Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Air dan bahan cair lain seperti minyak, bensin adalah kebutuhan pokok yang
bisa dikatakan terpenting, karena kalau kita perhatikan dalam kehidupan hampir
semua atau apapun yang akan kita lakukan pasti akan membutuhkan yang
namanya air. Dalam pembahasan ini bagaimana air itu bisa kita manfaatkan secara
maksimal untuk kebutuhan masyarakat umum. Keberadaan air sangat berarti di
masyarakat. Kebutuhan - kebutuhan ini juga menyangkut penyediaan air bersih
atau air minum sampai dengan kebutuhan di bidang industri. Pada penelitian-
penelitian sebelumnya telah meninjau berbagai topik yang berkaitan dengan
gerakan fluida. Prinsip-prinsip aturan dasar yang menyangkut massa, momentum
dan energi telah dikembangkan dan diterapkan, dengan meng-gunakan asumsi-
asumsi yang agak kasar pada banyak situasi aliran. Perpindahan fluida (cairan atau
gas) di dalam sebuah saluran tertutup (biasanya disebut sebuah pipa jika
penampangnya bundar atau saluran duct jika bukan) sangat penting di dalam
kehidupan sehari-hari. Perhatian sejenak pada keadaan di sekeliling kita akan
menunjukkan bahwa terdapat banyak variasi penerapan dari aliran pipa.
Penerapan pinsip-prinsip mekanika fluida dapat dijumpai pada bidang
industri, transportasi maupun bidang keteknikan lainnya. Namun dalam
penggunaannya selalu terjadi kerugian energi. Dengan mengetahui kerugian
energi pada suatu sistem yang memanfaatkan fluida mengalir sebagai media, akan
menentukan tingkat efisiensi penggunaan energi.
Karakteristik struktur aliran internal (dalam pipa) sangat tergantung dari
kecepatan rata-rata aliran dalam pipa, densitas, viskositas dan diameter pipa.
Aliran fluida (cairan atau gas) dalam pipa mungkin merupakan aliran laminar atau
turbulen. Pada aliran laminer, partikel-partikel fluida seolah-olah bergerak
sepanjang lintasan yang halus dan lancar dengan kecepatan fluida rendah dan
viskositasnya tinggi.
Sedangkan aliran turbulen, partikel-partikel fluida bergerak secara acak dan
tidak stabil dengan kecepatan fluida tinggi dan viskositasnya rendah. Hal tersebut
ditunjukkan oleh percobaan Osborne Reynolds. Menurut hasil percobaan
Reynold, untuk membedakan apakah aliran itu turbulen atau laminar dapat
menggunakan bilangan tak berdimensi yang disebut dengan bilangan Reynold.
Kualitas pipa dan fitting kecuali di tentukan berdasarkan kualitas fisik
berupa tampilan warna, dimensi, sistim koneksi (ulir atau flange) dan lain
sebagainya ditentukan pula oleh head losses apabila dialiri fluida. Semakin besar
head losses semakin berkurang kualitas pipa dan fitting tersebut. Kualitas fisik
dapat mudah dikenali oleh konsumen, namun head losses harus dilakukan
penelitian laboratoris (Edi Suhariono: 2008).
Oleh karena itu kami dari Kelompok tiga Teknik Sipil melakukan percobaan
Osborne Reynolds ini untuk mengetahui atau untuk menentukan yang mana aliran
laminar,turbulen,dan transisi,dan untuk membandingkan hasil dari percobaan
kesesuaian sifat aliran fluida.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari percobaan Osborne Reynolds adalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana cara menghitung besarnya bilangan Reynolds ?
2. Bagaimana cara meghitung koefisien geser ?
3. Bagaimana cara mengetahui hubungan antara koefisien geser dari bilangan
Reynolds ?
4. Bagaimana cara membandingkan kesesuaian sifat aliran fluida antara
pengamatan visual dengan pengklasifikasian secara perhitungan (teoritis) ?

1.3 Tujuan Praktikum


Adapun tujuan dari praktikum Oaborne Reynolds adalah sebagai berikut :
1. Untuk menghitung besarnya bilangan Reynolds
2. Untuk menghitung koefisien geser
3. Untuk mengetahui hubungan antara koefisien geser bilangan Reynolds
4. Untuk mengetahui cara membandingkan kesesuaian sifat aliran fluida antara
pengamatan visual dengan pengklasifikasian geser secara perhitungan
(teoritis).

1.4 Manfaat Praktikum


Adapun tujuan dari percobaan Osborne Reynolds adalah sebagai berikut :
1. Dapat menghitung besarnya bilangan Reynolds
2. Dapat menghitung koefisien geser
3. Dapat mengetahui hubungan antara koefisien geser bilangan Reynolds
4. Dapat mengetahui cara membandingkan kesesuaian sifat aliran fluida antara
pengamatan visual dengan pengklasifikasian geser secara perhitungan
(teoritis).
DAFTAR PUSTAKA

Munson, Bruce R., Young, Donald F., and Okiishi, Theodore H. 2003.
Mekanika Fluida, Jilid 2. Jakarta : Erlangga.
Jamaludin, 2008. Uji Kerugian Gesek Aliran Fluida Pasa Piipa Bentuk
Lingkaran Dengan Tekanan Statis.
Munson, B. R., 2006, Fundamental of Fluid Mechanics.Iowa-USA. John
Wiley And Sons, Inc.
Suhariono, Edi. 2008. Analisa Head Losses dan Koefisien Gesek Pada Pipa.
Kalimantan Scientiae.

Anda mungkin juga menyukai