Anda di halaman 1dari 43

K3 dan

Linkungan
10
Modul ke:

HSE
PEMBINAAN &PENGAWASAN
Fakultas
Pascasarjana NORMA K3 LISTRIK
Program Studi
MM (MO) & Dr Ir. Rosalendro Eddy Nugroho, MM
MTS
TUJUAN PENERAPAN K3 LISTRIK

 Menjamin keselamatan manusia dari


bahaya kejut listrik
 Keamanan instalasi listrik &
perlengkapannya
 Keamanan gedung beserta isinya dari
kebakaran akibat listrik
 Perlindungan lingkungan

07/10/2021
OBJEK PENGAWASAN

 Setiap tempat dimana listrik dibangkitkan,


ditransmisikan, dibagi-bagikan, disalurkan dan
digunakan.
 Yg dilakukan pemeriksaan :

 Pengesahan/Perijinan Personil/Lembaga & Peralatan

 Kondisi Peralatan

 (Permenaker No 12 Tahun 2015 dan Permenaker


No. 33 Tahun 2015)
DASAR HUKUM K3 INSTALASI
LISTRIK
a. UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
b. UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
c. Permenaker Nomor 12 Tahun 2015 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Listrik di Tempat Kerja.
d. Kepdirjen No. Kep. 47 tahun 2015 tentang Sertifikasi
Kompetensi Keselamatan dan Kesehatan Kerja AK3Listrik
e. Kepdirjen No. Kep. 48 Tahun 2015 tentang Pembinaan Calon
Teknisi K3 Listrik
Dasar hukum :
Undang undang No 1 tahun 1970
Keselamatan Kerja

Pasal 2 ayat (1) huruf q


(Ruang lingkup)
Setiap tempat dimana listrik dibangkitkan, ditransmisikan,
dibagi-bagikan, disalurkan dan digunakan
Dasar hukum :
Undang undang No 1 tahun 1970

Pasal 3 ayat (1) huruf q


Keselamatan Kerja

(Objective)

Dengan peraturan perundangan


ditetapkan syarat-syarat keselamatan
kerja untuk:
q. mencegah terkena aliran listrik berbahaya
Electrical Safety
…………. ?
?…
? ……
Inciden
t
Electrical
Hazards Norma K3 Listrik,
ditujukan untuk
mengendalikan Potensi
Bahaya Listrik

07/10/2021 7
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
NORMA K3 LISTRIK

• Undang
Undang
NORMA K3 • Peraturan dan
LISTRIK • Standar
1. POLA PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
NORMA K3 LISTRIK
 Perencanaan /gambar rencana
 pembuatan/pemasangan
 Penggunaan
 Pemeriksaan dan pengujian pertama
 pemeliharaaan
 pemeriksaan dan pengujian berkala
2. SEJARAH PEMBERLAKUAN AVE 1938, PUIL 1964,
PUIL 1977, PUIL 1988, PUIL 2000, PUIL 2011

 diawali dengan Penerapan Standar yang berlaku di


negara Belanda
 Pemberlakukan standar Belanda dengan peraturan
Menteri bidang ketenagakerjaan
 Penyusunan SNI berdasarkan standar Belanda
 Penyusunan SNI sesuai dengan Penerapan listrik di
Indonesia
PERATURAN TERBARU DI
BIDANG LISTRIK
STANDAR KELISTRIKAN YANG
SEBAGAI ACUAN
a. Standar Nasional Indonesia;
b. Standar Internasional; dan/atau
c. Standar Nasional Negara lain yang
ditentukan oleh Pengawas
Ketenagakerjaan Spesialis K3 Listrik.
3. PERSYARATAN K3 LISTRIK DI TEMPAT KERJA

a. Ruang lingkup
 pembangkitan listrik;
 transmisi listrik;
 distribusi listrik; dan
 pemanfaatan  listrik;

yang beroperasi dengan tegangan lebih


dari 50 (lima puluh) volt arus bolak balik
atau 120 (seratus dua puluh) volt arus
searah.
LANJUTAN 3. PERSYARATAN

 Perencanaan, pemasangan, penggunaan,


perubahan, dan pemeliharaan
 wajib mengacu kepada standar bidang
kelistrikan dan ketentuan peraturan
perundang-undangan
 dilakukan oleh Ahli K3 bidang Listrik
 Kewajiban keberadaan Ahli K3 bidang
Listrik
 tempat kerja yang mempunyai pembangkit lebih
dari 200 kVa
LANJUTAN 3. PERSYARATAN
 Pemeriksaan Dan Pengujian
 wajib
dilakukan pada perencanaan, pemasangan,
penggunaan, perubahan, dan pemeliharaan
 mengacu kepada standar bidang kelistrikan dan
peraturan perundang-undangan
 dilakukan oleh Pengawas Ketenagakerjaan Spesialis
K3 Listrik dan/atau Ahli K3 bidang Listrik
 pelaksanannnya :
 sebelum penyerahan kepada pemilik/pengguna;
 setelah ada perubahan/perbaikan; dan
 secara berkala
LANJUTAN 3. PERSYARATAN
 Pemeriksaan berkala
1 (satu) tahun sekali
 Pengujian berkala
5 (lima) tahun sekali
 hasil pemeriksaan dan pengujian
 dilaporkan ke dinas yang membidangi pengawasan
setempat
 sebagai bahan pembinaan dan penegakan hukum
LANJUTAN 3. PERSYARATAN

 Perlengkapan dan Peralatan tersertifikasi dari


lembaga yan berwenang
 LMK atau
 lembaga lain yang diakui
 Pengawasan norma listrik dilakukan oleh Pengawas
Ketenagakerjaan
 Sanksi : UU no 1 tahun 1970 dan UU no 13 tahun
2003
5. SUMBER BAHAYA SENGATAN
LISTRIK BAGI MANUSIA
 Arus kejut
 panas
 medan listrik
Bahaya kejut
Bahaya kejut listrik
listrik

tt :: 1,0
1,0 0,8
0,8 0,6
0,6 0,4
0,4 0,3
0,3 0,2
0,2
N(detik))
(detik
EE:: 9090 100
100110
110 125
125 140
140 200
200 (Volt)
(Volt)
II :: 180
180 200
200250
250 280
280 330
330 400
400 (mA)
(mA)
6. BAHAYA LISTRIK
 Dampak arus listrik bagi tubuh manusia
 gagalkerja jantung
 gangguan pernafasan
 kerusakan sel
 terbakar
 Tiga Faktor penentu tingkat bahaya listrik
 tegangan
 arus
 tahan
KETERANGAN :
RU1 = TAHANAN PENGHANTAR
RKI = TAHANAN TUBUH
RU2 = TAHANAN PENGHANTAR
RK = TAHANAN TOTAL = RU1 +
RKI + RU2
 Proses Terjadinya Sengatan Listrik
 Terdapatdua cara listrik bisa menyengat tubuh kita,
yaitu melalui sentuhan langsung dan tidak langsung.
 Tiga Faktor Penentu Keseriusan Akibat
Sengatan Listrik
 Besar arus listrik
 Lintasan aliran arus dalam tubuh
 Lama waktu terkena sengatan listrik
7.SISTEM PENGAMANAN TERHADAP
BAHAYA LISTRIK
 Pengamanan terhadap sentuhan langsung
 isolasi
 penghalang
 Menggunakan
peralatan
INTERLOCKING
 Pengamanan terhadap
tegangan sentuh (tidak
langsung)
 Pentanahan
(Grounding/Earthing)
 Alat Proteksi
Otomatis
 ResidualCurrent
Device (RCD), Earth
Leakage Circuit
Breaker (ELCB) dan
Ground Fault Circuit
Interruptor (GFCI)
 Pengaman pada
peralatan portabel
 Alat
Kelas I dan
Kelas II
8. PROSEDUR KESELAMATAN
KERJA LISTRIK
 umum
 Hanya orang-orang yang berwenang, dan
berkompeten yang diperbolehkan bekerja pada
atau di sekitar peralatan listrik
 Menggunakan peralatan listrik sesuai dengan
prosedur (jangan merusak atau membuat tidak
berfungsinya alat pengaman)
 Jangan menggunakan tangga logam untuk
bekerja di daerah instalasi listrik
LANJUTAN UMUM
• Pelihara alat dan sistem dengan baik
• Menyiapkan langkah-langkah tindakan darurat ketika
terjadi kecelakaan
Prosedur shut-down :
• tombol pemutus aliran listrik (emergency off) harus
mudah diraih.
• Korban harus dipisahkan dari aliran listrik dengan
cara yang aman sebelum dilakukan pertolongan
pertama.
• Hubungi bagian yang berwenang untuk melakukan
pertolongan pertama pada kecelakaan. Pertolongan
pertama harus dilakukan oleh orang yang
berkompeten
 Khusus LANJUTAN 8. PROSEDUR
 Prosedur
Lockout/Tagout
9. BAHAYA DAN PENGENDALIAN KEBAKARAN DAN
PELEDAKAN AKIBAT LISTRIK
 Penyebab
Kebakaran dan
Peledakan
 Ukurankabel yang
tidak memadai
 Penggunaan
adaptor atau
stop kontak
yang salah.
 Instalasi
kontak yang
tidak
memadai
 Percikan bunga api
pada peralatan
listrik atau ketika
memasukkan dan
mengeluarkan soket
ke stop-kontak
pada lingkungan
kerja yang
berbahaya di mana
terdapat cairan,
gas atau debu yang
mudah terbakar
 Pengendalian Kebakaran dan peledakan
 penggunaan instalasi, perlengkapan dan
peralatan sesuai dengan IP (indeks protection)
 perlindungan terhadap masuknya benda padat
 perlindungan terhadap masuknya benda cair
 perlindungan pada kondisi khusus
PROTEKSI PENGHALANG / SELUNGKUP
KODE IP (INTERNATIONAL PROTECTION)
 Kode IP adalah sistem kode untuk menunjukan
tingkat proteksi yang diberikan oleh selungkup
dari sentuh langsung ke bagian yang berbahaya,
dari benda asing padat, air dan untuk
memberikan informasi tambahan dalam
hubungannya dengan proteksi tersebut.

07/10/2021
TABEL ELEMEN KODE IP
1 2 3 4
Elemen Angka/ Artinya proteksi untuk Artinya proteksi
huruf perlengkapan manusia
Kode huruf IP
Dari masuknya benda Dari sentuh
asing padat langsung ke bagian
berbahaya dengan :
Angka 0 (tanpa proteksi) (tanpa Proteksi)
Karakteristi 1 diameter ≥ 50 mm belakang telapak
k pertama 2 diameter ≥ 12,5 mm tangan
3 diameter ≥ 2,5 mm jari
4 diameter ≥ 1,0 mm perkakas
5 debu kawat
6 kedap debu kawat
kawat

07/10/2021
TABEL ELEMEN KODE IP

1 2 3 4
Elemen Angka Artinya proteksi untuk Artinya proteksi
/huruf perlengkapan manusia
Kode huruf IP
Dari masuknya benda asing Dari sentuh langsung
cair ke bagian berbahaya
dengan :
Angka 0 (tanpa proteksi)
karakteristrik 1 tetesan air secara vertical
kedua 2 tetesan air miring (150)
3 semprotan air/ butiran halus
4 semprotan air/butiran besar
5 pancaran air
6 pancaran air kuat
7 perendaman sementara
8 perendaman kontinu
07/10/2021
TABEL ELEMEN KODE IP
1 2 3 4
Elemen Angka Artinya proteksi untuk Artinya proteksi
/huruf perlengkapan manusia
Kode huruf IP
Dari masuknya benda Dari sentuh
asing padat langsung ke bagian
berbahaya dengan :
Huruf A Belakang telapak
tambahan B tangan
(Opsi) C Jari
D Perkakas
kawat
Informasi suplemen
khusus untuk :
Huruf H Aparat tegangan tinggi
suplemen M Gerakan selama uji air
(Opsi) S Stasioner selama uji air
W Kondisi cuaca
07/10/2021
SIMBOL-SIMBOL
YANG DIGUNAKAN
UNTUK BERBAGAI
JENIS PROTEKSI
MENURUT
EN 60529.
Terima Kasih
Dr Ir Rosalendro Eddy Nugroho,MM

Anda mungkin juga menyukai