SISTEM
KETENAGALISTRIKAN
1. SISTEM KETENAGALISTRIKAN
DURASI : 8 JP
PENYUSUN : 1. Hardwijanto
2. Fadjar Kurniawan
3. Muchamad Nuh
4. Stozn Romeo
DAFTAR ISI
Instalasi ketenagalistrikan yang dimiliki oleh PT PLN (Persero) terdiri dari Instalasi
Pembangkitan,Instalasi Transmisi & Gardu Induk (disebut juga Instalasi Penyaluran ) serta
Instalasi Distribusi.
APP
Jaringan
Distribusi
PLTA PLTU
Pelanggan Kecil
JT R
Gardu Induk
JT M /
Gardu
JT R
Distribusi
APP
Fuse / APP
APP Instalasi
Pemda
Pelanggan Besar Pelanggan Sedang
Gardu PB (Apartmen/Hotel)
(Pabrik/Industri)
1 50 KV
15 0 KV
1 50 KV
15 0 KV
PUSA T2
P EM BA NGKIT PERKOTAAN / PERTOKOAN
PLT U
KONSUMEN BESAR /
INDUSTRI
PLT G -
PLT U BATUBARA
PL T P SALURAN UDARA
(P A NA S BUMI) SALURAN UDARA
TEGANGAN TINGGI ( SUTT ) TEGANGAN MENENGAH ( SUTM )
KONSUMEN
RUMAH TANGGA
PL TA
SALURAN UDARA
TEGANGAN RENDAH ( SUTR )
GARDU
GARDU INDUK (GI) DISTRIBUSI
2. INSTALASI PEMBANGKITAN
Instalasi Pembangkitan adalah suatu instalasi Pusat Pembangkit tenaga listrik yang berfungsi
mengubah energi primer (Tenaga Air, Uap,Gas, Panas Bumi, Minyak, Nuklir, dll ) menjadi
energi primer.
Adalah pembangkit listrik yang menggunakan mesin diesel dengan bahan bakar
minyak solar atau residu. Peralatan utama suatu PLTD adalah sebagai berikut :
a Mesin Diesel
Mesin diesel dapat dioperasikan dengan bahan bakar minyak maupun bahan bakar gas.
b Generator
Generator berfungsi mengubah energi mekanis yang dihasilkan mesin disel menjadi energi
listrik. Generator yang digunakan adalah generator arus bolak-balik (AC) fasa tiga.
Panel Kontrol
Panel kontrol terdiri dari panel kontrol peralatan listrik dan mesin serta panel kontrol
peralatan Bantu,berfungsi untuk mengendalikan pengoperasian PLTD.
Step Up Transformer
Step Up Transformer berfungsi menaikkan tegangan dari generator (tegangan rendah
380 Volt,tegangan menegah 6 kV atau 11 kV )dinaikkan menjadi tegangan system
sistem penyaluran atau system distribusi (20 kV,70 kV atau 150 kV).
PLTG merupakan pusat pembangkit listrik yang mengubah energi yang terkandung dalam
bahan bakar (minyak atau gas) menjadi energi listrik. Mesin penggerak yang digunakan adalah
turbin gas.
- Mesin turbin gas yang terdiri dari Kompresor ruang bakar,Turbin dan peralatan
lainnya,berfungsi untuk mengubah energi (kimia) bahan bakar menjadi energi mekanis
yang akan menggerakkan generator.
- Generator berfungsi untuk mengubah energi mekanis yang dihasilkan mesin turbin gas
menjadi energi listrik.
- Peralatan Bantu terdiri dari system bahan baker, system udara, system start dan system
gas buang. Pendinginan pada mesin turbin gas dilakukan dengan menggunakan udara
masuk, oleh karena itu jumlah udara masuk mesin lebih banyak dari yang diperlukan
untuk pembakaran.
- Peralatan Hubung Bagi (switchgears) : Energi listrik yang dihasilkan generator setelah
tegangannya dinaikkan oleh Step-up Transformer selanjutnya disalurkan ke system
transmisi/distribusi melalui peralatan hubung bagi yang berfungsi untuk
melepas/menghubungkan dengan beban system jaringan.
- Panel Kontrol: Terdiri dari panel control mesin&peralatan Bantu dan panel control listrik.
Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU) merupakan pembangkit listrik yang mengubah energi (kimia)
bahan bakar menjadi energi listrik. Bahan bakar yang dibakar berfungsi memanaskan air dalam
ketel sehingga menjadi uap yang memutar turbin yang akan menggerakkan generator.
Peralatan utamanya adalah ketel (Boiler) dan Turbin Uap. Peralatan lainnya adalah kondensor,
heater (pemanas) pompa air ketel dan lain-lain merupakan peralatan bantu yang diperlukan
agar instalasi turbin uap dapat beroperasi. PLTU dapat dioperasikan baik dengan BBM, BBG
atau bahan bakar padat (misalnya batubara).
Ketel menghasilkan uap air dengan suhu dan tekanan tinggi. Air dalam ketel
dipanaskan oleh pembakar (bunner)
Turbin Uap mengubah energi yang dikandung uap air menjadi energi mekanis sehingga
turbin berputar menggerakan generator.
Seperti diterangkan terdahulu PLTGU merupakan gabungan PLTG dan PLTU. Dalam PLTGU
energi panas yang masih terkandung dalam gas buang PLTG dimanfaatkan lagi sebagai
sumber energi untuk ketel pada PLTU.
Maksud dari penggabungan PLTG, PLTU tersebut adalah agar efisiensi pembangkit menjadi
lebih tinggi. Fungsi dan jenis peralatannya sama dengan peralatan PLTG dan PLTU.
Pusat listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) sebenarnya sejenis dengan PLTU. Perbedaannya
adalah uap air yang digunakan adalah uap air yang dihasilkan oleh sumber panas bumi (dari
dalam bumi) yang biasanya terdapat di daerah-daerah tertentu misalnya Kamojang (Jawa
Barat), Lahendong (Sulawesi Utara), Gunung Salak (Jawa Barat), Dieng (Jawa Tengah)
Jadi pada PLTP tidak diperlukan Ketel (Boiler) untuk memproduksi uap air dan tidak
perlu bahan bakar. Gambar 4 menunjukkan flow diagram suatu PLTP.
Berlainan dengan PLTD, PLTG, PLTU yang merupakan pembangkit listrik tenaga termal, Pusat
Listrik Tenaga Air (PLTA/PLTM) merupakan instalasi pembangkit listrik yang mengubah energi
air (energi gravitasi) menjadi energi listrik.
Mesin penggerak yang digunakan adalah turbin air yang akan memutar generator untuk
menghasilkan listrik.
b. Peralatan Mekanik & Elektrikan : turbin air, Generator dan lain-lain (termasuk
peralatan kontrol dan instrument)
Sedangkan media penyalurannya bisa melalui kawat yang berupa saluran udara (Transmisi)
dan melalui kabel yang berupa saluran kabel bawah tanah (Underground cable) dan saluran
kabel bawah laut (Submarine Cable).
Saluran transmisi adalah peralatan listrik yang berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dari
pusat pembangkit ke gardu induk,dari gardu induk ke gardu induk dan dari gardu induk ke
konsumen tegangan tinggi.
Untuk tegangan 30 kV,70 kV dan 150 kV disebut Saluran Udara Tegangan Tinggi
(SUTT).
Untuk tegangan 500 kV disebut Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET).
Gambar 6 dan 7 dibawah ini menunjukkan contoh SUTET 500 kV dan SUTT 150 kV.
Gardu induk adalah : suatu instalasi listrik yang berfungsi untuk menerima dan menyalurkan
tenaga listrik melalui sistem Tegangan Ekstra Tinggi (TET), Tegangan Tinggi (TT) Dan
Tegangan Menengah (TM).
Tenaga listrik yang diterima / disalurkan berasal dari pusat-pusat pembangkit tenaga listrik
ataupun dari gardu induk lain.
Berdasarkan Tegangannya :
• GI Transmisi
• GI Distribusi
• GI isolasi udara
• GI isolasi gas (GIS)
a. Trafnsformator (Trafo)
- Trafo Tenaga (Trafo Daya)
- Trafo Instrumen (Pengukuran) :
• Trafo Arus (CT)
• Trafo Tegangan (PT)
b. Pemutus Tenaga ( PMT / CB )
c. Pemisah (PMS / DS )
d. Busbar (REL DAYA)
e. Isolator
f. Lightning Arrester (LA)
g. Reaktor (XL)
h. Static Capasitor (SC)
i. Peralatan Sistem Pentanahan
j. Peralatan Komunikasi (PLC / JWOTS)
Contoh salah satu peralatan Gardu Induk (Trafo Tenaga) adalah seperti Gambar 8 dibawah ini.
Keterangan gambar :
Adalah suatu diagram listrik pada gardu induk yang menunjukkan peralatan terpasang dan
hubungan rangkaian dari gardu induk tersebut.
Gambar 10 dibawah ini menunjukkan singgle line diagram suatu gardu induk.
1000/5-5 A 1000/5-5 A
1600 A 1600 A
REL 150 KV
I
II
LA 2000/5-5 A
2500 A
BOGOR
REL 20 kV KONSUMEN
I
II
Adalah gardu induk yang menggunakan gas untuk mengisolasi bagian - bagian bertegangan
antara fasa maupun dengan badan / tanah. Umumnya Gardu Induk ini menggunakan Gas SF6
(SF6 Gas Insulated Switchgear Equipment).
Gambar 19 dan 20 dibawah ini menunjukkan Gardu Induk GIS, sedangkan Gambar 21
menunjukkan Gardu Induk Konvensional (Open Type).
a. Hemat ruang
b. Keandalan tinggi
c. Hemat pengawasan dan perawatan
d. Enviromental harmony
e. Reduksi waktu instalasi
f. Keamanan
Kekurangan :
4. INSTALASI DISTRIBUSI
Adalah suatu instalasi tenaga listrik yang melayani distribusi tenaga listrik mulai dari sistem
penyaluran sampai ke konsumen. Peralatan yang terdapat pada instalasi distribusi terdiri dari :
- Pusat pengatur distribusi (distribution control centre/ DCC), saat ini di lingkungan jawa bali
disebut Area Pengatur Distribusi (APD)
- Gardu Distribusi
Gardu Induk sisi 20 kV merupakan ”hulu” dari sistem Distribusi. Pada GI sisi 20 kV terjadi
penurunan tegangan dari 150 kV ke 20 kV atau dari 70 kV ke 20 kV. Pada GI 20 kV juga terjadi
penyaluran tenaga listrik dari sistem penyaluran ke sistem distribusi.
Ditempat ini dilakukan pengaturan dan pengendalian operasi sistem distribusi (Penyulang-
penyulang 20 kV) dari Gardu Induk yang dilaksanakan oleh Dispatcher.
Unit kerja PLN yang menangani kegiatan tersebut di lingkungan jawa bali disebut unit Area
Pengatur Distribusi (PLN APD). PLN APD juga menangani pekerjaan pengoperasian dan
pemeliharaan instalasi GI 20 kV.
Jaringan Tegangan Menengah terdiri dari Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) dan
Saluran Kabel Tegangan Menengah (SKTM). Fungsi dari JTM adalah menyalurkan tenaga
listrik mulai dari GI Sisi 20kV sampai ke gardu induk distribusi.
Gambar 24 dibawah ini menunjukkan contoh suatu Saluran Udara Tegangan Menengah
(SUTM).
Berfungsi sebagai pengumpul, pembagi dan penyalur tenaga listrik ke gardu-gardu lain (gardu-
gardu distribusi) dan sebagai perlengkapan manuver untuk jaringan spindle.
Pada kondisi normal semua penyulang disuplai dari gardu induk, tapi pada kondisi tertentu
disuplai dari gardu hubung melalui penyulang expres dari GI tersebut atau dari GI lain.
Berfungsi untuk membagi, menyalurkan tenaga listrik dan menurunkan tegangan dari sistem
tegangan menengah (20 kV ) ke sistem tegangan rendah (400-230 Volt) untuk melayani
konsumen tegangan rendah.
Jaringan Tegangan Rendah (JTR) terdiri dari Saluran Udara Tegangan Rendah (SUTR) dan
Saluran Kabel Tegangan Rendah (SKTR), yang berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dari
gardu distribusi ke konsumen.
Merupakan sarana penghubung antara jaringan tegangan rendah dengan rumah pelanggan,
tepatnya menghubungkan / menyambungkan antara tiang listrik dengan APP yang terpasang
dipelanggan.
Berfungsi untuk mengukur dan membatasi pemakaian daya (energi listrik) sesuai dengan
kontrak dalam transaksi jual beli tenaga listrik.
1. Meter KWH
2. Meter KVARH
3. Trafo arus dan trafo tegangan
1. MCB
2. Pelebur (kawat lebur, NH Fuse)
3. Rele
4. Alat bantu / Time Switch
Gambar 34 dan 35 dibawah ini Menunjukan peralatan APP dan AMR (Automatic Meter
Reading)