Di Susun Oleh :
Kelompok 1
Reguler O Agroekoteknologi
1. Suci Yana Fitriyanti D1A021212
2. Naomi Jesika Simbolon D1A021215
3. Indah Sri Ulina Tarigan D1A021217
4. Revina Asteticha Br Tarigan D1A021222
5. Diky Candra Kusuma D1A021235
6. Liza Dwi P Utari D1A021236
7. Nasria Wulandari D1A021238
Dosen Pengampu :
Fuad Nurdiansyah, S.P., M.PlaHBio., Ph.D.
Asisten Dosen :
M. SHOHIBUL HABIB
Pertanian mejadi salah satu sektor yang menentukan kehidupan masyarakat di dunia.
Keberhasilan sektor pertanian akan baik jika didukung dengan teknologiyang sesuai. Teknologi
dalam membantu manusia adalah dengan menyelenggarakan usaha pertanian. Teknologi yang
dimaksudkan dapat berupaalat mekanisasi pertanian. Penggunaan alat mekanisasi pertanian
adalah untuk meningkatkan daya kerja manusia dalam proses produksi pertanian dan dalamsetiap
tahapan dari proses produksi tersebut selalu memerlukan alat mesin pertanian. Pemanfaatan alat
dan mesin pertanian telah digunakan sejak zaman dahulu dan mengikuti perkembangan
kebudayaan manusia. Pada awalnya, alat dan mesin pertanian sederhana yang terbuat dari batu
atau kayu, namun kemudian berkembang menjadi bahan logam. Perkembangan ini juga
berdampak pada kompleksitas alat mesin pertanian. Dengan pengembangan pemanfaatan sumber
daya alam melalui penggunaan motor secara langsung, hal ini mempengaruhi perkembangan alat
mesin pertanian.
Teknologi pertanian modern adalah kegiatan pertanian yang menggunakan alat dengan
teknologi modern yang digunakan dalam bekerja, dengan menggunakan alat modern dapat
mempersingkat waktu dan juga meningkatkan efisiensi dalam bekerja, misalnya dalam bekerja
petani menggunakan traktor untuk membajak sawah, di bandingkan dengan cara tradisional
dengan kerbau atau degnan cara mencangkul, cara modern lebih efektif dan dapat
mempersingkat waktu dalam proses pembajakan. pada umumnya teknologi modernlah yang
lebih menonjol, misalnya penggunaan bibit, pupuk dan pemberantasan hama, walaupundilain
pihak peralatan yang mendukung masih berupa alat yang sudah lamadipakai. (Bafdal N, 2008)
Internet of Things (IoT) adalah konsep yang revolusioner dalam dunia teknologi yang
menghubungkan perangkat fisik ke internet, memungkinkan pertukaran data dan kontrol yang
terus-menerus. Dalam penelitian ini, kami melakukan tinjauan menyeluruh tentang teknologi dan
aplikasi Internet of Things (IoT). Kami menjelajahi berbagai teknologi yang digunakan dalam
implementasi IoT, termasuk jaringan nirkabel, sensor, sistem terdistribusi, dan protokol
komunikasi. Selain itu, kami menyelidiki berbagai aplikasi yang telah diimplementasikan
menggunakan IoT, seperti smart home, smart city, smart agriculture, smart healthcare, dan lain-
lain. Kami juga membahas tantangan dan masalah yang dihadapi dalam penerapan IoT, seperti
keamanan data, privasi, dan interoperabilitas. Penelitian ini menyajikan gambaran komprehensif
tentang perkembangan terbaru dalam bidang IoT dan memberikan wawasan tentang potensi dan
manfaatnya di berbagai sektor.
Smart farming adalah konsep penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK),
termasuk Internet of Things (IoT), sensor, analitik data, dan kecerdasan buatan (AI), dalam
praktik pertanian untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan keberlanjutan. Dalam smart
farming, data yang dikumpulkan dari berbagai sumber seperti tanaman, hewan ternak, dan
lingkungan pertanian diproses dan dianalisis secara real-time untuk memberikan informasi yang
akurat dan tepat waktu kepada petani. Melalui penggunaan teknologi tersebut, smart farming
memungkinkan pengawasan dan pengendalian yang lebih baik terhadap parameter seperti
kelembaban tanah, suhu, tingkat nutrisi, dan kesehatan tanaman atau hewan ternak. Dengan
demikian, petani dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya seperti air, pupuk, dan
pestisida, serta mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Selain itu, smart farming juga
mencakup aplikasi seperti pemantauan hama dan penyakit, prediksi cuaca, manajemen
inventaris, dan otomasi proses pertanian. Tujuan dari smart farming adalah meningkatkan
efisiensi produksi pertanian, mengurangi biaya operasional, meningkatkan kualitas hasil panen,
dan mendukung pertanian berkelanjutan. Dengan menggabungkan data, teknologi, dan
kecerdasan buatan, smart farming membantu petani mengambil keputusan yang lebih baik dan
dapat meningkatkan produktivitas serta keberlanjutan sektor pertanian.
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan secara dua kali, untuk praktikum yang pertama yaitu
pengenalan Teknologi Smart Farming pada tanggal 28 Maret 2023, dan praktikum kedua yaitu
pengenalan alat tractor tangan pada tanggal 16 Mei 2023 . Praktikum dilaksanakan di Kebun
Rumah Kaca Universitas Jambi.
Smart Farming bekerja dengan memanfaatkan teknologi digital dan informasi untuk
memantau dan mengontrol lingkungan pertanian secara lebih efektif. Berikut adalah
beberapa tahapan dalam cara kerja smart farming:
1. Monitoring – Smart farming menggunakan sensor untuk memantau kondisi
lingkungan pertanian seperti suhu, kelembaban, pH tanah, dan kualitas air. Data ini
kemudian dikumpulkan dan dianalisis secara real-time untuk memberikan informasi
yang lebih akurat mengenai kondisi pertanian.
2. Pengolahan data – Data yang diperoleh dari sensor kemudian diolah dan dianalisis
menggunakan perangkat lunak pengolahan data. Perangkat lunak ini dapat
memberikan informasi yang lebih detail mengenai kondisi pertanian dan membantu
petani untuk membuat keputusan yang lebih cerdas.
3. Pengambilan keputusan – Berdasarkan data yang diperoleh, petani dapat mengambil
keputusan yang lebih cerdas dalam mengelola produksi pertanian. Misalnya, petani
dapat menyesuaikan waktu penyiraman atau pemupukan berdasarkan kondisi
tanaman yang sedang dihadapi.
4. Kontrol otomatis – Smart farming juga menggunakan teknologi otomatisasi seperti
robotika untuk memantau dan mengontrol lingkungan pertanian secara otomatis.
Misalnya, robot penyemprot pestisida dapat mencapai daerah yang sulit dijangkau
dan meningkatkan efektivitas dalam mengendalikan hama dan penyakit tanaman
- Traktor tangan
Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menghidupkan traktor:
a. Traktor ditempatkan pada tempat yang datar dengan ventilasi udara yang baik.
b. Traktor sudah diperiksa dan dalan kondisi baik.
Menghidupkan traktor tangan:
a. Tuas kopling utama diposisikan off atau rem sehingga traktor tidak berjalan
pada saat dihidupkan.
b. Semua tuas persneleng pada posisi netral untuk keamanan.
c. Buka kran bahan bakar sehingga terjadi aliran bahan bakar ke ruang
pembakaran.
d. Gas dibesarkan pada posisi start sehingga ada aliran bahan bakar (solar) yang
cukup banyak di ruang pembakaran.
e. Tuas dekompresi ditarik dengan tangan kiri untuk menghilangkan tekanan di
ruang pembakaran pada saat engkol diputar.
f. Engkol dimasukkan ke poros engkol, lalu putar engkol searah jarum jam
beberapa kali agar pelumas dapat mengalir ke atas melumasi bagian-bagian
traktor. Biasanya dilengkapi dengan indikator untuk menunjukkan adanya
aliran pelumas.
g. Percepat putaran engkol sehingga akan menghasilkan cukup tenaga untuk
menghidupkan motor.
h. Lepaskan tuas dekompresi untuk menghasilkan tekanan, sementara engkol
masih tetap diputar sampai motor hidup.
i. Setelah motor hidup, engkol akan terlepas sendiri dari poros engkol yang
disebabkan oleh bentuk pengait engkol yang miring.
j. Geser posisi tuas gas pada posisi idle atau stasioner.
k. Hidupkan motor tanpa beban kurang lebih selama 2-3 menit agar proses
pelumasan dapat berjalan dengan baik.
l. Traktor siap untuk dioperasikan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat dan setelah mematikan traktor:
a. Gas tidak perlu dinaik-turunkan sebelum dimatikan.
b. Jangan tergesa-gesa dalam mematikan motor.
c. Semua tuas dalam kondisi netral
Mematikan traktor tangan:
a. Lepaskan beban motor.
b. Kecilkan gas pada posisi idle atau stasioner sehingga putaran mesin akan
pelan selama 2-3 menit.
c. Geser tuas gas pada posisi stop sampai motor mati karena tidak ada aliran
bahan bakar ke ruang pembakaran.
d. Tutup kran bahan bakar.
BAB IV
PEMBAHASAN
Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alamnya, terutama dari sektor
pertanian Sektor pertanian merupakan sektor unggulan utama yang harus dikembangkan di
negara kita. Hal itu didasarkan pada sejumlah pertimbangan. Pertama, Indonesia mempunyai
potensi alam yang dapat dikembangkan sebagai lahan pertaninan, kedua, sebagian besar
penduduk Indonesia tinggal di pedesaan yang mayoritas mata pencaharian mereka adalah
bertani. Ketiga, perlunya teknologi tinggi dan ilmu pengetahuan yang dirancang untuk
mengembangkan pertanian tanpa mengakibatkan kerusakan (Prabowo, 2010).
Peran teknologi disektor pertanian merupakan salah satu upaya menciptakan system
pertanian yang lebih baik dan efisien, termasuk pula penyediaan alat dan mesin pertanian
(Alsintan) yang tepat guna, mendorong petani meningkatkan produktifitas, meningkatkan
kualitas lahan dan hasil pertanian serta meningkatkan pendapatan petani. Karena selama ini
penggunaan alsintan ditingkat petani masih terbatas, petani pada umumnya lebih memilih cara-
cara sederhana dan konvensional dalam melakukan budidaya pertanian (Ali, 2018).
Salah satu contoh dari penerapan alsintan adalah penggunaan traktor Traktor digunakan
untuk berbagi keperluan. Penggunaan yang paling banyak ialah untuk pengolahan tanah, karena
memang pekerjaan pengolahan tanah adalah pekerjaan pertanian yang relative membutuhkan
daya yang besar disbanding pekerjaan lainnya. Selain itu traktor juga digunakan untuk
penanaman, untuk pemeliharaan tanaman, serta untuk pengangkutan, mulai dari bibit, pupuk.
peralatan, sampai hasil pertanian. Berdasarkan jumlah rodanya traktor dibagi menjadi dua yaitu
traktor roda dua dan traktor roda empat
Traktor adalah kendaraan yang di desain secara spesifik untuk keperluan traksi tinggi
pada kecepatan rendah, atau untuk menarik trailer atau implemen yang digunakan dalam
pertanian atau konstruksi, Salah satunya traktor tangan.
Traktor Tangan
Traktor roda dua atau traktor tangan (power tiller/traktor tanganadalah mesin pertanian
yang dapat digunakan untuk menngolah tanah dan lain-lain pekerjaan pertanian dengan alat
pengolah tanahnya digandengkan/dip asang di bagian belakang mesin. Mesin ini mempunyai
efesiensi tinggi. karena pembalikan dan pemotongan tanah dapat dikerjakan dalam waktu yang
bersamaan. Traktor roda dua merupakan mesin serba guna karena dapat juga berfungsi sebagai
tenaga penggerak untuk alat-alat lain seperti pompa air, alat prosesing, gandengan (trailer), dll.
Komponen utama traktor tangan terdiri dari beberapa unit utama yaitu:
A. Satuan Penggerak.
Traktor tangan umumnya menggunakan unit penggerak menggunakan motor satu selinder
dengan daya antara 3 s/d 12 HP,
Mendirikan merupakan tempat kedudukan penggerak motor, unit transmisi dan bahagian
traktor lainnya. Daya motor digerakkan ke roda traktor melalui putaran poros engkol ke kopling
utama melalui sabuk V. Kopling utama meneruskan daya tersebut ke susunan roda gigi transmisi
untuk menggerakkan poros roda dan PTO atau bahagian/alat lain yang bergerak. Putaran gigi
dapat diatur/diubah dengan menggunakan kopling dan perubahan putaran (gas) dan lainnya.
C. Satuan Roda.
Bagian ini terdiri dari roda/ban dan bagian lain yang menjalankan traktor. Ban dapat
berupa ban karet dengan berbagai tipe dan ukuran maupun roda besi.
Tenaga penggerak selalu menggunakan internal mesin pembakaran yang dapat dibedakan
terutama dari bahan bakarnya, yaitu:
- Motor bensin
- Mesin diesel
- Motor minyak tanah
- Motor bensin campur
Tenaga penggerak ini dipakai untuk menggerakkan/menarik peralatan pengolah tanah. Biasanya,
motor yang digunakan mempunyai satu silinder.
B. Gigi Transisi
Gigi berfungsi memindahkan tenaga/putaran dari motor ke bagian/alat- alat lain yang
bergerak. Putaran gigi dapat diubah dengan menggunakan kopling dan perubahan putaran (gas),
dan lain-lain-Lain.
Bagian-bagian ini terdiri atas roda-roda/ban dan bagian lain untuk menjalankan traktor
roda dua tersebut. Roda besi dipergunakan untuk mengolah tanah di tanah yang berair/sawah.
Untuk tanah-tanah yang lebih lunak lagi. lebih baik menggunakan roda besi aping (floating roda)
yang diameternya lebih besar. Hal ini untuk mencegah terbenamnya traktor di sawah.
D. Kontrol unit
Unit control adalah alat-alat control yang dipasang pada traktor, seperti alat untuk
menghidupkan, mematikan motor, mengubah putaran motor, mengubah gigi dan lain-lain.
E. Satuan rem
Traktor dilengkapi dengan unit rem untuk keselamatan kerja. Satuan rem biasanya
merupakan rangkaian dari kopling. F. Perlengkapan kerja/ implement traktor roda dua Traktor
roda dua selalu dilengkapi dengan alat-alat/implement untuk mengolah tanah seperti:
1.Bajak (bajak)
3. Garu (garu)
4. Penggulud (pemberi)
6. Roda besi
Konsep Pertanian Berbasis Iot
Pengaplikasian IoT pada bidang pertanian adalah pada pengumpulan data suhu, data
tentang curah hujan, kelembaban, hama, kecepatan angin, maupun muatan tanah data-data tadi
digunakan sebagai membantu cara pengoptimalisasian teknik pertanian, selain itu juga dapat
digunakan dalam mengambil sebuah keputusan, berdasarkan informasi yang telah terkumpul.
Contohnya kini para petani sudah dapat memantau suhu serta kelembaban tanah tanpa perlu
repot dan bisa memantaunya dari jauh, semua ini berkat internet of things pada sektor pertanian.
Penerapan loT di pertanian dapat mengurangi bahkan menjadi solusi yang tepat bagi berbagai
problematika bisnis pada sector pertanian. Akurasi Internet of Things dapat memberikan
perubahan pada distribusi pasokan pertaman dan menyediakan teknologi yang membuat pasokan
logistic pertanian menjadi lebih lancar, Berikut merupakan manfaat yang dapat diperoleh melalui
penerapan IoT dalam bidang pertanian:
B. Agricultural Drone
Penggunaan Unmanned Aerial Vehicle (UAV) atau yang lebih dikenal dengan drone
merupakan inovasi yang sudah mulai sering digunakan. Menunit Putranto dan Dini (2018)",
Sistem drone berfungsi sebagai pemetaan kondisi pertanian (irigasi, kondisi tanaman, pelacakan
hewan), dan sebagai penyemprot pestisida maupun pupuk. Penggunaan drone dapat
meningkatkan presis penyemprotan dan pemetaan serta menghemat waktu karena petani tidak
perlu langsung turun ke lapangan.
C. Smart Greenhouse
Tanaman yang ditanaman di rumah kaca bertujuan agar dapat terisolasi dan lingkungan
luar sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik. Pengaplikasian sensor ini dapat membantu
menjaga lingkungan greenhouse mendukung pertumbuhan tanaman, Sensor lingkungan (suhu,
kelembaban ruangan dan tanah, intensitas cahaya yang terhubung dengan internet dapat
menyediakan datareal time sehingga akan memudahkan perawatan.
Dilihat secara keseluruhan, penerapan IoT dalam pertanian ini ternyata sangat membantu
terutama dalam hal perawatan agar tanaman pertanian dapat tetap terjaga kualitasnya sehingga
dapat menghasilkan hasil pertanian yang efektif. Namun di Indonesia sendiri penggunaan IoT
masih memiliki pro dan kontra seperti di bawah ini:
Pro:
Praktis, cukup dengan satu sistem kendali, banyak aspek dapat dikendalikan sepertisuhu,
kelembaban, pemberian air, dll.
Dapat meningkatkan efisiensi produksi
Pertumbuhan dan produksi tanaman dapat dipantau secara real time
Memudahkan dalam perawatan tanaman.
Kontra:
Petani sulit merubah kebiasaan lama. Terbiasa dengan pola budidaya konvensional
Memerlukan modal awal yang besar
Butuh pelatihan penggunaan teknologi kepada petani
Adanya stigma bahwa pekerjaan petani akan digantikan mesin, sehingga petani
merasa takut terhadap perubahan teknologi
Berdasarkan pro dan kontra di atas terkait penggunaan IoT dalam pertanian, maka kita
perlu membuat stratetegi penting agar kedepannya kita dapat mengembangkan dan
memaksimalkan potensi pertanian dengan lot. Beberapa strategi yang dapat dilakukan adalah
sebagai berikut:
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dengan menggunakan inovasi teknologi pertanian modern yaitu tractor tangan (hand
tractor) dan Smart Farming berbasis internet of things (IOT) tentunya akan lebih mempermudah
pekerjaan petani dan khususnya pengurus dilahan pertanian Fakultas Pertanian Universitas
Jambi. Akan lebih meringankan pekerjaan dan mempersingkat waktu dalan pengelolaan lahan
pertanian Fakultas Pertanian Universitas Jambi.
Dan dengan dilakukan praktikum ini maka mahasiswa dapat mengenal, mengetahui lebih
dalam, dan bahkan mempelajari bagaimana cara penggunaan inovasi teknologi pertanian modern
yaitu tractor tangan (hand tractor) dan Smart Farming berbasis internet of things (IOT) yang
tentunya akan menjadi bekal bagi mahasiswa untuk maa mendatang nanti jika terjun pada bidang
yang sesuai dengan jurusannya yaitu pertanian terutama pada pengelolaa lahan yang pastinya
dapat dipermudah dengan penggunaan inovasi teknologi pertanian modern seperti tractor tangan
(hand tractor) dan Smart Farming berbasis internet of things (IOT) yang digunakan pada
praktikum kali ini.
5.2 Saran
Praktikum ini berjalan cukup tergesa-gesa dikarenakan dosen pembimbing yang memiliki
banyak kegiatan sehingga praktikum ini berjalan dengan mendadak. Akan tetapi layak diacungi
jempol untuk dosen pembimbing dan asisten dosen yang menyempatkan untuk melaksanakan
praktikum ini. Mulai dari awal pelaksanaan praktikum hingga akhir praktikum sampai
pembuatan laporan ini. Jika ada saran dari kami mungkin hanya praktikum ini supaya
pelaksanaannya lebih terjadwal dan kejelasan dalam pembuatan laporannya saja.untuk
selebihnya semuanya sudah berjalan dengan baik dan lancar.
DAFTAR PUSTAKA