KTL.II02.221.01
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Tujuan Umum
Setelah mempelajari modul ini peserta latih diharapkan mampu Menginspeksi
Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Industri Menengah.
B. Tujuan Khusus
Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi Menginspeksi
Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Industri Menengah ini guna memfasilitasi
peserta latih sehingga pada akhir pelatihan diharapkan memiliki kemampuan
sebagai berikut:
1. Merencanakan dan Mempersiap kan Pemeriksaan Instalasi Listrik Bangunan
Industri Menengah;
2. Memeriksa Instalasi listrik Bangunan Industri Menengah;
3. Membuat Laporan.
BAB II
MERENCANAKAN DAN MEMPERSIAPKAN PEMERIKSAAN INSTALASI
LISTRIK BANGUNAN INDUSTRI MENENGAH
A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Merencanakan dan Mempersiapkan Pemeriksaan
Instalasi Listrik Bangunan Industri Menengah.
1. Merencanakan perintah kerja
a. Perintah kerja yang telah diberikan diperiksa untuk memastikan bahwa
perintah tersebut dapat dilaksanakan sesuai dengan SOP/Prosedur Operasi
Standar meliputi :
1) Rencana kerja
Rencana adalah hasil proses perencanaan berupa daftar ketetapan tentang
langkah tindakan pada masa depan menyangkut kegiatan apa, siapa
pelaksananya, di mana, kapan jadualnya dan berapa sumberdaya yang akan
digunakan, serta pelbagai keterangan mengenai tolok ukurnya, dalam
rangka mencapai hasil. Rencana digunakan manajemen untuk pedoman
pengarahan kegiatan dan juga sebagai titik tolak proses pengendalian.
2) Menghubungi pihak terkait
Menguhubungi personil yang berwenang adalah untuk koordinasi agar
pekerjaan memasang Instalasi Listrik pada bangunan gedung Industri
tidak mengganggu pekerjaan yang lainnya.Koordinasi itu melibatkan
personil-personil:
a) Pengawaspekerjaan
b) Penanggung jawab Panel Memasang Instalasi Listrik Bangunan Industri
c) Kepala bagian lain yang menggunakan tenaga listrik
d) Pekerja yang menggunakan tenaga listrik.
3) Merencanakan alat kerja material, K3
Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Keselamatan kerja adalah usaha – usaha yang dapat menjamin keadaan
dan kesempurnaan pekerja beserta hasil karya dan alat – alat kerjanya
di tempat kerja. Sedangkan kesehatan kerja adalah spesialisasi ilmu
kesehatan beserta prakteknya yang bertujuan agar masyarakat pekerja
memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya, baik fisik, mental
maupun sosial dengan usaha – usaha preventif dan kuratif terhadap
Gambar 1
Simbol Peringatan Bahaya
Gambar 2
PHB Instalasi Listrik Industri
Masalah yang bisa ditimbulkan dari pemasangan instalasi listrik pada industri /
pabrik yang salah, seperti kurang daya, konsleting, mesin dan alat-alat elekronik
yang bisa rusak karena listrik tidak stabil bahkan bisa ke hal-hal yang fatal seperti
kebakaran.
Gambar 3
Panel Instalasi Listrik
Ada beberapa hal yang perlu diperhitungkan dalam cara pemasangan dan
pemeriksaan instalasi listrik pada bangunan industri dan pabrik seperti jarak antar
titik listrik ke titik listrik lainnya, komponen / peralatan listrik yang dipakai,
gunakanlah yang sudah teruji dan tersetandarisasi oleh pemerintah, pembagian
daya yang harus diesuaikan dengan kebutuhan area masing-masing, dan
sebagainya.Bila semua itu dilakukan dengan cara yang tepat, maka hasinyapun
akan dirasakan langsung, yaitu kondisi aman dan nyaman selama menggunakan
Judul Modul : Menginspeksi Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan
Industri Menengah Halaman: 7 dari 82
Buku informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Kejuruan Listrik Sub Sektor Instalasi Penerangan KTL.II02.221.01
listrik. Baik dalam instalasi area industri, ataupun instalasi listrik pabrik harus
dilakukan dengan cara yang benar karena resiko yang besar dari penggunaan
listrik yang salah bisa menimpa kita semua.
b. Langkah Pemeriksaan Instalasi
Periksa apakah PHB yang dirakit sudah sesuai dengan gambar kerja
Periksa apakah peralatan pengaman yang terpasang sudah laik operasi
Periksa apakah kabel yang digunakan sudah laik operasi
Periksa titik-titik koneksinya sudah laik operasi
Periksa terminal penghantar netral apakah pada satu titik koneksi ada
kabel masukan dan kabel keluaran yang bertumpuk
Periksa apakah semua fungsi kendali PHB, metering, signaling sudah
laik operasi
Periksa apakah sudah memenuhi kewajiban criteria aman, amdal dan
akrab lingkungan.
c. Cara Pengujian Kelaikan PHB penerangan
Pengujian Kelaikan PHB meliputi :
1) Kondisi tidak bertegangan
Selektivitas (Visual)
Kontinuitas
Polaritas ( kode warna kabel power )
Kebocoran isolasi
Resistansi grounding
Kekuatan konektor
Pengujian safety (keselamatan)
2) Kondisi bertegangan
Urutan fasa
Tegangan Len ke Len
3) Tegangan Len ke Netral
Pengujian Selektivitas pengaman
Pengujian dilakukan secara visual cukup dengan mengidentifikasi besar
arus nominal dari setiap alat pengaman yang sudah terpasang pada
10 A
F1
30 A
10 A NC100LH Z
Beban
10 A Arus
hubung
pendek
Gambar 4
Rangkaian sistem proteksi
X1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
PE F1 F1 N
30 A
30 A
Incoming cable
BC 10 mm2 NYY 4 X 6 mm2
Gambar 5
Susunan Rangkaian Pengaman
d. Pengujian kontinuitas
Pengujian ini tujuannya adalah untuk membuktikan apakah pengkabelan
system PHB sudah tersambung dengantepat dan benar.
Pengujian dilakukan dengan multi meter pada mode operasi sinyal suara
bunyi meliputi :
Rangkaian kabel power fasa 1,2,3 dari F1 sampai dengan
terminal blok X1.
Rangkaian kabel power netral, dari busbar netral X2 ke terminal blok X1
dan ke terminal netral lampu indicator dan volt meter.
Rangkaian lampu indicator dari F18 ke lampu H1, H2, H3.
Rangkaian Volt meter dari F18 ke VSS, ke Volt meter.
Rangkaian Amper meter dari terminal blok X4 ke amper meter.
Rangkaian Grounding busbar X3, ke terminal blok X1 dan ke BKT ( bodi
PHB ).
Judul Modul : Menginspeksi Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan
Industri Menengah Halaman: 10 dari 82
Buku informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Kejuruan Listrik Sub Sektor Instalasi Penerangan KTL.II02.221.01
H1 H2 H3
X1 z
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
F2 F3 F4 F5 N F18
V
V1 V2
X3 X4 CT X2
R V1
N Y V2
B
PE Q F1 N
30A
Incoming cable
BC 10
NYY 4 X 6 mm2
mm2
i. Cara Pengujian Kontinuitas Rangkaian Power
Gambar 6
Contoh Rangkaian pengkabelan system Panel
Tabel pengukuran:
Pengkabelan
F1 - X1 Fasa 1 F1 - fasa 1 X1 Bunyi dari F1 ke X1
Fasa 2 F1 - fasa 2 X2 baik dan benar
Fasa 3 F3 - fasa 3 X3
Pengkabelan
X2 - X1 Busbar netral–Netral X1 Bunyi netral baik dan
benar
Pengkabelan
X3 - X1 Busbar grounding–Netral X1 Bunyi grounding baik
dan benar
Tabel pengukuran:
F5 dalam posisi Off , F18 dan Lampu indicator dalam keadaan terpasang
Titik pengukuran Hasil Kesimpulan
F18 - H1, H2, H3 F18 fasa 1 - lampu fasa 1 Pengkabelan dari F18 ke
F18 fasa 2 - lampu fasa 2 Bunyi fasa lampu indicator baik
F18 fasa 3 - lampu fasa 3 dan benar
Tabel pengukuran:
F5 dalam posisi Off , F18 dan volt meter dalam keadaan terpasang, lampu
indicator H1, H2, H3 dilepas
Posisi VSS RN
F18 fasa 1 –Netral Pengkabelan
Nilai resistansi
pengukuran
Posis VSS SN terukur sama
F18 tegangan fasa baik
dengan resistansi
F18 fasa 2 –Netral dan benar
dalam Vollt meter
Posisi VSS TN
F18 fasa 3 –Netral
Tabel pengukuran:
Pengkabelan
X3 - X1 Busbar gruounding – X1 Bunyi
grounding ke X1
baik dan benar
Busbar grounding - BKT Bunyi Pengkabelan
grounding ke BKT
baik dan benar
Standar kode warna isolasi kabel pada PHB sangat berkaitan dengan keselamatan
system PHB itu sendiri karena akan memudahkan para teknisi dalam proses
pengerjaan PHB. Sebagai pedoman untuk pengujian harus merujuk ke Tabel
dibawah ini.
Pengujian ini dilaksanakan dengan cara melakukan inspeksi kode warna kabel
apakah sudah sesuai dengan PUIL seperti pada tabel dibawah ini.
1) Gambar Situasi
Lokasi: utara
Jl. Kelinci no. 6 Jakarta Timur
Kp. Melayu
tika
Sar
Jl. Kelinci
ewi
Jl. D
Cililitan
Skala 1:1000
Gambar 7
SDP4
Outgoing SDP3
Cable
Incoming
Kabel Power Ke Gedung Praktek Asembling
Cable
SDP2 Ruang
dokumentasi
R. Teori R. Teori R. Teori R. Teori R. Teori Ruang Seminar Aula perkuliahan
Ruang
KAJUR
Ruang
KAJUR
SDP1
Kamar Kecil
Ruang
Gudang
Pimpinan
Ruang
KAJUR
Ruang
Ruang
per General Office
Dosen
cetakan
Gambar 8
Contoh Situasi Bangunan Gedung
2,50m
L13 L12 L11 L10 L9
T1 T2 T3 T4 T5 T6 T7 T8 T9
2 2 2 2 2 2
01 01 01 01 01 01 L8
F1 F2 F3 F4 F5 F6
5,00m
L14 F2 F3 F4 F5 F6
F1
T10 T11 T12 T13 T14 T15 T16 T17 T18
2 2 2 2 2 2 L7
01 01 01 01 01 01
L15
F7 F8 F9 F10 F11
12
L3
L1 L2 L4 L5
Gambar 9
Rancangan Tata Letak Perlengkapan Listrik Pada Bangunan Gedung Industri
2,50m
L13 L12 L11 L10 L9
2,3,4 2 3 4
5 T1 T2 T3 T4 T5 T6 T7 T8 T9
2 2 2 2 2 2
01 01 01 01 01 01 L8
F1 F2 F3 F4 F5 F6
5,00m
L14 F2 F3 F4 F5 F6
F1
T10 T11 T12 T13 T14 T15 T16 T17 T18
6 8
2 2 2 2 2 2 L7
01 01 01 01 01 01
L15
F7 F8 F9 F10 F11
12
11
8 7
T19 T20 T21 T22 T23 T24 T25 T26 T27
12 11 10
L6
9 9
L3
L1 L2 L4 L5
Gambar 10
Rancangan Hubungan Perlengkapan Listrik Pada Bangunan Gedung Industri
8 x 100 W Sirkit 1
3 x 80 W Sirkit 2
R
3 x 80 W Sirkit 3
3 x 80 W Sirkit 4
2 x 100 W Sirkit 4
2
0
1
80 W
2
0
1
80 W
2
0
1
80 W
2 Sirkit 5
0
1
80 W
2
0
1
80 W
2
0
1
80 W
5 x 80 W Sirkit 6
S
4 x 80 W Sirkit 8
2
0
1
80 W
2
0
1
80 W
2
0
1
80 W Sirkit 7
2
0
1
80 W
2
0
1
80 W
2 x 100 W Sirkit 12
3 x 80 W Sirkit 12
3 x 80 W Sirkit 11
T
3 x 80 W Sirkit 10
7 x 100 W Sirkit 9
Gambar 11
sirkit
akhir sirkit sirkit
cabang akhir
Perlengkapan Hubung
Bagi (PHB) cabang
sirkit
akhir
sirkit
akhir
sirkit
akhir
Gambar 12
2. Pembagian kelompok, jenis, dan besar daya, sampai total daya beban pada
instalasi tersebut.
Gambar 13
Instalasi listrik Fhasa Tiga
Skala 1:100
Gambar 14
Diagram Pengawatan Skema Hubungan Instalasi Listrik Fasa Tiga Pada Ruangan Gedung
4 2
mengadakan suvei ke memasang instalasi sesuai
lokasi konsumen listrik dengan keinginan
konsumen
6
konsumen sudah dapat
menikmati listrik
konsumen mengisi
sudak adakah
Kontrak
jaringan listriknya? 5a Penyambungan
sudah ada jaringan
listriknya
konsumen menunggu
pemasangan jaringan
5b listrik baru
belum ada jaringan
listriknya
Gambar 15
Flowchart Prosedur Pemasangan Instalasi Listrik
Keterangan:
Jaringan listrik yang dimaksud adalah tiang dan kabel listrik di jalan sampai gardu
listrik.
apabila konsumen harus menunggu, tenggang waktu pemasangan jaringan
bervariasi dari 10, 30, sampai 100 hari tergantung dari kesulitan pemasangan di
lapangan.
keterangan:
keterangan:
Contoh 2 :
Perhatikan Rekening Listrik Ibu Ana Putri Yuwita di bawah baik-baik lalu lihatlah lagi
penjelasan kolom-kolom pentingnya dengan melihat uraian ini.
Kolom Daya (VA)
Daya yang terpasang pada rumah Ibu Ana.P.Y yaitu 1300 VA.
Kolom Tarip
Daya 1300 VA, termasuk Gol Tarip R1M (Huruf M adalah huruf tambahan dari
PLN).
Kolom Harga per kVA Biaya Beban
Harga per kVA Biaya Beban pada daya 1300 VA = Rp 26.271 (dapat dilihat
pada LAMPIRAN)
Kolom Harga per kWh, terdiri dari Blok 1, Blok 2, & Blok 3
Harga per kWh (Blok 1 = 327, Blok 2 = 346, Blok 3 = 404) (dapat dilihat pada
LAMPIRAN)
Kolom Angka Kedudukan, terdiri dari Akhir & Yang Lalu
Akhir (42172) untuk angka pada akhir bulan sedangkan Yang Lalu ( 42000)
adalah angka pada awal bulan.
Kolom Pemakaian
Selisih Angka Kedudukan
= Akhir - Yang Lalu
= 42172 – 42000
= 172 (harus dibagi kedalam blok 1, blok 2, & blok 3)
Blok 1 (0-20 kWh), dapat dilihat pada lembar Tarif Dasar Listrik
Jadi Blok 1 = 20
Blok 2 (21-60 kWh), dapat dilihat pada lembar Tarif Dasar Listrik
Jadi Blok 2 = 40
Blok 3 (>60 kWh), dapat dilihat pada lembar Tarif Dasar Listrik
Jadi Blok 3 = 112
(Blok 1+ blok 2 + Blok 3 = 100)
(20 + 40 + 112 = 172)
Ket: Kolom-kolom yang diisi adalah kolom-kolom penting yang harus diperhatikan
untuk mencari TOTAL tarif yang harus dibayar.
4. Menyiapkan Alat Uji Dan Aalat K3 Serta Alat Bantu Yang Dibutuhkan.
Peralatan yang dibutuhkan dikumpulkan untuk kemudian diperiksa satu persatu
untuk memastikan bahwa peralatan tersebut dalam kondisi baik dan dapat
digunakan.
a. Peralatan yang dibutuhkan :
1) Tool kit (alat-alat listrik yang dikemas dalam satu set yang didalamnya
terdapat: Obeng + dan Obeng – dengan berbagai macam ukuran, Tang,
Solder, Palu, Testpen, Multitester/Avo meter)
2) Alat pengukur isolasi (Megger)
3) Alat khusus sesuai dengan jenis pekerjaan yang akan dikerjakan
b. Kelengkapan Kerja yang dibutuhkan :
1) Tangga
2) Sarung tangan
3) Helmet
4) Pakaian kerja
5) Safety shoes
Megger (Isolasi Meter)
Megger adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur besar kecilnya
tahanan isolasi listrik dalam satuan mega ohm, karena itu alat ini sering juga
disebut dengan mega ohm meter.
Gambar 17
Megger
Gambar diatas adalah salah satu gambar megger jenis mekanik Yokogawa
Type 3221 Handle Speed 120 rpm, yang didalamnya terdapat pembangkit
listrik (dinamo) yang dapat mengeluarkan arus listrik DC atau aliran
rata/searah dengan kemampuan maksimum 500 V dan kemampuan
batas ukur sebesar 1000 M.
Selain jenis mekanik juga ada jenis megger transistorized (jenis elektronik)
yang menggunakan tenaga listrik sebesar 220 V AC.
Ketentuan besarnya tahanan isolasi yang dipersyaratkan dalam PUIL adalah
sebesar 1000 setiap voltnya. Hal tersebut dapat dijelaskan denga contoh
berikut :
Bila instalasi listrik yang menggunakan tegangan kerja sebesar 220 V,
maka besar tahan isolasi (phase nol/arde) penghantar yang tidak
terhubung secara langsung yang memenuhi syarat minimum sebesar 220
x 1000 = 220.000 = 0,22 M.
Jadi bila tahanan isolasi jaringan tersebut kurang dari 0,22 M berarti
tahanan kurang baik (kurang dari yang dipersyaratkan), sebaliknya jika
nilai tahanan dari pengukuran tersebut lebih besar dari yang disyaratkan
Judul Modul : Menginspeksi Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan
Industri Menengah Halaman: 37 dari 82
Buku informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Kejuruan Listrik Sub Sektor Instalasi Penerangan KTL.II02.221.01
MΩ
MΩ
beban di lepas
Gambar 18
Pengukuran Jaringan Listrik Dengan Megger
u v w
z x y
MOTOR
Gambar 19
Pengukuran Tahanan Isolasi Pada Motor Listrik
Yang dimaksud dengan kebocoran yaitu adanya hubungan singkat atau nilai
tahanannya kurang memenuhi syarat. Pengukuran yang dilakukan adalah antara :
Kumparan a dengan b, kumparan b dengan c
Kumparan a dengan c, kumparan b dengan body
Kumparan a dengan body, kumparan c dengan body
a
x u
b
y v MΩ
c
z w
Gambar 20
Kebocoran Listrik Pada Peralatan
6
9
V MΩ
12
110
V 24
220
Gambar 21
Pengukuran Pada Trafo
3) Cara Pembacaan
Cara pembacaan yang benar agar mendapat hasil yang baik yaitu dengan:
Melihat penunjukan jarum secara tegak lurus dengan jarum
penunjuk/bidang skala
Mengulang pengukuran/pembacaan
Meletakkan alat sesuai dengan yang ditentukan
Menempatkan alat pada tempat yang terang
0 250
5 200
10 150
15 100
20 25 50
Gambar 22
Bidang Skala
arah pandangan
jarum penunjuk
bidang skala
90o
Gambar 23
Pembacaan Skala Yang Salah
arah pandangan
jarum penunjuk
bidang skala
90o
Gambar 24
Pembacaan Skala Yang Benar
Apabila pada pengukuran ternyata jarum menunjuk pada angka 0,5 ini berarti
nilai tahanan isolasinya adalah sebesar 0,5 M atau 500.000 , dan apabila
penunjukan pada angka 2 ini berarti nilai tahanan isolasinya adalah sebesar 2 M
atau 2 x 1.000.000 = 2.000.000 .
Dalam pengukuran tahanan isolasi nilainya adalah sebesar nilai yang ditunjukkan
pada megger secara langsung tanpa perhitungan yang rumit.
NamaPeralatan Fisik
1.Helm pelindung
2.Pakaian kerja
4.Sarung tangan
5.Sepatu pelindung
Peralatan kerja mekanik adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja
sesuai kebutuhan kerja yang menuntut pekerjaan mekanik seperti pengerjaan
melubangi bagian PHB, dinding tembok, mengencangkan komponen pada PHB
dan saat memasang PHB ke dinding tembok. Semua jenis peralatan mekanik
harus digunakan sebagaimana mestinya, gunakan dengan tepat dan benar sesuai
dengan jenis pekerjaanya.
Tabel peralatan kerja mekanik:
3.Ramset 10 mm
6.Kunci pas/ring
8,9,10,11,12,13,14,15mm
7.Gergaji besi
8.Palu besi 1 kg
9.Senter punch
c) Peralatan Listrik
Peralatan kerja listrik adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja
sesuai kebutuhan kerja yang menuntut pekerjaan pemasangan instalasi seperti
pengerjaan memotong kabel, mengupas isolasi , harness kabel, pemasangan
sepatu kabel, pemasangan end sleeve kabel, terminasi, pemeriksaan rangkaian
listrik dan pengujian. Semua jenis peralatan listrik harus digunakan sebagaimana
mestinya, gunakan dengan tepat dan benar sesuai dengan jenis pekerjaanya dan
keselamatan kerjanya.
4. Tes pen
5. Tang kombinasi 8 x 56 mm
6. Tang pemotong 64 mm
mA : 50µA sd 250 mA
d) Material
Material merupakan kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai
kebutuhan gambar kerja yang akan dirakit. Semua jenis materialspesifikasinya
harus sesuai dengan kemampuan daya hantarnya, gunakan dengan tepat dan
benar sesuai dengan jenis fungsi dari materialnya. Kesalahan dalam menentukan
spesikasi material berarti sudah melalaikan keselamatan kerjanya.
9. Saklar tunggal 10
A/
250 V
16.Regulator 2
1
CeilingFan 0
agar pada saat proses pengerjaan peralatan kerja dapat berfungsi dengan
dengan baik dan benar atau dalam kondisi laik operasi.
agar jumlah, macam, mutu dan spesifikasi material yang dipersiapkan
sesuai dengan volume kerja, serta dari a sampai dengan z.
agar material yang dipersiapkan aman dan dapat mengamankan terhadap
efek dari adanya beban lebih dan arus hubung pendek.
agar material yang dipersiapkan mampu melalukan arus tanpa pemanasan
lebih.
agar material yang dipersiapkan dapat membuka dan menutup sebuah
sirkuit dibawah arus pengenal.
agar material yang dipersiapkan aman dan dapat mengamankan terhadap
efek dari adanya kegagalan isolator.
C. Sikap kerja
Harus bersikap secara:
1. Cermat , teliti tatat asas seuai SOP.
2. Taat asas dalam mengaplikasikan cara, langkah-langkah, panduan, dan
pedoman yang dilakukan.
BAB III
MEMERIKSA INSTALASI LISTRIK BANGUNAN INDUSTRI MENENGAH
Gambar 25
Pemasangan Model Franklin Rod.
Gambar 26
Pemasangan Model Sangkar Farady
2) Radio Aktif
Terdiri dari komponen :
Elektrode
Udara disekeliling elektrode akan di ionisasi, akibat pancaran partikel
alpa dari isotop ( americum 241 ). Elektrode akan terus menerus
menciptakan arus ion ( Min. 10 8 ion/det. ).
Coaxial cabel
Untuk menghindari kerusakan benda-benda akibat muatan listrik petir
yang menuju tanah maka coaxial cabel dibungkus pipa isolasi.
Metode tahanan langsung dari muatan listrik petir ke dalam tanah
menyebabkan seluruh unit mempunyai potensial yang sama dengan
bumi.
Sehingga benda-benda yang berada disekitar system akan aman.
Pentanahan
Perlu test lokasi geografis dari pentanahan 5 ohm. Tahanan bumi
max. Yang terbaik untuk system ini = 5 ohm.
Elektrod
e
Gambar 27
Pemasangan Model Radio Aktif
Cara kerja system ini pada saat petir mengenai electroda maka muatan negatif
akan menetralkan muatan.
Sistem pemasangan ini cocok untuk bangunan tinggi dan besar, pemasangan
tidak perlu dibuat karena sistem payung yang digunakan dapat melindunginya.
Bentangan cukup besar sehingga satu bangunan cukup satu tempat penagkal
petir.
Cara pemasangan ketiga sistem adalah titik puncak/kepala dari alat penangkal
petir dihubungkan dengan pipa tembaga menuju ke dasar tempat sebagai
pentanahan yaitu pipa tembaga tersebut harus mencapai tanah berair. Oleh
karena itu, tempat-tempat tesebut harus dibuat sedemikian rupa, sehingga tidak
menggangu keindahan bangunan dan tetap berfungsi baik terhadap
penanggulangan bahaya petir.
2. Cara Memeriksa Komponen Instalasi Listrik Bbangunan Industri
Menengah.
a. Cara Pemeriksaan peralatan kerja
Pemeriksaan peralatan kerja meliputi spesifikasi peralatan kerja dan
fungsi peralatan kerja agar saat digunakan semua peralatan kerja dalam
kondisi laik pakai. Dibawah ini melalui sebuah tabel pemeriksaan peralatan
kerja diuraikan nama macam peralatan kerja dan cara pemeriksaannya.
Tabel pemeriksaan peralatan kerja:
Nama Gambar/PhotoPeralatan
Cara Pemeriksaan
Peralatan
Periksa apakah
1.Hand bor spesifikasinya benar
impact Periksa apakah bagian
1mm sd 13
mekaniknya dalam
mm keadaan baik
Tegangan Periksa apakah bagian
220 V/50 Hz kelistrikannya dalam
keadaan baik
Periksa apakah isolasi
kabel power ada yang
bocor(terbuka)
Periksa apakah
2. Mata bor spesifikasinya benar
5mm sd 13 Periksa apakah bidang
mm penyayat mata bor tidak
tumpul
Periksa apakah
spesifikasinya benar
3.Ramset10m Periksa apakah bagian
m mekaniknya dan
fungsinya dalam
keadaan baik
4. Kunci shock
rachet kit Periksa apakah
4 sd 21 mm spesifikasinya benar
Periksa apakah bagian
mekaniknya dan
fungsinya
dalam keadaan baik
Periksa apakah
spesifikasinya benar
5. Key hole Periksa apakah bagian
saw mekaniknya dan
1 Inchi
fungsinya
dalam keadaan baik
Periksa apakah
6.Kunci
spesifikasinya benar
pas/ring
Periksa apakah bagian
8,9,10,11,12,1 mekaniknya dan
3, fungsinya
14,15mm dalam keadaan baik
Periksa apakah
spesifikasinya benar
Periksa apakah bagian
7.Gergaji besi mekaniknya dan
fungsinya
dalam keadaan baik
Periksa apakah
8.Palu besi 1
spesifikasinya benar
kg
Periksa apakah bagian
mekaniknya dan
fungsinya
dalam keadaan baik
Periksa apakah
spesifikasinya benar
9.Senter punch
Periksa apakah bagian
mekaniknya dan
fungsinya
dalam keadaan baik
Periksa apakah
11. Mistar baja
spesifikasinya benar
Periksa apakah bagian
mekaniknya dan
fungsinya
dalam keadaan baik
Periksa apakah
12. Tangga spesifikasinya benar
lipat
Periksa apakah bagian
Allumunium
2 kaki, mekaniknya dan
tinggi 1,5 m fungsinya
dalam keadaan baik
Periksa apakah
spesifikasinya
12. Kotak Sambung benar/SNI
Periksa apakah fisiknya
baik
Periksa apakah
13. Pipa listrik PVC spesifikasinya benar/
SNI
Periksa apakah fisiknya
baik
Periksa apakah
16.Regulator spesifikasinya benar
Ceiling Fan Periksa apakah fisiknya
baik
Periksa kontinuitas
dengan Ohm meter
Hubungkan dengan
ceiling fan.
Tes runing dengan
tegangan kerja.
Periksa apakah
17. Lampu LED
spesifikasinya benar
100 W/220 V
Periksa apakah fisiknya
baik
Tes fungsi dengan
tegangan kerja.
Judul Modul : Menginspeksi Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan
Industri Menengah Halaman: 63 dari 82
Buku informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Kejuruan Listrik Sub Sektor Instalasi Penerangan KTL.II02.221.01
Periksa apakah
23. Rel omega spesifikasinya benar
allumunium Periksa apakah bagian
mekaniknya
dan fungsinya dalam
keadaan baik
24. Terminal blok 4
pin - 4mm Periksa apakah
spesifikasinya benar
Periksa apakah bagian
mekaniknya
dan fungsinya dalam
keadaan baik
Periksa apakah
spesifikasinya benar
Periksa apakah bagian
25. Terminal Strip mekaniknya dan
fungsinya
dalam keadaan baik
Periksa apakah
spesifikasinya benar
26. Isolasi band Periksa apakah fisiknya
dalam keadaan baik
Periksa apakah
spesifikasinya benar
27. Klem kabel Periksa apakah fisiknya
dalam keadaan baik
Terminal pembumian
1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6
Terminal netral
Semua MCB
Kondisi on
M C B l a m p u IV
M CB pompa
M C B l a m p u II I
M C B l a m p u II
M C B la m p u I
MCB Utama
PHB
Kabel L dan N
dikopel
N Nilai minamal
M
L 0
0,2
5M Ohm 0,5
5
10 20 100
200
1000
MEGGER
Gambar 28
Pengukuran Resistans Isolasi Seluruh Instalasi Antara Kabel Netral Dan Pembumian
i) Hubungkan kabel Megger ke penghantar L Saluran Utama Pelanggan dan kabel
yang satunya tetap di Terminal Pembumian.
j) Lihatlah nilai yang resistans isolasi yang terukur (harus minimal 0,5 M.)
Terminal pembumian
1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6
Terminal netral
Semua MCB
Kondisi on
M C B l a m p u IV
M CB pompa
M C B l a m p u II I
M C B l a m p u II
M C B la m p u I
MCB Utama
PHB
Nilai minamal 0
0,2
5M Ohm 0,5
5
10 20 100
200
1000
MEGGER
N L
Gambar 29
Pengukuran Resistans Isolasi Seluruh Instalasi Antara Kabel Fhasa Dan Pembumian
k) Pindahkan kabel ke penghantar N Saluran Utama Pelanggan.
l) Lihalah nilai yang resistans isolasi yang terukur (harus minimal 0,5 M.)
Terminal pembumian
1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6
Terminal netral
Semua MCB
Kondisi on
M C B l a m p u IV
M CB pompa
M C B l a m p u II I
M C B l a m p u II
M C B la m p u I
MCB Utama
PHB
Nilai minaman 0
0,2
5M Ohm 0,5
5
10 20 100
200
1000
MEGGER
N
L
Gambar 30
Pengukuran Resistans Isolasi Setiap Sirkit Akhir 1
MCB Utama
MCB pompa
MCB lampu II
MCB lampu I
MCB KKB
MCB lampu III
30 20 10
50
5
100
1K
200
PHB 2K
500
2
1
0
DCV.A
&ACV
AC10V
hFE
N Nilai pengukuran: ICEO
L LV
OFF
1000 1000 ACV
250 250
50 50
DCV 10
10
2,5 X10K
0,1 X1K
X100
0,5
X10
2,5
25 X1 P
N 250
DCmA
com
Skala X 1
Gambar 31
Pengukuran Resistans Isolasi Setiap Sirkit Akhir 2
Terminal
pembumian 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9
MCB Utama
MCB pompa
MCB lampu II
MCB lampu I
MCB KKB
MCB lampu III
30 20 10
50
5
100
1K
200
PHB 2K
500
2
1
0
DCV.A
&ACV
AC10V
N hFE
L
Nilai pengukuran: ICEO
LV
OFF
1000 1000 ACV
250 250
50 50
DCV 10
10
2,5 X10K
0,1 X1K
X100
0,5
2,5
X10
Skala X 1
25 X1 P
N 250
DCmA
com
Gambar 32
Pengukuran Resistans Penghantar Elektroda Pembumian
5) Pengujian polaritas
Pengujian Polaritas Sakelar dan Pemutus Sirkit
Semua sakelar dan MCB harus berada pada fase L (aktif) supaya bila terdapat
gangguan, instalatir yang memperbaikinya tidak terkena kejut listrik. Untuk itulah
pengujian polaritas ini diperlukan.
POLARITAS BENAR
PHB
1 2 3 4 5 6
1 2 3 4 5 6
M CB pom pa
M C B la m p u
MCB Utama
ARAH ARUS
LISTRIK
N L
Gambar 33
Pengujian Polaritas Sakelar & MCB Tahap 1
Perhatikan gambar di bawah. Bila polaritas salah (sakelar dan MCB dipasang
pada penghantar N) bisa membahayakan jiwa. Walaupan MCB-nya sudah
diturunkan tetapi aliran listriknya masih mengalir pada penghantar N. Instalatir
yang ingin memperbaiki bisa terkena kejut listrik.
B
d
i POLARITAS SALAH
n MENYEBABKAN
d KECELAKAAN
i
n
g P' Djajang
PHB
ARAH ARUS
LISTRIK
1 2 3 4 5 6
1 2 3 4 5 6
Kondisi
MCB off
M CB pom pa
M C B la m p u
MCB Utama
N L
Gambar 34
Pengujian Polaritas Sakelar & MCB Tahap 2
f) Jika nilainya kecil maka sakelar bekerja pada penghantar benar (L) tapi bila tak
terhingga maka pemasangannya terbalik (pada N atau pada PE).
Terminal Sakelar
Pembunian posisi
1 2 3 4 5 6 ON
1 2 3 4 5 6
Semua MCB
pada
Terminal
Posisi ON netral
M CB pom pa
M C B la m p u
MCB Utama
Polaritas sakelar 50
30 20 10
benar bila 1K
200
100
5
2K 2
penunjukkan 500
PHB
1
0
jarum DCV.A
menunjukkan &ACV
AC10V
N L LV
OFF
1000 1000 ACV
250 250
50 50
DCV 10
10
2,5 X10K
0,1 X1K
X100
0,5
X10
2,5
25 X1 P
N 250
DCmA
com
Skala X 1
Gambar 35
Pengujian Polaritas Sakelar & MCB Tahap 3
BAB IV
MEMEMBUAT LAPORAN
DAFTAR PUSTAKA
A. Dasar Perundang-undangan
1. -
B. Buku Referensi.
1. Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI, Pusat Latihan Kerja Industri
Bandung, Diktat PUIL dan Instalasi Pemasangan, Bandung 1975
2. Sri Waluyanti, Alat Ukur dan Teknik Pengukuran, Direktoran Pembinaan SMK,
Dep. Pendidikan Nasional, Jakarta
3. --------------;Petunjuk Umum Instalasi Listrik, LIPI
4. Ganti Depari,Drs.M.Pd, Keterampilan Listrik, Bandung, 2006
5. Soedjono, B.Sc, dkk, Instalasi dan Alat-alat Listrik, Bandung, 1996
6. Michael Neidle, Teknologi Instalasi Listrik, Erlangga, 1982
7. -------------: Supreme Cable Manufacturing Corporation, 1971
8. Brian Scaddan, Instalasi Listrik Rumah Tangga, Erlangga, 2004
9. -------------: Katalog Merlin Gerin, Schneider
10. Sariadi, Drs. Bambang Suprijanto, Perencanaan Instalasi Listrik jilid 2 , Angkasa,
Bandung, 1999
C. BukuReferensi Lainnya.
1. Prih Sumaryadi dkk, PEMANFAATAN TEHAGA LISTRIK jilid 1, Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Departemen Pendidikan Nasional,
2. 2008 Michael Neidle, Teknologi Instalasi Listrik, Erlangga, 1982
3. Soedjono, B.Sc, dkk, Instalasi dan Alat-alat Listrik, Bandung, 1996
4. Sariadi dkk, INSTALASI LISTRIK INDUSTRI, Angkasa, 2001
A. Daftar Peralatan/Mesin
B. Daftar Bahan
LAMPIRAN
Lampiran 1
Contoh Kuesioner
Kejuruan :
Mulai Diklat : Tgl. Bln. Thn. 20…
Akhir Diklat : Tgl. Bln. Thn. 20…
Pengisian Angket : Tgl. Bln. Thn. 20…
Saya merasa
NO BERKENAAN DENGAN PROGRAM
a b c d e
1 Program diklat yang diberikan
Kemanfaatan program diklat (mencari kerja atau
2
mandiri)
3 Kelengkapan materi pelajaran teori yang diberikan
4 Kelengkapan materi praktek yang diberikan
5 Kelengkapan modul diklat yang diberikan
Saya merasa
NO BERKENAAN DENGAN FASILITAS
a b c d e
Kelengkapan alat Bantu belajar di ruang teori atau
1
di kelas
Kelengkapan bahan, alat dan mesin untuk prakter
2
di workshop
Kenyamanan dan keteraturan belajar di ruang
3
teori / kelas
4 Kenyamanan dan keteraturan praktek di workshop
Saya merasa
NO BERKENAAN DENGAN FASILITAS
a b c d e
Fasilitas umum berupa toilet, tempat istirahat, dan
5
lingkungan
Akomodasi / asrama (sarana belajar, toilet, alat
6
kebersihan dll:)*
7 Pelayanan dan nilai gizi konsumsi*
Saya merasa
NO BERKENAAN DENGAN MANAJEMEN
a b c d e
1 Pelayanan informasi dan pendaftaran
2 Pelayanan administrasi
3 Pelayanan kesehatan (bila sakit)
Perhatian terhadap masalah yang dihadapi (bila
4
ada)
Penegakan disiplin bagi siswa dan
5
instruktur/pelatih
Keamanan, kenyamanan dan ketertiban
6
lingkkungan