Anda di halaman 1dari 55

LAPORAN ON JOB TRAINING

(OJT)
PEMBINAAN AHLI K3 LISTRIK

DIBUAT OLEH:
……………………

NAMA PJK3
…………………………………………………………..
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan On Job Training (OJT) berjudul :

Pemeriksaan dan Pengujian (Riksa Uji) Sistem Pembangkitan Tenaga Listrik,


Pemanfaatan Tenaga Listrik dan Instalasi Penyalur Petir
di PT. Wifgasindo Dinamika Instrument Engineering
Kantor Cabang Balikpapan

Dibuat oleh :

Nama : …………………….
Jabatan : …………………….
Tanggal OJT : 30 Juni 2022

Untuk melengkapi persyaratan memperoleh Sertifikat, Surat Keputusan Penunjukan (SKP)


dan Lisensi Ahli K3 Listrik dari Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia

Mengetahui, Disusun oleh,


PT. Wifgasindo Dinamika Instrument PT. Wifgasindo Dinamika Instrument
Engineering Engineering

………………………
………………………..
Direktur
Project Manager

Diperiksa dan disetujui,


Pengawas/Instruktur Ahli K3 Listrik

………………………………………..

i
KATA PENGANTAR

Assalaamu’alaikum waroh matullahi wabarokatuh.


Alhamdulillah penulis panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan semesta
alam. Sholawat serta salam semoga tercurah kepada Rosulullah SAW, para keluarga dan para
sahabatnya serta ummatnya.
Laporan ini disusun berdasarkan pada kegiatan On Job Training (OJT) Pemeriksan dan
Pengujian (Riksa Uji) Sistem Pembangkitan Tenaga Listrik, Sistem Pemanfaatan Tenaga Listrik
dan Instalasi Penyalur Petir pada tanggal 30 Juni 2022 di PT. Wifgasindo Dinamika Instrument
Engineering sebagai persyaratan memperoleh Sertifikat, Surat Keputusan Penunjukan (SKP),
dan Lisensi Ahli K3 Listrik dari KEMNAKER RI.
Sebelum melaksanakan On Job Training (OJT), penulis telah menjalani kegiatan
Pembinaan Ahli K3 Listrik KEMNAKER RI yang diselenggarakan oleh PT. Mitra Dinamis Yang
Utama (MIDIATAMA ACADEMY) pada tanggal 17 Mei 2022 s/d 8 Juni 2022 di Jakarta Barat.
Diharapkan hasil laporan ini bisa menjadi suatu titik awal untuk memberikan masukan
dan kontribusi yang berguna, mampu dalam menganalisa tentang potensi bahaya apa saja yang
dapat terjadi di tempat kerja serta cara penanggulanganya.
Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih dan semoga Allah SWT meridhoi
apa yang telah dan akan kita kerjakan. Aamiin.
Wassalaamu’alaikum waroh matullahi wabarokatuh.

Balikpapan, ………………………

…………………..

ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................................................. iii
BAB I ........................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .......................................................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ....................................................................................................................... 1


1.2 Tujuan Pemeriksaan dan Pengujian...................................................................................... 2
1.3 Batasan Masalah .................................................................................................................... 2
1.4 Waktu dan Lokasi Pemeriksaan dan Pengujian ................................................................... 2
1.5 Metoda On Job Training ........................................................................................................ 2
1.6 Sistematika Penulisan............................................................................................................ 3
BAB II ........................................................................................................................................................... 5
PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN................................................................. Error! Bookmark not defined.

2.1. Profile Perusahaan ................................................................................................................. 5


2.2. Flow Proses Kegiatan/Produksi Perusahaan........................................................................ 8
2.2.1 Penyusunan Proposal / Prosess Tender & Perhitungan ............................................ 8
2.2.2 Kontruksi lapangan /Pelaksanaan Pekerjaan ............................................................ 9
2.3. Prosedur Riksa Uji ................................................................................................................ 12
2.3.1 Dasar Hukum .............................................................................................................. 12
2.3.2 Peralatan Riksa Uji ..................................................................................................... 13
2.4 Sistem Pembangkitan Tenaga Listrik / Generator Set (Genset) ....................................... 16
2.4.1 Pemeriksaan dan Pengujian Generator Set (GenSet) ............................................. 18
2.4.2 Analisa Perhitungan Generator Set dan Instalasi ................................................... 24
2.5 Sistem Pemanfaatan Tenaga Listrik ................................................................................... 26
2.5.1 Pemeriksaan dan Pengujian Pemanfaatan Tenaga Listrik ..................................... 26
2.5.2 Analisa Perhitungan Panel LVMDP ........................................................................... 32
2.6 Instalasi Penyalur Petir ......................................................................................................... 33
2.6.1 Pemeriksaan dan Pengujian Instalasi Penyalur Petir .............................................. 34
2.6.2 Analisa Perhitungan Radius Proteksi Penyalur Petir .............................................. 38
BAB III ........................................................................................................................................................ 39
ANALISA DAN TEMUAN ............................................................................... Error! Bookmark not defined.

3.1. Analisa Riksa Uji Sistem Pembangkitan Tenaga Listrik / Genset ........................................ 39
3.2. Analisa Riksa Uji Sistem Pemanfaatan Tenaga Listrik (LVDM) .......................................... 42
3.3. Analisa Riksa Uji Instalasi Penyalur Petir ........................................................................... 45

iii
BAB IV ........................................................................................................................................................ 47
PENUTUP ................................................................................................................................................... 47

4.1 KESIMPULAN ........................................................................................................................... 47


4.2 SARAN ..................................................................................................................................... 49

iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Kemajuan era industri saat ini tidak terlepas dari penggunaan sumber daya listrik
dalam skala besar dan berkesinambungan. Penggunaan energi listrik membutuhkan
proses mulai dari pembangkitan, transmisi, pendistribusian sampai dengan
pemanfaatan. Setiap proses tersebut memiliki potensi bahaya yang bisa menyebabkan
kerugian secara materi bahkan kehilangan nyawa manusia.
Potensi bahaya terdapat hampir di setiap tempat dimana dilakukan suatu aktivitas,
baik di rumah, di jalan, maupun di tempat kerja. Apabila potensi bahaya tersebut tidak
dikendalikan dengan tepat akan dapat menyebabkan kelelahan, sakit, cidera, dan
bahkan kecelakaan yang serius. Dalam Undang-undang No.1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja, pengurus perusahaan mempunyai kewajiban untuk menyediakan
tempat kerja yang memenuhi syarat keselamatan dan kesehatan. Sedangkan tenaga
kerja mempunyai kewajiban untuk mematuhi setiap syarat keselamatan dan kesehatan
yang ditetapkan baginya. Syarat-syarat keselamatan dan kesehatan sesuai Undang-
undang Keselamatan Kerja tersebut antara lain untuk mencegah dan mengurangi
kecelakaan, mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja, mencegah
dan mengendalikan pencemaran udara serta menyediakan penerangan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi biaya perawatan dan
rehabilitasi akibat kecelakaan dan sakit, meningkatkan produktivitas kerja,
meningkatkan moral dan hubungan atau relasi perusahaan yang lebih baik.
Untuk mengurangi kemungkinan resiko yang terjadi maka harus dilaksanakan
kegiatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) mulai dari proses pembangkitan sampai
dengan pemanfaatan dibutuhkan perencanaan, pemasangan, pemeliharaan,
pemeriksaan dan pengujian terhadap instalasi, perlengkapan dan peralatan listrik secara
berkala dan berkesinambungan.
Ahli K3 listrik menjadi keharusan dalam perusahaan atau tempat usaha, untuk
melakukan dan menjalankan Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja (SMK3)
agar segala kemungkinan resiko bisa dikurangi bahkan dihilangkan sehingga
keselamatan dan kesehatan bisa terjaga baik manusia maupun perangkat.

1
1.2 Tujuan Pemeriksaan dan Pengujian

Untuk meningkatkan efektifitas perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja


yang terencana, terukur dan terinstegrasi dilingkungan kerja perlu dilakukan
pemeriksaan dan pengujian pada instalasi, perlengkapan dan peralatan listrik secara
berkala.
Agar tujuan tersebut tercapai dibutuhkan Ahli K3 Listrik yang memiliki kemampuan dan
keahlian serta keterampilan dalam melakukan pengawasan dalam hal perencanaan,
pemasangan, penggunaan, pemeriksaan dan pengujian instalasi pada
pembangkitan/generator set (genset), pemanfaatan serta penyalur petir.

1.3 Batasan Masalah

Batasan-batasan masalah yang melingkupi penelitian ini adalah :


1. Pemeriksaan dan pengujian unit pembangkitan tenaga listrik / generator set
(genset) Denyo Asia 20 KVA.
2. Pemeriksaan dan pengujian instalasi pemanfaatan panel Low Voltage Main
Distribution Panel (LVMDP).
3. Pemeriksaan dan pengujian sistem grounding pada Instalasi Penyalur Petir.

1.4 Waktu dan Lokasi Pemeriksaan dan Pengujian

Pemeriksaan dan Pengujian ini dilaksanakan pada tanggal 30 Juni 2022 di kantor
PT. Wifgasindo Dinamika Instrument Engineering Cabang Balikpapan yang merupakan
perusahaan jasa konstruksi dengan spesialisasi dibidang instrumentasi, system,
otomasi, distribusi dan pembangkitan tenaga listrik dalam sektor energy, kimia dan
petrokimia di Indonesia.

1.5 Metoda On Job Training


Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan studi
literatur, pengumpulan, pengolahan, dan analisa data.
1. Studi Literatur
a. Literatur yang digunakan sebagai acuan dalam tugas akhir ini adalah buku,
jurnal, skripsi melalui internet. Literatur-literatur tersebut menjadi acuan

2
dalam proses dasar pengumpulan data dalam melakukan analisa dan
perhitungan data. Selain itu literatur juga diambil dari peraturan atau
kebijakan pemerintah terkait Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
b. Mempelajari teori kelistrikan yang bermanfaat dan berhubungan langsung
dalam peningkatan efisiensi pemakaian energi listrik.
c. Mempelajari metode pelaksanaan kegiatan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) Listrik.
2. Pengumpulan, Pengolahan dan Analisa Data
a. Survey lapangan merupakan sarana untuk memperoleh data langsung dari
lapangan. Baik berupa data pengukuran langsung pada panel listrik,
transformator, pengukuran tingkat cahaya penerangan pada suatu bidang
(lux).
b. Melakukan pembacaan pada dokumen yang ada baik dokumen sistem
distribusi listrik, laporan pemeliharaan (preventive maintenance) maupun
dokumen denah gedung.

1.6 Sistematika Penulisan


Untuk memperoleh gambaran secara umum tentang penulisan penelitian ini,
dilakukan perumusan setiap persoalan dibagi menjadi beberapa bab secara sistematis
berurutan. Sehingga dapat dipahami secara mudah dan jelas isi dari karya tulis ini.
Adapun sistematika urutannya adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan secara singkat tentang latar belakang masalah yang dibahas,
kemudian dilanjutkan dengan tujuan pembuatan penelitian, batasan masalah
yang dibahas, metoda penelitian dan pengumpulan data serta sistematika
penulisan.

BAB II PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN


Pada bab ini akan dijelaskan terkait tahapan pemeriksaan dan pengujian,
peralatan dan perlengkapan yang akan diperiksa dan diuji, dan juga analisa
perhitungan. Sehingga data yang dibutuhkan untuk penelitian ini bisa didapat.

3
BAB III REKOMENDASI
Pada bab ini akan dijelaskan rekomendasi-rekomendasi yang harus dipenuhi
sebagai bagian dari perbaikan yang berkesinambungan untuk mengurangi
kecelakaan kerja.

BAB IV KESIMPULAN
Bab ini akan diberikan kesimpulan dari hasil penelitian yang sudah dilakukan.

4
BAB II
ISI

2.1. Profile Perusahaan


PT. Wifgasindo Dinamika Instrument Engineering didirikan oleh para Insinyur (Engineers) pada
18 Maret 1983, Perusahaan ini didirikan untuk melayani kebutuhan Industri baik dalam negeri
maupun luar negeri :
➢ Design Engineering
➢ Pengadaan dan Konstruksi +
➢ Layanan untuk Kontrol / Otomatisasi Listrik dan Proses.

Sejak didirikan PT. Wifgasindo Dinamika Instrument Engineering berfokus untuk


melayani :
➢ Minyak dan Gas Bumi
➢ Petrokimia
➢ Sektor Pasar Bahan Kimia
➢ Utilitas (Power Plant)

PT. Wifgasindo Dinamika Instrument Engineering mengkhususkan diri dalam


menyediakan solusi rekayasa & manufaktur terintegrasi untuk berbagai jenis Industri.
Dengan kompetensi tinggi dalam keterampilan & pengetahuan multidisiplin seperti
instrumentasi, kelistrikan, sistem IT dan otomasi.

PT. Wifgasindo Dinamika Instrument Engineering mampu memberikan solusi


terintegrasi dengan memanfaatkan teknologi tepat guna dengan pengerjaan yang
profesional untuk mencapai kebutuhan & kepuasan pelanggan. "Memenuhi standar
kualitas global di bidang layanan umum industri" PT. Wifgasindo Dinamika Instrument
Engineering mengupayakan keunggulan untuk memberikan layanan umum bidang
industri berstandar internasional di Indonesia dan internasional di era Industri 4.0.

Demi memenuhi standar internasional yang di dedikasikan untuk Sistem Manajemen


Mutu (SMM). Yang bertujuan untuk menguraikan kerangka kerja kemampuan
organisasi untuk memberikan kualitas produk dan layanan yang secara konsisten
memenuhi persyaratan dan harapan pelanggan dengan cara seefisien mungkin, PT.
Wifgasindo Dinamika Instrument Engineering telah memiliki Standar ISO14001:2015

Gambar 2.1 Register Management Systems BS EN ISO 14001 : 2015 [No : 4146956]

5
Dengan pengalaman lebih dari 35 tahun, PT. Wifgasindo Dinamika Instrument
Engineering telah menyediakan banyak solusi kerja berkualitas tinggi untuk banyak
pelanggan yang puas

Berikut adalah kelompok besar hasil kerja PT. Wifgasindo Dinamika Instrument
Engineering beberapa tahun terakhir:

1. Pekerjaan Elektrikal dan Instrumentasi RDMP Pertamina RU-V Balikpapan.


2. Pekerjaan Elektrikal dan Instrumentasi RDMP Pertamina Lawe Lawe.
3. Pekerjaan Elektrikal dan Instrumentasi Geothermal Gunung Salak
4. Pekerjaan Elektrikal dan Instrumentasi Relokasi Flare RU-V Balikpapan
5. Pekerjaan Elektrikal dan Instrumentasi Eni Indonesia Jangkrik - Floating Production
Unit (Selat Makasar).
6. Pekerjaan Elektrikal dan Instrumentasi untuk Offshore Module BP Tangguh.
7. Pekerjaan Elektrikal dan Instrumentasi untuk 2 x 1000MW PLTU Batang.
8. Pekerjaan Elektrikal dan Instrumentasi untuk 21 x 800MW PLTU Cirebon.
9. Pekerjaan Elektrikal dan Instrumentasi untuk Production Unit Exson Mobil Cepu
Banyuurip Bojonegoro.
10. Pekerjaan Elektrikal dan Instrumentasi untuk Vico Indonesia (Pertamina Hulu
Sanga Sanga)

Tabel 2.1 Daftar Riwayat Pekerjaan PT. Wifgasindo 5 tahun terakhir

No Uraian Pekerjaan Dokumentasi


1. Pemilik : Pertamina Balikpapan
Klien : RDMP - JO
Lokasi : RU-V Balikpapan
Durasi : 55 Bulan
Lingkup Kerja : Electrical & Instrumentasi
Nilai Kontract : 170 Milliard (IDR)
Tenaga Kerja : 400 Orang
Jam Kerja : Berlansung
2. Pemilik : Pertamina Balikpapan
Klien : RDMP – HKCPP
Lokasi : RU-V Lawe Lawe
Durasi : 8 Bulan
Lingkup Kerja : Electrical & Instrumentasi
Nilai Kontract : 20 Milliard (IDR)
Tenaga Kerja : 100 Orang
Jam Kerja : Berlansung

6
3. Pemilik : Pertamina Balikpapan
Klien : Adhi Rekind
Lokasi : RU-V Balikpapan
Durasi : 15 Bulan
Lingkup Kerja : Relokasi Flare
Nilai Kontract : 20 Milliard (IDR)
Tenaga Kerja : 100 Orang
Jam Kerja : 2000 w/o LTI
4. Pemilik : Bhima Sena Powerindo
Klien : Sumitomo
Lokasi : Batang
Durasi : 18 Bulan
Lingkup Kerja : Electrical & Instrumentasi
Nilai Kontrak : 60 Miliard (IDR)
Tenaga Kerja : 500 MP
Jam Kerja : 2 Million w/o LTI
5. Pemilik : ENI Indonesia
Klien : SAIPEM
Lokasi : Tanjung Balai Karimun
Durasi : 25 Bulan
Lingkup Kerja : Electrical & Instrumentasi
Nilai Kontrak : 50 Miliard (IDR)
Tenaga Kerja : 800 Orang
Jam Kerja : 1 Million w/o LTI
6. Pemilik : Exxon Mobile Cepu
Klien : TRIPATRA SAMSUNG
Lokasi : Banyuurip Bojonegoro
Durasi : 40 Bulan
Lingkup Kerja : Electrical & Instrumentasi
Nilai Kontrak : 110 Miliard (IDR)
Tenaga Kerja : 1800 MP
Jam Kerja : 10 Million w/o LTI

Profil Perusahaan PT. Wifgasindo Dinamika Instrument Engineering


Kantor Pusat
Perkantoran Tomang Tol Raya Block I/46,
Jl. Kedoya Agave Raya, Jakarta 11520, Indonesia
+62(21) 5801125
www.wifgas.com

Workshop, Bengkel Perakitan, Pementasan System, Assembly Panel, Repair dan


Fasilitas demo:
Kawasan Pergudangan Pusat Niaga Terpadu, Blok A8 Unit C-D
Jln. Daan Mogot KM 19,6, Tangerang, 15122, Indonesia
+61 (21) 54365209 / +61 (21) 54365210

7
2.2. Flow Proses Kegiatan/Produksi Perusahaan
2.2.1 Penyusunan Proposal / Prosess Tender & Perhitungan
Flow Chart 2.1 Pembuatan Proposal / Prosess Tender & Perhitungan

AKTIVITAS REKAM CATATAN

MULAI

Direktur SMKT 1 Dokumen Permintaan

Terima pertanyaan dan serah Daftar Periksa1


terima ke Permintaan
Manajer PROPOSAL
WDQP# 1
WDQP-SMKT-01

JUDUL
Manajer PROPOSAL 2 Tinjauan Tender & Pesanan 2) Manajer PROP dapat melakukan Rapat
Catatan Inisialisasi
Proposal Internal apabila diperlukan.
Siapkan Catatan Inisialisasi
Proposal dan Perkenalkan 2 3) Formulir Risalah Rapat mengikuti format
kepada orang, bagian, dan standar pelanggan (bila tersedia).
departemen terkait Libatkan departemen dan/atau divisi lain jika
Dokumen Permintaan diperlukan.
Daftar Periksa Dokumen
yang Dibutuhkan Pelanggan Daftar Periksa Dokumen yang Diperlukan
Tim PROPOSAL 3 Pelanggan berlaku jika pelanggan
Proposal membutuhkan dokumentasi.
Menyiapkan / merevisi
Proposal, melakukan Risalah Rapat Pra- Daftar Periksa Dokumen yang Dibutuhkan
pertemuan atau Survey Lokasi Penawaran Pelanggan disiapkan oleh PROPOSAL
jika diperlukan Admin & Sekretaris
Formulir Laporan
Survei Situs 4) Orang yang Berwenang:
- Manajer PROPOSAL (untuk teknis,
3
administrasi, dan biaya dasar perhitungan).
Orang Yang berwenang 4
Melakukan Final Check dan - Direktur SMKT (untuk final harga jual dan
Approval proposal. Proposal komersial lainnya aspek).
Pertimbangkan untuk
menawarkan / tidak - Direktur MANAJING (untuk harga jual akhir
Dokumen Permintaan dan aspek komersial lainnya berdasarkan
menawarkan
batas otoritas nilai proyek di lebih dari USD
Daftar Periksa 300k).
N Permintaan
4 Manajer PROPOSAL harus
Manajer Area Sales 6 mengkoordinasikan evaluasi dengan
5 Manajer terkait bila perlu.
Balas ke Pelanggan Manajer PROPOSAL mungkin perlu:
Menawarkan ? N "Tidak Dapat Menawarkan" meringkas dokumen penyelidikan untuk
dan perbarui Daftar memahami kebutuhan pelanggan.
Permintaan Daftar Permintaan Manajer PROPOSAL harus melakukan
Dokumen Permintaan evaluasi (teknis / kendala lainnya) bila tidak
Y dapat melakukan penawaran.
AKHIR Surat/Fax/Email
membalas Pelanggan 5) Semua keputusan “Tidak Dapat
7 “Tolak Penawaran” Menawarkan” harus disetujui oleh Manajer
Area Sales atau Direktur SMKT dan Direktur
Disetujui ? 6 Manajer bila diperlukan.

6) Admin & Sekretaris SMKT membuat surat


“Tidak Dapat Menawarkan” yang
Y
ditandatangani oleh Direktur SMKT atau
Manajer Area Sales.
Manajer PROPOSAL 8
Proposal Beri tahu pihak: Akun Pelanggan.
Menyerahkan proposal ke
Manajer Area Sales dan
memperbarui daftar 8
pertanyaan. Kirim Salinan ke
PROP Admin & Sekretaris
untuk dokumentasi

AKHIR

8
2.2.2 Kontruksi Proyek /Pelaksanaan Pekerjaan
Flow Chart 2.2 Kontruksi Proyek /Pelaksanaan Pekerjaan

AKTIVITAS REKAM CATATAN

MULAI

Catatan Inisialisasi 1) Dokumen terkait dapat berupa:


Pekerjaan - Kontrak/perjanjian dengan klien.
Manajer Divisi Proyek 1
- Gambar Proyek.
Dokumen yang - Jadwal Proyek.
Terima Inisial Pekerjaan. Rekam dan berkaitan - Lingkup pekerjaan.
dokumen terkait, Berkoordinasi - Rencana Pelaksanaan Proyek.
dengan Insinyur PMT & Kepala divisi 1 - dll.
PPCD untuk memulai pekerjaan

Catatan Inisialisasi
Pekerjaan

Manajer Lapangan 2 Dokumen Terkait


1

Identifikasi bahan, alat & kebutuhan Daftar Periksa Bahan


perekrutan tenaga kerja
Daftar Periksa Alat
1

Butuh rekrutmen ? N 2

WDQP#
WDQP-HRDD-01

Nama WDQP
Perekrutan

Daftar Periksa Bahan 4) Untuk pekerjaan pihak ketiga atau


outsourcing seperti kalibrasi, pengelasan,
penyediaan tenaga kerja, dll, lihat WDQP-
4 PRCH-02 Pembelian.
4
Perlu membeli alat/ N
bahan?

SOP#
WDQP-PRCH-02

NAMA SOP
Pembelian

SOP#
WDQP-LOGS-01

NAMA SOP
WHSE Manajemen

Ke
Hal
10/49

9
AKTIVITAS REKAM CATATAN

Dari
Hal
9/49

Manajer Lapangan 5

Siapkan fasilitas lapangan


6) Personil, bahan, alat, suku cadang, dan
mobilisasi instrumen tergantung pada:
Catatan kebutuhan
Kesiapan lapangan atau instruksi klien.
Tenaga Kerja
Manajer Divisi Proyek 6
6
Mobilisasi material,
peralatan dan personel
7) Untuk pembelian di lapangan dan lainnya
Catatan Inisialisasi kegiatan logistik mengacu pada WDQW
Pekerjaan CONS-01.01 Logistik Lapangan.
Manajer Lapangan 7 Laporan Kemajuan
Secara teratur mengirimkan laporan
Pekerjaan
kemajuan ke Kepala Seksi PPCD.
Mengkoordinasikan kegiatan
konstruksi di lokasi Manajer Lapangan 11 7
8) Melakukan pemeriksaan internal oleh
Lakukan perbaikan yang inspektur QC, Insonyur atau Teknisi
diperlukan Catatan Inisialisasi sebelum diperiksa oleh klien/pelanggan.
Personal Terlibat 8 Pekerjaan Harus mengacu pada Rencana
Pelaksanaan Pekerjaan atau Catatan
Lakukan inspeks kesiapani Laporan Inspeksi Inisialisasi Pekerjaan.
lokasi Pekerjaan

8
9 10

Lulus? N Menemukan NC? N


(Non-Conforming)
Daftar Gagal Pasang

Y 11

WDQP#
WDQP-PROD-02
Y
WDQP NAME
Kontrol Produktifitas NC

Daftar Periksa Pra-


Manajer Lapangan 12 Komisioning
N
12
Lakukan bantuan uji pra-
komisioning dengan
pelanggan

13 13) Semua dokumentasi teknis termasuk


dokumentasi yang dibangun harus
Lulus?
diserahkan ke Dokumen Kontroler
lapangan untuk dokumentasi.

Y Laporan
Start Up / Komisioning
Manajer Lapangan 14
14
Membantu pelanggan untuk
Komisioning dan start-up

15
Kesuksesan? N

ke
Hal
11/49

10
AKTIVITAS REKAM CATATAN

Dari
Hal
10/49

Manajer Lapangan 16
16) Dokument Terpasang/terkinikan meliputi ::
- Mark Up atau CADD sebagai Dokument
Siapkan sebagai dokumentasi Terpasang /terkinikan
yang dibangun, Penyelesaian - Distribusikan ke Dokumen Kontrol
Mekanik dan / atau Sertifikat Lapangan dan Kepla bagian PPCD
Penerimaan

Document terpasang/
Manajer Divisi Proyek 17 terkinikan 17) Bagikan dokumen ke:
Menerima dan - Managing Director (asli untuk tagihan).
mendistribusikan Sertifikat - Manajer Divisi PRODUCTION.
Sertifikat Penyelesaian
Penyelesaian Mekanikal dan/ - Kepala Seksi PPCD.
Mekanikal
atau Sertifikat Penerimaan - Manajer Divisi PROYEK
- Direktur OPERASIONAL
Sertifikat Persetujuan - Kepala Seksi QA/QC

AKHIR
17

11
BAB III
Riksa Uji Objek K3 Listrik

3.1 Persiapan Riksa Uji

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah segala kegiatan untuk menjamin
dan melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan
kecelakaan kerja dan penyebab akibat kerja. Salah bentuk untuk meminimalisir
kecelakaan kerja adalah dengan melakukan pengawasan terhadap instalasi listrik yang
terpasang dilokasi kerja. Oleh karenanya, sangat diperlukan pemeriksaan dan pengujian
peralatan dan perlengkapan ditempat kerja untuk menjamin K3.
Prosedur serta tahapan pemeriksaan dan pengujian pada instalasi, peralatan dan
perlengkapan listrik yang harus dilaksanakan yaitu ;
1. Menyiapkan dokumen yang dibutuhkan.
a. Form ceklis pemeriksaan.
b. Form Job safety Analysis (JSA).
c. Dokumen standar operasional prosedur (SOP) pengoperasian perangkat.
d. Gambar instalasi, gambar garis tunggal, denah ruangan.
e. Dokumen pemeliharaan sebelumnya.
2. Melakukan koordinasi dan briefing terkait rencana kerja serta safety induction.
3. Menyiapkan peralatan dan alat ukur yang diperlukan.
4. Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) (tabel 2.1)
5. Menyiapkan perlengkapan LOTO (Lock Out Tag Out)
6. Pelaksanaan pemeriksaan dan pengujian.
7. Pembuatan laporan hasil pemeriksaan dan pengujian.

3.2 Dasar Hukum


Dasar hukum dan regulasi yang digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan
pengawasan, pemeriksaan dan pengujian insalasi, peralatan dan perlengkapan
listrik adalah ;
1. Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja.
2. Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan.

12
3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 2 Tahun 1989 Tentang Pengawasan
Instalasi Penyalur Petir.
4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 12 Tahun 2015 Tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Listrik di Tempat Kerja.
5. Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan
K3 No. 47 Tahun 2015 Tentang Pembinaan Calon Ahli K3 Bidang Listrik.
6. Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan
K3 No. 48 Tahun 2015 Tentang Pembinaan Tehnisi K3 Listrik.
7. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 31 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Permen 02/MEN/1989.
8. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 33 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Permen 12/MEN/2015 tentang keselamatan
dan kesehatan kerja listrik di tempat kerja
9. Pemberlakuan semua Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL), PUIL 2000
dan PUIL 2011;
10. SNI, IEC, IEEE; 12

3.3 Peralatan Riksa Uji


Dalam melakukan pemeriksaan dan pengujian diperlukan alat ukur untuk
mengetahui parameter dari setiap objek yang akan kita periksa dan uji.
Peralatan riksa uji tersebut harus mempunyai Sertifikasi uji Layak pakai yang masih
berlaku sesuai dengan jangka waktu yang telah di tentukan dan di lakukan oleh
badan usaha yamg sudah mempuyai sertifikasi Nasional atau Komite Akreditasi
Nasional (KAN)

Tabel 2.2 Daftar Peralatan APD dan Alat Ukur

2.2.1 ALAT PELINDUNG DIRI

No Nama Alat Fungsi Rekomendasi

13
Melindungi kepala dari benturan,
1 Helm
atau tertimpa benda.

Meredam suara bising dari lokasi


Ear- kerja atau perlatan kerja yang
2
muff/Earplug melebihi batas db yang telah di
tentukan.

Melindungi mata dari gangguan


Kaca mata
3 benda kerja baik secara langsung
Safety
ataupun tidak langsung

Melindungi tangan dari terjepit


4 Sarung Tangan
dan sebagai isolator.

Melindungi sekujur badan dari


dampak langsung akibat penyakit
Baju
5 akibat kerja, juga sebagai
kerja/Coverall
indentitas pengenal dan mudah
terlihat.

Melindungi kaki dari terjepit,


6 Sepatu Safety
tersandung dan sebagai isolator.

Untuk melindungi terhirupnya


bahan bahan berbahaya
7 Masker
mengakibatkan kecelakaan akibat
kerja atau setelah kerja

Face shield/ Untuk melindukan wajah dari


8
Pelindung Muka percikan benda benda akibat kerja

2.2.2 ALAT UKUR

No Nama Alat Fungsi Rekomendasi

14
Mengukur Voltase AC, Voltase
Multi Meter/
DC, Mili Voltase DC,
1 Multi Tester
Tahanan(Ohm), Continuity,
“Fluke 179”
milliampere, Ampere

Insulation
Tester Mengukur resistansi belitan
2
“KYORITSU atau kabel
3005A”

Insulation Mengukur resistansi belitan


Tester atau kabel dengan skala lebih
3
“KYORITSU besar
3125” (High Voltage Insulation Tester)

Clamp Meter Mengukur Arus, tegangan dan


4
“Fluke 376” Resistansi

Phase
Untuk Mengukur arah /
5 Sequences /
Polatritas Phase per phase (RST)
Rotary Meter

Earth Tester
Mengukur nilai resistansi
6 “KYORITSU
batang pentanahan/grounding.
4105A”

15
Earth Clamp
Mengukur nilai resistansi kabel
7 Tester
pentanahan/grounding
“KYORITSU

3.4 Sistem Pembangkitan Tenaga Listrik / Generator Set (Genset)


Generator merupakan salah satu komponen utama dalam proses pembangkitan
yang berfungsi untuk merubah energi gerak menjadi energi listrik. Salah satu
pembangkitan yang digunakan di kantor PT. Wifgasindo Dinamika Instrument
Engineering adalah generator set DENYO ASIA 20 KVA yang berfungsi sebagai backup
ketika terjadi PLN Black Out, sehingga pasokan listrik kebeban tetap ada dan sistem
elektrikal berfungsi dengan baik.
Generator set memiliki dua buah bagian utama yaitu engine yang berfungsi sebagai
penggerak dan alternator yang berfungsi sebagai pembangkit listrik. Keduanya di couple
dengan satu poros sehingga kualitas listrik yang dihasilkan sangat berpengaruh kepada
dua komponen tersebut diatas.

16
Gambar 2.2 Generator set DENYO ASIA 20 KVA

Tabel 2.3 Spesifikasi Engine

No Field Rating
Engine PERKINS
1 Output Rated 20 kVA
2 Speed 1500Rpm
3 Production 2008
4 Cylinder 3

Tabel 2.4 Spesifikasi Alternator


No Field Rating

17
Generator System
1 Model HT-20P
2 Service Duty Prime
3 Voltage 220/380V
4 Phase 3
5 Insulation Class H
6 Current 30A
7 Power Factor 0,8
8 Frekuensi 50Hz
9 Generator Denyo Asia
10 Type Silent

3.4.1 Pemeriksaan dan Pengujian Generator Set (GenSet)


Lay out ruang genset dan Single line diagram instalasi Genset
PT. Wifgasindo Dinamika Instrument Engineering menggunakan genset sebagai
cadangan untuk supply tenaga listrik apabila terjadi gangguan supply listrik dari
PLN.

3.4.1.1 Dokumentasi Area Penempatan Genset dan Panel Genset

18
Gambar 2.3 Lay Out Ruang Genset

Gambar 2.4 Foto area genset tampak Depan

19
Gambar 2.5 Foto area genset tampak Samping

Gambar 2.6 Foto Name Plate genset

3.4.1.2 Check List Pemeriksaan Genset dan Panel Genset

NO OBYEK HASIL STANDARD METODE

A. PEMERIKSAAN DOKUMEN

1 Gambar Diagram satu Tidak ada PUIL 2011 Penilaian


garis dokumen

20
2 Gambar diagram Tidak ada PUIL 2011 Penilaian
pengawatan dokumen

3 Daftar komponen Ada PUIL 2011 Penilaian


dokumen

4 Gambar lay out Ada PUIL 2011 Penilaian


dokumen

5 Gambar area klasifikasi Ada PUIL 2011 Penilaian


dokumen

6 Data hasil uji pabrik Ada PUIL 2011 Penilaian


pembuat dokumen

7 Buku manual Ada PUIL 2011 Penilaian


dokumen

8 Buku pemeliharaan & Ada PUIL 2011 Penilaian


operasi dokumen

9 Tanda peringatan Ada PUIL 2011 Penilaian


dokumen

10 Sertifikat pabrik pembuat Ada PUIL 2011 Penilaian


dokumen

B. PEMERIKSAAN VISUAL

1 Konstruksi unit Baik Manufacture Penilaian


pembangkit tenaga standar

2 Dudukan pembangkit Baik Manufacture Penilaian


tenaga standar

3 Verifikasi plat nama Ada Manufacture Penilaian


standar
/PUIL 2011

4 Area klasifikasi Baik PUIL 2011; Penilaian


BAB 8

5 Perlengkapan start Ada Manufacture Penilaian


standar
/PUIL 2011

21
6 Perlengkapan stop Ada Manufacture Penilaian
standar
/PUIL 2011

7 Peralatan pengaman Ada Manufacture Penilaian


standar
/PUIL 2011

8 a. Instrumen Voltmeter Ada Manufacture Penilaian


standar
/PUIL 2011

b. Instrumen Ada Manufacture Penilaian


Ampermeter standar
/PUIL 2011

c. Instrumen Pengukur Ada Manufacture Penilaian


Lain standar
/PUIL 2011

9 Lampu indicator Baik PUIL 2011 Penilaian

10 Peralatan alarm Tidak Ada PUIL 2011 Penilaian

11 Fasilitas keselamatan & Ada PUIL 2011, Penilaian


tanda bahaya UU No 1 th
1970

12 Terminal kabel utama & Ada Manufacture Penilaian


penetralan standar
/PUIL 2011

13 Kondisi air battery (dgn Baik PUIL 2011 Penilaian


start battery)

14 Kondisi tekanan angin Baik Manufacture Penilaian


start (dgn start angin) standar

15 Minyak lumas penggerak Baik Manufacture Penilaian


mula standar

16 Terminal battery Baik PUIL 2011 Penilaian

17 Penempatan battery Baik PUIL 2011 Penilaian

18 Pemanas anti kondensasi Tidak Ada Manufacture Penilaian


standar

22
19 Kabel masuk terminal Baik PUIL 2011 Penilaian
box

20 Kabel keluar terminal box Baik PUIL 2011 Penilaian

21 Air pendingin penggerak Baik Manufacture Penilaian


mula standar

22 Gedung – Ruang PUIL 2011; Penilaian


Bab 8
a. Generator
Sesuai
b. Penerangan sirkulasi
Sesuai
Udara/ventilasi
c. Pintu keluar/masuk Buka Keluar
d. APD Ada
e. Alat pemadam Ada

C. PENGUJIAN

1 Uji fungsi instalasi listrik Berfungsi Manufacture Pengetesan


standar

2 Pengujian fungsi local Berfungsi Manufacture Pengetesan


panel control standar

2a Saklar pilih local / selector Berfungsi Manufacture Pengetesan


switch standar

2b Start Berfungsi Manufacture Pengetesan


standar

2c Stop Berfungsi Manufacture Pengetesan


standar

2d Lampu indicator Menyala Manufacture Pengetesan


standar

3 Relay proteksi Tidak Ada Manufacture Pengetesan


standar

23
4 Polarization Index test
(PI Test) Tidak bisa IEEE Std 43- Pengukura
melakukan 2000 n
- Insulation Teg. 1000 V
pengukura
untuk 1 Menit
n karena
- Insulation Teg. 1000 V tidak boleh
untuk 10 Menit dibongkar
- Nilai PI

5 Sistem Pembumian 1,14 Ω SPLN 3 : Pengukura


Generator 1978; PUIL n
2011

3.4.2 Analisa Perhitungan Generator Set dan Instalasi

Kemampuan generator untuk dibebani 100% menurut name plate 30 A.


Sedangkan instalasi kabel power yang digunakan untuk menghubungkan antara
generator dengan Panel ATS menggunakan NYY 4 x 16 mm.
Berdasarkan tabel 2.5 tentang KHA Kabel dengan diameter 4 x 16 mm adalah 80 A
(Instalasi di udara)
a. Ukuran Kabel Generator
Daya Generator : 20 Kva = 17 320 Watt
Tegangan : 380 V
Cos ⱷ : 0.8
Untuk Penghantar (KHA) :1.25 x In (PUIL 2011-5.5.4.3)
P = S . Cos ⱷ P = 20000 x 0,866 = 17 320 Watt

In = P
V x √3 x ⱷ

In = 17 320 W
380 x √3 x 0.8

In = 30,42 A

KHA = 1.25 x In
KHA = 1.25 x 30,42 A
= 38,03 A

24
Berdasarkan perhitungan diatas untuk kabel power utama dengan ukuran
NYY 4 x 6 mm2, sudah sesuai dengan standart PUIL 2011.

Tabel 2.5 Daftar KHA Kabel

b. Ukuran Pengaman Generator

Agar Generator terjaga dengan baik, maka untuk beban pemakaian tidak
boleh melebihi 80 %
Maka pengaman = 1.15 x In
= 1.15 x 30,42 A
= 34,96 A
Berdasarkan Single line diagram generator, MCCB yang terpasang 30 A
sudah sesuai dengan PUIL 2011 yang dihasilkan generator dan dinaikan 1
tingkat menurut PUIL 2011 dan dilakukan setting arus nominal pada
pengaman sesuai dengan perhitungan.

25
3.5 Sistem Pemanfaatan Tenaga Listrik
Low Voltage Main Distribution Panel (LV MDP) adalah Peralatan yang berfungsi
menerima energi listrik dari PLN atau Genset yang selanjutnya peralatan ini akan
mendistribusikan dan juga sekaligus mengontrol penyaluran energi listrik tersebut
melalui sirkuit panel utama dan panel cabang atau langsung melalui sirkuit akhir ke
beban.
Beban disini diartikan sebagai titik lampu, kotak-kontak dan berbagai peralatan
pemanfaatan listrik yang berada di dalam instalasi listrik dalam bangunan.
Aktivitas pengontrolan penyaluran listrik tentunya membutuhkan komponen-
komponen kontrol yang mampu melakukan kegiatan tersebut, dan komponen-
komponen tersebut tentunya juga perlu ditempatkan pada tempat yang layak (panel)
sehingga pelayanannya bisa dilakukan dengan mudah dan aman.
Panel Hubung Bagi (PHB) merupakan sarana vital dalam menjaga kelancaran penyaluran
listrik dari jaringan PLN ke konsumen atau beban. Dan untuk itu dalam merancang
sebuah panel harus mengikuti aturan-aturan yang telah dibakukan dalam Peraturan
Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000).

3.5.1 Pemeriksaan dan Pengujian Pemanfaatan Tenaga Listrik


Pemeriksaan pemanfaatan dilakukan di area Panel LVMDP milik PT.
Wifgasindo Dinamika Instrument Engineering berikut single line diagramnya.

Gambar 2.7 Single Line diagram LVMDP

26
Gambar 2.8 Schematic Line diagram LVMDP

Gambar 2.9 Panel LVMDP tampak Depan

27
Gambar 2.10 Panel LVMDP tampak sisi kanan dan kiri

Gambar 2.9 Panel LVMDP tampak dalam

28
Check List Pemeriksaan Panel LV MDP

NO. OBYEK HASIL RUJUKAN METODE

PEMERIKSAAN DOKUMENT

1. Gambar diagram garis Ada Mnfct. Penilaian


tunggal lengkap dengan Standar/SNI
besaran nominalnya

2. Gambar layout instalasi, Ada Mnfct. Penilaian


pengkabelan, Standar/SNI
pembebanan, system
pengamanan lengkap
dengan besaran
nominalnya.

3. Gambar diagram TAda Mnfct. Penilaian


pengawatan Standar/SNI

4. Gambar area klasifikasi Tidak ada Mnfct. Penilaian


Standar/SNI

5. Daftar komponen panel Ada Mnfct. Penilaian


Standar/SNI

6. Buku Manual Tidak ada Mnfct. Penilaian


Standar/SNI

7. Buku Pemeliharaan dan Tidak ada Mnfct. Penilaian


operasi Standar/SNI

8. Tanda Peringatan Ada Mnfct. Penilaian


Standar/SNI

9. Sertifikat Pabrik Tidak ada Mnfct. Penilaian


Pembuat Standar/SNI

PEMERIKSAAN VISUAL

1. Lampu indicator pada Sesuai Mnfct. Penilaian


Panel Standar/SNI

29
2. Alat ukur atau metering Tidak Ada Mnfct. Penilaian
berupa Ampere Meter, Standar/SNI
Volt Meter dan lainnya
pada panel

3. Nama/label dan nama Ada Mnfct. Penilaian


perusahaan instalatir pada Standar/SNI
pintu panel

4. Tanda bahaya pada pintu Tidak Ada Mnfct. Penilaian


panel Standar/SNI

5. Selector Switch dan kunci Ada Mnfct. Penilaian


pintu panel Standar/SNI

6. Cover pelindung tegangan Ada Mnfct. Penilaian


sentuh langsung Standar/SNI

7. Gambar single line Ada Mnfct. Penilaian


diagram dan kartu riwayat Standar/SNI
perawatan

8. Kabel bonding untuk Ada Mnfct. Penilaian


pengaman sentuh tidak Standar/SNI
langsung

9. Labeling Tidak ada Mnfct. Penilaian


Standar/SNI

10. Kode warna kabel Sesuai Mnfct. Penilaian


Standar/SNI

11. Kebersihan Panel Baik Mnfct. Penilaian


Standar/SNI

12. Kerapian Instalasi Baik Mnfct. Penilaian


Standar/SNI

13 Busbar / penghantar Baik Mnfct. Penilaian


Standar/SNI

14. Pengaman (CB, FUSE) Sesuai Mnfct. Penilaian


Standar/SNI

30
15. Sepatu kabel Baik Mnfct. Penilaian
Standar/SNI

16. Sistem pembumiaan Sesuai Mnfct. Penilaian


Standar/SNI

17. Jarak busbar to busbar Sesuai Mnfct. Penilaian


Standar/SNI

18. Jarak bagian depan Sesuai SNI 75 cm Pengukuran

19. Jarak bagian samping Sesuai SNI 150 cm Pengukuran

20. Jarak bagian belakang Sesuai - Pengukuran

21. Bebas buka pintu panel Sesuai - Pengukuran

22. Pencahayaan Sesuai 250 lux Pengukuran

23. Ventilasi Baik SNI Penilaian

24. Tanda bahaya pintu ruang TAda Mnfct. Penilaian


panel Standar/SNI

25. Kabel yang terpasang pa Baik Mnfct. Penilaian


da pintu panel dilindungi Standar/SNI
terhadap kerusakan

26. Semua sekering dapat Baik Mnfct. Penilaian


diganti dengan aman Standar/SNI
tanpa bahaya listrik

27. Terminal kabel dilengkapi Baik Mnfct. Penilaian


dengan pelindung kabel / Standar/SNI
soket

28. Instrumen pengukur Baik Mnfct. Penilaian


mempunyai batas ukur Standar/SNI
yang cukup dan diberi
tanda

29 Semua peralatan & Baik Mnfct. Penilaian


terminal diberi kode dan Standar/SNI
nama indikasi

31
PENGUJIAN

1 Pengujian perlengkapan Baik Manufacture. Pengetesan


pemutus daya Standar/SNI

2. Instrument / meter Berfungsi Manufacture. Pengetesan


pengukur Standar/SNI

2. Terminal kabel Berfungsi Manufacture. Pengetesan


Standar/SNI

Note : Untuk Pengujian Isolasi Tahanan kabel tidak bisa dilakukan karena PHB
Dalam keadaan bertegangan

3.5.2 Analisa Perhitungan Panel LVMDP


a. Ukuran Kabel Penghantar

Daya Input dari Genset : 20KVA / 17.320 Watt


Tegangan : 380 V
Cos ⱷ : 0.88

Untuk Penghantar (KHA) = 1,25 x In ( PUIL 2011-5.5.4.3)

In = P
V x √3 x Cos ⱷ

In = 17 320 = 30,42 A (100% In )


380 x 1,73 x 0,88
In 80% = 30,42 X 0,8 = 24,42 A

KHA = 1,25 x 30.42 A = 38,52 A

Ukuran kabel power yang terpasang sekarang pada masing-masing phase


nya 4C x 16 mm2. Menurut PUIL 2011. Hal 524 Tabel Daftar KHA dengan
diameter kabel 16 mm2 mampu dilaliri arus listrik sekitar 80 A.

32
Karena per phasa mengalir arus sebesar 30.42 A, maka masing-masing phasa
menggunakan 4C x 16 mm2 sudah sesuai dengan standar PUIL 2011 tentang
Kuat Hantar Arus (KHA) pada sistem distribusi listrik.

b. Ukuran Pengaman Utama LV MDP


Untuk menghitung pengaman utama pada LV MDP , kita harus tahu arus
nominal dari pemakaian total keseluruhan. Menurut data yang saya
dapatkan dari Digital Power Meter yang ada dipanel PHB, beban puncak rata-
rata dalam 1 minggu terakhir tertera 32 A, maka In = 32 A.
Maka Pengaman = 1.15 x In
= 1.15 x 32 A = 36.8 A

3.6 Instalasi Penyalur Petir


Instalasi Penyalur Petir diatur dalam Permenaker No. PER.02/MEN/1989 tentang
Pengawasan Instalasi Penyalur Petir. Pada Bab I Pasal 1 (h) disebutkan : “Instalasi
penyalur petir ialah seluruh susunan sarana penyalur petir terdiri atas penerima (Air
Terminal/Rod), Penghantar penurunan (Down Conductor), Elektroda Bumi (Earth
Electrode) termasuk perlengkapan lainnya yang merupakan satu kesatuan berfungsi
untuk menangkap muatan petir dan menyalurkannya ke bumi.”
Pada saat terjadinya petir, muatan listrik negatif di bawah awan sudah cukup banyak,
maka muatan listrik positif pada tanah akan segera tertarik ke atas. Muatan listrik naik
melalui kabel konduktor ke ujung batang penangkal petir. Ketika muatan listrik negatif
tersebut berada cukup dekat di atas atap, daya tarik-menarik antara keduanya semakin
kuat. Muatan positif di ujung-ujung penangkal tersebut tertarik ke arah muatan negatif.
Pertemuan kedua muatan ini menghasilkan aliran listrik. Aliran listrik itu akan mengalir
ke dalam tanah, melalui kabel konduktor, sehingga sambaran petir tidak langsung
mengenai bangunan. Namun, sambaran petir masih dapat terjadi melalui kawat jaringan
listrik serta merusak alat-alat elektronik pada bangunan yang terhubung ke jaringan
listrik tersebut. Hal ini juga dapat menyebabkan kebakaran atau ledakan.

33
3.6.1 Pemeriksaan dan Pengujian Instalasi Penyalur Petir

Gambar 2.11 Penyalur Petir

Gambar 2.12 Sambungan kabel dengan Rod (batang pembumian)

34
Gambar 2.1 Kotak Kontrol untuk Elektoda Bumi

Tabel 2.6. Tabel Data Teknis Penyalur Petir

1. Jenis Electrostatis Permenaker 2/1989 Penilaian


Penerima Merk KURN
R80
2. Tinggi +/- 10 meter Permenaker 2/1989 Penilaian
Bangunan
3. Tinggi Air 20 meter Permenaker 2/1989 Penilaian
Terminal
4. Persyaratan Sesuai NFC 17;102; ISO Penilaian
9001:2008; OHSAS
18001:2007
5. Jenis Coaxial kabel Permenaker 2/1989 Penilaian
Hantaran 1 x 25 mm
Penyalur
6. Sambungan 1 unit Permenaker 2/1989 Penilaian
Ukur (Joint
Tes)
7. Jumlah 3 unit Permenaker 2/1989 Penilaian
Elektroda
Tanah
8. Jumlah 1 unit Permenaker 2/1989 Penilaian
Hantaran
Penyalur

35
Diagram Rangkaian Pengujian Instalasi Peyalur Petir

Pengukuran Pembumian (Earth Resistance Testing) Pada Instalasi Penyalur Petir

NO OBJEK HASIL NILAI RUJUKAN METODE


1 Penyalur Berdasarkan Permenaker Pengukuran
Petir No.02 tahun 1989 tentang
penyalur petir dan PUIL 2011
Amandemen 3, tahun 2014,
(pengukuran nilai resistansi pembumian
setiap yang diperbolehkan adalah
ground rod) maksimum 5Ω.

Kesimpulan :
Dari hasil pengukuran
didapatkan hasil yang sudah
Nilai tertera : sesuai dengan peraturan
4,9 Ω Permenaker No.02 tahun
1989 tentang penyalur petir
dan PUIL 2011.
2 Penyalur Berdasarkan Permenaker Pengukuran
Petir No.02 tahun 1989 tentang
penyalur petir dan PUIL 2011
(ke 3 ground Amandemen 3, tahun 2014,
rod posisi nilai resistansi pembumian
terhubung / yang diperbolehkan adalah
parallel) maksimum 5Ω.
Kesimpulan :
Dari hasil pengukuran
didapatkan hasil yang sudah
sesuai dengan peraturan
Nilai tertera : Permenaker No.02 tahun
4,7 Ω 1989 tentang penyalur petir
dan PUIL 2011.

36
3 Penyalur Berdasarkan Permenaker Pengukuran
Petir No.02 tahun 1989 tentang
penyalur petir dan PUIL 2011
(down Amandemen 3, tahun 2014,
conductor nilai resistansi pembumian
dalam posisi yang diperbolehkan adalah
terhubung maksimum 5Ω.
dengan BC
drad)
Kesimpulan :
Dari hasil pengukuran
didapatkan hasil yang sudah
sesuai dengan peraturan
Permenaker No.02 tahun
Nilai tertera : 1989 tentang penyalur petir
dan PUIL 2011.
4,04 Ω

Tabel 2.6. Hasil Pelaksanaan Earth Resistance Testing Dengan Metode Segaris

PANJANG RESISTANCE ( Ω ) KETERANGAN


(m)
20 10 4,04 Pengukuran setiap ground rod
20 10 4,7 Ketiga ground rod dalam posisi terhubung
Down conductor dalam posisi terhubung
20 10 4,9
pada BC drad
Dari hasil pengukuran tahanan pembumian
di dapat nilai resistance sebesar 4,54 Ω,
Avarage Hasil
hasil tersebut sangat sudah sesuai dengan
Resistance 4,54
peraturan Permenaker No.02 tahun 1989
(Ω)
tentang penyalur petir dan PUIL 2011 (yang
diperbolehkan maksimum 5Ω).

37
3.6.2 Analisa Perhitungan Radius Proteksi Penyalur Petir

Berdasarkan data teknis maka dapat dihitung area perlindungan penyalur petir
sebagai berikut :
1. Tinggi penyalur petir 20 meter
2. Tinggi bangunan 10 meter

h = 20 – 10
= 10 meter
Sehingga radius proteksi pada level I 79 – 80 m telah memenuhi syarat
berdasarkan standar NFC 17:102 sesuai dengan tabel dibawah ini :

Tabel 2.7. Tabel Radius Proteksi Penyalur Petir

38
BAB IV
AUDIT K3 LISTRIK
4.1. Analisa Riksa Uji Sistem Pembangkitan Tenaga Listrik / Genset
1. Single line diagram tidak diletakkan diunit generator, begitu juga buku pemerliharaan
dan operasi, seharusnya di letakkan di dekat unit generator agar memudahkan
pelacakan apabila terjadi kerusakan mesin, Sesuai dengan PUIL 2011 menyatakan :
Untuk memudahkan pelayanannya instalasi listrik harus disertai gambar instalasi dan
bila perlu di sertai dengan keterangan tentang cara melayani perlengkapan listriknya.
2. Perlu adanya Ahli K3 Bidang Listrik pada perusahaan, sesuai dengan Peraturan
Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia No. 12 Tahun 2015 Tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik di Tempat Kerja, Bab III, Pasal 7 yg berbunyi:
Untuk perusahaan yang memiliki pembangkitan listrik lebih dari 200 (dua ratus) kilo
Volt-Amper wajib mempunyai Ahli K3 bidang Listrik.
3. Kabel grounding pada Genset terlalu kecil, harus diganti dengan diameter 16mm2.
4. Kabel penghantar pada generator terpasang Kabel NYY (4x16mm2) dengan Arus max
Kabel terpasang 80 A. Sedangkan besar perhitungan KHA sesuai dengan PUIL2011
yaitu sebesar 125% kali arus nominal yang melalui penghantar tersebut adalah 38,02
A, sehingga dapat disimpulkan ukuran kabel yang dipasang sudah Sesuai.
5. Arus MCB terpasang pada panel generator adalah 30 A. Sedangkan besar
perhitungan MCB sesuai dengan PUIL 2011 yaitu sebesar 100% kali arus nominal adalah
30,42 A, sehingga dapat disimpulkan rating proteksi MCB yang dipasang sudah sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.

Tabel 2.8. Temuan dan Rekomendasi Pada Genset

No Temuan Kondisi Standart Bahaya Rekomendasi


1. Lembar PUIL 2011 Tidak Diperbaiki dan
daftar termonitor atas dibuatkan alat
Check list keadaan Genset monitor yang
perawatan yang teraktual menginformas
harian tidak ikan atas
tersedia keadaan
genset

39
2. Peringatan PUIL 2011 Peringatan Diperbaiki dan
Bahaya di tanda bahaya di dibuatkan
area aliran area Instalasi tanda
Listrik tidak Listrik peringatan
tersedia baru

3. Peringatan PUIL 2011 Peringatan Diperbaiki dan


dilarang tanda bahaya di dibuatkan
merokok area Instalasi tanda
bahan Listrik peringatan
mudar baru
terbakar,
dan Bahaya
di area
aliran
Listrik
4. Tanda PUIL 2011 - Di beberapa Di Perbaiki
Pengenal 511.2.3.1 tempat yang dan di
Genset jelas dan buatkan tanda
tidak mudah terlihat pengenal (Tag
memiliki pada sirkit arus Number)
pengenal PHBK dipasang
fungsi pengenal yang
panel jelas sehingga
Genset memudahkan
pelayanan dan
pemeliharaan.

5. Tanda PUIL 2011 - Di beberapa Di Perbaiki


Pengenal 511.2.3.1 tempat yang dan di
Emergency jelas dan buatkan tanda
Shutdown mudah terlihat peringatan
tidak pada sirkit arus Emergency
tersedia PHBK dipasang Shutdown
pengenal yang
jelas sehingga
memudahkan
pelayanan dan
pemeliharaan.

40
6. Diameter PUIL 2011; Kabel grouding Standar
kabel SPLN 3 genset harus minimal
grounding :1978 baik diameter
tangki 16mm2
dibawah
standar

7. Bak Perusakan Harap di


penampun lingkungan pasang Bak
gan kerja (oil spill) tampungan oli
sekunder tumpah yang
terhadap tidak rembes
oli tumpah sehingga tidak
merembes merusaka
(Secondary lingkungan
Containme kerja
nt)

8. Tidak PERMENAK Syarat – syarat Harap di


Tersedia ERTRANS Pemasangan pasang Alat
APAR RI dan pemadam api
No.Per.04/ Pemeliharaan Ringan di
MEN/1980 Alat Pemadam sekitar area
tentang Api Ringan ( Genset yang
APAR ) Tentang mudah
Klasifikasi dari terjangkau
kebakaran .
Pada Kelas C di
sebutkan
kebakaran
dapat terjadi
pada benda
yang
menghasilkan
listrik atau yang
mengandung
unsur listrik
9. Tidak Permenkes Arah menuju Harap
Tersedia No. 48 pintu keluar dipasang Jalur
Peringatan Tahun 2016 (exit) harus Evakuasi
Jalur “ dipasang untuk
Evakuasi petunjuk yang memudahkan
jelas “ arah tujuan
evakuasi

41
4.2. Analisa Riksa Uji Sistem Pemanfaatan Tenaga Listrik (LVDM)
1. Single line diagram sudah diletakkan di LVMDP tetapi tidak teraktual dan juga buku
pemerliharaan dan operasi, seharusnya di letakkan di dekat LVMDP agar
memudahkan pelacakan apabila terjadi kerusakan mesin, Sesuai dengan PUIL 2011
menyatakan : Untuk memudahkan pelayanannya instalasi listrik harus di sertai
gambar instalasi dan bila perlu di sertai dengan keterangan tentang cara melayani
perlengkapan listriknya.
2. Jarak bagian samping kiri LVMDP dengan dinding adalah area bebas halangan,
jarak bagian samping kanan LVMDP dengan panel Cubicle adalah area bebas
halangan, sehingga jarak tersebut sesuai dengan standart SNI minimal 150 cm.
3. Untuk perhitungan drop voltage pada LVMDP tidak bisa dilakukan sebab tidak
adanya alat ukur tegangan pada Panel.
4. Hasil pengujian pentanahan pada LVMDP didapatkan 0,26 Ohm. Pengujian
dilakukan dengan menggunakan Earth tester model clamp. Sesuai dengan
standart SNI Max 5 Ohm, sehingga hasil pengujian sudah memenuhi standart.
5. Kabel penghantar terpasang NYY 4 x 16mm RST, dengan Arus max Kabel pada luas
masing-masing penampang kabel 30,42 A. Sedangkan besar perhitungan KHA
sesuai dengan PUIL 2000 yaitu sebesar 125% kali arus nominal yang melalui
penghantar tersebut adalah 38,02 A, sehingga dapat disimpulkan ukuran kabel
yang dipasang sudah Sesuai.
6. Arus MCB terpasang adalah 32 A. Sedangkan besar perhitungan MCB sesuai
dengan PUIL 2011 yaitu sebesar 115% kali arus nominal adalah 30,42 A, sehingga
dapat disimpulkan rating proteksi MCB yang dipasang sudah Sesuai.
7. Tanda Rambu rambu Bahaya tidak terpasang pada LVDM sehingga dapat
mengakibatkan bahaya terhadap orang yang tidak mengetahuinya

42
Tabel 2.9. Tabel Temuan dan Rekomendasi Pada Panel LV MDP

No Temuan Kondisi Standart Bahaya Rekomendas


i
1. Peringata PUIL Peringatan Diperbaiki
n Bahaya 2011 tanda bahaya dan
di area di area dibuatkan
aliran Instalasi tanda
Listrik Listrik peringatan
baru

2. Tanda PUIL Di beberapa Di Perbaiki


Pengenal 2011 - tempat yang dan di
Panel 511.2.3.1 jelas dan buatkan
tidak mudah tanda
lengkap terlihat pada pengenal
sirkit arus sesuai
PHBK dengan
dipasang fungsinya
pengenal yang
jelas sehingga
memudahkan
pelayanan dan
pemeliharaan.

3. Tanda PUIL Di beberapa Di Perbaiki


Pengenal 2011 - tempat yang dan di
pada 511.2.3.1 jelas dan buatkan
masing mudah tanda
masing terlihat pada pengenal
Kotak sirkit arus (Tag
Bagi tidak PHBK Number)
tersedia dipasang
pengenal yang
jelas sehingga
memudahkan
pelayanan dan
pemeliharaan.

43
3. Tanda PUIL Di beberapa Di Perbaiki
Pengenal 2011 - tempat yang dan di
pada 511.2.3.1 jelas dan buatkan
masing mudah tanda
masing terlihat pada pengenal
Breaker sirkit arus (Tag
MCB tidak PHBK Number)
terpasang dipasang
pengenal yang
jelas sehingga
memudahkan
pelayanan dan
pemeliharaan.

5. Single line PUIL Di beberapa Di Perbaiki


diagram 2011 - tempat yang dan di
tidak 511.2.3.1 jelas dan buatkan
terupdate mudah tanda
terlihat pada pengenal
sirkit arus (Tag
PHBK Number)
dipasang
pengenal yang
jelas sehingga
memudahkan
pelayanan dan
pemeliharaan

5. Tanda PUIL Di beberapa Di Perbaiki


Pengenal 2011 - tempat yang dan di
pada 511.2.3.1 jelas dan buatkan
masing mudah tanda
masing terlihat pada pengenal
kabel sirkit arus (Tag
tidak PHBK Number)
tersedia dipasang
pengenal yang
jelas sehingga
memudahkan
pelayanan dan
pemeliharaan

44
4.3. Analisa Riksa Uji Instalasi Penyalur Petir
1. Pengukuran yang telah dilakukan tahanan pentanahan dari penyalur petir
mendapatkan hasil 4.9 Ohm, sehingga SUDAH sesuai standar SNI, yaitu kurang dari
5 Ohm, pengukuran menggunakan earth tester dengan metode segaris.
2. Untuk Pemeriksaan, pengujian dan pengukuran berkala dilakukan setiap 2 (satu)
tahun sekali, sebaiknya pengukuran dilakukan 6 bulan sekali.

Tabel 2.10. Tabel Temuan dan Rekomendasi Pada Instalasi Penyalur Petir

NO TEMUAN GAMBAR ANALISA / REKOMENDASI


REFERENSI
1. Bak control - Dengan tidak • Membuat
tidak terawatnya bak jadwal
terawat, kotrol, perawatan
tidak ada menyulitkan saat bak control.
tutup bak melakukan
pengujian • Membuat
penyalur petir tutup bak
kontrol
- Dengan tidak ada
tutup bak
control,
mengakibatkan
tergenangnya air
ketika kena air
hujan

Referensi Regulasi:
PERMENAKER No. 02
Tahun 1989 tentang
Pengawasan Instalasi
Penyalur Petir
2. Kabel down Dengan isolasi down Mengganti down
conductor conductor yang conductor
isolasi terkelupas, akan
terkelupas mengakibatkan
terjadinya surja petir

Referensi Regulasi:
PERMENAKER No. 02
Tahun 1989 tentang
Pengawasan Instalasi
Penyalur Petir

45
3. Bush bar di - Dengan tidak ada - Menambahka
dalam panel isolasi pada bush n isolasi pada
grounding bar grounding bush bar di
tidak ada maka akan dalam panel
isolasi mengakibatkan grounding.
surja petir. - Bersihkan
- Terminal terminal/plat
sambungan/ conection.
jointing pada
panel grounding
kotor/korosif

Referensi Regulasi:
PERMENAKER No. 02
Tahun 1989 tentang
Pengawasan Instalasi
Penyalur Petir

46
BAB V
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN
Dibawah ini adalah kesimpulan yang telah penulis rangkum dari pelaksanaan Uji Riksa
pada kegiatan On Job Training, sebagai barikut :

5.1.1 Sistem Pembangkitan Tenaga Listrik / Generator Set


Ditemukan beberapa ketidaksesuaian seperti tidak adanya buku pemeliharaan
pada generator. Hasil pengukuran resistansi grounding 1,14 ohm.
Pengujian dilakukan dengan menggunakan Earth tester model clamp. Dari hasil
pengukuran disimpulkan sudah sesuai dengan standart SNI Max 5 Ohm, sehingga
hasil pengujian sudah memenuhi standart.
KHA dan MCB terpasang sudah sesuai berdasarkan hitungan.
Kabel penghantar pada generator terpasang Kabel NYY 4x 16 mm2dengan arus
max kabel terpasang 80A. Sedangkan besar perhitungan KHA sesuai dengan PUIL
2000 yaitu sebesar 125% kali arus nominal yang melalui penghantar tersebut adalah
30,42 A, sehingga dapat disimpulkan ukuran kabel yang dipasang sudah Sesuai.
Arus MCB terpasang pada panel generator adalah 30A. Sedangkan besar
perhitungan MCB sesuai dengan PUIL 2000 yaitu sebesar 100% kali arus nominal
adalah 30,42 A, sehingga dapat disimpulkan rating proteksi MCB yang dipasang
sudah Sesuai.

5.1.2 Sistem Pemanfaatan Tenaga Listrik


Ditemukan beberapa ketidaksesuaian seperti tidak adanya buku pemeliharaan
pada LVMDP, tidak sesuai dengan standart SNI.
Hasil pengujian tahanan pentanahan didapatkan 0,41 Ohm yang sudah sesuai
dengan standart SNI yaitu max 5 Ohm.
Rambu Rambu tanda Bahaya tidak di temukan di sekitar lokasi Panel, tanda
pengenal untuk masing masing Kotak kontak tidak terpasang sehingga akan
mempersulit pembagian beban pada masing masing kotak kontak,

47
Tanda pengenal (Cable Marker) Sebagian besar hilang sehingga akan menambah
masalah untuk perawatan berikutnya Single line tidak termuktahir dengan actual
sehingga mempersulit process pengecekan beban yang di gunakan.

5.1.3 Instalasi Penyalur petir


a. Berdasarkan hasil pengukuran tahanan pembumian (Earth Resistance
Testing) dengan metode segaris pada instalasi penyalur petir didapatkan
hasil sebesar 4,9 Ω. Hasil tersebut sudah memenuhi standard yang
diperbolehkan berdasarkan standar SNI, PUIL 2011 dan Peraturan Menteri
Tenaga Kerja No. 31 Tahun 2015, Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Tenaga Kerja Permen 02/MEN/1989 tentang Pengawasan Instalasi Penyalur
Petir yakni tahanan pentanahan adalah maksimal sebesar 5 Ω.
b. Berdasarkan hasil pemeriksaan K3 Listrik, didapatkan ketidaksesuaian
penerapan K3 listrik di PMKS Buatan Satu dengan Peraturan dan Standard
(PUIL 2011, IEEE, IEC, dll) yang berlaku antara lain:
a. Kebersihan bak kontrol pembumian tidak bersih dan terbuka, karena
tutup bak kontrolnya rusak.
b. Tidak ada tutuk bak control.
c. Isolasi down conductor terkelupas.
d. Sambungan down conductor tidak electrical.
e. Tidak ada isolasi pada bush bar grounding.
f. Terminal sambungan/jointing pada panel grounding kotor/korosif.
g. Down conductor BC 25 mm2 tidak sesuai dengan standar.

48
5.2 SARAN
Dibawah ini adalah saran-saran dari penulis terkait hasil pelaksanaan Uji Riksa pada
kegiatan On Job Training, sebagai berikut :
5.2.1 Sistem Pembangkitan Tenaga Listrik / Generator Set
a. Pasang single line diagram teractual (update) dan buku pemeliharaan pada
generator.
b. Pasang Lembar monitor harian terhadap kelayakan genset.
c. Pasang tanda bahaya di area sekitar genset.
d. Pasang tanda “Emergency Shutdown” pada tombol ESD.
e. Lakukan pengecakan berkala terhadap Flame arrester knalpot.
f. Lakukan test beban minimal 6 bulan sekali.
g. Lakukan service berkala terhadap kelayakan genset dan alat alat kontrolnya
h. Ganti kabel grounding pada tangki solar.
i. Perbaiki tampungan sekunder sehingga tidak ada tumpahan olie apabila
terdapat kegagalan atas kinerja gesnset

5.2.2 Sistem Pemanfaatan Tenaga Listrik


a. Pasang single line diagram dan buku pemeliharaan pada cubicle, LVMDP.
b. Pemasangan tanda pengenal terhadap masing masing kotak kontak
c. Pemasangan tanda pengenal terhadap masing masing breaker (MCB)
d. Pasang tanda Bahaya Tegangan tinggi pada bagian luar atau bagian yang
mudah di lihat.
e. Lakukan maintenance dan pembersihan ruangan secara rutin.
f. Bersihkan dan lakukan maintenance rutin pada instalasi terminasi kabel
pentanahan yang saat ini sudah berkarat.

5.2.3 Instalasi Penyalur Petir


a. Agar dilakukan pemeriksaan dan pengujian secara periodik pada peralatan
listrik guna memastikan unjuk kerja peralatan dalam kondisi baik serta guna
mencegah kemungkinan terjadinya gangguan di system penyalur petir.

49
b. Untuk perencanaan suatu system penyalur petir agar benar-benar mengacu
pada standar yang telah ada untuk memastikan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja terpenuhi
c. Agar bagian-bagian komponen penyalur petir dijaga kebersihannya untuk
mejaga kondisi komponen tidak terjadi korosif.
d. Personil maintenance listrik diharapkan bekerja secara optimal terhadap
peralatan listrik agar peralatan listrik dapat terjaga kehandalannya.
e. Perlu diadakan riksa uji berkala secara internal maupun eksternal agar K3
Listrik di tempat kerja dapat terselenggara dengan baik guna mencegah
kecelakaan kerja akibat bahaya listrik.
f. Dibuat kartu perawatan terhadap semua perlengkapan dan peralatan listrik
dan dilaksanakan dengan baik sehingga semua perlengkapan dan peralatan
listrik terpelihara dengan baik.
g. Harus disediakan APD pada setiap ruang kerja listrik untuk meminimalkan
resiko kecelakaan kerja ataupun penyakit akibat kerja listrik.
h. Perlunya memberikan pemahaman dan pengertian yang jelas terhadap
pekerja yang berkaitan dengan listrik terhadap resiko bahaya listrik, cara
pencegahan kecelakaan, dan perawatan alat kerja demi tercapainya standar
K3 listrik.
i. Pasang tanda peringatan bahaya pada tiang maupun area penyalur petir.
j. Agar digantikan down conductor BC 25 mm2 dengan BC 50 mm2.
k. Agar dibuatkan tutup bak control.

50

Anda mungkin juga menyukai