KP 01
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BENGKULU
2023
A.DEFINISI JARINGAN IRIGASI
Dalam Tahap Perencanaan, ada dua taraf perencanaan, yakni:
Perencanaan pendahuluan (awal)
Perencanaan akhir (detail)
Dalam suatu jaringan irigasi dapat dibedakan adanya empat unsur fungsional
pokok, yaitu:
1. Irigasi Sederhana
Jaringan irigasi yang masih sederhana mudah diorganisasi tetapi memiliki
kelemahan kelemahan yang serius. Pertama-tama, ada pemborosan air dan
karena pada umurnnya jaringan ini terletak di daerah yang tinggi, air yang
terbuang itu tidak selalu dapat mencapai daerah rendah yang lebih subur.
Kedua, terdapat banyak penyadapan yang memerlukan lebih banyak biaya lagi
dari penduduk karena setiap desa membuat jaringan dan pengambilan sendiri-
sendiri. Karena bangunan pengelaknya bukan bangunan tetap/permanen, maka
umurnya mungkin pendek.
2. Bangunan
2.1 Bangunan Utama
Bangunan utama (head works) dapat didefinisikan sebagai
kompleks bangunan yang direncanakan di dan sepanjang sungai atau
aliran air untuk membelokkan air ke dalam jaringan saluran agar dapat
dipakai untuk keperluan irigasi.
Bangunan utama dapat diklasifikasi ke dalam sejumlah kategori,
bergantung kepada
perencanaannya. Berikut ini akan dijelaskan beberapa kategori.
a. Bendung, Bendung Gerak
b. Bendung Karet
c. Pengambilan Bebas
d. Pengambilan dari Waduk(Reservoir)
e. Statsiun Pompa
3. Studi Identifikasi
Dalam Studi Identifikasi hasil-hasil Studi Awal diperiksa di lapangan
untuk membuktikan layak-tidaknya suatu rencana proyek.
Tujuan tersebut meliputi aspek-aspek berikut:
Kesuburan tanah
Tersedianya air dan air yang dibutuhkan (kualitas dan kuantitas) populasi
sawah,
petani (tersedia dan kemauan)
Pemasaran produksi
Jaringanjalan dan komunikasi
Status tanah
Banjir dan genangan
Lain-lain (potensi transmigrasi, pertimbangan-pertimbangan nonekonomis)
4. Studi Pengenalan
Tujuan utama studi ini ialah untuk memberikan garis besar pengembangan
pembangunan multisektor dari segi-segi teknis yang meliputi hal-hal berikut:
Irigasi, hidrologi dan teknik sipil
Pembuatan rencana induk pengembangan irigasi sebagai bagian dari Rencana
Induk Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai yang dipadu serasikan
dengan RUTR Wilayah.
Agronomi. Geologi, Ekonomi
Bidang-bidang yang berhubungan, seperti misalnya perikanan, tenaga air dan
ekologi.
Pengusulan ijin alokasi air irigasi.
5. Studi Kelayakan
Tujuan utama studi kelayakan adalah untuk menilai kelayakan
pelaksanaan untuk proyek dilihat dari segi teknis dan ekonomis. Studi kelayakan
bertujuan untuk:
Memastikan bahwa penduduk setempat akan mendukung dilaksanakannya
proyek yang bersangkutan;
Memastikan bahwa masalah sosial dan lingkungan lainnya bisa diatasi tanpa
kesulitan tinggi
Mengumpulkan dan meninjau kembali hasil-hasil studi yang telah dilakukan
sebelumnya;
Mengumpulkan serta menilai mutu data yang sudah tersedia
Menentukan data-data lain yang diperlukan;
Memperkirakan jumlah air rata-rata yang tersedia serta jumlah air dimusim
kering;
Menetapkan luas tanah yang cocok untuk irigasi;
Memperkirakan kebutuhan air yang dipakai untuk keperluan-keperluan non
irigasi;
Menunjukkan satu atau lebih pola tanam dan intensitas (seringnya) tanam
sesuai dengan air dan tanah irigasi yang tersedia, mungkin harus juga
dipertimbangkan potensi tadah hujan dan penyiangan; mempertimbangkan
pemanfaatan sumber daya air untuk berbagai tujuan;
Pemutakhiran ijin alokasi air irigasi;
Membuat perencanaan garis besar untuk pekeijaan yang diperlukan;
memperkirakan biaya pekeijaan, pembebasan tanah dan eksploitasi;
6. Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan dimulai setelah diambilnya keputusan untuk
melaksanakanproyek. Disini dibedakan adanya dua taraf seperti yang ditunjukkan
dalam Tabel 3-3.
a. Taraf Perencanaan Pendahuluan
a. Pengukuran
b. Penelitian kemampuan tanah
2. Hidrometeorologi
a. Data
1) Parameter
Parameter-parameter hidrologi yang sangat penting untuk
perencanaan jaringan irigasi adalah:
- Curah hujan
- Evapotranspirasi
- Debit puncak dan debit harian
- Angkutan sedimen.
2) Pencatatan Data
Adalah penting bagi perencana untuk memeriksa tempat-tempat
pencatatan data, memeriksa data-data yang terkumpul dan metode
pemrosesannya, memastikan bahwa tinggi alat ukur adalah nol
sebelum dilakukan evaluasi dan analisis data
3) Penyelidikan lokasi
Penyelidikan di daerah aliran sungai dan irigasi akan lebih
melengkapi catatan data dan lebih memperdalam pengetahuan
mengenai gejala-gejala hidrologi. Tempattempat pencatatan akan
dikunjungi dan metode yang digunakan diperiksa. Penyelidikan
lapangan dipusatkan pada keadaan aliran sungai dan daerah
pembuangan.
b. Curah Hujan
Analisis curah hujan dilakukan dengan maksud untuk menentukan:
- Curah hujan efektif untuk menghitung kebutuhan irigasi. Curah hujan
efektif atau andalan adalah bagian dari keseluruhan curah hujan yang
secara efektif tersedia untuk kebutuhan air tanaman.
- Curah hujan lebih (excess rainfall) dipakai untuk menghitung
kebutuhan pembuangan/drainase dan debit (banjir).
c. Evapotranspirasi
Data-data iklim yang diperlukan untuk perhitungan llli adalah yang
berkenaan
dengan:
Temperatur: harlan maksimum, minimum dan rata-rata
Kelembaban relatif
Sinar matahari: lamanya dalam sehari
Angin: kecepatan dan arah
Evaporasi: catatan harlan
d. Banjir Rencana
Banjir rencana adalah debit maksimum di sungai atau saluran
alamiah dengan periode ulang (rata-rata) yang sudah ditentukan yang
dapat dialirkan tanpa membahayakan proyek irigasi dan stabilitas
bangunan- bangunan.
e. Debit Andalan
Debit andalan (dependable flow) adalah debit minimum sungai
untuk kemungkinan terpenuhi yang sudah ditentukan yang dapat
dipakai untuk irigasi. Kemungkinan terpenuhi ditetapkan 80%
(kemungkinan bahwa debit sungai lebih rendah dari debit andalan
adalah 20%). Debit andalan ditentukan untuk periode tengah- bulanan.
3. Pengukuran
a. Pengukuran Topografi
b. Pengukuran Sungai dan Lokasi Bendung
c. Pengukuran Trase Saluran
d. Pengukuran Lokasi Bangunan
5. Bahan Bangunan
Bahan untuk bangunan-bangunan irigasi sebaiknya diusahakan dari
sekitar tempat pelaksanaan. Ahli bangunan membutuhkan informasi
tersedianya bahan-bahan berikut:
- Batu untuk pasangan, pasangan batu kosong dan batu keras untuk batu
candi
- Pasir dan kerikil
- Bahan-bahan kedap air untuk tanggul banjir dan tanggul saluran
- Bahan filter
7. Tanah Pertanian
Penyelidikan tanah dalam tahap studi hanya akan meliputi
kegiatan-kegiatan pemeriksaan lapangan dan penyelidikan di laboratorium.
Lokasi akan dipilih berdasarkan peta-peta geologi dan peta-peta daerah
yang sudah tersedia (seandainya ada). Densitas pengukuran pada tahap
Studi Pengenalan adalah satu kali pengamatan per 200 ha sampai 500 ha.
E. PEREKAYASAAN
1. Taraf-Taraf Perencanaan
Perekayasaan (engineering design) untuk persiapan proyek irigasi
dibagi menjadi 3 taraf, yaitu:
(1) Perencanaan garis besar dari Tahap Studi
(2) Perencanaan pendahuluan dari Tahap Perencanaan atau Studi
Kelayakan
(3) Perencanaan akhir dari Tahap Perencanaan.
3. Tata Letak
a. Taraf Perencanaan Pendahuluan
Tata letak pendahuluan menunjukkan:
- Lokasi bangunan utama
- Trase jaringan irigasi dan pembuang
- Batas-batas dan perkiraan luas (dalam ha) jaringan irigasi dengan
petak-petak primer, sekunder dan tersier serta daerah-daerah yang
tidak bisa diairi.
- Bangunan-bangunan utama jaringan irigasi dan pembuang lengkap
dengan fungsi dan tipenya.
- Konstruksi lindungan terhadap banjir, dan tanggul
- Jaringanjalan dengan bangunan-bangunannya
b. Taraf Perencanaan Akhir
Dalam perencanaan akhir tata letak pendahuluan akan
ditinjau berdasarkan data-data baru topografi dan geologi teknik
dari basil pengukuran trase saluran. Perlu tidaknya diadakan
modifikasi akan tergantung pada perbedaan-perbedaan yang
ditemukan antara peta trase saluran dan peta topografi, yang akan
dicetak di lapangan (lihat subbab 4.3.3).
4. Perencanaan Saluran
a. Perencanaan Pendahuluan
Rencana pendahuluan untuk saluran irigasi menunjukkan:
- Trase pada peta tata letak pendahuluan
- Ketinggian tanah pada trase
- Lokasi bangunan sadap tersier dan sekunder dengan tinggi air
yang dibutuhkan disebelah hilir bangunan sadap
- Bangunan-bangunan yang akan dibangun dengan perkiraan
kehilangan tinggi energi.
- Luas daerah layanan pada bangunan sadap dan debit yang
diperlukan debit rencana dan kapasitas saluran untuk berbagai
ruas saluran perkiraan kerniringan dasar dan potongan melintang
untuk berbagai ruas
- Ruas-ruas saluran dan bangunan-bangunan permanen yang ada.
c. Potongan Memanjang
c. Perencanaan Akhir
Dalam tinjauan ini dibedakan langkah-langkah berikut
Jelaskan tinggi muka air rencana di mas pertama saluran primer
dan pastikan bahwa perencanaan bangunan utama akan
menghasilkan tinggi muka air yang diperlukan di tempat
tersebut
Cek ketinggian bangunan sadap tersier berdasarkan peta trase
saluran; buat penyesuaian-penyesuaian hila perlu
Bandingkan peta strip saluran dengan peta topografi dan periksa
apakah diperlukan modifikasi tata letak (lihat juga subbab 5.3
mengenai tata letak)
Tentukan as saluran
Alokasikan kehilangan-kehilangan energi ke bangunan-
bangunan
Tentukan tinggi muka air rencana di saluran
Tentukan kapasitas rencana saluran
Rencanakan potongan memanjang dan melintang saluran
Pemutakhiran garis sempadan saluran
Pemutakhiran ijin alokasi air irigasi