Anda di halaman 1dari 60

Persyaratan K3 Instalasi penyalur Petir

Fenomena Terjadinya Petir

Petir terjadi karena


lompatan elektron-
elektron dari awan
bermuatan negatif ke
Bumi yang bermuatan
positif

awal
Fenomena Terjadinya Petir

• Muatan negatif terbentuk


pada awan

• Terjadi peningkatan
Medan Listrik

• Muatan listrik terbentuk


pada tanah

• Breakdown pada udara


mengawali pelepasan

Ditjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja


2. Karakteristik Gelombang Petir

Main Discharge

Step Leaders

Streamers

National Geographic July 1993

Ditjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja


3. Bahaya Sambaran Petir
• Sambaran Langsung pada
bangunan tanpa Proteksi Petir

Ditjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja


3. Bahaya Sambaran Petir
• Sistem Proteksi Petir
menyediakan jalur dengan
resistansi rendah
• Sambaran petir memilki
energi yang tinggi
• Bangunan aman, Peralatan
mengalami potensi
kerusakan

• Pasang proteksi Transien pada


semua saluran masuk ke
bangunan dan peralatan kritis
pada bangunan
Ditjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
3. Bahaya Sambaran Petir
• Sambaran tak langsung

Ditjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Prinsip dasar
• Prinsip dasar penyalur petir adalah
memberikan lintasan logam ke ground
terhadap sambaran petir, hal ini akan
mencegah sambaran petir yang akan
melalui bagian bangunan non konduktor
lanjutan
• Peralatan elektrikal dan elektronik yang
sensitif terhadap sentakan tegangan
/voltage yang menyertai sambaran petir,
harus dilindungi secara individual
menggunakan Surge Arrester.
• Surge Arrester melindungi peralatan dari
sentakan tegangan transien, dan percikan
bunga api yang diakibatkan oleh
fenomena selain petir.
Pendahuluan
• Instalasi penyalur (penangkal) petir
merupakan instalasi suatu sistem dengan
komponen dan peralatan yang secara
keseluruhan berfungsi untuk menangkap
petir dan menyalurkannya ke tanah,
sehingga semua bagian bangunan beserta
isinya atau benda yang dilindungi
terhindar dari bahaya sambaran petir
Lanjutan
• Arus dan Tegangan yang terjadi akibat
pelepasan muatan berkisar antara 30
sampai 60 kA, atau lebih
• waktu arus mengalir dalam waktu yang
singkat, milidetik
Bahaya Petir
• Petir akan selalu mencari jalan yang
paling mudah ke tanah; lewat lapisan
udara yang lembab dan ter ionisasi
• Bangunan tinggi, menara, cerobong asap,
tower, dan pohon yang tinggi memiliki
kemungkinan yang paling besar terkena
sambaran petir.
Bangunan yang sangat penting
untuk dilindungi
• Bangunan yang sangat tinggi
• Bangunan yang terpencil di area terbuka
• Bangunan dengan atap yang mudah terbakar
• Bangunan tempat menyimpan bahan mudah
terbakar atau meledak
• Bangunan yang dikunjungi banyak orang
• Bangunan – bangunan vital: pusat-pusat listrik
• Bangunan bersejarah, musium, gedung arsip
• dll
Perhatian!!
• Instalasi penyalur petir tidak akan
mengurangi / menambah kemungkinan
kena sambaran, tetapi apabila terkena
sambaran, arusnya akan disalurkan ke
tanah lewat instalasi penyalur, sehingga
bangunan dan isinya akan terlindung.
Tujuan dan Fungsi sistem proteksi
petir
• Melindungi petugas instalasi, petugas operasi
dan pemeliharaan dari tegangan listrik yang
membahayakan.
• Melindungi perangkat elektronik terhadap arus
listrik berlebih
• Memenuhi standar umum persyaratan teknis
• Mengurangi crosstalk dan noise dalam sirkit
telekomunikasi
• Penggunaan tanah sebagai salah satu
konduktor dari sirkit telekomunikasi
Pertimbangan dalam merancang dan
memasang Sistem Instalasi Penyalur Petir
• Keamanan secara teknis, perhatian utama
harus ditujukan kepada diperolehnya nilai
perlindungan terhadap sambaran petir
yang efektif
• Luas penampang konduktor ground
• Ketahanan mekanis
• Ketahanan terhadap korosi
• Bentuk dan ukuran bangunan
• Faktor ekonomi
SISTEM PROTEKSI EKSTERNAL
 Sistem proteksi eksternal merupakan sistem
proteksi petir terhadap struktur bangunan dan
instalasi alat-alat listrik yang mendapat
sambaran petir secara langsung.
 Konsep proteksi petir ini adalah menangkap
petir dan menghantarkan arus petir tersebut ke
tanah/bumi.
 Ada tiga komponen utama dalam sistem ini
yaitu air terminal/interseptor/spitzen, down
conductor, dan grounding/pentanahan
Komponen lengkap proteksi
eksternal
Sistem proteksi eksternal umumnya
memiliki bagian sbb:
1. Runcingan penangkap (air terminal)
2. Hantaran penangkap (roof conductor)
3. Klem penyangga hantaran (support)
4. Hantaran turun (down conductor)
5. Klem penyambung
6. Klem ukur dan elektrode tanah
Runcingan penangkap
( air terminal/spitzen )
• Air terminal merupakan perangkat yang digunakan untuk
menangkap sambaran petir secara langsung.
• Terbuat dari bahan tembaga masif atau pipa konstruksi
khusus.
• Umumnya dipasang menonjol minimum 50 cm dari
bagian bangunan yang paling atas.
• Dapat juga dibuat dari pipa yang diisi kawat BC 50 mm2 .
Kawat BC ini pada pangkalnya dihubungkan dengan
hantaran atap, dan ujungnya disambungkan pada bahan
tembaga masif yang dipasang di ujung pipa. Tebal
bahan ini ~ 35 mm dan menonjol 50 – 60 mm dari pipa.
Hantaran Atap
• Dipasang mendatar sepanjang wuwungan
atap, atau mendatar menyusuri bagian
pinggir atap beton ( untuk bangunan ber
atap rata)
• Bahan hantaran umumnya BC
• Ukuran hantaran : 25 mm - 50 mm
• Bahan selain BC (misal aluminium) dapat
juga digunakan, daya hantarnya sama
atau mendekati BC
3. Klem penyanggga hantaran
• Digunakan untuk menjepit penghantar
agar tidak bergeser dari tempatnya.
• Klem ini akan menjaga posisi penghantar
~ 10 cm dari wuwungan atau atap
• Jarak antar klem umumnya 1.5 m atau
kurang
4. Hantaran turun/Down Conductor
• Down Conductor merupakan perangkat (berupa kabel
listrik) yang digunakan untuk mengalirkan arus petir
yang sangat besar dari air terminal ke bumi/tanah
• Diusahakan sependek mungkin untuk mengurangi
resistansinya, dan jika harus dipasang membelok,
sudutnya tidak boleh lebih kecil dari 90 0 dan radius
belokan sedikitnya 20 cm
• Instalasi down conductor di tower menggunakan kabel
BC min 50 mm2 , dengan klem dipasang setiap 1 m.
• Kabel BC dipasang diposisi terluar tower sehingga tidak
menyatu dengan struktur tower.
5. Klem penyambung
• Digunakan untuk menyambung
penghantar (atap/turun)
• Harus cukup kuat secara mekanis
• Panjang klem ~ 10 cm
6. Klem Ukur dan Elektrode tanah
• Penghantar dari klem ukur menuju elektrode tanah harus
dilindungi dengan pipa pelindung
• Klem ukur dapat juga dipasang dalam lubang khusus
yang ditutup rata dengan permukaan tanah
• Grounding merupakan perangkat yang digunakan
sebagai sarana mengubah arus petir menjadi panas dan
dialirkan ke permukaan tanah
• Di dalam shelter dibuat ring grounding yang terbuat
dari plat tembaga 30 x 5 mm yang dipasang di sekeliling
dinding shelter bagian dalam setinggi 10 cm dari lantai.
Lanjutan
• Disekeliling tower juga dipasang ring grounding
di kaki-kaki tower dengan menggunakan BC 50
mm
• Semua peralatan/perangkat yang terpasang
seperti antena, tray, perangkat di dalam shelter,
tiang lampu halaman, tiangKWH meter, pagar,
pintu dll, harus diintegrasikan menjadi satu.
Hasil pengukuran nilai grounding terintegrasi
maksimum 5 ohm
SISTEM PROTEKSI INTERNAL
• Sistem proteksi internal merupakan proteksi terhadap
efek dari arus petir, terutama efek medan magnet dan
medan listrik pada instalasi metal atau sistem listrik.
• Sistem proteksi ini dengan cara memasang arrester
tower.
• Jalur yang sering dilalui oleh arus induksi petir ke
peralatan adalah melalui jaringan listrik (power supply).
• Adanya lonjakan arus dan tegangan yang mengalir
melalui jaringan listrik akan sangat berbahaya terhadap
peralatan – peralatan listrik yang sensitif terhadap arus
atau tegangan berlebih
Tabel Type Arrester
No Type Arrester Lokasi penempatan
a MCD 50-B/3 + MC 125-B/NPE KWH meter dan ATS

b V25-B/4 + NPE-FS-SU MDP

c V25-B/2 Lampu tower

d V20-C/3+NPE SDP dan Input Rectifier

e V20-C/2-75 Output Rectifier/DC Power

f CNS-3D Socket peralatan


Konsep sistem proteksi petir pada
Bangunan
Proteksi External
• adalah instalasi dan alat-alat di luar sebuah
struktur untuk meredam dan menghantar arus
petir ke sistem pembumian atau berfungsi
sebagai ujung tombak penangkap muatan
listrik/arus petir di tempat tertinggi
Proteksi Internal
• Upaya menghindari terjadinya beda potensial
pada semua titik di instalasi atau peralatan yang
diproteksi di dalam bangunan.

Ditjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Standard sistem proteksi petir pada
Bangunan
• SNI 03-715-2004 “Sistem Proteksi petir
pada Bangunan Gedung
• 1438_SNI IEC 62305-1-2009 Proteksi
Petir – Prinsip Umum
• NFPA 780
• Permanaker 02/MEN/1989 : Pengawasan
Instalasi Penyalur Petir

Ditjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Metode proteksi sistem penerima petir
Metode jala (mesh size
method)
• digunakan untuk
perlindungan permukaan
yang datar karena bisa
melindungi seluruh
permukaan bangunan.
Daerah yang diproteksi
adalah keseluruhan
daerah yang ada di
dalam jala-jala

Ditjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Metode proteksi sistem penerima petir

• Metode sudut proteksi


(protective
anglemethod)
• Daerah yang diproteksi
adalah daerah yang
berada di dalam kerucut
dengan sudut

Ditjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Instalasi proteksi petir pada
Bangunan
 PENERIMA
PENERIMA
(AIR TERMINAL)
(AIR TERMINAL)

 HANTARAN PENURUNAN
HANTARAN PENURUNAN
(DOWN CONDUCTOR)
(DOWN CONDUCTOR)

 HANTARAN PEMBUMIAN
HANTARAN PEMBUMIAN
(GROUNDING)
(GROUNDING)

Resistan pembumian
mak 5 ohm

Ditjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Instalasi proteksi petir pada
Bangunan
• Air Termination / Penerima
• Down Conductor/Penghantar Penurunan
• Earthing System/Pembumian

Ditjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Instalasi proteksi petir pada
Bangunan
• Sebagai penerima dapat
digunakan:
– logam bulat panjang yang
terbuat dari tembaga;
– hiasan-hiasan pada atap, tiang-
tiang, cerobong-cerobong dari
logam yang disambung baik
dengan instalasi penyalur petir;
– atap-atap dari logam yang
disambung secara elektris
dengan baik.
Ditjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Permenaker 02/89-11
Instalasi proteksi petir pada
Bangunan
• Dimensi minimum air terminal :
– Cu : 35 mm2
– Fe : 50 mm2
– Al : 70 mm2

Ditjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Instalasi proteksi petir pada
Bangunan
• Harus dipasang di tempat
atau bagian yang
diperkirakan dapat
tersambar petir
• Jika bangunan yang terdiri
dari bagian-bagian seperti
bangunan yang mempunyai
menara, antena, papan
reklame atau suatu blok
bangunan harus dipandang
sebagai suatu kesatuan;

Ditjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Instalasi proteksi petir pada
Bangunan
• Pemasangan pada atap yang
mendatar harus benar-benar
menjamin bahwa seluruh luas
atap yang bersangkutan
termasuk dalam daerah
perlindungan;
• Jumlah dan jarak antara
masing-masing penerima
harus diatur sedemikian rupa
sehingga dapat menjamin
bangunan itu termasuk dalam
daerah perlindungan.

Ditjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Instalasi proteksi petir pada Bangunan

• Ketinggian Air
Termination minimum :
– 10 in (SNI 03-715-
2004 )
– 15 cm Permen aker
02/Men/1989

Ditjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Instalasi proteksi petir pada Bangunan

• Untuk air Termination


yg tingginya lebih dari
600 cm, harus diberi
penyangga yang tidak
boleh kurang dari
setengah tinggi total

Ditjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Instalasi proteksi petir pada
Bangunan

Ditjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Instalasi proteksi petir pada Bangunan
DOWN CONDUCTOR
• penghantar yang menghubungkan penerima dengan
elektroda bumi;
• harus dipasang sepanjang bubungan (nok) dan atau sudut-
sudut bangunan ke tanah
• Dari suatu bangunan paling sedikit harus mempunyai 2 (dua)
buah penghantar penurunan;
• jarak tidak kurang 15 cm dari atap yang dapat terbakar
kecuali atap dari logam, genteng atau batu;

Ditjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Instalasi proteksi petir pada
Bangunan
• Dimensi minimum menurut bahan (IEC
62305) :
– Cu : 50 mm2
– Fe : 120 mm2
– Al : 70 mm2
• recommend that the Down-Conductor be
at least 50 mm2 or AWG 0 in all cases

Ditjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Instalasi proteksi petir pada
Bangunan

Ditjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Instalasi proteksi petir pada Bangunan

• Permanaker 02/men/1989 harus digunakan


kawat tembaga atau bahan yang sederajat
dengan ketentuan :
– penampang sekurang-kurangnya 50 mm’.;
– setiap bentuk penampang dapat dipakai dengan tebal
serendah-rendahnya 2 mm.
• Jarak antara alat-alat pemegang penghantar
penurunan satu dengan yang lainnya tidak boleh
lebih dari 1,5 meter

Ditjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Instalasi proteksi petir pada
Bangunan

Ditjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Instalasi proteksi petir pada
Bangunan
• Down Konduktor : Sebagai penghantar penurunan
petir dapat digunakan bagian-bagian dari atap,
pilarpilar, dinding-dinding, atau tulang-tulang baja
yang mempunyai massa logam yang baik;
• Khusus tulang-tulang baja dari kolom beton harus
memenuhi syarat, kecuali:
– sudah direncanakan sebagai penghantar
penurunan dengan memperhatikan syarat-syarat
sambungan yang baik dan syarat-syarat lainnya;
– ujung-ujung tulang baja mencapai garis
permukaan air di bawah tanah sepanjang waktu.
– Kolom beton yang bertulang baja yang dipakai
sebagai penghantar penurunan harus digunakan
kolom beton bagian luar

Ditjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Pemeliharaan Sistem Proteksi Petir
• Proses`pemeliharaan sistem proteksi petir
sangat penting dan diharapkan mampu
mempertahankan keandalan peralatan yang
terpasang
• Dalam proses pemeliharaan perlu yang
diperhatikan adalah masalah degradasi mutu
karena faktor korosi akibat pengaruh cuaca dan
kerusakan akibat sambaran petir secara fisik
maupun gangguan kelistrikan lainnya
Proses pemeliharaan Sistem
Proteksi petir
• Pastikan kabel BC dan klem ter integrasi
ke seluruh sistem dan tersambung dengan
rapi serta tidak korosi
• Pastikan klem pada spitzen tersambung
dengan benar/ tidak kendor
• Periksa tahanan grounding dan pastikan
tahanan groundingnya maksimum 1 ohm
• Pastikan semua sambungan tersambung
dengan rapi dan kuat
Trouble Shooting
Masalah: Nilai tahanan grounding sistem
lebih dari 5 ohm.
Analisa:
1. Sistem tidak terintegrasi
2. Struktur tanah tidak mendukung
SOLUSI ?
Solusi Sistem tidak terintegrasi
Tindakan dan penanggulangan
1. Periksa sistem penyambungan
(cadweld/baut)
2. Pastikan instalasi tersambung
terintegarsi ke semua sistem
3. Pastikan ukuran dan jenis kabel yang
terpasang sesuai dengan spesifikasi
4. Pastikan kelengkapan instalasi sudah
sesuai dengan spesifikasi
Solusi Struktur tanah tidak
mendukung
• Tindakan dan penanggulangan
1. Usahakan struktur tanah selalu lembab
(jika kering siram dengan air air
kondensasi disalurkan ke beberapa pipa
paralon penunjuk letak rod)
2. Tambah rod sampai tercapai tahanan di
bawah 5 ohm.
Contoh Pemasangan Instalasi
Penangkal Petir
• Bangunan dengan Tinggi maksimum 25
m , bentuk atap prisma
1. Jarak antar hantaran turun 20 m
2. Setiap hantaran turun datangnya dari
runcingan penangkap
3. Setiap runcingan penangkap harus
dilengkapi dengan dua hantaran turun
Contoh Soal
• Rancang sistem penyalur petir bangunan
setinggi 15 m, lebar 8 m, panjang 60 m,
dengan atap berbentuk prisma (wuwungan)
Solusi
1. Bagi panjang atap dengan 20 m, jadi terdapat
3 + 1 titik pemasangan spitzen
2. Di atas wuwungan dipasang hantaran
penangkap secara mendatar (BC 50 mm2)
3. Dari kaki setiap spitzen dipasang dua hantaran
turun (min BC 25 mm2) menuju elektrode tanah
melalui klem ukur
Bangunan dengan tinggi maks
25 m, atap datar
Contoh soal 2
• Bangunan Tinggi 20 m, lebar 35 m,
panjang 50 m, dengan bentuk atap datar
Solusi
1. Bagi panjang atap dengan 20, sehingga
didapat 3 + 1 titik pemasangan spitzen
2. Di atas atap dipasang hantaran
penangkap secara mendatar (BC 50
mm2) mengelilingi atap
Lanjutan soal 2
1. Pada 2 spitzen yang berseberangan
dipasang pula hantaran penangkap
secara mendatar
2. Dari kaki tiap spitzen dipasang satu
hantaran turun (BC 50 mm2) menuju
elektode tanah melalui klem ukur
Bangunan dengan tinggi lebih
dari 25 m
• Semakin tinggi bangunan, semakin besar
kemungkinan terkena sambaran petir
• Karena itu jarak antar hantaran turun untuk
bangunan dengan tinggi antara 25 s/d 50 m,
tidak lagi sama dengan 20 m, tetapi dihitung
dengan rumus:
Da-b = 30 – 0.4 H meter, dimana
• H = tinggi bangunan
• Jadi jarak antar hantaran turun untuk banguan
setinggi 50 m adalah maksimum 10 m
Bangunan Tinggi
• Pada gedung –gedung besar dan tinggi dengan
rangka baja, fungsi hantaran turun dapat
digantikan oleh rangka baja dengan syarat:
• Bagian yang digunakan sebagai hantaran turun
harus tersambung baik sejak dari atas sampai
ke tanah
• Sambungan dikatakan baik jika di las, dikeling,
atau di baut
• Besi/baja beton memiliki luas penampang yang
minimum setara dengan dengan BC 50 mm2.
Perlindungan Cerobong asap
dan Tangki
• Instalasi penyalur petir untuk cerobong asap
dari tembok, tinggi lebih dari 10 m
1. 50 cm di bawah ujung cerobong diberi sabuk
gelangan dari pelat tembaga yang cukup tebal
(15–20 mm) dan lebar 50 mm
2. Pada gelangan dipasang dua spitzen
3. Pada masing-masing spitzen dipasang
hantaran turun
4. Spitzen dipasang menonjol min 50 cm di atas
cerobong
lanjutan
5. Cerobong dengan tinggi kurang dari 10
m dari atap dan diameternya kurang dari
1 m cukup dilengkapi dengan 1 hantaran
turun.
6. Jika tinggi wuwungan bangunan
maksimum 15 m, maka hantaran turun
boleh berupa BC 25 mm2 asalkan
terlindungi dari kemungkinan rusak
Instalasi Penyalur petir
pengamanan tangki
• Tangki dari bahan logam hanya perlu
ditanahkan pada bagian bawahnya.
• Tangki yang ditanam di tanah tidak
memerlukan pengamanan
• Tangki bahan bahan bakar yang
berdekatan dengan hantaran penyalur
petir ( kurang dari 50 cm) harus
disambungkan

Anda mungkin juga menyukai