Diajukan oleh :
i
SISTEM KELISTRIKAN BODY PADA MOBIL GOLF
Oleh :
Disetujui Oleh :
Dosen Pengampu
Lilimiwirdi SS,M.Hum
Nip. 19580727 123123121 00
ii
Oleh: Az Kholiq Iqbal Payogi
ABSTRAKSI
Mobil Golf Listrik adalah Kendaraan kecil dua penumpang yang ramah
lingkungan, bebas polusi dan efisien. Agar Mobil Golf Listrik dapat sesuai standar
mobil pada umumnya, maka mobil ini dilengkapi dengan sistem kelistrikan body.
Sistem tersebut terdiri dari lampu utama, lampu rem, lampu mundur,
lampu sein, dan klakson yang masing-masing memiliki fungsi tersendiri.
Misalnya lampu utama yang berfungsi sebagai penerangan ketika mobil berjalan
di malam hari. Sedangkan lampu sein yang berfungsi untuk memberi isyarat pada
pengemudi lain ketika mobil akan membelok dan lain sebagainya.
Pada kelistrikan body baterai yang digunakan 12 Volt 45 Ampere Hour.
Hasil analisa dalam satu jam baterai dapat menyuplai 562,5 watt. Bila seluruh
kelistrikan body menyala membutuhkan 157,5 watt dan baterai dapat bertahan
hingga 3,5 jam.
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya kepada kita semua, sholawat beserta salam kita kirimkan kepada Nabi
Muhammad SAW.
Tugas Karya Ilmiah merupakan suatu syarat untuk untuk melaksanakan tugas
mata kuliah Tata Tulis Laporan. Tugas ini mendeskripsikan tentang hal-hal yang yang
telah dipelajari.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibuk Lilimiwirdi SS,M.Hum selaku dosen pengajar.
2. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam pembuatan proposal ini.
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………..………………i
ABSTRAK ................................................................................................................
iii
DAFTAR
ISI ...............................................................................................................v
BAB I
PENDAHULUAN ...........................................................................................1
1.1 Latar Belakang ..................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................. 2
1.3 Batasan Masalah ................................................................... 2
1.4 Tujuan Penelitian .................................................................. 2
1.5 Manfaat Penelitian ................................................................ 2
BAB II DASAR
TEORI ..............................................................................................4
2.1 Pengertian Umum Kelistrikan Body ............................................. 4
2.2 Bagian-Bagian Sistem Kelistrikan Body ......................................... 4
2.3 Macam-macam Komponen Pendukung yang Digunakan ...................... 8
2.4 Hukum Ohm ............................................................................ 11
v
BAB IV .....................................................................................................................31
PROSES PERANCANGAN
KOMPONEN .............................................................31
4.1 Proses Perancangan .............................................................. 31
4.2 Alat dan Bahan .................................................................... 31
4.2.1 Alat yang digunakan ...................................................... 31
4.2.2 Bahan yang digunakan .................................................... 31
4.3 Proses pemasangan komponen sistem kelistikan ............................. 32
4.4 Proses Perakitan kelistrikan Body .............................................. 34 4.5
Perakitan dan Perawatan ........................................................ 37
4.5.1 Proses Perakitan Mobil Golf Listrik ..................................... 37
4.5.2 Proses Perawatan Mobil Golf Listrik .................................... 38
BAB V
PENUTUP ....................................................................................................40
5.1 Kesimpulan ........................................................................ 40
5.2 Saran ............................................................................... 40
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
Gambar 4.7 Rangkaian Lampu Tanda Belok dan Hazzard.............................. 35
Gambar 4.8 Rangkaian Klakson ...................................................................... 36
Gambar 4.9 Rangkaian Lampu Rem ................................................................ 36
Gambar 4.10 Rangkaian Lampu Mundur......................................................... 37
DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Spesifikasi mesin Brushless dc permanent
magnet gear motor....................................................................................................
viii
ix
BAB I PENDAHULUAN
1
menggunakan teknologi mesin berbahan bakar listrik, body yang ringan serta
suspensi yang nyaman. Mobil ini diharapkan mampu menekan tingkat polusi
udara, dan menjadi mobil yang ramah lingkungan.
Kelistrikan body pada mobil golf listrik merupakan bagian pendukung agar
mobil golf listrik tersebut dapat bekerja sesuai fungsinya (Sejati, 2011). Instalasi
terdiri dari berbagai bagian yang memiliki fungsi masing-masing. Mulai dari
sistem penerangan lampu kepala, lampu rem, lampu belok dan beberapa lampu
lainnya yang memiliki fungsi tersendiri misal lampu rem berfungsi untuk
memberi isyarat pada pengendara lain agar tidak terjadi tabrakan ketika mobil
akan berhenti.
2
a. Mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang diperoleh selama kuliah
khususnya bidang mata kuliah kerja bangku dan plat, permesinan,
mekanika teknik, ilmu teknik pengelasan dan elektronika. Serta
mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan tentang perencanaan,
pembuatan dan pengujian mobil golf listrik
b. Tugas akhir ini diharapkan dapat membantu dalam mendukung
program go green kampus Politeknik Negeri Padang.
3
BAB II DASAR TEORI
4
2. Lampu Tanda Belok
4
Lampu tanda belok atau sein dan lampu hazzard adalah dua sistem tanda yang
berbeda, tetapi menggunakan komponen yang sama. Sistem ini terdiri atas empat
buah lampu berwarna kuning, yaitu: 2 bola lampu belakang dan 2 bola lampu
depan masing-masing kanan dan kiri.
Agar sistem tanda ini berfungsi dengan baik, lampu-lampu tersebut harus dapat
menyala dan berkedip sempurna, yaitu selama 1 menit adalah 60 kali kedipan. Hal
ini bisa terjadi bila arus yang masuk ke bola lampu berupa arus putus-hubung
yang diperoleh dari alat pengedip (flasher). Bila saklar lampu tanda belok
dioperasikan ke kiri atau ke kanan, lampu yang berkedip kiri saja atau kanan saja.
Saklar tersebut biasanya terletak di bawah lingkar kemudi dan dirakit di batang
kemudi. Bila saklar lampu hazzard dioperasikan atau difungsikan, lampu yang
berkedip adalah kiri dan kanan secara bersamaan. Saklar lampu hazzard biasanya
terletak di bagian batang kemudi sebelah depan. Perbedaan kedua sistem tersebut
adalah dari fungsinya, lampu tanda belok dipergunakan bila kendaraan akan
mengubah arah atau berbelok, sedangkan lampu hazzard digunakan bila dalam
keadaan bahaya. Misalnya mobil sedang menarik atau ditarik mobil lain, mobil
berhenti darurat karena ada kerusakan. Lihat gambar 2.2.
6. Lampu Mundur
Lampu mundur pada kendaraan bermotor berfungsi di samping untuk memberi
tanda mundur pada kendaraan yang berada di belakangnya, juga berfungsi untuk
menerangi bagian belakang mobil tersebut. Agar nyala lampu tersebut bisa
6
dibedakan dengan lampu yang lain, warna dari lampu mundur adalah putih.
Supaya dapat terlihat jelas pada jarak yang cukup jauh, daya lampu yang
terpasang sebesar 23 Watt. Lampu mundur hanya dapat menyala bila mesin hidup
( kunci kontak “ON” ) dan gigi transmisi pada posisi mundur. Lihat gambar 2.4.
7
Kelistrikan otomotif pada mobil menggunakan kunci kontak (Ignition Swtch)
sebagai saklar utama yang menghubungkan semua sistem kelistrikan dengan
sumber tenaga (baterai). Lihat pada gambar 2.6.
9
Relay adalah saklar elektrik yang digunakan
untuk memutus dan menghubungkan arus secara elektrik. Cara kerjanya, bila
dialiri arus listrik, kumparan akan menjadi magnet sehingga terhubung. Ada dua
jenis Relay, yaitu Relay bila dialiri arus listrik Relay akan terhubung dan Relay
bila dialiri arus listrik akan terputus. Lihat pada gambar 2.10 Relay.
10
Gambar 2.11 Hukum Ohm
Arus adalah elektron yang mengalir dari satu atom ke atom lainnya melalui
penghantar dan diukur dalam Ampere. Arus dapat digolongkan atas dua macam,
yaitu arus searah (DC) dan arus bolak-balik (AC).
1. Arus searah (DC)
Arus searah (DC) yaitu arus yang mengalir ke satu arah saja dengan harga yang
konstanta. Salah satu sumber arus searah adalah baterai.
2. Arus bolak-balik (AC)
Arus bolak-bali (AC) adalah arus yang mengalir dengan arah bolak-balik. Arus
ini bisa juga disebut arus tukar sebab polaritasnya selalu bertukar-tukar. Sumber
arus listrik bolak-balik adalah pembangkit tegangan tinggi seperti PLN
(Perusahaan Listrik Negara) dan generator.
Tegangan adalah suatu tekanan yang menyebabkan terjadinya aliran arus listrik
pada sebuah penghantar. Biasanya tegangan tergantung pada ujung-ujung kawat
penghantar. Apabila ujung-ujung penghantar tersebut dihubungkan dengan baterai
atau generator, maka akan terjadi tegangan. Jadi tegangan adalah daya potensial
yang tetap ada walaupun tidak ada arus.
Hambatan adalah penahanan atau perlawanan yang diterima oleh elektron-
elektron yang mengalir pada sebuah penghantar oleh molekul-molekul yang ada
di dalamnya. Setiap penghantar memberikan penahanan aliran arus listrik. Besar
kecilnya tahanan tersebut disebabkan oleh: a. Jenis Penghantar
Semakin besar hambatan jenis, semakin besar pula tahanannya.
b. Panjang Penghantar
Semakin panjang penghantar, maka tahanan semakin besar.
c. Penampang Penghantar
Semakin besar atau luas penampang, maka tahanan semakin kecil.
Daya Listrik atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Electrical Power adalah
jumlah energi yang diserap atau dihasilkan dalam sebuah sirkuit/rangkaian.
Sumber Energi seperti Tegangan listrik akan menghasilkan daya listrik sedangkan
11
beban yang terhubung dengannya akan
menyerap daya listrik tersebut. Dengan kata lain, Daya listrik adalah tingkat
konsumsi energi dalam sebuah sirkuit atau rangkaian listrik. Rumus 2.2 adalah
rumus daya listrik.
P = V x I ..........................................................................................................2.2
Dimana:
P = Daya Listrik dengan satuan Watt (W)
V = Tegangan Listrik dengan Satuan Volt (V)
I = Arus Listrik dengan satuan Ampere (A)
12
BAB III PERENCANAAN DAN
PERHITUNGAN
14
13
3.2 Perencanaan Mobil Golf Listrik
Keterangan Gambar
1. Klakson.
2. Lampu tanda belok/Sein.
3. Lampu utama.
4. Baterai.
5. Lampu belakang.
Perencanaan tata letak kelistrikan body disesuaikan pada mobil-mobil pada
umumnya, agar mobil listrik ini dapat berfungsi seperti mobil sebagaimana
mestinya dan dapat diterima di masyarakat umum.
14
3.3 Gambar sketsa Mobil Golf Listrik
15
Sein dan saklar hazzard kemudian dari
kedua saklar tersebut baru diteruskan ke beban. Alur dapat dilihat pada
gambar 3.4 di bawah ini.
16
Gambar 3.6 Alur Klakson
4. Alur lampu mundur dimulai dari baterai melewati Fuse ke kunci kontak
kemudian dihubungkan ke saklar mundur atau switch mundur baru
diteruskan ke beban. Alur lampu mundur dapat dilihat pada Gambar 3.7 di
bawah ini.
17
3.5 Prinsip Kerja
Cara menguji sistem penerangan pada setiap mobil tidak ada yang sama
persis, tetapi pada prinsipnya sama hanya letaknya saja yang berbeda. Caranya
yaitu dengan mengoperasikan saklar utama sistem penerangan. Pada saat saklar
utama sebelah kanan kita putar satu kali, maka lampu kota harus hidup, dan bila
kita putar dua kali, maka lampu kota dan lampu utama harus hidup. Sedangkan
pada mobil ini saklar utama pada sebelah kanan jika kita dorong ke atas maka
lampu utama akan menyala dan jika ingin mematikan lampu utama cukup dengan
cara mendorong saklar ke atas kembali. Pada saat lampu utama masih hidup,
maka lampu-lampu dan kelistrikan yang lain harus hidup. Antara lain lampu tanda
belok/sein, lampu hazzard, lampu mundur, lampu rem, dan klakson, lampu kota
belakang. Jika saklar sebelah kanan kita geser ke belakang, maka lampu tanda
belok sebelah kanan harus menyala dan bila digeser ke depan, maka lampu tanda
belok sebelah kiri menyala. Untuk menghidupkan lampu hazard biasanya di
sebelah depan saklar utama dilengkapi saklar untuk lampu hazard. Sedangkan
saklar hazzard pada mobil ini terletak di sebelah kiri saklar utama dan cara
pengoprasiannya dengan cara di tarik untuk menghidupkan dan menekan untuk
mematikan. Pada saat posisi kunci kontak ON dan saklar pada posisi mundur atau
pada kecepatan mundur, maka lampu mundur akan menyala. Begitu juga saat
pedal rem diinjak, maka lampu rem akan menyala
18
3.6 Perhitungan Daya
3.6.1 Daya Motor
Daya Motor dapat dilihat pada spesifikasi mesin Brushless dc Permanent
magnet gear motor yang ditunjukkan tabel 3.1 di bawah ini. Mesin yang
digunakan pada mobil golf listrik dapat dilihat pada gambar 3.9 berikut ini.
Tabel 3.1 Spesifikasi mesin Brushless dc Permanent magnet gear motor
19
Gaya gesek dalam bentuk (N) dapat diperoleh dari beban total (N) dikalikan
dengan koefisien gesek (µ). Kemudian dapat dicari koefisien gesek dengan
menggunakan grafik koefisien rolling resistance yang dapat dilihat pada gambar
3.10 berikut ini.
Keterangan:
Ban dengan alur
Ban tanpa alur
20
= 695 kg × 9,8 m/s ×0,012
= 81,73 N
2. Tahanan guling
Tahanan guling akan bereaksi pada beban alat sehingga timbul tahanan guling,
nilai rata-rata tahanan guling dapat dilihat pada Tabel 3.1 rolling resistance
coefficient.
Tabel 3.2 Rolling resistance coefficient
Crr C1
0,001-0,002 0,5 roda kereta api di rel
21
= 0,01 × 695 kg × 9,8 m/s
= 68,11 N
3. Gaya Akselerasi
Gaya akselerasi (F. aks) adalah gaya yang terjadi pada saat kursi roda mulai
bergerak diasumsikan percepatan (α) = 2 m/s2.
Gaya akselerasi (F. aks) dapat di hitung dengan rumus:
F. aks = m × α
= 695 kg × 2 m/s2
= 1390 N
4. Menghitung gaya tanjakan (F.hill) dapat dihitung dengan rumus:
F.hill = m . g . sin 8o
= 695 N × 9,8 m/s × 0,13
= 885,43 N
5. Beban total
Beban total adalah penjumlahan antara gaya gesek (Fs) ditambah dengan
tahanan guling (Fr). Beban total (F) dapat dihitung dengan rumus (2.4):
F = Fs + Fr + F.aks + F.hill
= 81,73 N + 68,11 N + 1390 N + 885,43 N
= 2.425,27 N
6. Daya Motor
Daya motor yang dibutuhkan diperoleh dengan mengalikan beban total (F)
22
dengan kecepatan (V). Kecepatan diperoleh dari asumsi yang diinginkan. Pada
mobil golf listrik ini kecepatan yang diinginkan saat dikendarai di jalan aspal
adalah 30 km/jam. Daya motor yang diinginkan dapat dihitung dengan rumus
(2.5):
P=F×V
P = 2.425,27 N × 30km/jam
30 × 1000m P =
2.425,27 N ×
3600s
m
P = 2.425,27 N × 8,33 ⁄s
P = 20.202,49 watt
Dari data di atas diperoleh daya yang dibutuhkan sebesar 20.202,49 watt.
=
= 8,3 m/s
NK = 2.
NK = 8,3 /
2 .3,14 .0,03
NK = 44,05 rps
NK = 2.643 rpm
Setelah putaran sprocket driven dan diameter roda (Dr) diketahui, maka putaran
pada roda saat kecepatan 30 km/jam dapat ditentukan dengan:
NB =
23
π . Dr
= 8,3/
3,14 x 0,254 m
= 10,30 rps
= 618 rpm
Jadi velocity ratio yang di dapat adalah:
Nk
= = 4,27
NB
3400 × 14
=
40
= 1190
24
Karena sprocket besar satu poros dengan pinion gear maka kecepatan putar
sama. Menghitung kecepatan putar roda dengan menghitung kecepatan
putar gear gardan karena satu poros dengan roda.
2 ×2
3 =
3
3 =
= 213,5
2. Kecepatan rata-rata rantai saat beroperasi
Kecepatan rata-rata rantai saat beroperasi dapat dihitung dengan rumus:
1× ×1
=
25
c. Pemakaian (k3) = 1 untuk pemakaian selama 8 jam per hari.
= 1,25 selama 16 jam per hari.
= 1.5 untuk pemakaian terus menerus.
Maka diasumsikan:
Ks = k1 × k2 × k3
= 1,25 × 1,5 × 1
=1,875
5. Menghitung daya yang dapat ditranmisikan oleh rantai, dengan
mengalikan rated power (daya mesin) dengan Service factor.
Daya yang dapat ditransmisikan dihitung dengan rumus:
Desain power = Rated Power× Ks
P = 20.202,49 × 1,875
= 37.879,66 watt
6. Menghitung Beban Total yang diterima oleh rantai.
Menghitung Beban Total yang diterima oleh rantai dengan menjumlah
semua gaya yang bertitik tumpu pada rantai dapat dihitung dengan
rumus(2.12):
=
= 3.761,63 N Beban
maksimal daya angkut:
a. Beban kendaraan:
m Kendaraan = 520 kg W
Kendaraan =m×g
= 520 kg × 9,8 m/ s
2
= 5096 N
b. Beban penumpang:
m Penumpang = 150 kg W
Penumpang =m×g
26
= 150 kg × 9,8 m/s2 =
1470 N
c. Beban barang penumpang:
m Barang penumpang = 25 kg
W Barang penumpang =m×g
= 25 kg × 9,8m/s2
= 245 N
Jadi beban total = W + W kendaraan + W penumpang +
W barang penumpang
= 3.761,63N + 5096N + 1470N + 245N
= 10.571,63N
Jadi transmisi rantai ini AMAN menahan beban 10.571,63N Karena tidak
melebihi breaking load (Wb) yaitu 17096,7N
27
Tabel 3.3 Hasil pengukuran arus kelistrikan body
No Aksesoris Hasil
1 Lampu Utama 2.6 ampere
2 Lampu rem 0.1 ampere
3 Lampu tanda belok depan (sein) 0.5 ampere
4 Lampu tanda belok belakang (sein) 0.1 ampere
5 Lampu mundur 0.1 ampere
6 Lampu kota belakang 0.1 ampere
7 Klakson 2.8 ampere
Dari hasil pengukuran yang dilakukan, diperoleh hasil berapa kuat arus
masing-masing rangkaian. Berikut adalah perhitungan daya listrik dari masing-
masing rangkaian tersebut.
Perhitungan daya listrik (P) dari 2 lampu Utama
P = 2 (V x I)
= 2 (12,5 volt x 2,6 ampere)
= 2 x 32,5 watt
= 65 watt
Perhitungan daya listrik (P) dari 2 lampu rem
P = 2 (V x I)
= 2 (12,5 volt x 0,1 ampere)
= 2 x 1,25 watt
= 2,5 watt
Perhitungan daya listrik (P) dari lampu tanda belok depan (sein)
P=VxI
= 12,5 volt x 0,5 ampere
= 6,25 watt
Perhitungan daya listrik (P) dari lampu tanda belok belakang (sein)
P=VxI
= 12,5 volt x 0,1 ampere
= 1,25 watt
Jadi perhitungan lampu tanda belok (sein) 6,25 + 1,25 = 7,5 watt
28
Perhitungan daya listrik (P) dari lampu hazzard
P = 2 x sein depan + 2 x sein belakang
= 2 x 6,25 watt + 2 x 1,25 watt
= 12,5 watt + 2,5 watt
= 15 watt
Perhitungan daya listrik (P) dari 2 klakson
P = 2 (V x I)
= 2 (12,5 volt x 2,8 ampere)
= 2 x 35 watt
= 70 watt
Perhitungan daya listrik (P) dari 2 lampu mundur
P = 2 (V x I)
= 2 (12,5 volt x 0,1 ampere)
= 2 x 1,25 watt
= 2,5 watt
29
Perhitungan daya listrik (P) dari 2 lampu kota belakang
P = 2 (V x I)
= 2 (12,5 volt x 0,1 ampere)
= 2 x 1,25 watt
= 2,5 watt
Perhitungan daya total kelistrikan body
Ptotal = 65 watt + 2,5 watt + 15 watt + 70 watt + 2,5 watt + 2,5 = 157,5 watt
30
6. Bor tangan.
7. Alat ukur (jangka sorong, mistar).
8. Penyiku.
9. Penitik.
10. Solder.
11. Palu.
12. Kunci-kunci (ring, pas).
13. Isolasi.
14. Obeng (+) (-).
15. Multimeter.
4.2.2 Bahan yang digunakan
1. Baterai.
2. Lampu utama.
3. Lampu belakang. 4. Lampu tanda belok (sein).
31
5. Klakson.
6. Relay.
7. Flaser.
8. Mur dan dan baut.
9. Kunci kontak.
10. Sekring.
11. Kotak sekring/rumah sekring.
12. Switch rem.
13. Switch mundur.
14. Kabel serabut.
15. Soket jantan.
16. Soket betina.
17. Soket skun betina.
18. Soket skun jantan.
19. Soket relay.
20. Soket fleser.
21. Elektroda las.
31
22. Mata gerinda.
23. Tenol/timah.
24. Besi plat strip.
25. Kabel aki dan penjepit.
32
4. Setelah itu buat dudukan sein dengan plat strip dengan ukuran 2 cm x 2,5
cm.
5. Lubangi plat strip dengan bor tangan ukuran 10 mm dan 6 mm kemudian
sambungkan dengan las pada rangka. Lihat pada gambar 4.2 di bawah
ini.
33
Gambar 4.4 Letak Posisi Klakson
9. Membuat dudukan baterai untuk kelistrikan body, bahan plat siku 3 cm x
3 cm, potong 1 plat ukuran 33 cm, 2 plat ukuran 24 cm, dan 2 plat ukuran
13 cm kemudian sambungkan dengan las. Lihat pada gambar 4.5 di
bawah ini.
34
Gambar 4.6 Rangkaian Lampu Utama.
2. Merangkai lampu tanda belok dan hazzard. Dari baterai menuju Fuse
melewati kunci kontak menuju ke Flaser kemudian diteruskan ke saklar
sein dan saklar hazzard, sein kanan warna kabel kuning sein kiri warna
kabel abu-abu dihubungkan ke kabel hitam pada lampu sein. Lihat gambar
4.6 di bawah ini.
35
Gambar 4.8 Rangkaian Klakson
4. Merangkai lampu rem. Dari baterai menuju ke Fuse kemudian melewati
kunci kontak dan diteruskan ke saklar atau switch rem kemudian baru
diteruskan ke kabel warnah merah pada lampu belakang. Lihat gambar 4.8
di bawah ini.
36
Gambar 4.10 Rangkaian Lampu Mundur
37
6. Spion.
7. Motor listrik dan kompnen penghubung (beterai, kontroler, charger, pedal
gas).
8. Komponen kelistrikan body (beterai, lampu, klakson, saklar).
38
d. Bila rantai segera rusak dan tidak layak digunakan segera ganti.
3. Motor listrik
Perawatan yang dapat dilakukan adalah mengecek kekencangan baut pemegang
motor terhadap rangka yang mungkin kendor akibat getaran. Hal lain yang dapat
dilakukan adalah pembesihan motor dari debu yang di mungkinkan dapat tersedot
dan menyumbat putaran motor.
4. Kelistrikan Body.
Perawatan yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan baterai apakah ada karat
atau kotoran dibagian terminal, dan periksa fisik/body baterai apakah masih bagus,
periksa kabel apakah ada yang putus atau terkelupas, periksa lampu apakah
kondisinya masih bagus dan periksa juga saklar penghubungnya apakah masih
bagus, dan periksa juga komponen-komponen lainnya yang mungkin mengalami
kerusakan.
39
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Mobil Golf Listrik telah selesai dikerjakan dan dapat dikendarai dengan
aman, nyaman, bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari dan tentunya tanpa
emisi gas buang.
2. Seluruh sistem kelistrikan body pada Mobil Golf Listrik telah selesai dirakit
dan dapat berfungsi dengan baik.
5.2 Saran
1. Penataan kabel kelistrikan harus lebih rapi agar kendaraan semakin terlihat
bagus.
3. Proses dempul dan pengecatan rangka lebih teliti sehingga hasilnya lebih
bagus dan halus.
40
40
DAFTAR PUSTAKA
41
41
42