Anda di halaman 1dari 6

PENGENALAN JARINGAN IRIGASI

2.1 Latar Belakang


Pemberian air irigasi dari hulu (upstream) sampai dengan hilir (downstream) meme
rlukan sarana dan prasarana irigasi yang memadai. Terganggunya salah satu bangun
an-bangunan irigasi dan akan mempengaruhi kinerja system yang ada, sehingga meng
akibatkan efisiensi dan efektifitas irigasi menjadi menurun.
Pada pengenalan sistem irigasi kita perlu mengetahuinya, Irigasi mempunyai fungs
i untuk mendukung produktivitas lahan dalam angka meningkatkan produksi pertania
n, ketahan pangan pangan dan kesajateraan bagi masyarakat.
Dari itu kita harus mengenal sistem dari suatu sistem irigasi. Dalam jaringan ir
igasi pada bangunan utama, irigasi terbuka dll. Dalam ruang lingkup pertanian, a
ir digunakan sebagai saliran irigasi. Irigasi merupakan usaha penyediaan, pengat
uran, dan pembuangan air irigasi untuk penunjang pertanian yang jenisnya meliput
i irigasi permukaan, irigasi rawa, irigasi bawah permukaan, irigasi pompa dan i
rigasi tambak.
Tanpa adanya sistem irigasi usaha pertanian merupakan sesuatu yang tidak maksima
l, karena irigasi merupakan suatu faktor penunjang dalam bidang usaha pertanian.
tampa adanya irigasi tersebut petani akan kualahan dalam memcari kebutuhan air u
ntuk tanaman. Sumber utama dari tanaman adalah air dengan tidak adanya air maka
tanaman akan mengalami kelayuan, kurang mineral dan bahkan akan mengalami kemati
an pada tanaman.
Pada sektor pertanian irigasi digunakan untuk kebutuhan pada lahan pertanian unt
uk kebutuhan tanaman, air yang dialirkan dengan cara bendungan maupun dengan car
a menggunakan pompa irigasi yang disedot air pada sungai yang dialirkan kepada l
ahan petani, dari tempat yang tinggi kemudian merata ke tempat yang rendah bahka
n diseluruh kebutuhan tanaman.
2.2 Tujuan
1.
Mengenal bangunan yang ada pada suatu jaringan irigasi.
2.
Mengenal tata cara pemberi nama/ kode bangunan irigasi.
3.
Mengenal macam fungsi, kegunaan serta cara pengoperasian bangunan irigas
i.
2.3 Manfaat
1.
Agar mahasiswa dapat mengenal macam-macam fungsi kegunaan serata cara me
ngperasikan bangunan irigasi.
2.
Agar mahasiswa mengerti tata cara pemberian kode bangunan irigasi.
3.
Agar mahasiswa mengenal bangunan yang ada pada suatu jaringan irigasi.
2.4 Tinjauan Pustaka
Jaringan irigasi adalah satu kesatuan saluran dan bangunan yang diperlukan untuk
pengaturan air irigasi, mulai dari penyediaan, pengambilan, pembagian, pemberia
n dan penggunaannya. Berkaitan dengan sistem irigasi yang telah dibahas pada bab
1, maka jaringan irigasi yang akan dibahas pada bab ini termasuk sistem irigasi
permukaan .
Secara hirarki jaringan irigasi dibagi menjadi jaringan utama dan jaringan tersi
er. Jaringan utama meliputi bangunan, saluran primer dan saluran sekunder. Sedan
gkan jaringan tersier terdiri dari bangunan dan saluran yang berada dalam petak
tersier. Suatu kesatuan wilayah yang mendapatkan air dari suatu jarigan irigasi
disebut dengan Daerah Irigasi.
?
Klasifikasi Jaringan Irigasi.
Berdasarkan cara pengaturan, pengukuran, serta kelengkapan fasilitas, jaringan i
rigasi dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis, yaitu :
A.
jaringan irigasi sederhana,
Jaringan irigasi sederhana biasanya diusahakan secara mandiri oleh suatu kelompo
k petani pemakai air, sehingga kelengkapan maupun kemampuan dalam mengukur dan m
engatur masih sangat terbatas. Ketersediaan air biasanya melimpah dan mempunyai
kemiringan yang sedang sampai curam, sehingga mudah untuk mengalirkan dan membag
i air. Jaringan irigasi sederhana mudah diorganisasikan karena menyangkut pemaka
i air dari latar belakang sosial yang sama. Namun jaringan ini masih memiliki be
berapa kelemahan antara lain :

a.
terjadi pemborosan air karena banyak air yang terbuang,
b.
air yang terbuang tidak selalu mencapai lahan di sebelah bawah yang lebi
h subur.
c.
bangunan penyadap bersifat sementara, sehingga tidak mampu bertahan lama
.
B.
jaringan irigasi semi teknis
Jaringan irigasi semi teknis memiliki bangunan sadap yang permanen ataupun semi
permanen. Bangunan sadap pada umumnya sudah dilengkapi dengan bangunan pengambil
dan pengukur. Jaringan saluran sudah terdapat beberapa bangunan permanen, namun
sistem pembagiannya belum sepenuhnya mampu mengatur dan mengukur. Karena belum
mampu mengatur dan mengukur dengan baik, sistem pengorganisasian biasanya lebih
rumit.
Berikut adalah karakteristik dari masing-masing jaringan irigasi tersebut.
Jenis Karakteristik
Klasifikasi Jaringan Irigasi
Teknis Semi Teknis
Sederhana
Bangunan Utama Bangunan permanen
Bangunan permanen atau
semi permanen Bangunan sernentara
Kemampuan dalam mengukur dan mengatur debit
Baik
Sedang tidak mampu meng
atur
/ mengukur
Jaringan Saluran
Saluran pemberi
dan
Pembuang terpisah
Saluran pemberi dan
Pembuang tidak
sepenuhnya terpisah
Saluran pernberi dan
pembuang menjadi
satu
Petak Tersier Dikembangkan
Sepenuhnya
Belum dikembangkan
dentitas bangunan tersier
jarang
belum ada jaringan
terpisah yang
dikembangkan
60 %
40
50 %
< 40 %
Efisiensi secara keseluruhan
50
Ukuran Tidak ada batasan
< 2000 hektar < 500 hektar
C.
jaringan irigasi teknis.
Jaringan irigasi teknis mempunyai bangunan sadap yang permanen. Bangunan sadap s
erta bangunan bagi mampu mengatur dan mengukur. Disamping itu terdapat pemisahan
antara saluran pemberi dan pembuang. Pengaturan dan pengukuran dilakukan dari b
angunan penyadap sampai ke petak tersier.
?
Bangunan Irigasi
Keberadaan bangunan ingasi diperlukan untuk menunjang pengambilan dan pengaturan
air irigasi Beberapa jenis bangunan irigasi yang sering dijurnpai dalam praktek
irigasi antara lain:
bangunan utama,
Bangunan utama dimaksudkan sebagai penyadap dari suatu sumber air untuk dialirka
n ke seluruh daerah irigasi yang dilayani. Berdasarkan sumber airnya, bangunan u
tarna dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kategori, yaitu :
a). bendung,
Bendung adalah adalah bangunan air dengan kelengkapannya yang dibangun melintang
sungai atau sudetan yang sengaja dibuat dengan maksud untuk meninggikan elevasi
muka air sungai. Apabila muka air di bending mencapai elevasi tertentu yang dib
utuhkan, maka air sungai dapat disadap dan dialirkan secara gravitasi ke tempatternpat yang mernerlukannya. Terdapat beberapa jenis bendung, diantaranya adalah
(1) bendung tetap (weir), (2) bendung gerak (barrage) dan (3) bendung karet (in
flamble weir). Pada bangunan bending biasanya dilengkapi dengan bangunan pengela
k, peredam energi, bangunan pengambilan, bangunan pembilas , kantong lumpur dan

tanggul banjir.
b). pengambilan bebas,
Pengambilan bebas adalah bangunan yang dibuat ditepi sungai menyadap air sungai
untuk dialirkan ke daerah irigasi yang dilayani. Perbedaan dengan bendung adalah
pada bangunan pengambilan bebas tidak dilakukan pengaturan tinggi muka air di s
ungai. Untuk dapat mengalirkan air secara, gravitasi muka air di sungai harus le
bih tinggi dari daerah irigasi yang dilayani.
c). pengambilan dari waduk
Salah satu fungsi waduk adalah menampung air pada saat terjadi kelebihan air dan
mengalirkannya pada saat diperlukan. Dilihat dari kegunaannya, waduk dapat bers
ifat eka guna dan multi guna. Pada urnumnya waduk dibangun memiliki banyak kegun
aan seperti untuk irigasi, pernbangkit listrik, peredam banjir, pariwisata, dan
perikanan. Apabila salah satu kegunaan waduk untuk irigasi, maka pada bangunan o
utlet dilengkapi dengan bangunan sadap untuk irigasi. Alokasi pernberian air seb
agai fungsi luas daerah irigasi yang dilayani serta karakteristik waduk.
d). stasiun pompa.
Bangunan pengambilan air dengan pompa menjadi pilihan apabila upaya-upaya penyad
apan air secara gravitasi tidak memungkinkan untuk dilakukan, baik dari segi tek
nik maupun ekonomis. Salah satu karakteristik pengambilan irigasi dengan pompa a
dalah investasi awal yang tidak begitu besar namun biaya operasi dan eksploitasi
yang sangat besar.
bangunan pembawa,
Bangunan pernbawa mempunyai fungsi mernbawa / mengalirkan air dari surnbemya men
uju petak irigasi. Bangunan pernbawa meliputi saluran primer, saluran sekunder,
saluran tersier dan saluran kwarter. Termasuk dalam bangunan pernbawa adalah tal
ang, gorong-gorong, siphon, tedunan dan got miring. Saluran primer biasanya dina
makan sesuai dengan daerah irigasi yang dilayaninya. Sedangkan saluran sekunder
sering dinamakan sesuai dengan nama desa yang terletak pada petak sekunder terse
but. Berikut ini penjelasan berbagai saluran yang ada dalam suatu sistern irigas
i, yaitu :
a.
Saluran primer membawa air dari bangunan sadap menuju saluran sekunder d
an ke petak-petak tersier yang diairi. Batas ujung saluran primer adalah pada ba
ngunan bagi yang terakhir.
b.
Saluran sekunder membawa air dari bangunan yang menyadap dari saluran pr
imer menuju petak-petak tersier yang dilayani oleh saluran sekunder tersebut. ba
tas akhir dari saluran sekunder adalah bangunan sadap terakhir
c.
Saluran tersier membawa air dari bangunan yang menyadap dari saluran sek
under menuju petak-petak kuarter yang dilayani oleh saluran sekunder tersebut. b
atas akhir dari saluran sekunder adalah bangunan boks tersier terkahir
d.
Saluran kuarter mernbawa air dari bangunan yang menyadap dari boks tersi
er menuju petak-petak sawah yang dilayani oleh saluran sekunder tersebut. batas
akhir dari saluran sekunder adalah bangunan boks kuarter terkahir
bangunan bagi,
Bangunan bagi merupakan bangunan yang terletak pada saluran primer, sekunder dan
tersier yang berfungsi untuk membagi air yang dibawa oleh saluran yang bersangk
utan. Khusus untuk saluran tersier dan kuarter bangunan bagi ini masingmasing di
sebut boks tersier dan boks kuarter. Bangunan sadap tersier mengalirkan air dari
saluran primer atau sekunder menuju saluran tersier penerima. Dalam rangka peng
hematan bangunan bagi dan sadap dapat digabung menjadi satu rangkaian bangunan
Bangunan bagi pada saluran-saluran besar pada umumnya mempunyai 3 (tiga) bagian
utama, yaitu.
a.
Alat pembendung, bermaksud untuk mengatur elevasi muka air sesuai dengan
tinggi pelayanan yang direncanakan Perlengkapan jalan air melintasi tanggul, ja
lan atau bangunan lain menuju saluran cabang. Konstruksinya dapat berupa saluran
terbuka ataupun gorong-gorong. Bangunan ini dilengkapi dengan pintu pengatur ag
ar debit yang masuk saluran dapat diatur. Bangunan ukur debit, yaitu suatu bangu
nan yang dimaksudkan untuk mengukur besarnya debit yang mengalir.
b.
bangunan sadap,
c.
bangunanm pengatur muka air,
Agar pemberian air irigasi sesuai dengan yang direncanakan, perlu dilakukan peng

aturan dan pengukuran aliran di bangunan sadap (awal saluran primer), cabang sal
uran jaringan primer serta bangunan sadap primer dan sekunder. Bangunan pengatur
muka air dimaksudkan untuk dapat mengatur muka air sampai batas-batas yang dipe
rlukan untuk dapat memberikan debit yang konstan dan sesuai dengan yang dibutuhk
an. Sedangkan bangunan pengukur dimaksudkan untuk dapat member informasi mengena
i besar aliran yang dialirkan. Kadangkala, bangunan pengukur dapat juga berfungs
i sebagai bangunan pangatur
bangunan pernbuang dan penguras
Bangunan drainase dimaksudkan untuk membuang kelebihan air di petak sawah maupun
saluran. Kelebihan air di petak sawah dibuang melalui saluran pernbuang, sedang
kan kelebihan air disaluran dibuang melalui bengunan pelimpah. Terdapat beberapa
jenis saluran pembuang, yaitu saluran pembuang kuerter, saluran pernbuang tersi
er, saluran pernbuang sekunder dan saluran pernbuang primer. Jaringan pembuang t
ersier dimaksudkan untuk :
a.
Mengeringkan sawah
b.
Mernbuang kelebihan air hujan
c.
Mernbuang kelebihan air irigasi
Saluran pernbuang kuarter menampung air langsung dari sawah di daerah atasnya at
au dari saluran pernbuang di daerah bawah. Saluran pernbuang tersier menampung a
ir buangan dari saluran pernbuang kuarter. Saluran pernbuang primer menampung da
ri saluran pernbuang tersier dan membawanya untuk dialirkan kernbali ke sungai.
d.
bangunan pelengkap
Sebagaimana namanya, bangunan pelengkap berfungsi sebagai pelengkap bangunan-ban
gunan irigasi yang telah disebutkan sebelumnya. Bangunan pelengkap berfungsi seb
agai untuk memperlancar para petugas dalam eksploitasi dan pemeliharaan. Banguna
n pelengkap dapat juga dimanfaatkan untuk pelayanan umum. Jenis-jenis bangunan p
elengkap antara lain jalan inspeksi, tanggul, jernbatan penyebrangan, tangga man
di manusia, sarana mandi hewan, serta bangunan lainnya.
Petak Tersier
Petak tersier terdiri dari kumpulan petak sawah (100 ha, 150 ha) yang dilengkapi
dengan saluran tersier, serta saluran kuarter. Dalam operasi dan pemeliharaanny
a , petak tersier ini sudah menjadi tanggung jawab dari petani pemakai air.
?
Standar Tata Nama Bangunan pada Jaringan Irigasi
Daerah irigasi dapat diberi nama sesuai dengan nama daerah setempat, nama sungai
yang disadap atau nama waduk. Sebagai contoh Daerah Irigasi Tajum, Daerah Iriga
si Sempor, Daerah Irigasi Dolok, Derah Irigasi Pijenan dan lain sebagainya.
Saluran irigasi primer diberi nama sesuai dengan daerah irigasi yang dilayani, c
ontoh saluran primer Mataram diberi nama BM2 (Bangunan Mataram) dan angka arab m
enunjukan nomer urut bangunan. Saluran sekunder sering diberi nama sesuai dengan
nama desa yang terletak di petak sekunder. Saluran antara dua bangunan dinamaka
n Ruas disingkat R, contoh RS1 (Ruas ke-1 dari sekunder Sambak), S menunjukan na
ma saluran sekunder. Contoh nama bangunan pada saluran BS2 (Bangunan , Sekunder
Sambak, No. 22).
Pada petak tersier kode sesuai dengan nama bangunan sadap tersier pada saluran s
ekunder. Contoh S2K artinya petak tersier menyadap dari saluran sekunder Sambak
bangunan nomer 2 dan sebelah kanan saluran. Untuk boks tersier diberi kode T1,
T2 ,........ dan angka arab disesuaikan dengan dengan banyaknya boks tersier. Pe
tak kuarter diberi kode K, sedang untuk petak rotasi diberi kode A, B, ....C dan
seterusnya sesuai dengan jumlah rotasi.
Berdasarkan literatur dan hasil yang diperoleh dari penelusuran jaringan irigas
i gunung nago terdapat bangunan-bangunan irigasi yaitu sebagai berikut :
NO
Simbol Jaringan Irigasi Arti Sombol
Keterangan
1
Bendungan Utama Terdapat pada hulu jaringan irigasi yang berfung
i untuk membendung air DAS batang Kuranji untuk dialirkan ke lahan pertanian mel
alui saluran primer,sekunder,dan tersier
2
Arah aliran air Menggambarkan aliran air yang
bergerak menuju hilir

3
Cipoletti
Berfungsi untuk patokan dalam menguykur debit aliran sakuran pad
a jaringan irigasi
4
Saluran primer Saluran utama yang mengalirkan air yang diterima dari bendungan
menuju saluran bagi sadap
5
Saluran Sekunder
Saluran yang menerima air dari saluran primer dan mengal
irkan ke saluran tersier
6
Saluran Tersier Saluran yang menerima airdari saluran sekunder dan mengalirkanny
a ke lahan pertanian
7
Talang Air
8
Jembatan
Sebagai tempat penyemberangan yang berada di ata
s permukan saluran
9
Jembatan Kecil Sebagai tempat penyemberangan yang berada di ata
s permukan saluran
10
Bangunan Bagi sadap
Berfungsi untuk membagi saluran primer m
enjadi saluran sekunder dan seterusnya dialirkan ke lahan pertanian
11
Banguna Bagi
Membagi saluran sekunder menjadi saluran tersier
12
Sawah Kahan pertanian yang menjadi sasaran pengaliran air irigasi
13
Ambang Lebar
Saluran yang dibuat sedikit lebih lebar dari saluran yang ada de
ngan kedalaman yang lebih yang bertujuan untuk mencegah terjadinya sedimentasi
14
Kolam Ikan
Tempat pembudidayaan ikan keramba dengan memanfaatkan aliran air
iigasi
2.5 Hasil dan Pembahasan
2.5.1 Hasil.
Hasil dari pengenalan jaringan irigasi ini adalah dimana praktikan dapat mengena
li komponen-komponen yang ada pada jaringan irigasi gunung nago sehingga pratika
n bisa juga mengetahui fungsi saluran irigasi .Dan pada jaringan tersebut banyak
terdapat kerusakan-kerusan pada saluran gunung nago.Untuk gambar sketsa hasil p
engamatan jaringan irigasi gunung nago dapat dilihat pada lampiran yang telah di
buat.
2.3.2 Pembahasan
Dari data hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa :
1.
Jaringan iriigasi gunung nago memiliki satu pintu bendung utama yang ter
letak di hulu utama jaringan irigasi.
2.
Setelah pintu utama,air yang dibendung dialirkan ke saluran primer diman
a beberapa meter dari pintu utama bending terdapat sebuah cippoletti yang dapat
digunakan untuk mengukur debit yang mengalir
3.
Setelah itu air yang dialirkan dari pintu utama bending diteruskan ke ba
ngunan bagi sadap dimana pada bangunan ini air akan dibagi ke saluran-saluran se
kunder.
4.
Pada tiap saluran sekunder yang dibagi oleh bangunan bagi sadap terdapat
beberapa jembatan umum dan bagunan bagi
5.
Pada saluran sekunder air yang mengalir dibagi lagi ke saluran tersier d
an selanjutnya dialirkan ke sawah dan kolam ikan yag dibudidayakan oleh warga
Dari hasil penelusuran yang dilakukan,terdapat beberapa hal yang menjadi perhati
an pada jaringan irigasi gunung nago ini,diantaranya :
1.
Pada pintu utama bendung banyak terdapat sampah-sampah yang menutupi pin
tu bending utama sehingga menyebabkan aliran air yang akan di distribusikan menj
adi terhambat
2.
Banyaknya dinding jaringan irigasi yang amblas terutama pada saluran sek

under yang langsung menuju lahan pertanian.


3.
Pada daerah jalan irigasi,dapat terlihat kerusakan berupa penjebolan din
ding-dinding saluran primer,penjebolan ini terlihat dilakukan karena petani atau
pemilik lahan ingin membuang air yang berlebih pada lahan sawah mereka atau dij
adikan saluran drainase.
4.
Pada pintu bangunan bagi sadap terlihat ambang lebar yang sudah mulai ru
sak secara alami karena benturan dengan aliran air yang terjadi secara kontinyu.
5.
Jika diperhatikan pada dasar saluran irigasi ini berdasarkan praktikum y
ang telah dilakukan pada objek 1,terlihat telah banyak terjadi sedimentasi pada
dasar saluran yang menyebabkan pendangkalan saluran. Namun, jaringan irigasi Gu
nung Nago ini juga tak lepas dari kerusakan-kerusakan yang mengakibatkan debit n
ya berkurang bahkan kualitas airnya juga menurun.Salah satu kerusakan irigasi gu
nung nago ini adalah adanya kebocoran-kebocoran di dinding bangunan salurannya s
ehingga limbah masyarakat masuk ke aliran irigasi etrsebut yang membuat debiat a
liran nya bertambah dan rusak nya kualitas air.
2.6 Penutup
2.6.1 Kesimpulan
Jaringan irigasi Gunung Nago sebenarnya sangat baik dan hampir dibilang
irigasi yang bangunannya lengkap namun di karenakan pengolahan dan perawatannya
tidak terkoordinir dengan baik maka banyak terjadi kerusakan-kerusakan yang memb
uat jaringan irigasi ini menurun kualitasnya. Untuk

Anda mungkin juga menyukai