Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Bendungan adalah bangunan melintang sungai yang berfungsi untuk
meninggikan muka air sungai, selain daripada itu pemanfaatan bendungan untuk
keperluan sektor yang menyangkut terhadap kebutuhan air seperti pembangkit tenaga
listrik ataupun sistem irigasi atau drainase sawah ataupun perkebunan. maka daripada
itu fluida, hidrolika dan mekanika fluida merupakan satu kesatuan yang tidak dapat
di pisahkan untuk keperluan bagi manusia , seperti pada infrastruktur air sangat
penting untuk menunjang aktivitas manusia yang berdasarkan dari fluida, hidrolika
dan mekanika fluida, sehingga daripada itu terwujudlah infrastruktur-infrastruktur
seperti pada bendungan . Sebelum mendesain atau mentransferkan perwujudan itu,
kita perlu melakukan percobaan atau praktikum seperti pada percobaan pintu air,
yang dimana percobaan atau praktikum pintu air sangat penting bagi kita
mempraktekkan terlebih dahulu untuk mengetahui hal-hal apa saja yang akan terjadi
di lapangan jika setelahnya dibangun infrastruktur bendungan terlebih dahulu
(Apriyanto, 2015).
Pintu air pada aliran sungai memegang peranan vital karena menjadi salah satu
pengendali air sungai, dan menjadi salah satu elemen kontrol banjir. Proses ini
dilakukan dengan memanfaatkan sensor untuk mendeteksi perubahan ketinggian air
pada pintu air agar bisa mengetahui dan menguraikan perbandingan antara debit,
kecepatan aliran dan volume terhadap di titik pintu air bendungan tersebut (Khairul et
al., 2010).
Permasalahan yang sering terjadi pada pintu air yaitu berupa kerusakan pintu
air yang di sebabkan oleh korosi pada pintu air, keausan pada pintu air dan juga
sedimentasi yang di bawa oleh aliran air. Kerusakan yang terjadi pada pintu air juga
di sebabkan oleh kesalahan para petani pengguna air saat pengoperasian pintu air.
Saat ini sebagian besar pintu air yang terdapat di irigasi ataupun sungai di Indonesia
masih menggunakan pintu air yang manual dalam pengoperasiannya, yang masih
mengandalkan tenaga manusia. Dalam pengoperasian pintu air ini, pintu air hanya di
buka atau di tutup secara manual oleh manusia dengan berdasarkan pantauan
ketinggian air yang dilihat. hal tersebut sangat tidak efektif dan efisien . (Rumagit, D.
J.,2019).
Oleh karena itu, kami kelompok 4 (Empat) Jurusan Teknik Sipil, Program Studi
Rekayasa Infrastruktur dan Lingkungan melakukan praktikum Hidrolika dan Saluran
Terbuka pada percobaan Pintu Air di Laboratorium Keairan dan Teknik Lingkungan
Fakultas Teknik Universitas Haluoleo Kendari. Untuk mengetahui besarnya laju
aliran persatuan waktu pada setiap jenis pintu air sehingga dapat merancang
permodelan saluran irigasi yang sesuai dengan kebutuhan.

1.2 Tujuan Praktikum


Adapun tujuan dari percobaan Pintu Air adalah sebagai berikut.
1. Untuk menghitung kecepatan aliran, debit, ketinggian dan koefisien debit aliran
yang diamati.
2. Untuk membandingkan hubungan antara waktu, volume air, debit, ketinggian
aliran dan koefisien debit.

1.3 Manfaat Praktikum


Adapun manfaat dari percobaan Pintu Air adalah sebagai berikut.
1. Dapat menghitung kecepatan aliran, debit, ketinggian dan koefisien debit aliran
yang diamati.
2. Dapat membandingkan hubungan antara waktu, volume air, debit, ketinggian
aliran dan koefisien debit.
DAFTAR PUSTAKA

Apriyanto, H. (2015). Rancang Bangun Pintu Air Otomatis Menggunakan Water


Level Float Switch Berbasis Mikrokontroler. Jurnal Sisfokom (Sistem Informasi
dan Komputer), 4(1), 22–27. https://doi.org/10.32736/sisfokom.v4i1.132
Rumagit, D. J. (2019). Identifikasi Kerusakan Pintu Air di Daerah Irigasi Alale
Kabupaten Bone Bolango. RADIAL: Jurnal Peradaban Sains, Rekayasa dan
Teknologi, 7(1), 1-11.
Khairul, Sanjaya, bomo wibowo, & Derdian, E. (2010). Implementasi Pengendali
Sistem Buka Tutup Pintu Air Otomatis Berbasis Arduino Uno R3 Dan Website.
UniversitasTanjungpura.

Anda mungkin juga menyukai