HENDRO AW
PPNS
SAMBARAN PETIR
Apa penyebabnya?
STEPPED LEADER
MUATAN
Saat
elektron
cukup
dekat
dengan
bumi,
sejumlah muatan positif
mengalir keatas melalui
berbagai obyek seperti
pohon,bangunan, bahkan
manusia.
RETURN STROKE
Fenomena Petir
2 unsur: cahaya dan suara
Cahaya merambat dengan
kecepatan +300.000
meter/detik
Suara merambat dengan
kecepatan +325
meter/detik
Arus listrik 100.000
sampai 200.000 AMPS!,
Tegangan 30 juta VOLTS
Temperatur : 27.500 C
1,3 miliar horse power
selama 100 microseconds
Dasar Hukum
1. U. U. No. 13 tahun 2003 tentang KETENAGAKERJAAN.
2. U. U. No. 1 tahun 1970, Pasal 3 ayat 1 huruf o
(Mengamankan segala jenis bangunan), dan huruf q
(Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya).
3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. PER. 02 / MEN / 1989
tentang Pengawasan Instalasi Penyalur Petir
4. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.
KEP. 75 / MEN / 2002 tentang Pemberlakuan Standar
Nasional Indonesia (SNI) No.SNI-04-0225-2000 mengenai
Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000) di
Tempat Kerja
Ref
1. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No Per 02/Men/1989
tentang instalasi penyalur petir
Berlaku untuk sistem proteksi eksternal / proteksi
bahaya sambaran langsung
2. SNI 04- 0225 2000 (PUIL 2000)
Sebagai rujukan untuk sistem proteksi internal/
proteksi bahaya sambaran tidak langsung
INSTALASI
INSTALASI PENYALUR
PENYALUR PETIR
PETIR
PERMENAKER
PERMENAKER PER-02
PER-02 MEN/1989
MEN/1989
SISTEM FRANKLIN
BAGIAN BAGIAN PENTING
Sudut perlindungan
112 o
PENERIMA
(AIR TERMINAL)
HANTARAN
PENURUNAN
(DOWN CONDUCTOR)
HANTARAN PEMBUMIAN
(GROUNDING)
Resistan pembumian
mak 5 ohm
2. PENGHANTAR PENURUNAN.
a.Penghantar penurunan harus dipasang sepanjang
sudut-sudut bangunan ketanah sehingga penghantar
penurunan merupakan suatu sangkar dari bangunan
yang akan dilindungi.
b.Jarak antara alat-alat pemegang penghantar
penurunan tidak boleh lebih gari 1,5 meter.
c. Bangunan didekat pohon yang dapat disambar petir,
harus dipasang penghantar penurunan.
d.Hantaran harus dilindungi kerusakan mekanik.
e.Suatu bangunan paling sedikit harus mempunyai 2
(dua) buah penghantar penurunan
3. PEMBUMIAN.
1.Elektrode bumi harus dibuat dan dipasang sehingga
tahanan pembumian sekecil mungkin.
2.Elektrode bumi dapat dipergunakan :
a. Tulang baja lantai kamar dibawah permukaan
tanah atau tiang pancang konstruksi bangunan.
b.
Pipa logam galvanis ditanam dibumi tegak
lurus
dengan garis tengah minimum 1 ins.
c.
Batang baja / besi galvanis ins ditanam.
d.
Batang tembaga ins ditanam tegak lurus.
e.
Penghantar tembaga ditanam m s/d 1 m
keliling lingkar bangunan.
Indeks A
-10
15
B. KONSTRUKSI BANGUNAN.
No
1
Konstruksi Bangunan
Seluruh bangunan terbuat dari
Indeks
0
logam
Beton bertulang,rangka besi
atap logam
Beton bertulang kerangka besi
atap
bukan dari logam,
Bangunan kayu atap bukan
logam
F. PERKIRAAN BAHAYA.
No.A+B+C+D+E Perkiraan Bahaya
1.
<10
Diabaikan
2.
11
Kecil
3.
12
Sedang
4.
13
Agak besar
5.
14
Besar
6.
>14
Sangat besar
Pengamanan
Tidak perlu
Tidak perlu
Agak dianjurkan
Dianjurkan
Sangat dianjurkan
Sangat perlu
<1m
1m
Pembumian Arester
Untuk mendapatkan efek proteksi yang baik dari
arester, maka arester tersebut harus dibumikan
melalui penghantar pembumi yang sependekpendeknya, dan dengan resistans pembumian
sekecil mungkin.
CATATAN Elektrode bumi yang sudah ada, misalnya instalasi
penangkal petir dan jaringan pipa air minum dari logam yang
ditanam yang masih digunakan dan memenuhi syarat, dapat
dipakai untuk pembumian arester.
Penempatan Arrester
saya bisa
pegang petir.
Gunadi asli
Indonesia