Anda di halaman 1dari 15

Sistem Eksitasi

Komponen utama dari rotor sebuah generator adalah magnet. Magnet ini dapat berupa
magnet permanen maupun magnet yang dibangkitkan dengan menggunakan kumparan.

Gbr. 1 Generator dengan Magnet Permanen.

Pada generator yang menggunakan kumparan sebagai magnet buatan, maka dibutuhkan
arus listrik yang mengalir ke kumparan tersebut. Proses dari pembangkitan medan magnet
secara buatan pada generator inilah yang disebut dengan proses eksitasi.

Gbr. 2 Generator dengan Exciter .

Pada generator dengan sistem eksitasi, besar tegangan listrik yang dihasilkan oleh
generator sebanding dengan besar medan magnet di dalamnya, sedangkan besar medan
magnet ini sebanding dengan besar arus eksitasi yang dibangkitkan. Maka, jika arus
eksitasi sama dengan nol, maka tegangan listrik juga sama dengan nol. Atas dasar ini,
sistem eksitasi dapat dikatakan sebagai sebuah sistem amplifier, dimana sejumlah kecil
daya dapat mengontrol sejumlah daya yang besar. Prinsip ini menjadi dasar untuk
mengontrol tegangan keluaran generator, jika tegangan sistem turun maka arus eksitasi
harus ditambah, dan jika tegangan sistem terlalu tinggi maka arus eksitasi dapat
diturunkan.

Dengan kata lain Sistem eksitasi adalah sistem pasokan listrik DC sebagai
penguatan pada generator listrik atau sebagai pembangkit medan magnet, sehingga suatu
generator dapat menghasilkan energi listrik dengan besar tegangan keluaran generator
bergantung pada besarnya arus eksitasinya.

Metode eksitasi Generator yang mungkin ditemui :

Gbr. 3 A.C Generator Excitation.

1. Eksitasi konvensioal
Gambar 3. ( a) menunjukkan metode ' konvensional ', di mana pendorong dc exciter (dalam
hal ini belt-penggerak) yang menggerakkan DC output melalui sliprings untuk generator
utama (rotor). Tegangan keluaran yang dirasakan (sensing) oleh regulator tegangan
otomatis ( AVR ), yang mengatur field exciter sehingga output exciter mengontrol
field utama di tingkat apapun yang diperlukan untuk mempertahankan tegangan keluaran
generator itu konstan.

2.Eksitasi Static
Gambar 3 ( b ) menunjukkan suatu perkembangan dimana putaran dc exciter digantikan
oleh exciter elektronik statis, yang biasanya digabungkan dengan AVR . Tegangan sensing
dan daya eksitasi berasal dari keluaran generator utama; arus eksitasi dikendalikan oleh
AVR, disearahkan dan dimasukkan ke field utama melalui sliprings , seperti dalam kasus '
konvensional '. Ini disebut metode ' static exciter ', dan perlu dicatat bahwa masih
membutuhkan sikat (brush) dan sliprings. Hal ini tidak ditemukan pada platform, tetapi
secara luas digunakan di darat, meskipun tidak pada sebagian besar di instalasi minyak .
3. Eksitasi dengan Sikat dan tanpa Sikat

3.a . Sistem Eksitasi dengan sikat (Brush Excitation)

Pada Sistem Eksitasi menggunakan


sikat, sumber tenaga listriknya berasal dari generator arus searah (DC) atau
generator arus bolak balik (AC) yang disearahkan terlebih dahulu dengan menggunakan
penyearah (rectifier).

Jika menggunakan sumber listrik , listrik yang berasal dari generator


AC atau menggunakan Permanent Magnet Generator (PMG) medan magnetnya adalah
magnet permanent. Dalam lemari penyearah, tegangan listrik arus bolak balik
diubah atau disearahkan menjadi tegangan arus searah untuk mengontrol kumparan
medan eksiter utama (main exciter).

Untuk mengalirkan arus eksitasi dari main exciter ke rotor generator menggunakan slip
ring dan sikat arang, demikian juga penyaluran arus yang berasal dari pilot exciter ke main
exciter .

Gambar 4. Sistem Eksitasi dengan sikat (Brush Excitation).

Prinsip kerja pada sistem eksitasi dengan sikat (Brush Excitation)

Generator penguat yang pertama, adalah generator arus searah hubungan shunt
yang menghasilkan arus penguat bagi generator penguat
kedua. Generator penguat (exciter) untuk generator sinkron merupakan generator
utama yang diambil dayanya.
Pengaturan tegangan pada generator utama dilakukan dengan mengatur besarnya ar
us Eksitasi (arus penguatan) dengan cara mengatur potensiometer atau tahanan
asut. Potensiometer atau tahanan asut mengatur
arus penguat generator pertama dan generator penguat kedua menghasilkan arus p
enguat generator utama. Dengan cara ini arus penguat yang diatur tidak terlalu besar
nilainya (dibandingkan dengan arus generator penguat kedua) sehingga kerugian daya
pada potensiometer tidak terlalu besar. PMT arus penguat generator utama
dilengkapi tahanan yang menampung energi medan magnet generator utama karena
jika dilakukan pemutusan arus penguat generator utama harus dibuang ke dalam tahanan.
Sekarang banyak generator arus bolak-
balik yang dilengkapi penyearah untuk menghasilkan arus searah yang
dapat digunakan bagi penguatan generator utama sehingga penyaluran arus searah
bagi penguatan generator utama,
oleh generator penguat kedua tidak memerlukan cincin geser karena penyearah ikut
berputar bersama poros generator. Cincin geser digunakan untuk menyalurkan arus
dari generator penguat pertama ke medan penguat generator penguat kedua. Nilai arus
penguatan kecil sehingga penggunaan cincin geser tidak menimbulkan masalah.
Pengaturan besarnya arus penguatan generator utama dilakukan dengan pengatur
tegangan otomatis supaya nilai tegangan klem generator konstan. Pengaturan tegangan
otomatis pada awalnya berdasarkan prinsip mekanis, tetapi sekarang sudah menjadi
elektronik.

Perkembangan sistem eksitasi pada generator sinkron dengan sistem eksitasi tanpa sikat,
karena sikat dapat menimbulkan loncatan api pada putaran tinggi. Untuk menghilangkan
sikat digunakan diode berputar yang dipasang pada jangkar. Gambar 5 dan 6
menunjukkan sistem excitacy tanpa sikat.

Sebuah perkembangan yang signifikan lebih lanjut ditunjukkan pada Gambar 3 ( c ) . Di


sini poros putar exciter -driven telah diperbaiki, sekarang mengambil bentuk sebuah ac
generator tipe fixed - dipasang pada poros utama itu sendiri. A.C output diambil melalui
koneksi di dalam poros, melalui jembatan dioda yang berputar dengan poros, untuk bidang
berputar utama generator. Bidang ini demikian gembira dengan DC tanpa perlu brush dan
sliprings. Akan terlihat bahwa exciter tanpa belt -driven; itu harus terpisahkan dengan
poros utama.
Seperti eksitasi statis, tegangan sensing dan daya eksitasi berasal dari keluaran generator
utama. Arus eksitasi dikendalikan oleh AVR, disearahkan dan dimasukkan ke dalam bidang
tetap ac exciter. A.C output exciter mengikuti sinyal AVR, dan arus output diperbaiki oleh
dioda yang berputar dengan poros; DC Output dari mereka pada gilirannya diteruskan ke
field utama generator. Sehingga arus field mengikuti sinyal AVR hampir persis.
Akan terlihat bahwa satu-satunya penghubung antara bagian tetap dan bergerak adalah
salah satu magnet antara medan exciter dan armature yang berputar: no sliprings dan sikat
diperlukan. Metode ini untuk alasan ini disebut ' brushless eksitasi ', dan itu akan
ditemukan, dalam satu bentuk atau lain, pada semua platform yang onshore dan generator
utama dan tambahan.
Keuntungan utama dari brushless eksitasi selama dua jenis lainnya adalah bahwa tidak
adanya brushgear dan sliprings sangat memudahkan masalah pemeliharaan.

3.b. Sistem eksitasi tanpa sikat (brushless excitation)

Penggunaan sikat atau slip ring untuk menyalurkan arus excitasi ke rotor
generator mempunyai kelemahan karena besarnya arus yang mampu dialirkan pada
sikat arang relative kecil. Untuk mengatasi keterbatasan sikat arang, digunakan sistem
eksitasi tanpa menggunakan sikat (brushless excitation.

Keuntungan sistem eksitasi tanpa menggunakan sikat (brushless excitation), antara lain
adalah:
1) Energi yang diperlukan untuk eksitasi diperoleh dari poros utama (main
shaft), sehingga keandalannya tinggi.
2) Biaya perawatan berkurang karena pada sistem eksitasi tanpa sikat (brushless
excitation) tidak terdapat sikat, komutator dan slip ring.
3) Pada sistem Eksitasi tanpa sikat (brushless excitation) tidak terjadi
kerusakan isolasi karena melekatnya debu karbon pada farnish akibat sikat arang.
4) Mengurangi kerusakan ( trouble) akibat udara buruk (bad atmosfere) sebab semua
peralatan ditempatkan pada ruang tertutup.
5)
Selama operasi tidak diperlukan pengganti sikat, sehingga meningkatkan keandala
n operasi dapat berlangsung terus pada waktu yang lama.
6) Pemutus medan generator (Generator field breaker) ,
field generator dan bus exciter atau kabel tidak diperlukan lagi.
7) Biaya pondasi berkurang, sebab
aluran udara dan bus exciter atau kabel tidak memerlukan pondasi.

Gambar 5. Sistem Excitacy tanpa sikat (Brushless Escitacy)

Keterangan gambar:
ME : Main Exciter
MG : Main Generator
PE : Pilot Exciter
AVR : Automatic Voltage Regulator
V : Tegangan Generator
AC : Alternating Current (arus bolak balik)
DC : Direct Current (arus searah)

Gambar 6. Sistem eksitasi tanpa sikat (Brushless Excitation)


Prinsip kerja sistem eksitasi tanpa sikat (Brushless Excitation)

Generator penguat pertama disebut pilot exciter dan generator penguat kedua disebut
main exciter (penguat utama). Main exciter adalah generator arus bolak-balik dengan
kutub pada statornya. Rotor menghasilkan arus bolak-balik disearahkan dengan dioda
yang berputar pada poros main exciter (satu poros dengan generator utama). Arus searah
yang dihasilkan oleh dioda berputar menjadi arus penguat generator utama. Pilot exciter
pada generator arus bolak-balik dengan rotor berupa kutub magnet permanen yang
berputar menginduksi pada lilitan stator. Tegangan bolak-balik disearahkan oleh
penyearah dioda danmenghasilkan arus searah yang dialirkan ke kutub-kutub magnet y
ang ada pada stator main exciter. Besar arus searah yang mengalir ke kutub main exciter
diatur oleh pengatur tegangan otomatis (automatic voltage regulator/AVR).

Besarnya arus berpengaruh pada besarnya arus yang dihasilkan main exciter, maka besarnya arus
main exciter juga mempengaruhi besarnya tegangan yang dihasilkan oleh generator utama.

Pada sistem eksitasi tanpa sikat, permasalahan timbul jika terjadi hubung singkat atau
gangguan hubung tanah di rotor dan jika ada sekering lebur dari dioda berputar yang
putus, hal ini harus dapat dideteksi. Gangguan pada rotor yang berputar dapat
menimbulkan distorsi medan magnet pada generator utama dan dapat menimbulkan
vibrasi (getaran) berlebihan pada unit pembangkit.

Perilaku Dalam Short Circuit

Dalam kasus konvensional ( Gambar 3 ( a) ) Daya eksitasi berasal dari Generator dc


terpisah yang tidak terpengaruh oleh tegangan pada garis output generator utama. Namun,
dengan kedua eksitasi statis dan eksitasi brushless dijelaskan di atas ( Gambar 3 ( b ) dan (
c ) ) Daya eksitasi listrik ( sebaik sensing ) berasal dari output dari generator itu sendiri (
benar-benar ' shunt eksitasi ').

Dalam kondisi normal ini cukup memuaskan, tetapi di bawah kondisi hubungan arus
pendek tegangan output generator akan turun begitu besar - bahkan mungkin hilang.
Dalam situasi keluaran tegangan rendah ini AVR akan mencoba untuk memaksa
naik eksitasi , tetapi hanya pada saat ingin melakukannya, ia tidak memiliki daya yang
tersedia. Dalam kondisi seperti ini, runtuhnya tegangan sistem adalah mungkin .
Untuk mengatasi hal ini metode yang digunakan menggunakan arus short-circuit mereka
diri untuk menyediakan eksitasi yang hilang.
Gambar 7 A.C Generator Excitation (2).

a. Eksitasi brushless ( Tanpa Pilot Exciter )

Tiga transformator arus besar diatur dalam garis output generator seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 7 ( a). Output sekunder diperbaiki dan diteruskan ke field
exciter utama secara paralel dengan eksitasi normal ( seperti yang ditunjukkan ) atau
kadang-kadang ke medan kumparan yang terpisah di exciter . Meskipun mereka
mengambil arus transformator , unit-unit ini, bila digunakan dalam aplikasi ini , disebut
sebagai ' short - circuit CTs '.
Dalam kondisi sirkuit arus pendek ketika tegangan keluaran generator sangat rendah, CT
arus pendek mengambil berat arus sirkuit pendek, setelah mereka disearahkan , digunakan
untuk meningkatkan medan exciter utama, dan juga medan utama. Hal ini berfungsi untuk
menjaga tegangan keluaran generator dalam kondisi short -circuit sesuatu yang
diperlukan untuk kebutuhan dalam pengoperasian jaringan sehingga perlindungan
(protection) dapat beroperasi dengan andal .
CTs arus pendek yang digunakan umumnya dengan generator menengah dengan
eksitasi statis atau brushless di mana tidak ada ' Pilot exciter ' terepasang ( lihat di bawah )
dan daya eksitasi diambil dari output generator . Hal ini berlaku untuk sebagian besar
layanan dasar generator pada platform dan beberapa set utama.

b. Eksitasi brushless ( Dengan Pilot Exciter )

Dengan generator brushless yang besar metode yang berbeda digunakan. Alih-alih
mengambil daya eksitasi dari keluaran generator, AVR hanya memiliki koneksi tegangan -
sensing. Pengaturan ini ditunjukkan pada Gambar 7 ( b ).
Medan exciter ini diberi daya secara independen dari inductor frekuensi tinggi - jenis
generator terpisah disebut ' sub- exciter ' atau ' Pilot exciter '. Ini memiliki magnet
permanen sebagai medan berputar dan digerakkan oleh poros utama. Ini juga
menyediakan daya operasi ke AVR itu sendiri. Hanya lead tegangan -sensing untuk AVR
yang diambil dari keluaran generator utama. AVR mengatur dan menyearahkan daya dari
pilot exciter ke medan exciter utama. Hal ini pada gilirannya mengatur keluaran A.C exciter,
dan dari situ DC yang sudah disearahkan masukan ke medan utama melalui dioda, untuk
menjaga tegangan keluaran generator konstan .
Pilot exciter dipasang pada poros utama, biasanya langsung di sebelah exciter utama ( tidak
persis seperti pada Gambar 7 ( b ) yang hanya skema ). Hal ini biasanya diatur dalam
rangkaian tunggal dengan exciter utama dan plate dioda . Gambar 8 menunjukkan
pengaturan ini .
Seperti dalam kasus konvensional, eksitasi generator sekarang terpisah dari tegangan
output generator dan dipertahankan bahkan pada kondisi arus pendek dan tanpa
menggunakan CTs arus pendek. Ini adalah pengaturan pada hampir semua
platform generator utama.

Gambar 8

Dioda Jembatan

Pada gambar 3 ( c ) dan 4 ( a) dan ( b ) diode-dioda menunjukkan untuk kejelasan dalam


poros antara exciter dan generator utama. Output exciter adalah 3 - fase, dan dioda
sebenarnya 3 - fasa jembatan gelombang penuh, yang membutuhkan enam elemen dioda.
Jelas mereka tidak bisa ditempatkan di tengah poros, dan dalam prakteknya mereka
dipasang di plate berputar di ujung sekali dari poros pada posisi akhir exciter, seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 8 hijau . Hal ini membuat mereka mudah diakses untuk inspeksi,
pengujian atau penggantian .

Generator dan Plat Dioda

Suatu titik pada penggunaan dioda harus dicatat . Jika salah satu dari enam rusak, baik
dengan terbuka atau hubungan arus pendek, arus harmonik mengalir di sirkuit medan
utama. Harmonik ini tercermin ke dalam sirkuit medan exciter utama dan terdeteksi oleh
relay ' kegagalan dioda ' disetel untuk merespon frekuensi harmonik utama; alarm (atau
Trip) sinyal dari relay ini memiliki waktu tunda sekitar 10 atau 15 detik untuk mencegah
operasi palsu (false operation).
Kegagalan dioda akan memiliki efek yang jelas, dari sudut pandang konsumen, pada
tegangan output generator. Menurunnya DC output dari jembatan dioda dengan satu diode
yang rusak akan menurunkan dc arus medan utama sedikit, dan dengan tegangan output
generator utama itu. Ini akan segera terdeteksi oleh AVR, yang akan meningkatkan eksitasi
sampai tegangan dipulihkan, dan konsumen tidak akan menyadari hal itu. Namun, dioda
sehat yang tersisa maka mungkin agak kelebihan beban, dan situasi harus diperbaiki.
Dengan dioda terbuka hubung kondisi tidak akan serius. Peningkatan exciter arus medan
akan menjadi sekitar 15 %, yang dapat disediakan oleh AVR dan dibawa oleh medan exciter
untuk beberapa waktu. Namun demikian, harus diperbaiki secepat mungkin. Sebuah dioda
hubung pendek akan lebih parah, mengharuskan peningkatan yang jauh lebih besar dari
arus medan exciter. AVR dan exciter bisa saja rusak jika kondisi ini dibiarkan terus.
Suatu kegagalan diode biasanya memberikan alarm saja, dari titik konsumen hanya
informasi saja, pada tegangan output generator. Pengurangan DC output dari jembatan
diode dengan satu diode gagal merendahkan arus DC medan utama sedikit, dan tegangan
output generator utama. Ini akan cepat terdeteksi oleh AVR, yang mana akan menaikkan
eksitasi sampai tegangan dipulihkan, dan konsumen tidak suka itu. Mengingat kondisi
diode mungkin dapat menjadi overload, dan situasi harus di perbaiki.
Dengan diode open sirkuit kondisinya tidak serius. Naiknya arus medan eksiter sekitar
15% akan di usahakan AVR dan di bawa oleh medan eksiter pada satu waktu. Itu tidak
akan diperbaiki secepat mungkin. Suatu diode Short circuit akan lebih lagi, memanggil
lebih banyak peningkatan arus medan exitasi. AVR dan eksiter akan rusak jikakondisi ini
terus dibiarkan.
Biasanya untuk relay diode failure hanya memberikan alarm, tidak untuk mentripkan
pemutus (Breaker) dan menutup set tersebut (Shutdown). Ketika alarm ini muncul,
prosess generasi harus ditransfer ke mesin lain secepat kesempatan yang ada; set rusak
harus dihentikan dan dioda gagal di ganti. Pada beberapa set, relay kegagalan dioda
menyebabkan set itu trip.

PERHATIAN SAAT MEGGER PENGUJIAN SUATU SYSTEM MEDAN GENERATOR, SEMUA


DIODA HARUS PERTAMA DILEPASKAN ATAU DI SHORT CIRCUIT UNTUK MENCEGAH
TEGANGAN MEGGER MELALUINYA DAN MEREKA BREAKING DOWN.

Regulasi Respon Waktu.

Sebuah titik penting selanjutnya yang dihasilkan dari penggunaan dioda harus dicatat.
Ketika tegangan output turun, itu dirasakan oleh AVR dan medan exciter meningkat.
Meningkatkan tegangan output exciter dilewatkan oleh dioda
ditunjukkan sebagai meningkatnya tegangan DC medan utama. Hal ini menyebabkan
peningkatan arus medan utama pada tingkat yang tergantung pada rasio R / L dari seluruh
medan / loop exciter. Oleh karena itu kenaikan tersebut tidak seketika, tetapi karena
hambatan exciter cukup berarti, R cukup besar untuk memungkinkan respon yang cukup
cepat.
Dalam rangka meningkatkan waktu respon ketika ada penurunan tegangan output, AVR
dibuat untuk memberikan medan exciter utama dorongan yang cukup besar ,
menyebabkan lompatan besar dalam tegangan output AC nya dan kenaikan besar di
tegangan DC melalui dioda untuk medan utama. Ini membantu untuk mengatasi kelesuan
alami medan dan perbaikan itu lebih cepat. Hal ini dikenal sebagai ' memaksa medan '
(Field Force). Ketika medan telah mencapai nilai baru dan tegangan keluaran AC
dipulihkan , AVR menghilangkan kelebihan memaksa arus dari medan exciter itu.
Namun, jika ada kenaikan tegangan output ( misalnya karena off dari beban besar ) itu
dirasakan oleh AVR dan medan exciter berkurang. Tegangan output exciter berkurang
sekarang lebih rendah dari medan utama, dan itu diblokir oleh dioda. Arus medan utama,
yang mengalir dalam sistem medan yang sangat induktif, ' roda gaya ' berputar sirkuit
tertutup dibentuk oleh medan dan dioda. Meluruh perlahan-lahan karena teredam hanya
oleh resistensi relatif kecil dari medan utama itu sendiri ( rasio R / L kecil, dan waktu
konstan L / R lebih lama ).
Jadi dalam sistem brushless, respon terhadap penurunan tegangan output cukup cepat,
reaksi terhadap kenaikan adalah lumayan lambat. Hal ini sangat signifikan setelah sirkuit
pendek telah dibersihkan. Selama periode kesalahan tegangan akan turun dan AVR akan
memaksa naik eksitasi, mungkin sampai batasnya. Ketika kesalahan dibersihkan, over
citation ini menunjukkan tegangan lebih di seluruh sistem, yang relatif lambat untuk
pulih. Ini bisa melibatkan risiko terbakar (burn out) lampu atau peralatan yang halus.

Regulator Tegangan Otomatis ( AVR )

AVRS banyak dibuat dan berbeda-beda, berbagai jenis yang ditemukan pada platform dan
instalasi darat .
Semua, bagaimanapun, memiliki fitur-fitur tertentu yang sama bila digunakan dengan
generator brushless. AVR saat ini sepenuhnya elektronik; mereka mengambil daya
untuk operasi mereka dari output utama atau poros-driven frekuensi tinggi sub-exciter (
biasanya pada 400Hz ), tetapi mereka mensensing tegangan yang akan dikontrol dari sisi
output generator sebelum terminal circuit -breaker. Dalam generator tegangan
tinggi, sirkuit penginderaan ini diambil melalui transformator tegangan pengukuran
minimal Kelas 0,5 akurasi.
Daya dari output utama atau frekuensi tinggi sub-exciter diperbaiki melalui thyristor, yang
dikendalikan oleh sirkuit tegangan -sensing untuk memberikan arus dc yang benar ke
medan utama a.c. exciter.

AVR Set-Point

Seperti loop tertutup servo, tegangan sistem pengaturan otomatis mengontrol tegangan
konstan, pada kesalahan, di tingkat apa pun sudah diset. Level ini disebut sebagai ' set-
point'.
Dalam AVR elektronik set -point disesuaikan (di seting) dengan resistansi variabel, atau
rheostat, di bagian yang tepat dari sirkuit. Pada beberapa generator rheostat ini adalah di
luar AVR yang tepat dan dipasang berdekatan pada panel kontrol generator untuk kontrol
manual; biasanya ditandai ' Menaikkan Volts / Menurunkan Volts '. Pada generator merek
lain itu diatur remote control dari beberapa panel yang jauh. Dalam kasus seperti itu
rheostat adalah motor-driven, motor yang dikendalikan maju atau mundur dengan 2-way-
dan-off pegas saklar ditandai seperti di atas.
Ketika digunakan dengan generator tunggal AVR set- titik kontrol mengatur tegangan
output mesin , tetapi ketika digunakan pada generator berjalan secara paralel dengan
orang lain, fungsi utama dari kontrol AVR tidak begitu banyak untuk mengatur tegangan
tetapi untuk menyesuaikan berbagi beban reaktif antara generator, meskipun penandaan
tombol kontrol atau switch. Memang, bagaimanapun, memiliki beberapa efek pada tingkat
tegangan, tapi ini hanya sekunder.

Regulator Tegangan Generator A.C

Ketika beban diterapkan pada terminal generator yang sebelumnya berjalan tanpa beban
dan tanpa kontrol AVR, tegangan terminal akan turun dengan jumlah yang tergantung pada
sifat beban. Penurunan tegangan ini disebut ' Regulation ' generator pada beban itu. Hal ini
biasanya diambil pada nilai beban penuh - yaitu, pada beban penuh arus dan diberi nilai
faktor daya dan dinyatakan sebagai persentase tanpa beban atau sistem tegangan. Jadi, jika

adalah tegangan tanpa beban dan V adalah tegangan terminal generator yang di nilai penuh
beban dan faktor daya dan dengan eksitasi tidak berubah, maka persentase regulasi beban-penuh.

Dalam prakteknya tentu saja tegangan V berkurang akan segera terdeteksi oleh AVR, yang
akan meningkatkan eksitasi sampai tegangan terminal dikembalikan ke nilai V0 system .

Sekarang sistem exsitasi yang sering digunakan adalah seperti gambar di bawah ini :

Gambar 9.

Diposting oleh Bangun Pane pada 11.55.00


Label: Plus
Sistem Eksitasi
Posted on 13/02/2011 by Modal Holong

Sistem eksitasi adalah sistem pasokan listrik DC sebagai penguatan pada generator listrik atau
sebagai pembangkit medan magnet, sehingga suatu generator dapat menghasilkan energi listrik
dengan besar tegangan keluaran generator bergantung pada besarnya arus eksitasinya.

Sistem ini merupakan sistem yang vital pada proses pembangkitan listrik dan pada
perkembangannya, sistem Eksitasi pada generator listrik ini dapat dibedakan menjadi 2 macam,
yaitu:

1. Sistem Eksitasi dengan menggunakan sikat (brush excitation)


2. Sistem Eksitasi tanpa sikat (brushless excitation).

1. Sistem Eksitasi dengan sikat


Pada Sistem Eksitasi menggunakan sikat, sumber tenaga listriknya berasal dari generator arus
searah (DC) atau generator arus bolak balik (AC) yang disearahkan terlebih dahulu dengan
menggunakan rectifier.

Jika menggunakan sumber listrik listrik yang berasal dari generator AC atau menggunakan
Permanent Magnet Generator (PMG) medan magnetnya adalah magnet permanent. Dalam lemari
penyearah, tegangan listrik arus bolak balik diubah atau disearahkan menjadi tegangan arus
searah untuk mengontrol kumparan medan eksiter utama (main exciter).

Untuk mengalirkan arus Eksitasi dari main exciter ke rotor generator menggunakan slip ring dan
sikat arang, demikian juga penyaluran arus yang berasal dari pilot exciter ke main exciter .

Gambar 1. Sistem Eksitasi dengan sikat (Brush Excitation).

Prinsip kerja pada sistem Eksitasi dengan sikat (Brush Excitation)

Generator penguat yang pertama, adalah generator arus searah hubungan shunt yang
menghasilkan arus penguat bagi generator penguat kedua. Generator penguat (exciter) untuk
generator sinkron merupakan generator utama yang diambil dayanya.

Pengaturan tegangan pada generator utama dilakukan dengan mengatur besarnya arus Eksitasi
(arus penguatan) dengan cara mengatur potensiometer atau tahanan asut. Potensiometer atau
tahanan asut mengatur arus penguat generator pertama dan generator penguat kedua
menghasilkan arus penguat generator utama. Dengan cara ini arus penguat yang diatur tidak
terlalu besar nilainya (dibandingkan dengan arus generator penguat kedua) sehingga kerugian
daya pada potensiometer tidak terlalu besar. PMT arus penguat generator utama dilengkapi
tahanan yang menampung energi medan magnet generator utama karena jika dilakukan
pemutusan arus penguat generator utama harus dibuang ke dalam tahanan.

Sekarang banyak generator arus bolak-balik yang dilengkapi penyearah untuk menghasilkan arus
searah yang dapat digunakan bagi penguatan generator utama sehingga penyaluran arus searah
bagi penguatan generator utama, oleh generator penguat kedua tidak memerlukan cincin geser
karena. penyearah ikut berputar bersama poros generator. Cincin geser digunakan untuk
menyalurkan arus dari generator penguat pertama ke medan penguat generator penguat kedua.
Nilai arus penguatan kecil sehingga penggunaan cincin geser tidak menimbulkan masalah.
Pengaturan besarnya arus penguatan generator utama dilakukan dengan pengatur tegangan
otomatis supaya nilai tegangan klem generator konstan. Pengaturan tegangan otomatis pada
awalnya berdasarkan prinsip mekanis, tetapi sekarang sudah menjadi elektronik.

Perkembangan sistem eksitasi pada generator sinkron dengan sistem eksitasi tanpa sikat, karena
sikat dapat menimbulkan loncatan api pada putaran tinggi. Untuk menghilangkan sikat
digunakan dioda berputar yang dipasang pada jangkar. Gambar 2 menunjukkan sistem excitacy
tanpa sikat.

2. Sistem Eksitasi tanpa sikat (brushless excitation)

Penggunaan sikat atau slip ring untuk menyalurkan arus excitasi ke rotor generator mempunyai
kelemahan karena besarnya arus yang mampu dialirkan pada sikat arang relatif kecil. Untuk
mengatasi keterbatasan sikat arang, digunakan sistem eksitasi tanpa menggunakan sikat
(brushless excitation.

Keuntungan sistem eksitasi tanpa menggunakan sikat (brushless excitation), antara lain adalah:
1) Energi yang diperlukan untuk Eksitasi diperoleh dari poros utama (main shaft), sehingga
keandalannya tinggi
2) Biaya perawatan berkurang karena pada sistem Eksitasi tanpa sikat (brushless excitation) tidak
terdapat sikat, komutator dan slip ring.
3) Pada sistem Eksitasi tanpa sikat (brushless excitation) tidak terjadi kerusakan isolasi karena
melekatnya debu karbon pada farnish akibat sikat arang.
4) Mengurangi kerusakan ( trouble) akibat udara buruk (bad atmosfere) sebab semua peralatan
ditempatkan pada ruang tertutup
5) Selama operasi tidak diperlukan pengganti sikat, sehingga meningkatkan keandalan operasi
dapat berlangsung terus pada waktu yang lama.
6) Pemutus medan generator (Generator field breaker), field generator dan bus exciter atau kabel
tidak diperlukan lagi
7) Biaya pondasi berkurang, sebab aluran udara dan bus exciter atau kabel tidak memerlukan
pondasi
Gambar 2. Sistem Excitacy tanpa sikat (Brushless Escitacy)

Keterangan gambar:
ME : Main Exciter
MG : Main Generator
PE : Pilot Exciter
AVR : Automatic Voltage Regulator
V : Tegangan Generator
AC : Alternating Current (arus bolak balik)
DC : Direct Current (arus searah)

Gambar 3. Sistem Eksitasi tanpa sikat (Brushless Excitation)

Prinsip kerja sistem Eksitasi tanpa sikat (Brushless Excitation)

Generator penguat pertama disebut pilot exciter dan generator penguat kedua disebut main
exciter (penguat utama). Main exciter adalah generator arus bolak-balik dengan kutub pada
statornya. Rotor menghasilkan arus bolak-balik disearahkan dengan dioda yang berputar pada
poros main exciter (satu poros dengan generator utama). Arus searah yang dihasilkan oleh dioda
berputar menjadi arus penguat generator utama. Pilot exciter pada generator arus bolak-balik
dengan rotor berupa kutub magnet permanen yang berputar menginduksi pada lilitan stator.
Tegangan bolak-balik disearahkan oleh penyearah dioda danmenghasilkan arus searah yang
dialirkan ke kutub-kutub magnet y ang ada pada stator main exciter. Besar arus searah yang
mengalir ke kutub main exciter diatur oleh pengatur tegangan otomatis (automatic voltage
regulator/AVR).

Besarnya arus berpengaruh pada besarnya arus yang dihasilkan main exciter, maka besarnya arus
main exciter juga mempengaruhi besarnya tegangan yang dihasilkan oleh generator utama.

Pada sistem Eksitasi tanpa sikat, permasalahan timbul jika terjadi hubung singkat atau gangguan
hubung tanah di rotor dan jika ada sekering lebur dari dioda berputar yang putus, hal ini harus
dapat dideteksi. Gangguan pada rotor yang berputar dapat menimbulkan distorsi medan magnet
pada generator utama dan dapat menimbulkan vibrasi (getaran) berlebihan pada unit pembangkit.

Anda mungkin juga menyukai