1.

PERENCANAAN,
2. PEMASANGAN dan
3. PEMERIKSAAN.

INSTALASI PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK &

INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK

SAFETY ELECTRIC 1
 INSTALASI LISTRIK
KELAIKAN INSTALASI PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK DAN
KELAIKAN INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK,
YANG MEMENUHI KRITERIA : “AMAN, ANDAL DAN AKRAB
LINGKUNGAN”, AKAN MENJAMIN PEMAKAIAN ENERGI YANG
EFEKTIF DAN EFISIEN, SERTA TIDAK MEMILIKI POTENSI
TERJADINYA KEBAKARAN AKIBAT KORSLETING LISTRIK, YANG
SAAT INI MASIH TRENDI MENJADI KAMBING HITAM DAN MENUAI
MULTI-EFEK YANG SANGAT SANGAT MERUGIKAN.

MAKA PERIKSALAH INSTALASI LISTRIK KITA, YANG BARU

MAUPUN YANG SUDAH LAMA (DALAM KURUN WAKTU TERTENTU)
AGAR INSTALASI LISTRIK TETAP “AMAN, ANDAL DAN AKRAB
LINGKUNGAN” sesuai PUIL, SNI dan lain-nya.

SAFETY ELECTRIC 2
 MODEL KASUS KEBAKARAN

MODEL / CONTOH
KLIPPING DARI
BEBERAPA MEDIA
CETAK PERIHAL
DUGAAN AWAL
TERJADINYA
KEBAKARAN AKIBAT
KORSLETING
LISTRIK ARUS
PENDEK

SAFETY ELECTRIC 3
 PENGHEMATAN

SAFETY ELECTRIC 4
 MOTTO
1. LOSSES TEKNIS TIDAK BISA DITOLAK
DAN TIDAK BISA DIHINDARKAN, NAMUN
KALAU KITA MAU MASIH BISA DITEKAN
DAN DIKENDALIKAN. AKAN TETAPI
2. PENYUMBANG LOSSES TEKNIS DAN
3. PENYUMBANG LOSSES NON TEKNIS,
HARUS DIPERANGI

SAFETY ELECTRIC 5
KEGIATAN PERENCANAAN / PEMASANGAN
INSTALASI PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK DAN
INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
MELIPUTI :

1. Jaringan Tegangan Menengah ( SKTM /

SUTM ).
2. GARDU (TEMBOK / PORTAL)
3. Jaringan Tegangan Rendah ( MDP / SDP )
4. INSTALASI TENAGA DAN PENERANGAN

SAFETY ELECTRIC 6
 PER UNDANG – UNDANGAN & PERATURAN

1. UU NO. 15 TH 1985 TENTANG KETENAGALISTRIKAN.

2. UU NO 8 TH 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN.
3. PP 10 TH. 1989 YANG TELAH DIUBAH MENJADI PP NO. 3 TH 2005, TENTANG
PENYEDIAAN DAN PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK.
4. PP NO 102 TH. 2000 TENTANG STANDARISASI NASIONAL.
5. PUIL (PERSYARATAN UMUM INSTALASI LISTRIK) 2000 + AMANDEMEN
6. INPRES N0 10 TAHUN 2005 TENTANG HEMAT ENERGI.
7. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL TENTANG INSTALASI
KETENAGALISTRIKAN, NOMOR 0045 TAHUN 2007, 29 DESEMBER 2005.
8. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR 046 TAHUN 2006,
TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA
MINERAL NOMOR 0045 INSTALASI KETENAGALISTRIKAN.
9. SK DIRUT PLN NO 313, TANGGAL 03 OKTOBER 2007, TENTANG PELAKSANA /
INSTALATIR YANG TELAH MEMILIKI PJT (SKA / SKT), SBUJK, DAN SIUJK.
10. SK DIRUT 02075/161/DIRUT/2007, TANGGAL 31 OKTOBER 2007, TENTANG SYARAT
PENYAMBUNGAN.

SAFETY ELECTRIC 7
PADA SETIAP PERENCANAAN / PELAKSANAAN
PEKERJAAN INSTALASI PENYEDIAAN TENAGA
LISTRIK DAN INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA
LISTRIK (MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL),
DIWAJIBKAN MEMENUHI KRITERIA ANTARA LAIN :

1. AMAN,
2. ANDAL dan
3. NYAMAN.
SAFETY ELECTRIC 8
 KRITERIA
1. AMAN,
YANG PALING UTAMA DAN YANG PERLU
DIAMANKAN ADALAH :

1.1. MANUSIA – NYA,

1.2. PERALATAN – NYA, &
1.3. LAIN SEBAGAINYA.
SAFETY ELECTRIC 9
 KRITERIA
2. ANDAL,
INSTALASI LISTRIK UNTUK TENAGA
MAUPUN PENERANGAN
(MEKANIKAL&ELEKTRIKAL) MINIMAL
HARUS CUKUP ANDAL, SESUAI
DENGAN KUALITAS MATERIAL
TERPASANG, KEBENARAN CARA
MEMASANG DENGAN PERALATAN
KERJA YANG SESUAI PERUNTUKAN –
NYA.

SAFETY ELECTRIC 10
 KRITERIA

3. AKRAB LINGKUNGAN (NYAMAN),

INSTALASI LISTRIK, MINIMAL
HARUS CUKUP NYAMAN, SEPERTI :

1.1. INDAH DIPANDANG MATA,

1.2. MUDAH DIOPERASIKAN,
1.3. LAIN SEBAGAINYA.
SAFETY ELECTRIC 11
DALAM KURUN WAKTU TERTENTU,
SEMESTINYA DILAKUKAN
PEMERIKSAAN ULANG, DI – EVALUASI
DAN DIBUATKAN REKOMENDASI, HAL –
HAL YANG PERLU DIPERBAIKI, AGAR
INSTALASI LISTRIK TERSEBUT TETAP :
“AMAN, ANDAL DAN NYAMAN”
Peraturan Menteri 045 – 046 Tahun 2005
1. Instalasi Penyediaan PEMBANGKITAN – 5 Tahun
2. Instalasi Penyediaan TRANSMISI & DISTRIBUSI – 10 Tahun,
3. Instalasi Pemanfaatan Tegangan Menengah – 15 Tahun.

SAFETY ELECTRIC 12
TEMUAN TEMUAN INSTALASI

PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK &

PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK

YANG BELUM BAIK.

SAFETY ELECTRIC 13
INSTALASI PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK

SAFETY ELECTRIC 14
INSTALASI PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK

SAFETY ELECTRIC 15
INSTALASI PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK

SAFETY ELECTRIC 16
INSTALASI PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK

SAFETY ELECTRIC 17
INSTALASI PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK

SAFETY ELECTRIC 18
INSTALASI PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK

SAFETY ELECTRIC 19
INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK

SAFETY ELECTRIC 20
INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK

SAFETY ELECTRIC 21
INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK

SAFETY ELECTRIC 22
INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK

SAFETY ELECTRIC 23
INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK

SAFETY ELECTRIC 24
INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK

SAFETY ELECTRIC 25
INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK

SAFETY ELECTRIC 26
YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM
PEKERJAAN INSTALASI PENYEDIAAN DAN
PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK, AL :

1. SISTIM KOMPOSISI (Tata Letak)

2. SISTIM DISTRIBUSI (Pembagian Beban ; Besaran Penghantar / KHA)
3. SISTIM PROTEKSI (Pentahanan / Pembumian, Surge Arrester,
Penyalur Petir)
4. SISTIM TERMINASI (Sepatu Kabel, Straigh Joint, Indoor Termination)
5. SISTIM INFORMASI (Amper Meter, Volt Meter, Cosphi Meter, kW
Meter, kVA Meter atau dengan Power Meter)
6. SISTIM KOMUNIKASI : kWH Internal (Mekanik / Elektronik)
7. DAN LAIN SEBAGAINYA SESUAI KEBUTUHAN, (C.B, P.C.,T.I. DLL)

SAFETY ELECTRIC 27
 TEMUAN TEMUAN
PADA SAAT MELAKUKAN KEGIATAN

PEMERIKSAAN
KELAIKAN INSTALASI

SAFETY ELECTRIC 28
TEMUAN PEMASANGAN TRAFO YANG CUKUP BAIK

SAFETY ELECTRIC 29
TEMUAN PEMASANGAN TRAFO YANG BELUM TAAT AZAS LAPANGAN

SOLUSI ?, DIPASANG PAGAR

PENGHALANG DAN PASANG
RAMBU RAMBU “ AWAS
TEGANGAN 20.000 VOLT”

INDOOR TRAFO TERPASANG

DALAM GARDU TERTUTUP

SAFETY ELECTRIC 30
TERMINASI YANG HARUS DISEMPURNAKAN

SAFETY ELECTRIC 31
KESIMPULAN
SEBAGIAN PARA PELAKSANA MASIH ADA YANG BELUM :
• MEMAHAMI TERAPAN SINGLE LINE DIAGRAM.
• MEMAHAMI PEMASANGAN TATA LETAK PERALATAN LISTRIK.
• MEMAHAMI SPECIFIKASI TEKNIS PENGHANTAR SEPERTI :
KEMAMPUAN HANTAR ARUS, RESISTANCE CONDUCTOR : 1
URAT, 4 URAT, PENGHANTAR MODEL PLAT, DLL.
• MEMAHAMI PEMILIHAN KOMPONEN / PERALATAN LISTRIK YANG
BAIK SESUAI KEBUTUHAN / PERUNTUKKAN-NYA.
• MEMAHAMI CARA PEMASANGAN INSTALASI LISTRIK SESUAI
TAAT AZAS, SEPERTI ESTETIKA / WIRING PANEL.
• DLL

SAFETY ELECTRIC 32
SARAN & REKOMENDASI
1. MEMBUAT LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN AWAL KEPADA
PELAKSANA, UNTUK MELAKUKAN PERBAIKAN DAN ATAU
PENYEMPURNAAN SECARA TERTULIS.
2. MELAKUKAN KEGIATAN PRESENTASI, DIALOG ANTARA
PETUGAS PEMERIKSA, PELAKSANA DAN PEMILIK UNTUK
SOLUSI.
3. MELAKUKAN SOSIALISASI PERIHAL PEMAHAMAN : TERAPAN
SINGLE LINE DIAGRAM, MENGENAL KOMPONEN / PERALATAN
LISTRIK YANG MEMENUHI PERSYARATAN, KHA, RESISTANCE
CONDUCTOR PENGHANTAR, TEKNIH PEMASANGAN INSTALASI
LISTRIK SESUAI TAAT AZAS.

MENUJU INSTALASI LISTRIK YANG AMAN,

ANDAL DAN AKRAB LINGKUNGAN

SAFETY ELECTRIC 33
 MOTTO
1. LOSSES TEKNIS TIDAK BISA DITOLAK DAN
TIDAK BISA DIHINDARKAN, NAMUN KALAU
KITA MAU MASIH BISA DITEKAN DAN
DIKENDALIKAN, AKAN TETAPI

2. PENYUMBANG LOSSES TEKNIS DAN

3. PENYUMBANG LOSSES NON TEKNIS

HARUS DIPERANGI
SAFETY ELECTRIC 34
SISTIM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

1. LOSSES TEKNIS MUTLAK (DARI BERBAGAI SUMBER)

I 2R I 2R B
E
B
A
I 2R I 2R N
RUGI 2

SAFETY ELECTRIC 35
SISTIM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

2. PENYUMBANG LOSSES TEKNIS

TRAFO PGTR
JTR
JTM

1. TERMINASI PADA : JTM, PGTM, PGTR, MDP, SDP DLL

2. PENYESUAIAN INSTALASI ( E & M ) PGTR, AKIBAT MUTASI TRAFO
3. I NETRAL TERBUANG KEPEMBUMIAN AKIBAT BEBAN TIDAK SEIMBANG

SAFETY ELECTRIC 36
SISTIM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

3. PENYUMBANG LOSSES NON TEKNIS

TRAFO PGTR
JTR
JTM

1. KINERJA / KEPEDULIAN
2. PEMELIHARAAN / PERBAIKAN

SAFETY ELECTRIC 37
 BENTUK PENGHEMATAN ENERGI SECARA MEKANIKAL (1) :
• MATERIAL / PERLENGKAPAN TERMINASI SEPERTI : SEPATU KABEL, RING PER, RING DAUN
DAN MUR BAUT SESUAI KEBUTUHAN.
• PERGUNAKAN PERALATAN KERJA YANG SESUAI DENGAN PERUNTUKAN-NYA.
• PASANGLAH DENGAN BENAR & COR TIMAH PATRI ( ANTI KOROSI / OKSIDASI )

KHA MINIMAL 1,1 – I NOM TRAFO

A A A

F V

ATAU DENGAN
KHA MINIMAL 1,1 – I NOM GENSET
POWER METER
SAFETY ELECTRIC 38
MEMILIH SEPATU KABEL CU YANG BAIK, SEBAGAI JEMBATAN
LINTASAN ARUS YG DIBUTUHKAN, SESUAI BESARAN PENGHANTAR
PENAMPANG =∏r2
SEPATU KABEL r2 = PENAMPANG / 3,14
r = √ PENAMPANG / 3,14
PENAMPANG
PENGHANTAR NO UKURAN Ketebalan Minimal
PENGHANTAR CU SEPATU KABEL

1 10 0,74 mm
2 16 0,92 mm
r
3 25 1,16 mm
R
4 35 1,38 mm
Ø DALAM 5 50 1,66 mm
Ø LUAR 6 70 1,95 mm
7 95 2,07 mm
KETEBALAN SEPATU KABEL ( R – r)
8 120 2,56 mm
9 150 2,86 mm
SETELAH DI PRESS, SEBAIKNYA SEPATU
10 240 3,62 mm
KABEL DI COR TIMAH PATRI, UNTUK
MENUTUPI CELAH SERABUT, (KOROSI DAN 11 300 4,05 mm
OKSIDASI). PERTANYAANNYA : ADAKAH
KUALITAS SEPATU KABEL TERSEBUT DI JANGAN JADIKAN DAERAH
PASARAN SAMPAI SAAT INI ? BOTTLENECK DI SEPATU KABEL

SAFETY ELECTRIC 39
TITIK SAMBUNG / SEPATU KABEL DI COR TIMAH PATRI, AKAN
MENGHASILAKAN BIDANG KONTAK (CONTACT POINT) YANG HOMOGEN,
YANG MEMILIKI KEUNTUNGAN SEBAGAI PELINDUNG MEKANIS ; ANTI
LOSS KONTAK ; ANTI KOROSIF ; ANTI OKSIDASI.

SAFETY ELECTRIC 40
SOLUSI PERBAIKAN TITIK SAMBUNG TITIK SAMBUNG PADA BUSHING
SEKUNDER TRAFO DENGAN SEPATU KABEL (TEMBAGA / ALUMUNIUM).

SAFETY ELECTRIC 41
 BENTUK PENGHEMATAN ENERGI SECARA ELEKTRIKAL (2) :
1. AMANKAN BESARAN BEBAN DENGAN MEMPERHATIKAN KHA & RESISTANCE
CONDUCTOR (Ω / KM’) PENGHANTAR.
2. PERBAIKI KUALITAS COS PHI / FAKTOR KERJA MOTOR MESIN PRODUKSI.
3. PERKECIL BEBAN BELUM SEIMBANG, YANG MENGHASILKAN ARUS NETRAL,
4. SEBAIKNYA NILAI PEMBUMIAN SESUAI KEBUTUHAN YANG DIINGINKAN (STANDAR MIN).

KHA MINIMAL 1,1 – I NOM TRAFO

INTERNAL
AMR
TRAFO
JTM (SKTM//SUTM)
I 2R
PENERANGAN
I 2R I 2R

I 2R TENAGA
RUGI 2 I 2R

PC

CB

SAFETY ELECTRIC 42
MODEL INDIKASI : LOSSES TEKNIS MUTLAK, DAN SOLUSI

M
100 METER

MISAL SEBUAH MOTOR : 3Ph ; 100 PK / HP ; COS PHI / EPF = 0,8, MAKA I NOMINAL - NYA
= ( 100 x 760 W ) = 76.000 W / 0,8 = 95.000 VA = 144, 59 Amper (Tabel kabel 4x CU 35 = 155 A)

PILIHAN DAN SOLUSI PENGHANTAR

• LOSSES ( 3 x I2R) = 3 x 145 x 145 x ( 0,1 x 0,542 ) = 3.419 Watt / Jam. (RC NYY CU 4x35),
JUMLAH = 3,419 Kwh x 24 Jam x 30 Hari x Rp. 500,- = Rp. 1.230.840,- / Bulan / Motor

• LOSSES ( 3 x I2R) = 3 x 145 x 145 x ( 0,1 x 0,387 ) = 2.441 Watt / Jam. (RC NYY CU 4x50)
JUMLAH = 2,441 Kwh x 24 Jam x 30 Hari x Rp. 500,- = Rp. 878.760,- / Bulan / Motor
• LOSSES ( 3 x I2R) = 3 x 145 x 145 x ( 0,1 x 0,268 ) = 1.690 Watt / Jam. (RC NYY CU 4x70)
JUMLAH = 1,690 Kwh x 24 Jam x 30 Hari x Rp. 500,- = Rp. 608.400,- / Bulan / Motor
• LOSSES ( 3 x I2R) = 3 x 145 x 145 x ( 0,1 x 0,193 ) = 1.217 Watt / Jam. (RC NYY CU 4x95)
JUMLAH = 1,230 Kwh x 24 Jam x 30 Hari x Rp. 500,- = Rp. 438.120,- / Bulan / Motor.

SAFETY ELECTRIC 43
MODEL INDIKASI : LOSSES TEKNIS MUTLAK, DAN SOLUSI

100 METER
M

MISAL SEBUAH MOTOR : 3Ph ; 100 PK / HP ; COS PHI / EPF = 0,8,

MAKA I NOMINAL NYA = ( 100 x 760 W ) = 76.000 W / 0,8 = 95.000 VA / 380√3 = 144, 59 AMPER

MISAL SEBUAH MOTOR : 3Ph ; 100 PK / HP ; COS PHI / EPF = 0,65,

MAKA I NOMINAL NYA = ( 100 x 760 W ) = 76.000 W / 0,65 = 116.923 VA / 380√3 = 177,86 AMPER

SOLUSI PERBAIKAN COS PHI ( 2 )

PERBAIKAN COS PHI / EPF DARI MOTOR YANG ADA, MISALKAN BERKISAR 0,65 S/D 0,8.
DIPASANG SUATU ALAT UNTUK MENAIKAN NILAI COS PHI MENJADI ANTARA 0,9 S/D 0,95 =
0,92, MAKA ARUS YANG DIBUTUHKAN OLEH MOTOR 100 HP / PK ADALAH :
= ( 100 x 760 W ) = 76.000 W / 0,92 =( 82.609 VA / 380√3) = 125,7 AMPER DAN SETERUSNYA,
SEHINGGA DAYA TERSAMBUNG DAPAT DIOPTIMALKAN UNTUK KEPERLUAN LAIN – LAIN.

SAFETY ELECTRIC 44
 TEMPO DOELOE PEMBUMIAN, MODEL SEKARANG
HARUS ANDAL

KUALITASK
BAK KONTROL, LEM
NILAI ARDE EARTH
MAKSIMUM 5 Ω ROD ?

BAHAN ELETRODA
PIPA AIR GALV,
MINIMAL Ø 1½” 1. BESI BETON, ENTAH ASLI ATAU
BANCI,

ELEKTRODA 2. KETEBALAN ELECTRO PLATTING,

TERMINASI BC MAX 2,4 METER TIDAK JELAS ?.
DENGAN PIPA DIAMETER ? 3. TERPAKU JUMLAH TERPASANG,
DI COR TIMAH
SEHARUSNYA NILAI YANG
PATRI (ANDAL)
DIBUTUHKAN,
4. YANG DIHAWATIRKAN NOL NYA
NILAI BERTEGANGAN, AKIBAT BELUM
KEBUTUHAN BAIKNYA SISTIM TERMINASI. DAN
MIN 6 METER
BELUM SUDAH BERAPA BANYAK
DICAPAI ?, PERALATAN YANG TERBUANG,
MODEL RUSAK.
DIPERBAIKI
PLAT CU,
LEBIH BAIK

SAFETY ELECTRIC 45
PERBAIKAN SISTIM PEMBUMIAN

DALAM POLA PIKIR PERBAIKAN PEMBUMIAN ADALAH : :

1. BERAPA NILAI PEMBUMIAN YANG DIBUTUHKAN,

YANG DIPENGARUHI OLEH : BERAPA LUAS KERAPATAN
ELEKTRODA DENGAN TANAH DAN JENIS TANAH DILOKASI
TERSEBUT.
2. BERAPA LAMA DIPERLUKAN PERBAIKAN / PEMELIHARAAN

BUKAN
1. BERAPA JUMLAH BATANG TITIK ELEKTRODA TERPASANG.
2. BERAPA DIAMETER ELEKTRODA TERPASANG
3. BERAPA PANJANG ELEKTRODA TERPASANG

SAFETY ELECTRIC 46
 1. APABILA SISTIM
PEMBUMIAN BELUM BAIK.
ILLUSTRASI
2. KEMUDIAN
R KE_TIDAK_SEIMBANGAN
BEBAN IR, IS, IT PADA
GARDU DISTRIBUSI,
S CUKUP BESAR ARUS
NETRAL YANG TERBUANG,
T SERTA YANG
MENGHAWATIRKAN NOL
NYA BERTEGANGAN,
AKIBAT NILAI (Ω)
N PEMBUMIAN TITIK
BINTANG TIDAK
BEBAN DIPERHATIKAN, MAKA
PERALATAN PELANGGAN
AKAN TERBUANG,
TERMINASI
RUSAK.
SAFETY ELECTRIC 47
 TERIMAKASIH,
SELAMAT BERJUANG,
NAIKAN IPM KITA &
LESTARIKAN ENERGI UNTUK KEHIDUPAN MASA DEPAN

SAFETY ELECTRIC 48