CONTOH
Kementerian Ketenagakerjaan
Republik Indonesia
PT.Sehat Semangat
LAPORAN PRAKTEK
DI PLTH (PEMBANGKIT LISTRIK
TENAGA HIBRID)
PANTAI NEO-TERNATE
(tanda tangan)
(tanda tangan)
(tanda tangan)
Ir.Bokir Mutakir,MT
1
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Waktu Pelaksanaan
BAB IV. AUDIT K3 LISTRIK DENGAN MENGGUNAKAN CHECK LIST PENCEGAHAN BAHAYA
LISTRIK (ELECTRICAL HAZARD PREVENTION)
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
LAMPIRAN
Surat Keputusan Direktur Jendral Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan K3
No.Kep.47/PPK&K3/VIII/2015
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan Pembinaan Ahli K3 Listrik ini adalah mulai tanggal 22 Nopember 2016
sampai dengan 2 Desember Juni 2016 di Buana Raja-Ternate.
Sedangkan Praktek Kerja Lapangan dilaksanakan pada hari pembinaan ke 10 yaitu
tanggal 31 Nopember 2016 di PLTH (Pembangkit Listrik Tenaga Hibrid) Pantai Neo-
Ternate.
3
BAB II
PLTH (Pembangkit Listrik Tenaga Hibrid) di Pantai Neo-Ternate merupakan realisasi dari
Sistem Inovasi Daerah (SIDa), yang melibatkan berbagai unsur pemerintah, pelaku
bisnis, dan masyarakat luas dalam mewujudkan Pembangkit Listrik energi terbarukan
yang ramah lingkungan.
Yang dimaksud dengan Tenaga Hibrid adalah kombinasi Tenaga Angin dan Tenaga Surya
(Matahari).
Secara geografis, pesisir pantai selatan Ternate merupakan lahan terbuka yang luas,
matahari yang bersinar sepanjang hari dan kecepatan angin rata-rata dengan intensitas 4
meter per detik.
Kondisi tersebut menjadikan satu kriteria pemilihan lokasi pengembangan Tenaga Hibrid
di Pantai Neo-Ternate dengan luas ±18 ha. Lokasi ini didukung oleh kondisi alam yang
terbuka di sebelah selatan yang berhadapan langsung dengan lautan luas. Kondisi ini cukup
layak dijadikan tempat Pembangkit Listrik Tenaga Hibrid dengan Turbin angin putaran
rendah dan Panel surya.
Kincir angin dan Panel surya saling mendukung dalam memasok energi listrik. Jika panas
terik dan kecepatan angin rendah, maka Panel surya yang bertugas menyuplai energi listrik
dan kemudian menyimpannya dalam battery/accu. Begitu halnya jika cuaca hujan dan
kecepatan anginnya kencang, maka kincir angin yang akan mengambil alih sebagai
penyuplai energi.
Listrik DC dari battery dirubah menjadi AC 220 Volt satu fasa dengan total daya 90 KW.
Energi listrik yang dihasilkan dari PLTH diharapkan bisa mendukung sektor perikanan
/nelayan, pertanian, dan sektor pariwisata yang saat ini sedang dikembangkan di Pantai
Neo-Ternate.
4
Pemanfaatan PLTH selain penerangan juga digunakan untuk pengangkatan air bersih
dengan menggunakan Sistem Pompa Air Tenaga Matahari (panel surya). Air tersebut
berfungsi untuk mengairi pertanian lahan pasir dan kolam budi daya ikan air tawar disekitar
lokasi PLTH.
Selain PLTH Kincir Angin & Panel Surya di kawasan wisata Pantai Neo juga terdapat BIOGAS
dari kotoran sapi yang berfungsi sebagai pengganti gas LPG. Hasil BIOGAS digunakan oleh
sebagian pemilik warung kuliner untuk memasak, merebus air dan lain sebagainya.
Lokasi BIOGAS terletak di area kandang kelompok ternak sapi yang terdiri dari 110 kandang
sapi dengan jumlah ternak 150 ekor sapi. Kotoran sapi digunakan sebagai bahan
dasar pembuatan BIOGAS, proses pembuatan gas menghasilkan limbah cair dan padat
yang dimanfaatkan sebagai pupuk organik.
5
BAB III
Pemeriksaan dan Pengujian (Riksa Uji) Listrik secara teori telah dibahas dalam pelatihan /
pembinaan terutama Alat-alat Uji Isolasi (Insulation) yang sangat berkaitan dengan
terjadinya Short Circuit yang menyebabkan Shock, Arc & Blast.
a). Pengujian tahanan isolasi kabel intalasi listrik 1 fasa 220 Volt
Fasa R-Ground= 25.7 GΩ, Fasa S-Ground=13,8 GΩ, Fasa T-Ground=87,2 GΩ.
Fasa R-Fasa S=39,5 GΩ, Fasa R-Fasa T=19,5 GΩ, Fasa S-Fasa T=80,8 GΩ.
Kesimpulan : Isolasi dari Kabel tersebut dalam keadaan bagus karena seluruh tahanan
isolasi nya melebihi standard aplikasi industri (IEEE) yaitu minimum 1,22 MΩ.
6
b). Pengujian tahanan isolasi motor listrik 3 fasa 480 Volt
2. Riksa Uji P.I (Polarization Index Testing) pada Motor listrik tersebut.
7
BAB IV
Memindahkan terminal
Terdapat terminal kabel kabel tersebut kedalam
terbuka berada dilantai. panel dan diberi tutup.
8
4.Beri pagar pengaman
pada bagian-bagian
bertegangan yang
kemungkinan bisa
tersentuh manusia secara
tidak sengaja, pasang
peralatan Interlocking Pada ruang battery tidak Menambahkan barikade/
(bila perlu). terdapat pagar pengaman pagar pembatas
untuk posisi battery.
Menambahkan kabel
grounding pada body panel
dan disambungkan pada
Terdapat panel listrik yang system grounding yang
tidak mempunyai kabel ada
grounding.
9
7.Pasang ELCB (Earth
Leakage Circuit Breaker)
dengan sensitivity
maksimum 30 mA. Nama
lain dari ELCB adalah
GPAS (Gawai Proteksi
Arus Sisa), alias RCCB
(Residual Current Circuit
Breaker), alias RCD
(Residual Current
Detector), alias GFCI
(Ground Fault Current
Interrupter).
Pasang ELCB
Semua panel tidak terdapat
ELCB.
8.Laksanakan LOTO (Lock Tidak ada prosedur LOTO Membuat SOP pekerjaan
Out Tag Out) sewaktu dengan sistem LOTO
melakukan pekerjaan
listrik.
10
2.Hindarkan kemungkinan
terjadinya short circuit,
dan pastikan harus ada
alat proteksi (CB atau
Fuse)
4. Gunakan Alat
Pelaindung Diri (APD)
yang baik , tepat dan
benar
11
Check List Cara mencegah
bahaya ARC yang menyebabkan Kebakaran (FIRE)
URAIAN TEMUAN & FOTO REKOMENDASI
1. Hindarkan kemungkinan
terjadinya short circuit,
dan harus ada alat proteksi
(CB atau Fuse)
12
4. Gunakan ukuran kawat
yang sesuai dengan KHA
(Ampacity) nya.
13
Check List Cara mencegah bahaya BLAST karena
Pemeliharaan yang kurang baik pada Peralatan
URAIAN TEMUAN REKOMENDASI
1.Laksanakan pekerjaan Tidak mempunyai program Membuat program
Pemeliharaan (PM, PdM, Pemeliharaan berupa PM, PdM Pemeliharaan PM, PdM,CM
dan CM) sesuai dengan serta CM
prosedur-prosedur
pemeliharaan
(Maintenance Prosedures).
2.Lakukan JSA (Job Safety Tidak mempunyai prosedur Membuat program JSA
Analysis) untuk setiap JSA dalam pekerjaan
pekerjaan Pemeliharaan Pemeliharaan.
(PM, PdM, CM).
2. Pastikan Breaking
Capacity dari Fuse dan
Circuit Breaker adalah
lebih besar daripada
Maximum Short Circuit
pada titik terjadinya short
circuit tersebut. Maximum Perlu dipastikan kA
Circuit Breaker nya tidak jelas
Short Circuit pada setiap Interrupting Rating
berapa kA Interrupting Rating
titik Bus dihitung (Breaking Capacity)
(Breaking Capacity).
menggunakan software dengan melihat Single Line
misalnya ETAP (Electrical Diagram nya.
Transient Analizer
Program), atau dengan
menggunakan Tabel
seperti contoh dari PLN.
14
Check List Cara mencegah BAHAYA LISTRIK lainnya
URAIAN TEMUAN & FOTO REKOMENDASI
a. Bahaya Induksi --tidak ada temuan-- ----
Electromagnetic ketika
sedang melakukan
pekerjaan pemeliharaan
listrik
b. Bahaya radiasi ketika
sedang melakukan
pekerjaan pemeliharaan Ditambah ventilasi
listrik udaranya dan ketika
bekerja dalam ruangan
Dalam ruangan battery terasa tersebut harus
pengap karena uap air Accu. menggunakan masker.
15
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam pelaksanaan praktek kerja lapangan di PLTH (Pembangkit Listrik Tenaga Hibrid)
Pantai Neo - Ternate dapat disimpulkan sebagai berikut :
B. Saran
Berdasarkan pelaksanaan praktek di PLTH (Pembangkit Listrik Tenaga Hibrid – Pantai Neo,
Ternate, disarankan:
1. Koordinasi dengan dinas terkait untuk melakukan perawatan lokasi serta memberikan
saran-saran yang sesuai dengan checklist yang telah kita buat.
2. Training K3 bagi semua operator yang bekerja.
3. Memisahkan & membuatkan ruangan khusus untuk menyimpan cairan isi ulang Accu.
4. Membuatkan tutup panel bagi beberapa panel yang tidak tertutup
5. Membuatkan sistem Pemeliharaan PM,PdM serta CM untuk menjaga keandalan
peralatan.
6. Merapikan kembali jalur-jalur kabel sesuai dengan standard yang ada.
16
LAMPIRAN :
17
18
19
20
21
22