situ.
3. Bangunan Pengambilan
Bangunan yang merupakan bagian dari bangunan utama (waduk, bendung,
embung) yang berfungsi untuk menyadap air dari sumber air/sungai ke
saluran induk.
4. Bendung Tetap
Bangunan untuk meninggikan muka air sungai pada ketinggian yang
diperlukan, agar air dapat mengalir ke saluran pembawa sampai ke petak
tersier bendung tetap ini ada yang permanen, semi permanen, ataupun tidak
permanen.
5. Bendung Gerak
Adalah bangunan sungai yang sebagian besar konstruksinya terdiri dari
pintu-pintu yang dapat digerakkan untuk mengatur ketinggian muka air di
sungai sampai pada ketinggian yang diperlukan agar air dapat dialirkan ke
saluran pembawa kemudian ke petak tersier.\
6. Kantong Lumpur
Bangunan yang berada di pangkal saluran induk yang berfungsi untuk
menampung dan mengendapkan lumpur, pasir, kerikil, agar tidak terbawa
sampai ke saluran hilirnya.

IRIGASI DAN BANGUNAN AIR E KELOMPOK 2 3

Anda mungkin juga menyukai