Anda di halaman 1dari 39

1

2
AWAN KE AWAN

Arus : 5.000 ~
200.000 A
o
Panas: 30.000 C

KERUSAKAN
• THERMIS,
• ELEKTRIS,
• MEKANIS ,

Sasaran :
Obyek yg terdekat dan terkuat

3
4
Gamb-1.1b di bawah ini adalah peristiwa petir
yang dipotret oleh photographer dari California,
Don Naumann pada Maret 26 2007, yang diberi
judul “Mostly Scattered Showers”, dapat dipakai
sebagai contoh untuk membayangkan
dahsyatnya peristiwa petir itu.

Gamb-1.1b “Mostly Scattered Showers,” by


photographer
Don Naumann, taken on March 26, 2007 in California
5
6
7
8
9
TERMINAL UDARA
A
PENGHANTAR ATAP

PENGHANTAR
TUIRUN

KLEM
UKUR
PIPA AIR MINUM
KABEL BAWAAN
X Y

Bila jaraknya kurang dari 2 meter, daerah


ini akan bernuansa tegangan tinggi 200 kV
sejenak, saat terjadi sambaran petir pada
terminal udara Arus katakan sebesar 10
kA, yang diteruskan ke bumi melalui
penghantar turun dan terminal bumi
dengan tahanan bumi 20 Ω.
Bahaya ini dapat dicegah dengan memasang
kabel penyama potensial pada titik X – Y. 10
BAHAYA SAMBARAN PETIR

SAMBARAN LANGSUNG

SAMBARAN
TIDAK LANGSUNG

11
PERSYARATAN
KESELAMATAN BANGUNAN
GEDUNG

• Kemampuan
Tentang BANGUNAN GEDUNG

mendukung beban
maksimum (muatan
hidup/mati maupun
U U No 28 Th 2002

fenomena alam)
• Pengndalian bahaya
kebakaran
• Proteksi Pasif
• Proteksi Aktif dan
• Sarana evakuasi
• Perlindungan ancaman
bahaya petir
• Kesehatan meliputi
penghawaan,
pencahayaan, sanitasi
dan bahan bangunan

12
Ref
1. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No
Per 02/Men/1989
tentang instalasi penyalur petir
Berlaku untuk sistem proteksi
eksternal / proteksi
bahaya sambaran langsung

2. SNI 04- 0225 2000 (PUIL 2000)


Sebagai rujukan untuk sistem
proteksi internal / proteksi
bahaya sambaran tidak langsung
langsung

Perhatian !!!:
Instalasi penyalur petir yang tidak
memenuhi syarat dapat
mengundang bahaya !!!
13
KONSEP PROTEKSI BAHAYA
SAMBARAN PETIR

PERLINDUNGAN SAMBARAN
LANGSUNG
Dengan memasang instalasi
penyalur petir pada bangunan
Jenis instalasi :
- Sistem Franklin
- Sistem Sangkar Faraday
- Sistem Elektro statik

PERLINDUNGAN SAMBARAN
TIDAK LANGSUNG
Dengan melengkapi peralatan
penyama tegangan pada jaringan
instalasi listrik (Arrester)

14
PERTIMBANGAN PEMASANGAN
INSTALASI PENYALUR PETIR

INDEK RESIKO BAHAYA SAMBARAN PETIR


A : Peruntukan bangunan (-10 0 1 2 3 5 15)
B : Struktur konstruksi (0 1 2 3)
C : Tinggi bangunan ( 0 2 3 4 5 - 10)
D : Lokasi bangunan ( 0 1 2)
E : Hari guruh ( 0 1 2 3 4 - 7)

R =A+B+C+D+E
< 11 ABAIKAN
= 11 KECIL
= 12 SEDANG
= 13 AGAK BESAR
= 14 BESAR
> 14 SANGAT BESAR

15
INDEK RESIKO BAHAYA SAMBARAN PETIR
A: Peruntukan bangunan
Rumah tinggal : 1
Bangunan umum : 2
Banyak orang : 3
Instalasi gas,minyak, rumah sakit : 5
Gudang handak : 15

B: Struktur konstruksi
Steel structure : 0
Beton bertulang, kerangka baja atap logam: 1
Beton bertulang, atap bukan logam : 2
Kerangka kayu atap bukan logam : 3

C: Tinggi bangunan

16
INDEK RESIKO BAHAYA
SAMBARAN PETIR

C : Tinggi bangunan
s/d 6m : 0
12 m : 2
17 m : 3
25 m : 4
35 m : 5
50 m : 6
70 m : 7
100 m : 8
140 m : 9
200 m : 10

17
INDEK RESIKO BAHAYA
SAMBARAN PETIR
D: Lokasi bangunan
Tanah datar : 0
Lereng bukit : 1
Puncak bukit : 2

E: Hari guruh per tahun


2 : 0
4 : 1
8 : 2
16 : 3
32 : 4
64 : 5
128 : 6
156 : 7
18
19
20
Franklin Benjamin,
Perintis LPS

PENERIMA
(AIR TERMINAL)

HANTARAN PENURUNAN
 (DOWN CONDUCTOR)

 HANTARAN PEMBUMIAN
(GROUNDING)

21
22
2 2
3 3

1 4

Instalasi Penangkal Petir pada Bangunan Bertingkat


berikut instalasi struktur tambahan yang terbuat
dari bahan metal, tetapi proteksi menara
komunikasi minta diisolir

23
INSTALASI PENYALUR PETIR
PERMENAKER PER-02 MEN/1989

SISTEM FRANKLIN
Sudut perlindungan
112 o
 PENERIMA
(AIR TERMINAL )

 HANTARAN
PENURUNAN
(DOWN CONDUCTOR)

 HANTARAN PEMBUMIAN
(GROUNDING)

Resistan pembumian
mak 5 ohm

24
25
26
Harus dipasang instalasi
PROTEKSI PETIR
(Sistem internal protection)
SNI 225 - 1987
PUIL-1987
(820 - B.16 dan - C.4)

Ruangan berpotensi
bahaya ledakan
gas/uap/debu/serat

27
++++++++
++++++++
++++++++
------------
-------------
------------

MENYAMBAR
JARINGAN LISTRIK

28
29
PROTEKSI PETIR SYSTEM INTERNAL
Semua bagian konduktif dibonding
Semua fasa jaringan RSTNG dipasang
Arrester
Bila terjadi sambaran petir pada jaringan
instalasi listrik semua kawat RSTN
tegangannya sama tidak ada beda potensial

RSTN RSTN

ARRESTER

GROUNDING

30
Pengawasan K3 Instalasi Penyalur Petir

+++++++
PERMENAKER
+++++++++
No. PER 02/MEN/1989 +++++++
Tentang
Instalasi Penyalur Petir
- - - - - - -
- - - - - -
Ruang lingkup :
Sistem eksternal - - - - -
Jenis :
konvensi onal &
elektrostatik

31
SYARAT-SYARAT PEMASANGAN
PENGHANTAR PENURUNAN
1. Dipasang sepanjang bubungan ke tanah.
2. Diperhitungkan pemuaian dan penyusutan.
3. Jarak antara alat pemegang penghantar
maximal 1,5 meter.
4. Dilarang memasang penghantar penurunan
dibawah atap dalam bangunan.
5. Jika ada, penurunan dipasang pada bagian
yang terdekat pohon, menonjol.
6. Memudahkan pemeriksaan.
7. Jika digunakan pipa logam, pada kedua
ujung harus disambung secara elektris.
8. Dipasang minimal 2 penurunan.
9. Jarak antar kaki penerima dan titik
percabangan penghantar maximal 5 meter.

32
BAHAN PENGHANTAR PENURUNAN
a. Kawat tembaga penampang min. 50 mm2 &
Tebal minimal 2 mm.
b. Bagian atap, pilar, dinding, tulang baja yang
mempunyai massa logam yang baik.
c. Khusu tulang beton harus memnuhi :
a. Sudah direncanakan untuk itu
b. Ujung-ujung tulang baja mencapai garis
permukaan air dibawah tanah.
d. Kolom beton yang digunakan sebagai
penghantar adalah kolom beton bagian luar.
e. Pipa penyalur air hujan + minimal dua
pengantar penurusan khusus.
f. Jarak antar penghantar
a. Tinggi < 25 m max. 20 m
b. Tinggi 25 – 50 m max (30 – 0,4xtinggi
bangunan)
c. Tinggi > 50 m max 10 meter.

33
SYARAT PEMBUMIAN/TAHANAN
PEMBUMIAN
a. Dipasang sedemikian sehingga tahan
pembumian terkecil.
b. Sebagai elektroda bumi dapat digunakan
a. Tulang baja dari lantai kamar, tiang
pancang (direncanakan).
b. Pipa logam yang dipasang dalam bumi
secara tegak.
c. Pipa atau penghantar lingkar yang
dipasang dalam bumi secara mendatar.
d. Pelat logam yang ditanam.
e. Bahan yang diperuntukkan dari pabrikan
(spesifikasi sesuai standar)
c. Dipasang sampai mencapai permukaan air
dalam bumi.
d. Masing-masing penghantar dari suatu
instalasi yang mempunyai beberapa
penghantar harus disambungkan dengan
elektroda kelompok. 34
e. Terdapat sambungan ukur.
f. Jika keadaan alam tidak memungkinkan,
• Masing-masing penghantar penurunan
harus disambung dengan penghantar
lingkar yang ditanam dengan beberapa
elektro tegak atau mendatar sehingga
jumlah tahan pembumian bersama
memenuhi syarat.
• Membuat suatu bahan lain (bahan kimia
dan sebagainya) yang ditanam bersama
dengan elektroda sehingga tahan
pembumian memenuhi syarat.
g. Elektroda bumi yang digunakan untuk
pembumian instalasi listrik tidak boleh
digunakan untuk pembumian instalasi
penyalur petir.

35
BANGUNAN YANG MEMPUNYAI ANTENA
1. Antena harus dihubungkan dengan instalasi
penyalur petir dengan penyalur tegangan
lebih, kecuali berada dalam daerah
perlindungan.
2. Jika antena sudah dibumikan, tidak perlu
dipasang penyalur tegangan lebih.
3. Jika antena dpasang pada bangunan yang
tidak mempunyai instalasi petir, antena
harus dihubungkan melalui penyalur
tegangan lebih.
4. Pemasangan penghantar antara antena dan
penyalur petir sedemikian menghindari
percikan bunga api.
5. Jika suatu antena dipasang pada tiang
logam, tiang tersebut harus dihubungkan
dengan instalasi penyalur petir.
6. Jika antena dipasang secara tersekat pada
suatu tiang besi, tiang besi ini harus
dihubungkan dengan bumi.
36
CEROBONG YANG LEBIH TINGGI DARI 10 M

a. Instalasi penyalur petir yang terpasang


dicerobong tidak boleh dianggap dapat
melindung bangunan yang berada
disekitarnya.
b. Penerima harus dipasang menjulang min 50
cm di atas pinggir cerobong.
c. Alat penangkap bunga api dan cincin
penutup pinggir bagian puncak dapat
digunakan sebagai penerima petir.
d. Instalasi penyalur petir dari cerobong min
harus mempunyai 2 penurunan dengan jarak
yang sama satu sama lain.
e. Tiap-tiap penurunan harus disambungkan
langsung dengan penerima.

37
PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN
1. Setiap instalasi penyalur petir harus
dipelihara agar selalu bekerja dengan tepat,
aman dan memenuhi syarat.
2. Instalasi penyalur petir petir harus
diperiksa dan diuji :
1. Sebelum penyerahan dari instalatir
kepada pemakai.
2. Setelah ada perubahan atau perbaikan
(bangunan atau instalasi)
3. Secara berkala setiap dua tahun sekali.
4. Setelah ada kerusakan akibat sambaran
petir.
3. Dilakukan oleh pegawai pengawas, Ahli K3
atau PJK3 Inspeksi.
4. Pengurus atau pemilik wajib membantu
(penyedian alat)

38
Dalam pemeriksaan dan pengujian hal
yang perlu diperhatikan :
a. Elektroda bumi, terutama pada jenis
tanah yang dapat menimbulkan karat.
b. Kerusakan-kerusakan dan karat dari
penerima, penghantar
c. Sambungan-sambungan
d. Tahanan pembumian dari masing-
masing elektroda maupun elektorda
kelompok.
e. Setiap hasil pemeriksaan dicatat dan
diperbaiki.
f. Tahanan pembumian dari seluruh
sistem pembumian tidak boleh lebih
dari 5 ohm.
g. Dilakukan pengukuran elektroda
pembumian.
39

Anda mungkin juga menyukai