Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan kehadirat ALLAH SWT. Yang mana berkat izin dan
ridho dari-Nyalah makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini
disusun untuk memberi pengetahuan dasar Mekanika Fluida tentang, ”Aliran Saluran
Tertutup”. Dan juga untuk memperkaya pengetahuan, mahasiswa disarankan untuk
menggunakan makalah ini sebagai bahan tambahan dalam menguasai materi yang
telah disebutkan di atas. Harapan penyusun, semoga makalah ini dapat dimanfaatkan
oleh pembaca sebagai media pengetahuan. Penyusun sadar jika penulisan ini masih
banyak kekurangannya, kritikan dan saran yang bersifat membangun sangat
diharapkan demi kesempurnaan dari makalah ini. Sekian terimakasih

Padang, 03 Oktober 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Landasan Teori
2.2 Konsep Aliran Pipa
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pipa adalah saluran tertutup yang biasanya berpenampang lingkaran yang


digunakan untuk mengalirkan fluida dengan tampang aliran penuh (Triatmojo 1996 :
25). Fluida yang di alirkan melalui pipa bisa berupa zat cair atau gas dan tekanan bisa
lebih besar atau lebih kecil dari tekanan atmosfer. Apabila zat cair di dalam pipa
tidak penuh maka aliran termasuk dalam aliran saluran terbuka atau karena tekanan
di dalam pipa sama dengan tekanan atmosfer (zat cair di dalam pipa tidak penuh),
aliran temasuk dalam pengaliran terbuka. Karena mempunyai permukaan bebas,
maka fluida yang dialirkan dalah zat cair. Tekanan dipermukaan zat cair disepanjang
saluran terbuka adalah tekanan atmosfer.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud aliran tertutup ?
2. Menjelaskan konsep aliran melalui pipa?

1.3 Tujuan Penulisan


- Unttuk mengetahui maksud dari aliran tertutup.
- Untuk memberikan wawasan tentang aliran saluran tertutup.
BAB II
PEMBAHAN

2.1 Landasan Teori


2.1.1 Fluida
Fluida adalah zat cair yang bisa mengalir menempati ruangan, mempunyai
parkikel yang mudah bergerak dan berubah bentuk tanpa kerumitan
massa.Penggunaan pipa banyak digunakan oleh umum,baik perusahaan – perusahaan
sebagai pendistribusi air minum,minyak maupun gas bumi. Demikian juga dengan
kebutuhan pada rumah tangga, penggunaan pipa ini paling banyak digunakan baik
untuk penyediaan air bersih maupun sanitasi. Karena pipa merupakan sarana
pendistribusian fluida yang murah,memiliki berbagai ukuran dan bentuk penampang.
Kriteria perencanaan teknis jaringan distribusi air bersih digunakan sebagai
pedoman dalam merencanakan jaringan distribusi air bersih Perumahan, sehingga
jaringan yang direncanakan dapat memenuhi persyaratan teknis dan hidrolis serta
ekonomis.
Sistem distibusi air bersih bertujuan untuk mengalirkan/membagikan air bersih ke
seluruh daerah pelayanan dengan merata dan berjalan secara terus menerus sesuai
dengan kebutuhan konsumen. Untuk kelancaran sistem pendistribusian tersebut, perlu
diperhatikan faktor-faktor berikut :
• Tersedianya tekanan yang cukup pada jaringan pipa distribusi, sehingga air masih
bisa mengalir ke rumah-rumah dengan sisa tekanan yang cukup.
• Kuantitas air yang mencukupi kebutuhan penduduk/konsumen dan
dapat melayani 24 jam.
• Kualitas air bersih terjamin mulai dari pipa distribusi sampai ke konsumen.

2.1.2 Aliran saluran tertutup


Saluran tertutup atau saluran pipa biasanya digunakan untuk mengalirkan fluida
dibawah tekanan atmosfer (tampang aliran penuh), karena apabila tekanan didalam
pipa sama dengan tekanan atmosfer (zat cair di dalam pipa tidak penuh) , maka aliran
termasuk dalam pengaliran terbuka .Fluida yang dialirkan melalui pipa berupa zat cair
atau gas dan tekanan bisa lebih besar atau lebih kecil dari teknan atmosfer.Tekanan
atmosfer adalah teknan dipermukaan zat cair di sepanjang saluran terbuka.

A. Hukum Newton Tentang Kekentalan Zat Cair


Kekentaln zat cair menyebabkan terbentuknya gaya-gaya geser antara 2
elemen.Keberadaan kekentalan ini menyebabkan terjadinya kehilangan energi selama
pengaliran atau diperlukan energi untuk menjamin adanya pengaliran .Hukum newton
tentang kekentalan menyatakan bahwa tegangan geser antara 2 partikel zat cair yang
berdampingan adalah sebanding dengan perbedaan kecepatan dari kedua partikel
(gradien kecepatan)seperti terlihat pada gambar

Gambar grafik tegangan geser

B. Aliran Laminer dan Turbulen


Aliran viskos dapat dibedakan menjadi 2 tipe :
Aliran laminar adalah aliran fluida yang membentuk garis lurus.Aliran laminer
terjadi apabila partikel-partikel zat cair bergerak teratur dengan membentuk garis
lintasan kontinyu dan tidak saling berpotongan.. Aliran laminer terjadi apabila
kecepatan aliran rendah, ukuran saluran sangat kecil dan zat cair mempunyai
kekentalan besar.
Aliran turbulen adalah aliran fluida yang tidak membentuk suatu garis
lurus .aliran ini terbentuk ketika menemui hambatan. Aliran dimana pergerakan dari
partikel-partikel fluida sangat tidak menentu karena mengalamipercampuran serta
putaran partikel antar lapisan , yang mengakibatkan saling tukar momentum dari satu
bagian fluida kebagian fluida yang lain dalam skala yang besar.Aliran turbulen terjadi
apabila kecepatan aliran besar,saluran besar dan zat cair mempunyai kekentalan
kecil.Aliran di sungai ,saluran irigasi,dan dilaut adalah contoh aliran turbulen.

C. Percobaan Osborn Reynolds


Pada tahun 1884 Osborn Reynolds melakukan percobaan untuk menunjukkan
sifat-sifat aliran laminer dan aliran turbulen. Alat yang digunakan terdiri dari pipa
kaca yang dapat melewatkan air dengan berbagai lecepatan.(gambar 2.2)

Reynolds menunjukan bahwa untuk kecepatan aliran yang kecil di dalam aliran
kaca, zat warna akan mengalir dalam suatu garis lurus seperti benang yang sejajar
dengan sumbu pipa. Apabila katub dibuka sedikit demi sedikit, kecepatan akan
bertambah besar dan benang warna mulai berlubang yang akhirnya pecah dan
menyebar pada seluruh aliran dalam pipa (Gambar 2.3).

Menurut Reynolds, ada tiga faktor yang mempengaruhi keadaan aliran yaitu
kekentalan zat cair μ (mu), rapat masa zat cair ρ (rho), dan diameter pipa D.
Hubungan

antara μ , ρ , dan D yang mempunyai dimensi sama dengan kecepatan adalah


Reynodls menunjukan bahwa aliran dapat diklasifikasikan berdasarkan suatu angka
tertentu. Angka tersebut diturunkan dengan membagi kecepatan aliran didalam pipa
dengan nilai , yang disebut dengan angka Reynolds. Angka Reynolds mempunyai
bentuk berikut ini

dengan ν (nu) adalah kekentalan kinematik. Dari percobaan yang dilakukan untuk
aliran air melalui pipa dapat disimpulkan bahwa pada angka Reynolds rendah gaya
kental dominan sehingga aliran adalah laminer. Dengan bertambahnya angka
Reynolds baik karena bertambahnya kecepatan atau berkurangnya kekentalan zat cair
atau bertambah besarnya dimensi medan aliran (pipa), akan bisa menyebabkan
kondisi aliran laminer menjadi tidak stabil. Sampai pada suatu angka Reynolds di atas
nilai tertentu aliran berubah dari laminer menjadi turbulen.

D. Aliran Turbulen dan Tegangan Reynolds


Turbulensi adalah gerak partikel zat cair yang tidak teratur dan sebarang dalam
waktu dan ruang. Turbulensi ditimbulkan oleh gaya-gaya viskos dan gerak lapis zat
cair yang berdampingan pada kecepatan berbeda. Aliran turbulen akan terjadi pada
bilangan reynold (Re) lebih besar dari 4000. Analisa teoritis persamaan kehilangan
energi pada aliran turbulen (Re > 4000) akan lebih sulit dibandingkan yang terjadi
pada aliran laminer. Hal ini disebabkan adanya ketidakteraturan aliran turbulen.
Faktor gesekan f dapat diturunkan secara matematis untuk aliran laminer, tetapi belum
ada hubungan matematis yang sederhana untuk aliran turbulen. Menurut Reynald V
Gilles dalam Bambang Triatmojo (1996 : 58), untuk pipa-pipa halus dan kasar
hukum-hukum tahanan universal dapat diturunkan dari :

dengan : f = faktor gesek


0 τ = tegangan geser pada dinding pipa.
ρ = kerapatan air (density
V = kecepatan aliran
2.2 Konsep Aliran Melalui Pipa

Ada tiga persamaan dasar dalam Mekanika Fluida dan Hidrolika yang berkaitan
dengan pengaliran air dalam pipa yaitu persamaan Kontinuitas, Momentum dan pers.
Energi.

Untuk aliran mantap dan satu dimensi persamaan energi dapat disederhanakan
menjadi persamaan Bernoulli. Ketiga bentuk persamaan tersebut adalah sebagai
berikut :
1. Pers. Konstinuitas
Q  A1.V1  A2.V2  konstn

Dengan :
Q : debit aliran
A : luas tampang aliran
V : kecepatan rerata aliran pada tampang tersebut.
Indeks 1 dan 2 menunjukan nomor tampang aliran yang ditinjau

2. Pers. Momentum
F   .Q(V2  V1)

Dengan :
F : gaya yang ditimbulkan oleh aliran zat cair
 : rapat massa aliran

3. Pers. Bernoulli
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Saluran tertutup adalah saluran yang alirannya tidak dipengaruhi oleh tekanan
udara secara langsung kecuali oleh tekanan hidrolik. Penggunaan pipa banyak
digunakan oleh umum,baik perusahaan – perusahaan sebagai pendistribusi air
minum,minyak maupun gas bumi. Demikian juga dengan kebutuhan pada rumah
tangga, penggunaan pipa ini paling banyak digunakan baik untuk penyediaan air
bersih maupun sanitasi. Karena pipa merupakan sarana pendistribusian fluida yang
murah,memiliki berbagai ukuran dan bentuk penampang.
Ada tiga persamaan dasar dalam mekanika fluida dan hidrolika yang berkaitan
dengan pengaliran air dalam pipa yaitu pers.Kontinuitas,pers.Momentum,dan
pers.Bernouli.

3.2 Saran
Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi bahasan
dalam makalah ini, tentunya banyak kelemahan dan kekurangan karena terbatasnya
pengetahuan, kurangnya rujukan dan referensi yang kami peroleh hubungannya
dengan makalah ini. Penulis berharap, pembaca berkenan memberikan kritik dan
saran yang membangun demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini berguna
bagi penulis pada khususnya dan pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/doc/50080215/Sistem-Aliran-TertutupPraktikum-
Mekanika-Fluida
https://mesin.ulm.ac.id/assets/dist/bahan/Bahan_Ajar_Mekflu_I.pdf
https://www.slideshare.net/cahpati138/aliran-fluidapadaalurantertutuppipa

Anda mungkin juga menyukai