Anda di halaman 1dari 70

By Yakin Ermanto.ST.

CToT
MEMAHAMI DAN MAMPU MENGIMPLEMENTASIKAN
•Latar Belakang dan Fakta-fakta di Lapangan
• Aspek K3 Listrik
• Dasar Hukum K3
• Ruang Lingkup K3 Listrik
• Pengetahuan Dasar K3 Listrik
• Dasar - dasar Tekhnik Instalasi Listrik
• Identifikasi Bahaya Listrik
• Sistem Pengamanan
• Persyaratan Instalasi Listrik Ruang Khusus
• Klasifikasi Pembebanan
• P3K Listrik
• Pengukuran Listrik
Mengapa Electrical Safety sangat penting ?

Karena Listrik dapat menimbulkan bahaya yang menyebabkan :


Kematian Luka serius

Penyebab Kebakaran Kerusakan properti


Nasional
1. UU no. 1 th 1970 :
a. Tujuan umum K3
b. Ruang Lingkup K3 Objek K3 Listrik -> pasal 2 ayat 1 (q)
c. Sasaran Khusus K3 Listrik -> pasal 3 ayat 1 (q)
d. Pola Tahapan penerapan K3 -> pasal 4
e. Sistem Pengawasannya -> pasal 5
2. Permenaker 12/Men/2015 tentang K3 Listrik di Tempat Kerja
Permenaker 33/Men/2015 tentang Perubahan atas Permenaker 12/Men/2015
3. Permenaker 02/Men/1989 tentang Instalasi Penyalur Petir
Permenaker 31/Men/2015 tentang Perubahan atas Permenaker 02/Men/1989
4. Permenaker 03/Men/1999 tentang Syarat2x K3 Lift u/ pengangkutan orang &
barang.
Permenaker 32/Men/2015 tentang Perubahan atas Permenaker 03/Men/1999
5. Keputusan Dirjen Binawas Depnakertrans No. 311/BW/2002
tentang Sertifikasi Kompetensi K3 Tehnisi Listrik
6. Keputusan Dirjen Binawas Depnakertrans No. 407/BW/1999
Tentang Sertifikasi Kompetensi K3 Tekhnisi Lift
Internasional
1. NFPA 70E 2000 Require analysis for flash hazard
2. NEC 2002 Marking label for identify existing flash hazard
3. OSHA :
• 29 CFR 1910.132
Personal Protective Equipment General Requirements
• 29 CFR 1910.335
Electrical Personal Protective Clothing
• 29 CFR 1910.147
Control of Hazardous Energy (Lock out / Tag out)
• 29 CFR 1910.269
Power Generation, Transmission, & Distribution
1.Instalasi Listrik

2.Penyalur Petir

3.Lift
Pembangkitan Listrik adalah Kegiatan untuk memproduksi dan
membangkitkan tenaga listrik dari berbagai sumber
Transmisi Listrik adalah Kegiatan penyaluran tenaga listrik
dari tempat pembangkit tenaga listrik sampai ke saluran
distribusi listrik
Distribusi Listrik adalah kegiatan penyaluran tenaga listrik dari
sumber daya listrik besar sampai ke pemanfaat listrik

Instalasi Listrik adalah jaringan perlengkapan listrik yang


menghasilkan, memakai, mengubah, mengatur, mengalihkan
mengumpulkan atau membagikan tenaga listrik
Perlengkapan Listrik
adalah setiap benda yang digunakan untuk keperluan pembangkitan,
konversi, transmisi. distribusi atau pemanfaatan tenaga listrik

Fitting

ELCB

Saklar
Peralatan Listrik
adalah barang pemanfaatan listrik yang merupakan unit lengkap dan dapat
mengubah energi listrik menjadi energi bentuk lain, contoh: Lift, eskalator,
mesin las, lemari es, setrika, mesin gerinda, mesin bor dan sejenisnya.

Bor Listrik

Gerinda Tangan
Mesin Las
 Melindungi K3 tenaga kerja dan orang lain yang
berada dalam lingkungan tempat kerja dari
potensi bahaya listrik
 Menciptakan instalasi yang aman, handal dan
memberikan keselamatan bangunan beserta isinya
 Menciptakan tenpat kerja yang selamat dan sehat
untuk mendorong produktivitas
 Perencanaan, pemasangan, penggunaan,
perubahan dan pemeliharaan
 Pemeriksaan dan pengujian
 Pembangkitan listrik
 Transmisi Listrik
 Distribusi Listrik
 Pemanfaatan Listrik

Yang beroperasi pada tegangan


50 Volt AC dan 120 Volt DC
• Standar Nasional Indonesia (SNI) – PUIL
• Standar Internasional – NFPA, ANSI, IEC, NEC,
BS, SAA
• Standar Negara lain yang ditentukan pegawai
pengawas Ahli K3 listrik – JIS, SS, MS
Pelaksanaan perencanaan, pemasangan,
perubahan dan pemeliharaan instalasilistrik
harus dilakukan oleh :

“Ahli K3 Listrik (baik Perusahaan atau PJK3)”

Perusahaan yang memiliki pembangkitan lebih dari


200 Kilo Volt Ampere (KVA) wajib memiliki Ahli K3 Listrik
Pelaksanaan pemasangan, perubahan dan
pemeliharaan instalasi listrik harus dilakukan
oleh :

“Teknisi K3 Listrik (baik Perusahaan atau PJK3)”


Dilakukan oleh :

- Pegawai pengawas K3 spesialis Listrik


- Ahli K3 bidang Listrik Perusahaan dan atau
- Ahli K3 bidang Listrik PJK3
- Sebelum penyerahan ke Pemilik/Pengguna
- Setelah ada perubahan/perbaikan
- Secara Berkala

Pemeriksaan berkala 1 tahun sekali


Pengujian berkala 5 tahun sekali
Dilaporkan ke Dinas Tenaga Kerja setempat
Besaran Listrik
Besaran – besaran listrik umum yang
harus dipahami :
- Tegangan satuannya Volt (V)
- Arus satuannya Ampere (A)
- Frekuensi satuannya Hertz (Hz)
- Daya satuannya Watt (W)
- Resistansi satuannya Ohm ()
Besaran Listrik
a. Sistem Klasifikasi Tegangan
- Tegangan ekstra Tinggi (TET) > 120 kV
- Tegangan Tinggi (TT) > 35 kV
- Tegangan Menengah (TM) > 1 - 35 kV
- Tegangan Rendah (TR) < 1000 V
- Tegangan Ekstra Rendah < 50 V
Besaran Listrik
b. Tegangan Domestik
Tegangan suplai pada pelanggan 220/380 Volt, yang artinya nilai tegangan
antara fase dengan netral 220 V dan antara fase dengan fase 380 V

- R-S = 380 V R-T = 380 V S-T = 380 V


- R-N = 220 V S-N = 220 V T-N = 220 V
R
380 V
S 380 V
220 V 380 V
T 220 V
220 V
N
Besaran Listrik
c. Suplai Daya ke Pelanggan
Setiap pelanggan di catu dengan jumlah daya tertentu
dengan dipasang pembatas arus (Circuit Breaker) yang
tidak dapat dilampaui
Contoh:
Pelanggan listrik dengan daya 450 VA, oleh PLN dipasang
pembatas arus 2 Ampere. Apabila pemakaian lebih dari 2
Ampere, maka pembatas arus akan otomatik jatuh.
Ada 3 macam Bahaya pada Listrik pada manusia
1. Sengatan Listrik
(Elektrik Shock)
- Sentuhan Langsung
- Sentuhan Tidak Langsung
2. Kebakaran
(overload/hubung singkat)
3. Exposure to Arc-Flash dan Arc-Blast
Sengatan Listrik (Electric Shock)
Electric Shocks dapat terjadi melalui 3 cara:
• Saat bagian tubuh menyentuh kedua penghatar (Live) dan netral (N)
• Saat salah satu bagian tubuh menyentuh pengantar (Live) dan
bagian tubuh yang lain menyentuh tanah (ground).
• Saat bagian tubuh menyentuh bagian material yang rusak
isolasinya dan bagian lain menyentuh tanah (ground).
Tingkat Keparahan cedera akibat electric shock
tergantung 3 faktor :

1. Besarnya arus yang masuk ke tubuh.

Besarnya arus yang masuk ke tubuh tergantung dari Besarnya


Tegangan (V) dan Tahanan tubuh (R)
- Hukum ohm
Penemu George Simon Ohm(1827)
Bunyinya:
Arus (I) akan sama dengan Tegangan (V) dibagi Tahanan (R)
I
Arus (I) = Tegangan (V)
Tahanan (R) V R (Load)

Satuannya adalah:
• I dalam (Ampere)
• V dalam (Volt)
• R dalam (Ohm)
Tingkat Keparahan cedera akibat electric
shock tergantung 3 faktor :

1. Besarnya arus yang masuk ke tubuh.


Tingkat Keparahan cedera akibat electric
shock tergantung 3 faktor :
2. Bagian tempat masuknya arus pada tubuh

1 2 3 4
Sumber

Sumber Ground Sumber

Sumber Ground Ground Ground


Tingkat Keparahan cedera akibat electric
shock tergantung 3 faktor :
AMBANG AMBANG AMBANG
INDERA LEPAS KEDIP
10000
ms
5000 KEMUNGKINAN
BESAR MEMATIKAN
3. Lamanya waktu
2000

1000
500
terkena (expose)
Sentuh
Waktu

1 2 3 4
200

100 Garis trigger off


F1-saklar proteksi
50
dengan arus bocor
20 30mA
10
0.1 0.2 0.5 1 2 5 10 20 50 100 200 500 1000 mA 5000
Arus yang lewat ke tubuh

ACUAN PADA PUIL 2000


Daerah Aks i T ubuh

1 T idak ada reaks i

2 T idak B erbahaya
3 B erbahaya untuk jantung
4 S erang an jantung
Ada 3 macam cedera akibat Sengatan Listrik :
• Henti jantung (cardiac arrest)
• Perusakan otot, saraf dan
• Luka bakar pada kulit
a. Mencegah mengalirnya arus listrik melalui
tubuh manusia

b. Membatasi nilai arus listrik dibawah arus


kejut listrik

c. Memutuskan suplai secara otomatik


pada saat terjadi gangguan
a. Proteksi dengan Isolasi bagian yang aktif
b. Proteksi dengan penghalang/selungkup
c. Proteksi dengan rintangan
d. Proteksi dengan penempatan diluar jangkauan
e. Proteksi dengan GPAS
(Gawai Pengaman Arus Sisa) - ELCB
Arus operasi sisa tidak lebih dari 0.03A atau 30mA
a. Proteksi dengan Pemutusan suplai secara
otomatis
- Pemasangan gawai proteksi secara otomatis
memutus suplai.
- Pembumian
- Sistem Pembumian Pengaman
- Membumikan Bagian Konduktif Bertegangan (BKT)
perlengkapan dan instalasi listrik
a. Pembebanan lebih
b. Sambungan tidak sempurna
c. Perlengkapan tidak sempurna
d. Pembatas arus tidak sesuai
e. Kebocoran isolasi
f. Listrik Statis
g. Sambaran petir
Exposure to Arc-Flash
Arc-Flash adalah pelepasan tiba-tiba energi panas dan
cahaya oleh listrik diudara yang disebabkan oleh tersentuhnya
secara tidak sengaja antar penghantar live.
Kondisi saat Arc-Flash terjadi
Penyebab Arc-Flash and Arc Blasts
• Rusaknya isolasi kawat /kabel penghantar
• Terbukanya bagian Live (fasa)
• Kendurnya koneksi /sambungan kawat .
• Perawatan Sakelar/Circuit Breaker yang buruk
• Kegagalan pada panel pemutus
• Air atau cairan disekitar equipment listrik
• Kabel-kabel tegangan tinggi
• Listrik statis
• Rusaknya peralatan atau tools
Bahayanya saat terjadi Arc-Flash/ Blasts

Efek utama :
• Luka bakar tingkat - 3
• Kemungkinan mengalami kebutaan
• Kehilangan pendengaran
• Shock

Efek sekunder :
• Muncul gas beracun
• Pelepasan partikel ke udara
• potensial kerusakan pada peralatan
• Kebakaran
BAHAYA EFEKELEKTROMAGNETIK
/ EFEK ELEKTROSTATIS ( ARC BLAST)
Medan elektromagnetik sebagai panas ( HEAT ) sebagai pemicu Terjadinya kebakaran dan ledakan
( BLAST )
Pertolongan Pertama pada Kecelakaan Listrik
Gambar dibawah ini merupakan Gejala
yang timbul akibat terkena sengatan listrik
AHLI K3 LISTRIK : PERANCANGAN;
RIKSA UJI
PENYELIA K3 LISTRIK : PENGAWAS PEKERJAAN
PEMASANGAN,
PEMELIHARAAN,
PERBAIKAN
TEKNISI LISTRIK : PELAKSANA PELAYANAN,
PEMELIHARAAN
Kep. Dirjen Binawas Kep 311/BW/2002
Bekerja pada keadaan tidak bertegangan :

 Dilakukan pada saat tegangan telah dibebaskan,


ditempat sarana pemutusan harus ada rambu.
 Dilakukan pemeriksaan tegangan dengan lampu uji.
 Perlengkapan harus dibumikan.
 Surat penugasan bagi petugas pembebasan tegangan
 Sirkuit yang memungkinkan penyalur tegangan
dikunci, dan kunci disimpan oleh petugas.
 Penguncian harus dilakasnakan menurut prosedur
tertentu.
Bekerja pada keadaan bertegangan
 Dilakukan minimal dua orang, ahli, memilki surat ijin kerja.
 Pekerja dalam keadaan sehat rohani dan jasmani.
 Pekerja harus berdiri ditempat isolasi atau menggunakan pekakas
berisolasi yang handal.
 Menggunakan pengaman badan (APD) yang diperlukan.
 Semua perlengkapan yang digunakan diperiksa.
 Keadaan cuaca.
 Dilarang menyentuh perlengkapan listrik dengan tangan telanjang.
Sambaran petir mempunyai kemampuan merusak
yang sangat berat dan merugikan bagi banyak obyek
di bumi :
1. Merusak secara mekanik berupa hancurnya bangunan tinggi maupun
bangunan rendah;
2. Meledakkan, membakar dan memanaskan tangki minyak atau gas
maupun bahan peledak serta kebakaran hutan;
3. Menyebabkan tegangan induksi pada obyek sekitar karena
memancarkan medan listrik dan medan magnet yang dapat merusak
perangkat elektronik baik diluar maupun didalam gedung (potensial
gradien); dan
4. Kematian atau cedera manusia atau makhluk hidup secara
mengerikan.
SAMBARAN LANGSUNG

• SAMBARAN TIDAK
LANGSUNG
KERUSAKAN
PADA ALAT
ELEKTRONIK
Efek Gradien
potensial
1. PERLINDUNGAN SAMBARAN LANGSUNG (EXTERNAL)
Dengan memasang instalasi penyalur petir pada
bangunan
Jenis instalasi :
- Sistem Franklin Rod
- Sistem Sangkar Faraday
- Sistem Elektro statik

2. PERLINDUNGAN SAMBARAN TIDAK LANGSUNG


(INTERNAL)
Dengan melengkapi peralatan penyama tegangan
pada jaringan instalasi listrik (Arrester)
 PENERIMA
(AIR TERMINAL)


HANTARAN PENURUNAN
(DOWN CONDUCTOR)


HANTARAN PEMBUMIAN
(GROUNDING)

SISTEM FRANKLIN ROD


Persyaratan Sistem Franklin rod :
1. Elektroda penerima harus dibuat runcing, dengan ketinggian
dan jarak tertentu sehingga masing-masing elektroda
penerima melindungi bangunan dengan sudut 112
2. Hantaran pembumian dan elektroda pembumian minimal 2
buah pada setiap bangunan dan harus dipasang sejauh
mungkin dari pintu bangunan
3. Resistansi pembumian maksimal 5 Ohm
Dengan cara memanfaatkan kolom-kolom gedung
bertingkat tinggi dan pembumiannya memanfaatkan tiang
pancang pada kolom tersebut.

SISTEM
SANGKAR FARADAY
SISTEM ELEKTROSTATIS FIELD (EF)
Dengan cara memanfaatkan kolom-kolom gedung
bertingkat tinggi dan pembumiannya memanfaatkan tiang
pancang pada kolom tersebut.

EF Carrier

EF Terminal
Stroke Counter
Proteksi terhadap sambaran petir tidak langsung akibat
imbas grounding listrik yang tersambar petir sehingga
menyebabkan jaringan listrik bertegangan
Arester

Arester
Arester Arester

Arester
Arester

Jarak antar arester tidak boleh lebih Arester


dari 1000m dan untuk daerah yang
banyak petir jaraknya tidak boleh
lebih dari 500m

Stroke Counter
PENERIMA

(AIR TERMINAL)

HANTARAN PENURUNAN

(DOWN CONDUCTOR)

HANTARAN PEMBUMIAN

(GROUNDING)

Stroke Counter
PENERIMA (AIR TERMINAL)
1. Dipasang pada tempat yang akan tersambar.
2. Daerah terlindung
3. Tinggi lebih dari 15 cm dari sekitar
4. Jumlah dan jarak harus diatur (daerah perlindungan 112
derajat)

Penerima dapat berupa :


a. Logam bulat panjang yang terbuat dari tembaga
b. hiasan,-hiasan pada atap, tiang-tiang, cerobong logam yang
disambung dengan instalasi penyalur petir.
c. Atap –atap dari logam yang disambung secara elekteris.

Stroke Counter
BAHAN PENGHANTAR PENURUNAN
a. Kawat tembaga penampang min. 50 mm2 & Tebal min. 2 mm
b. Bagian atap, pilar, dinding, tulang baja yang mempunyai massa logam
yang baik.
c. Khusus tulang beton harus memenuhi :
a. Sudah direncanakan untuk itu
b. Ujung-ujung tulang baja mencapai garis permukaan air dibawah tanah.
c. Kolom beton yang digunakan sebagai penghantar adalah kolom beton bagian luar.

d. Pipa penyalur air hujan + minimal dua pengantar penurusan khusus.


e. Jarak antar penghantar
a. Tinggi < 25 m max. 20 m
b. Tinggi 25 – 50 m max (30 – 0,4xtinggi bangunan)
c. Tinggi > 50 m max 10 meter.

Stroke Counter
CEROBONG YANG LEBIH TINGGI DARI 10 M

a. Instalasi penyalur petir yang terpasang dicerobong tidak boleh


dianggap dapat melindung bangunan yang berada disekitarnya.
b. Penerima harus dipasang menjulang min 50 cm di atas pinggir
cerobong.
c. Alat penangkap bunga api dan cincin penutup pinggir bagian
puncak dapat digunakan sebagai penerima petir.
d. Instalasi penyalur petir dari cerobong min harus mempunyai 2
penurunan dengan jarak yang sama satu sama lain.
e. Tiap-tiap penurunan harus disambungkan langsung dengan
penerima.

Stroke Counter
PERENCANAAN
• Administratif
• Legalitas
STOP • Perijinan
PEMASANGAN
KECELAKAAN • Standarisasi
• Sertifikasi

COMMISIONING PEMERIKSAAN INSTALASI LISTRIK

1.Dokumen Gambar Lengkap


Instalasi Listrik Setempat.
PEMAKAIAN 2. Dokumen hasil riksa uji instalasi listrik
3. SOP Dari suatu alat/sistem listrik yang akan
dioperasikan
4. Manual Book
PERAWATAN 5. Sertifikat uji kelayakan

Stroke Counter
PEMERIKSAAN VISUAL

• Pemeriksaan cara pemasangan / visual


• Pengecekan material (Kabel Suplai, PHB,
Hantaran Utama, Kotak Kontak, Saklar,Fitting,
Grounding).
• Pengecekan kontinuitas, terminasi dan
sambungan.
• Pengecekan polaritas, warna, labeling
(penandaan)

Stroke Counter
PENGAMATAN VISUAL
Area panel dilindungi dengan pagar dan
pintu pagar terkunci sehingga aman dari
sentuhan orang yang tidak berwenang,
bebas dari benda-benda yang
menghalangi juga kemungkinan benturan .

Pintu – pintu panel tertutup dan terkunci,


Ada lampu tanda,Ada alat ukur

Stroke Counter
PEMERIKSAAN PENGUKURAN TEKNIK

• Pengukuran tahanan isolasi,

• Pengukuran tegangan kerja dan arus yang


mengalir.

• Pengukuran resistansi pembumian.

• Fungsi proteksi system instalasi listrik.

Stroke Counter
PENGUKURAN TAHANAN ISOLASI PENGHANTAR

Nilai Tahanan Isolasi yang diukur (MΩ)

Penghantar yang Tegangan Kerja


Standar minimum (MΩ)
diukur (volt)
1 2 3 Rata-rata

R-N 0,05 0,05 0,05 0,05 220 0,22

S-N 0,8 1 1 0,93 220 0,22

T-N 0,3 0,35 0,45 0,36 220 0,22

R-S 1,25 1,45 1,5 1,4 380 0,38

S-T 1,6 1,6 1,8 1,67 380 0,38


R-T 1 1,4 1,4 1,26 380 0,38
R-PE 0,05 0,1 0,1 0,08 220 0,22

S-PE 0,8 1 1,2 1 220 0,22

T-PE 0,8 1 1 0,93 220 0,22

Stroke Counter
ANALISA

Dari data pengukuran diatas didapatkan bahwa nilai tahanan isolasi pada penghantar R-N dan
R-PE tidak sesuai dengan standar yang terdapat pada PUIL 2011 yaitu dimana nilai tahanan
isolasi adalah 1 MΩ/1KV kemungkinan pada penghantar phasa R tahanan isolasinya sudah
berkurang sehingga menyebabkan nilai tahanan isolasinya menjadi kecil.

Rekomendasi
Perlu penggantian penghantar phasa R agar nilai tahanan isolasinya sesuai dengan standar
yang di isyaratkan oleh PUIL 2011

Stroke Counter
Stroke Counter
Stroke Counter

Anda mungkin juga menyukai