Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN
Revisi plagiarisme
1.1 Latar Belakang
Air merupakan sumber daya yang digunakan terus menerus untuk memenuhi
kebutuhan manusia, mahluk hidup lainnya dan lingkungan. Sumber daya air yang
berkelanjutan dapat diwujudkan dengan sistem pengelolaan air yang baik dan
penggunaan air sesuai dengan kebutuhan. Peningkatan jumlah penduduk dan
pengembangan pertanian mengharuskan adanya upaya untuk dapat memenuhi
kebutuhan air yang optimal sesuai kebutuhan khususnya dalam sistem pengairan
irigasi.
.....................
Pengaturan kebutuhan air dikontrol oleh bangunan irigasi berupa pintu air
yang berperan sebagai pengatur debit air yang masuk, mengetahui debit aliran dalam
saluran irigasi bertujuan untuk mengontrol lajupenggunaan air sesuai dengan
kebutuhan lahanyang dibutuhkan. Selain dapat mengoptimal kankebutuhan air,
pengaturan pintu airjuga dapat menjadi salah satu sistem pengelolaan air guna
mewujudkan kemanfaatan sumber daya air yang berkelanjutan (Fernanda et al.,
2019).
............................
Pintu air irigasi merupakan suatu alat untuk mengontrol aliran pada saluran
terbuka sebagai penunjang kegiatan pertanian khususnya pengelolaan saluran irigasi,
karena dimanfaatkan dalam manajemen pengaturan aliran air (Noerhayati and
Suprapto, 2017). Pintu air menahan air dibagian hulu dan mengizinkan aliran ke arah
hilir melalui bawah pintu dengan kecepatan tinggi (Dake, 1983). Pengelolaan pintu
air pada saluran primer maupun sekunder dilakukan oleh petugas/mantri/juru
pengairan sesuai dengan pengukuran debit air yang dibutuhkan (Chayati and Faradj,
2017). Semua penyaluran air di untuk irigasi tergantung dari banyak atau sedikitnya
jumlah air yang mengalir (Ismoyo, 2012). Pengelolaan pintu air umumnya dilakukan
secara manual.
..............................
Jumlah sedikit banyaknya jumlah air diukur dan dilihat secara manual. Untuk
mengatur pintu air di bendungan, pintu air otomatis berbasis arduino Uno (Pramudita
and Agus Ulinuha, 2017) Untuk mengetahui nilai debit di saluran dapat dilakukan
dengan berbagai cara antara lain dengan cara matematis (Wulandari et al., n.d.).
Pemodelan debit juga dapat dilakukan pada skala laboratorium (Sinaga et al., 2019).
Berikut adalah salah satu cara mengetahui jumlah debit air dengan pendekatan secara
matematis, sehingga dapat dengan mudah dikontrol dan diperkirakan jumlah debit air
yang masuk ke area sawah. Pemodelan debit merupa model matematika yaitu
persamaan non linier yang diuji secara statistik (Syilfi et al., 2012) Nilai Rsquared
hasil statistik ini akan dilihat apakah pemodelan nonlinear tersebut memenuhi syarat
secara statistik dan baik untuk digunakan atau tidak (Persamaan et al., n.d.).
Pintu air biasanya terbuat dari lempengan plat besi berukuran tertentu,
ditempatkan pada pertemuan antara saluran primer ke sekunder atau saluran sekunder
ke tersier dengan sistem buka-tutup dan tahan air. Pintu air dikelola oleh para petani
sesuai waktu yang disepakati, yaitu pagi dan sore. Penyaluran air tergantung pada
debit air di saluran utama. Ketika debit air banyak, maka waktu membuka setiap
pintu saluran dapat lebih lama. Sedangkan ketika debit air menurun, maka
pengaturan buka-tutup pintu air juga disesuakan agar semua lahan sawah
mendapatkan air (Laumal et al., 2017).
Oleh karena itu, Kami dari kelompok 4 Rekayasa Infrastruktur dan
Lingkungan (RIL) melakukan praktikum Hidrolika dan Saluran Terbuka pada
percobaan Pintu Air agar kami dapat menghitung debit, ketinggian dan koefisien
debit aliran yang diamati dan mengetahui hubungan antara debit ketinggian aliran
dan koefisien debit.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah percobaan pintu ukur yaitu :
1. Bagaimana hasil debit, ketinggian dan koefisien debit aliran yang diamati?
2. Bagaimana hubungan antara debit ketinggian aliran dan koefisien debit?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan percobaan pintu ukur yaitu:
1. Untuk menghitung debit, ketinggian dan koefisien debit aliran yang diamati.
2. Untuk membandingkan hubungan antara debit, ketinggian aliran dan
koefisien debit
1.4 Manfaat
Adapun manfaat percobaan pintu ukur yaitu:
1. Dapat menghitung debit, ketinggian dan koefisien debit aliran yang diamati.
2. Dapat membandingkan hubungan antara debit, ketinggian aliran dan
koefisien debit
DAFTAR PUSTAKA

Fernanda, C., Rahmat, M., Hidayat, A. K., Irawan, P., Studi, P., Sipil, T., Teknik, F.,
Siliwangi, U., & Cimulu, B. (2019). Kata Kunci : Jadwal Tanam , Pintu Air ,
Regulasi . Key Words : Planting Schedule , Regulation , Water Gate . 1(1), 24–
32.
Laumal, F. E., Hattu, E. P., & Nope, K. B. N. (2017). Pengembangan Pintu Air
Irigasi Pintar berbasis Arduino untuk Daerah Irigasi Manikin. Jurnal Rekayasa
Elektrika, 13(3), 139. https://doi.org/10.17529/jre.v13i3.8505
Persamaan, P., Miniatur, N., Air, P., Debit, T., & Irigasi, A. (n.d.). TEKNO. 30(1),
37–44.

Anda mungkin juga menyukai