id
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ilmu pengetahuan dan tekhnologi. Hasil dari penguasaan dan peningkatan IPTEK
era persaingan globalisasi yang semakin ketat. Agar mampu bersaing dalam
kualitas sumber daya manusia. Salah satu peningkatan itu berupa penguasaan
bahasa asing yang merupakan salah satu ilmu yang harus dikuasai sebagai modal
untuk masuk dalam era persaingan global. Dan bahasa Mandarin merupakan salah
Pada kegiatan proses belajar mengajar bahasa Mandarin tidak lepas dari
adanya peran guru maupun siswa, karena guru dan siswa merupakan subjek dan
mengelola suatu proses belajar mengajar yang tepat dan sesuai. Di dalam proses
1
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2
memajukan kemampuan siswa dalam bekerjasama. Selain itu dalam proses belajar
yang baik. Begitu pula pada proses pembelajaran bahasa Mandarin, kemampuan
menggunakan dalam konteks kalimat menjadi target yang utama. Dalam proses
lama yang masih digunakan oleh guru dalam mengajar bahasa Mandarin menjadi
salah satu hambatan yang dihadapi oleh siswa SMK SAHID Surakarta. Karena
kemungkinan besar lawan bicara akan menangkap arti yang berbeda dari kata
yang kita ucapkan atau tulis bila kita menggunakan ejaan lama yang dimudahkan
pada pelajaran berbicara yang dihadapi oleh siswa SMK SAHID Surakarta. Siswa
merasa tidak percaya diri, ragu-ragu, malu ketika akan berbicara menggunakan
mendengar dan mencatat sehingga siswa tidak dilatih dan diberi kesempatan
digunakanlah metode Role Playing yang sangat cocok diberikan untuk proses
belajar mengajar bahasa Mandarin. Dengan cara yang menyenangkan maka otak
manusia tidak hanya sekedar menerima dan memyimpan tetapi akan memproses
informasi tersebut sehingga dapat dicerna kemudian disimpan. Role Playing ialah
dalan belajar pelafalan bahasa Mandarin metode ini sangat tepat diberikan karena
bahasa Mandarin kita akan menemui banyak suku kata yang sama bunyinya tetapi
mempunyai arti yang sama sekali berbeda bila diucapkan dengan nada baca yang
berbeda. Dengan demikian, jika kita menggunakan nada yang salah dalam
pengucapan suatu kata maka kemungkinan besar lawan bicara akan menangkap
arti yang berbeda dari kata yang kita maksudkan. Hal seperti ini tentunya dapat
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
1. Secara Teoritis
2. Secara Praktis
a. Bagi Guru
bahasa Mandarin.
b. Bagi Siswa
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
5
Dalam bahasa Mandarin kita akan mengenal ejaan alphabet yang akan
dengan lebih mudah. Ejaan alphabet ini disebut Hanyu Pinyin yang didalamnya
juga mengenal 26 abjad yang dimulai dari huruf A sampai dengan huruf Z seperti
dalam bahasa Indonesia. Hanyu Pinyin ini dalam penulisannya akan disertai
dengan simbol nada baca yang dituliskan di bagian atas ejaan. Simbol nada baca
ini tentunya akan sangat membantu kita untuk melafalkan kata yang kita inginkan
kata yang sama bunyinya tetapi mempunyai arti yang sama sekali
menangkap arti yang berbeda dari kata yang kita maksudkan. Hal
B. Metode Pembelajaran
1. Proses Pembelajaran
dan kerjasama antara guru dan siswa dalam mencapai sasaran dan tujuan
pengajaran. Metode ialah cara guru menjelaskan suatu pokok bahasan (tema,
Proses belajar mengajar dan kerjasama guru dan siswa dalam mencapai
sasaran dan tujuan belajar ialah jalan mencapai hasil terbaik dari proses belajar
mengajar tersebut. Jadi, alasan guru dalam memilih atau menetapkan suatu
a. Metode ini sesuai dengan pokok bahasan, lebih menuju dalam mencapai
c. Metode ini memperjelas dasar, kerangka isi, tujuan dari pokok bahasan,
e. Metode yang berdaya guna, belum tentu tunggal, juga suatu metode dapat
multimedia.
C. Role Playing
untuk belajar.
akan merasa ragu dengan strategi ini. Salah satu cara mengatasinya adalah
Skenario dan tema bisa diciptakan oleh guru atau peserta didik
bisa berbentuk tertulis, verbal, atau lisan. Skenario yang paling berhasil
b) Mengalokasikan Peran
peran dibagi secara acak atau diminta seseorang yang mau menjadi
Menurut Jones dan Palmer (1987) terdapat 4 tipe informasi yang harus
diberikan guru :
terlibat.
titik tertentu. Hal ini memerlukan tanda atau sinyal yang disepakati,
peserta didik bahwa waktu yang disediakan adalah sekian menit, dan
seterusnya. Dan ketika waktu sudah berakhir, berilah kode sesuai yang
ments, 1994).
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
11
Aspek yang fundamental dari tahap ini bagi guru dan peserta didik
Refleksi atau evaluasi yang seperti ini dilakukan setelah interaksi selesai,
dimainkannya
pengalaman belajarnya.
3. Mengumpulkan ide-ide
3. Alasan Penggunaan
pembelajaran aktif, maka sangat penting bahwa problem atau fokus yang
sikap siswa akan lebih mudah dicapai bilamana siswa secara langsung
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
12
4. Tujuan penggunaan
5. Manfaat
c. Mengembangkan kreatifitas
Mandarin, tidak hanya secara pasif (membaca dan mendengar) tetapi juga secara
aktif (menulis dan berbicara). Ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan untuk
bahasa Mandarin. Yang pertama adalah simbol nada baca pada masing-masing
dengan kombinasi suku kata vokal konsonan yang harus kita perhatikan, dan
Kunci utama dari pelafalan yang benar adalah kombinasi posisi lidah, gigi, dan
bibir secara tepat sehingga akan menghasilkan bunyi yang diinginkan. Hal ini
akan mustahil dilakukan apabila kita hanya mempelajari sebatas teori saja dan
adalah:
mengucapkan suatu kata dengan sedikit tekanan udara dari dalam untuk
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
14
bibir pada saat kita berbicara. Berbeda dengan bahasa Mandarin yang
terdiri dari abjad vokal dan konsonan ) yang membentuk kombinasi bunyi
tertentu ( nada atau intonasi tertentu ) sesuai dengan pelafalan sebuah kata
Misalnya:
Suku kata “ ba ” bila diucapkan dengan nada pertama dalam bahasa Mandarin
nada keempat akan berarti “ayah”. Antara kata “ayah” dan kata “delapan”
benar-benar memiliki arti yang berbeda jauh walaupun suku katanya hampir
sama.
Selanjutnya, yang harus kita ketahui dari huruf Pinyin ini adalah mengenai
abjad dari huruf A sampai dengan Z dengan jenis huruf vokal dan konsonan
Misalnya:
Huruf “a” dalam Pinyin boleh dikombinasikan dengan “o” dan “i” sehingga
membentuk suku kata “ao” dan “ai”, akan tetapi tidak pernah kita temui
kombinasi antara huruf “a” dengan “e” yang membentuk suku kata “ae”
ataupun “ea”.
3. Hanyu Pinyin
Ada lima prinsip dasar yang harus kita perhatikan untuk mengenal
lebih lanjut tentang unsur-unsur dasar pelafalan yang baik. Unsur dasar
A. Vokal
Misalnya : a, i, o
2. Vokal Kombinasi yaitu perpaduan antara dua atau tiga buah huruf vokal
konsonan nasal.
B. Konsonan
dimaksud konsonan di sini adalah suku kata yang digunakan dalam bahasa
e, o).
C. Suku kata
merupakan kombinasi antara huruf vokal dan huruf konsonan yang diikuti
sebuah tanda intonasi atau tanda nada baca. Ada sebagian suku kata yang
merupakan gabungan dari vokal dan nada intonasi. Akan tetapi tidak ada
satu suku kata pun yang hanya merupakan gabungan antara konsonan dan
kurang lebih 1200 suku kata yang lazim digunakan dalam percakapan
sehari-hari.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
17
D. Nada
pada tiap-tiap kata yang digunakan. Ada 4 macan nada dasar yang
nada ini ditandai dengan sebuah simbol yang selalu dituliskan di bagian
1. Nada pertama
Nada pertama mempunyai irama yang datar dan tinggi. Simbol yang
digunakan berupa garis lurus pendek pada bagian atas dari suku kata
2. Nada kedua
Nada kedua mempunyai irama yang meninggi (naik) dari nada sedang
3. Nada ketiga
4. Nada keempat
\”).
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
18
E. Pengucapan
bahasa Mandarin adalah teknik “membuka mulut” dan cara kita meletakan
lidah, gigi, dan bibir pada posisi yang benar sehingga akan memperjelas
BAB III
PEMBAHASAN
Mendikbud nomor 1330/ 103/ 08/ mn/ 1998. Di bawah naungan yayasan SAHID
bangun di atas tanah lahan seluas 1.090 m2, luas seluruh bangunan sebesar
2.400m2, bangunan terdiri dari 5 lantai dan 46 ruangan yang terdiri dari ruang
Perhotelan dan Usaha Perjalanan Wisata. Pada tahun 2005 bertambah satu
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
19
SMK SAHID Surakarta pada saat ini di bawah pimpinan Bp. Dwi
Subyanto SPd sebagai kepala sekolah yang bertanggung jawab atas semua
tidak tetap = 33 orang, karyawan tetap=10 orang, karyawan tidak tetap = 6 orang.
A. VISI
kebutuhan pembangunan nasional baik saat ini maupun di masa yang akan
B. MISI
2. Mengubah peserta didik dari status beban menjadi aset pembangunan yang
produktif
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
20
umumnya
Teater, Rohis& Rokris, Tari jawa, Modern dance, Basket dan futsal. Aktifitas ini
mengajar. Adapun sarana dan prasarana yang tersedia sekarang ini antara lain:
5. Ruang BP = 1 ruang
1. Observasi Kelas
observasi yang lebih spesifik lagi di kelas X UPW, terdiri dari 26 siswa
dengan rincian 8 orang siswa laki-laki dan 20 orang siswa perempuan. Dengan
keadaan ruang kelas yang bersih, rapi, nyaman sangat menunjang semangat
telah diberikan mulai dari awal kelas X, tetapi karena ini adalah pelajaran baru
bagi beberapa siswa yang sewaktu di SLTP tidak mendapat pelajaran bahasa
Mandarin, diikuti dengan anggapan bahwa bahasa Mandarin adalah susah dan
rumit untuk dipelajari, maka banyak siswa yang tidak mengikuti pelajaran
dengan baik, menyerah sebelum mencoba dan juga ada faktor lain yang
Mandarin yaitu pelajaran bahasa Mandarin yang diajarkan oleh guru terlanjur
dengan pelajaran yang akan diberikan oleh penulis yang telah menggunakan
ejaan Hanyu PinYin yaitu sesuai dengan yang dipelajari saat ini. Kesulitan-
akhir siswa dapat dengan betul-betul menyerap ilmu yang diberikan dan
bahasa Mandarin.
untuk semua guru sebagai rancangan proses belajar mengajar. Dalam setiap
media yang digunakan, alokasi waktu dll. Dan terdapat empat buah keahlian
adalah sama besar. Tugas guru adalah memastikan murid dapat menerima
siswa untuk mulai belajar bahasa Mandarin sesuai dengan ejaan yang
( selamat pagi )
( Selamat pagi )
yang telah disiapkan, dan menjelaskan kepada siswa tujuan yang ingin
dicapai pada topik pembelajaran pada hari ini. Sesaat setelah pembahasan
dengan topik kepada siswa secara acak, bertujuan untuk membuat semua
dengan tanya jawab secara lisan untuk mengetahui seberapa jauh siswa
memberikan tugas pekerjaan rumah sebagai tindak lanjut dari materi yang
diberikan hari itu. Dan terakhir guru menutup pelajaran dengan salam dan
No Tanggal Materi
perubahan nada.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
26
mengajar di kelas yang sama. Materi untuk hari pertama, guru mengajarkan
tentang nada intonasi yang digunakan dalam bahasa Mandarin ( sheng diao )
dan cara membaca atau melafalkan huruf dalam bahasa Mandarin, yang
penyampaian materi ini guru harus dengan sabar mengajar siswa untuk
guru terus membimbing satu persatu siswa, guru melafalkan sebuah vokal
disertai dengan nada kemudian diikuti oleh satu persatu siswa. Di akhir jam
pelajaran guru memberi tugas, meminta siswa untuk terus berlatih sendiri
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
27
Materi yang diberikan pada hari ini adalah percakapan dengan topik
percakapan dasar ini adalah bertujuan untuk melatih siswa agar terbiasa
dan kabar. Setelah kelas siap untuk memulai pelajaran, guru membuka
dengan salam dan absensi. Guru mulai membaca seluruh percakapan dan
disuarakan dengan lafal dan nada yang tepat dan benar, lalu siswa
menirukan contoh kata yang diucapkan guru. Semua siswa harus terlibat
secara aktif dalam proses belajar, baru setelah itu guru membaca per kalimat
dan siswa menirukan. Ditunjuk dua orang siswa yang aktif yaitu Furi dan
kemudian metode Role playing diberikan ketika guru memberi tugas pada
seluruh siswa. Siswa bebas memilih peran untuk tiga buah percakapan,
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
28
bebas memilih teman untuk diajak berpasangan maju ke depan. Ketika maju
waktu dan cara membaca jam, guru mengulang sedikit materi minggu yang
pekerjaan rumah yang diberikan minggu lalu, satu persatu siswa diminta
Masuk dalam materi baru tentang “Keterangan Waktu” dan “Cara Membaca
Jam” , guru membaca satu persatu kosakata dengan lafal dan nada yang
b. zuotian = kemarin
d. mingtian = kemarin
e. houtian = lusa
f. dian = jam
g. fen = menit
h. miao = detik
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
29
i. cha = kurang
k. yi ke = 15 menit
l. san ke = 45 menit
fen”
2. 08.25 dibaca “ ba dian er shi wu fen”, bisa juga dibaca “ cha wu fen
ba dian ban”
3. 08.30 dibaca “ ba dian ban”, bisa juga dibaca “ ba dian sanshi fen”
4. 08.45 dibaca “ba dian sishiwu fen”, bisa juga dibaca dengan 3 cara
lagi:
a. “ ba dian sanke”
Ada beberapa siswa yang masih belum paham dan bingung, ada
beberapa pertanyaan yang diajukan oleh siswa, seperti yang diajukan oleh
ketika ingin mengucapkan 45 menit dibaca “san ke”, san adalah tiga dan
“ke” adalah seperempat. Sedangkan untuk 30 menit bukan “er ke” tetapi ada
cara bacanya sendiri yaitu “ban” = 30 menit. Setelah diberi penjelasan dan
materi yang diberikan, guru membuat tes dengan soal yang dibuat oleh para
siswa sendiri, setiap siswa membuat 2 soal dan saling ditukar untuk
dikerjakan teman yang lain. Cara ini dianggap siswa sangat menyenangkan
teman yang lain. Dari hasil evaluasi ada 2 orang siswa yang yang masih
belum paham yaitu Onki dan Desy, karena saat diterangkan mereka ngobrol
sendiri, sehingga mereka tidak bisa mengerjakan. Oleh guru, ke dua siswa
pelajaran berakhir guru sekali lagi menerangkan secara singkat materi yang
dirumah.
Pada ulangan harian terdapat dua ujian yaitu secara tertulis dan
secara lisan. Materi ulangan harian diambil dari dua materi pertemuan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
31
jam. Untuk ujian lisan siswa maju satu persatu menghadap guru, sedangkan
siswa yang lain mengerjakan ujian tulis sambil menunggu giliran untuk
maju ujian lisan. Ujian lisan dibuat seperti tes wawancara, percakapan
1. 08.55 =
2. 09.00 =
3. 08.23=
4. 07.30=
5. 12.15=
Setelah ujian selesai, hasil evaluasi yang didapat guru adalah pada
ujian tulis hampir semua siswa mendapatkan nilai sempurna kecuali satu
ketinggalan pelajaran dan saat masuk lebih sering bercanda atau ngobrol
masih banyak siswa yang gugup, ragu-ragu, malu dalam menjawab karena
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
32
C. Pembahasan
Kunci dari suksesnya suatu kegiatan belajar mengajar adalah karena adanya
dari suatu proses belajar mengajar. rajin dan tekun untuk berlatih sendiri.
sebelumnya siswa telah mempelajari bahasa Mandarin. Guru hanya harus lebih
giat untuk membimbing siswa memulai dari awal dalam mempelajari bahasa
SAHID Surakarta siswa diajar bahasa Mandarin menggunakan ejaan lama atau
yang dimudahkan.
Mandarin karena para siswa belum paham dan menguasai bahasa Mandarin, lebih
lanjut agar siswa lebih mudah mengerti bila materi yang disampaikan
menggunakan bahasa Indonesia, selain itu guru juga menggunakan metode Role
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
33
yang diberiakan.
Metode ceramah, driil, dan role playing adalah metode yang sering
a. Metode ceramah, penjelasan secara lisan tentang topik materi yang dibahas.
sehingga mudah untuk diingat, seluruh siswa dapat terlibat dan diberi
dialog.
d. Metode latihan, metode yang sering juga disebut metode training. Suatu
kalimat.
Kesuksesan siswa dalam belajar ditentukan oleh diri siswa sendiri. Adanya
hambatan atau kesulitan yang sering terjadi di kelas adalah siswa yang
menganggap bahasa mandarin sangat rumit sehingga minat untuk belajar tidak
ada. Ada juga siswa yang mempunyai kemauan belajar tinggi tapi masih merasa
malu-malu dan canggung ketika diminta untuk berbicara dalam bahasa mandarin.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
34
melakukan tes evaluasi secara lisan dan tertulis yang langsung dikerjakan di kelas
dan diawasi langsung oleh guru dengan kisi-kisi soal evaluasi yang telah
diberikan sebelumnya.
Dari selama proses pembelajaran adapun kesulian siswa, yang dihadapi oleh
guru adalah :
memperhatikan tapi ada juga yang ramai hingga mengganggu yang lain.
diakui internasional.
BAB. IV
A. SIMPULAN
belajar Bahasa Mandarin. Dengan cara belajar yang menyenangkan maka otak
manusia tidak hanya menerima dan menyimpan tetapi akan memproses informasi
kosakata baru yang harus dihafal, berlatih pengucapan nada (shengdiao) dan
Ada beberapa strategi lain yang dapat diterapkan untuk membantu siswa
36
untuk siswa lebih giat belajar, memudahkan dan membantu siswa menghadapi
hambatan dalam belajar bahasa Mandarin. Memulai dari awal belajar bahasa
lidah, gigi, dan bibir secara tepat sudah tidak lagi dirasakan siswa sebagai
Penulis pada pertemuan ke dua. Siswa terlihat lebih bersemangat dalam mengikuti
pelajaran bahasa Mandarin, seluruh siswa aktif ikut serta dalam setiap tugas yang
diberkan oleh guru, siswa mulai aktif dan berani menggunakan kosakata-kosakata
B. SARAN
1. Sekolah
2. Siswa
bahasa Mandarin, rajin dan tekun untuk berlatih sendiri, berpikir terbuka pada