MEKANISASI PERTANIAN
Dosen Pengampuh :
Dr. Ir. Suria Darma, M. Si. dan Ir. Hamsyin, MP.
Disusun Oleh :
KELOMPOK 3
JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2023
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan Laporan
Praktikum dengan Judul “Praktik Pengenalan Mesin – Mesin Pengelolahan
Tanah” dengan sebaik-baiknya.
Laporan praktikum ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas pada
semester 3 ini, yang diberikan dalam mata kuliah Mekanisasi Pertanian. Dalam
pengerjaan dan penyusunannya kami menyampaikan rasa hormat dan ucapan
terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu dan menyelesaikan laporan ini.
Kelompok 3
ii
LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN
Judul Laporan : Praktik Pengenalan Mesin – Mesin Pengelolahan
Tanah
Jurusan : Agroekoteknologi
Fakultas : Pertanian
Menyetujui,
Dosen Pembimbing Lapangan
Dosen 1 Dosen 2
Jurusan Agroekoteknologi Jurusan Agroekoteknologi
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN .......................................................... iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 5
1.2 Tujuan Praktikum.................................................................................... 6
BAB II Tinjauan Pustaka
2.1 Definisi Mekanisasi Pertanian ............................................................... 7
2.2 Definisi Alat dan Mesin Pertanian ......................................................... 7
2.3 Definisi Traktor ...................................................................................... 8
2.4 Hand Traktor .......................................................................................... 8
2.5 Definisi Traktor Roda Dua atau Traktor Tanga ..................................... 8
2.6 Kultivator ............................................................................................... 9
2.7 Bajak Rotary ......................................................................................... 10
2.8 Copper ................................................................................................... 11
BAB III METODE PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat ...............................................................................13
3.2 Alat dan Bahan ......................................................................................13
3.3 Cara Kerja .............................................................................................13
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil .....................................................................................................18
4.2 Pembahasan...........................................................................................19
BAB V PENUTUP
6.1 Kesimpulan ...........................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................24
LAMPIRAN .......................................................................................................25
iv
I. PENDAHULUAN
5
Pengolahan tanah merupakan suatu usaha untuk memperbaiki dan
meningkatkan produktivitas tanah dengan cara memecah partikel-partikel menjadi
partikel-partikel yang lebih kecil sehingga memudahkan akar tanaman
memperoleh makanan. Tujuan pengolahan adalah mempersiapkan persemaian,
mencegah tumbuhnya tanaman berbahaya, mematikan gulma, memperbaiki
kondisi tanah untuk penetrasi akar atau membuat tanah menjadi keruh.
Alat yang digunakan pun berbeda – beda mulai dari traktor tangan,
kultivator, bajak rotary, sampai ke copper. Mesin ini adalah alat penggerak yang
dapat mempermudah dan mempercepat proses pengelolahan lahan pertanian.
6
II. TINJAUAN PUSTAKA
7
digunakan dalam bidang pertanian untuk melancarkan dan mempermudah petani
dalam mengolah lahan dan hasil-hasil pertanian.
8
merupakan salah satu sumber tenaga alat pengolahan tanahyang digunakan baik di
lahan sawah maupun di tegalan yang bertenaga mesin (Internal Combustion
Engine), beroda dua dan mempunyaitenaga kurang dari 12 hp serta bersifat serba
guna. Jenis motor penggerak yang sering dipakai adalah motor diesel satusilinder
dengan daya yang dihasilkan kurang dari 12 hp.
Penggunaan motor diesel umumnya lebih murah, baik pada saat
pengoperasiannya maupun perawatannya. Motor diesel lebih awet dibanding
motor jenis lain, asal perawatannya dilakukan dengan baik dan benar sejak awal.
Untuk menghidupkan motor diesel digunakan engkol, sedangkan untuk motor
bensin dan minyak tanah menggunakan talistarter. Untuk penggunaan di lahan
sawah, sirip-sirip yang ada lebih besar dan jumlahnya lebih sedikit dibandingkan
dengan yang ada di lahan kering. Karena jarak sirip-sirip lebih lebar atau pitch
sirip lebih panjang, dan jumlah sirip lebih sedikit pada rim roda, maka sangat
efektif untuk mencegah bongkah-bongkah tanah menempel atau terperangkap
diantara sirip.
2.6 Kultivator
Kultivator merupakan mesin pertanian yang digunakan untuk mengolah tanah
sekunder. Kultivator bekerja dengan menggunakan gigi yang sedikit menancap
kedalam tanah sambil di tarik dengan sumber tenaga penggerak, umumnya
menggunakan traktor. Kultivator jenis lain (rotary tiller) menggunakan gerakan
berputar cakram dan gigi untuk mencapai hasil yang sama.
A. Fungsi Kultifator
Kultivator berfungsi mengaduk dan menghancurkan gumpalan tanah yang
besar, sebelum penanaman (untuk mengaerasi tanah) maupun setelah benih atau
bibit tertanam (untuk membunuh gulma). Berbeda dengan garu mengaduk
sebagian besar permukaan tanah, kultivator mengaduk tanah sebagian saja secara
hati-hati sehingga tidak mengganggu tanaman pertanian.
B. Pemeliharaan dan Perawatan Kultivator
1. Setelah menggunakan cultivator, ada baiknya untuk membersihkan filter
udara beserta elemen-elemennya dengan menggunakan cairan khusus.
Bila tidak punya, dapat juga dengan menggunakan cairan bensin. Selain
itu, dalam filter udara juga terdapat busa yang berguna untuk menyaring
9
udara, periksalah kondisi busa tersebut. Bila sudah tidak layak pakai,
segeralah ganti dengan busa yang baru.
2. Mengganti oli mesin cultivator secara berkala. Apabila cultivator tidak
digunakan secara teratur, kamu bisa mengganti oli dengan melihat dahulu
warna olinya. Bila warna oli pada cultivator sudah menghitam, maka oli
cultivator sudah saatnya diganti.
3. Periksa juga kondisi gear cultivator. Bila kondisi gear sudah usang
ataupun patah, sebaiknya langsung diganti agar mesin dapat berjalan
dengan baik.
4. Setelah menggunakan cultivator, ada baiknya untuk mencucinya agar
kondisi cultivator tidak kotor yang dapat menyebabkan karatan pada
beberapa komponen. Pada saat mencuci, pastikan air tidak mengenai
mesin cultivator secara langsung.
1. menciptakan kondisi fisik, kimia dan biologis tanah menjadi lebih baik,
2. membunuh gulma dan tanaman yang tidak diinginkan,
3. menempatkan sisa-sisa tanaman pada tempat yang sesuai agar
dekomposisi berjalan dengan baik,
4. menurunkan laju erosi,
5. meratakan tanah untuk memudahkan pekerjaan di lapangan,
6. mencampur dan meratakan pupuk dengan tanah, dan
10
7. mempersiapkan pengaturan irigasi dan drainase.
Seluruh alat bajak yang digunakan pada masa sebelum masa tanam memiliki
tujuan seperti yang dijelaskan di atas, hanya saja dengan menggunakan alat bajak
rotari terdapat keuntungan yang akan didapatkan oleh pengguna, seperti olahan
tanah yang lebih halus dan mampu digunakan untuk kondisi lahan yang gembur
atau berair. Setelah masa tanam, tanah biasanya akan menjadi kering. Untuk itu
perlu adanya pengolahan tanah sebelum siap ditanami kembali mulai dari
pengolahan primer hingga sekunder. Sama halnya dengan pembajakan pada masa
sebelum panen, bajak rotari berfungsi sebagai alat bajak pada pengolahan tanah
primer untuk mencapai fungsifungsi pembajakan yang dijelaskan di atas.
2.8 Copper
Chopper adalah mesin yang digunakan untuk merajang rumput rumputan
yang sebagai bahan pakan ternak. Selain itu juga dapat pula digunakan untuk
merajang daun-daunan hijau lainnya, seperti merajang daun nilam, jerami.
Mesin ini sebenarnya tidak hanya berfungsi untuk merajang rumput saja,
tetapi juga mampu merajang dedaunan kecil untuk pakan ternak ataupun kompos
sehingga ternak Anda bisa mencerna makanan dengan mudah. Apalagi peternakan
besar, pasti memerlukan mesin ini. Rumput atau dedaunan akan dipotong menjadi
ukuran yang paling kecil dan halus. Pekerjaan peternak ataupun usaha lain akan
semakin mudah dengan menggunakan mesin perajang ini.
A. Fungsi Copper
1. Mesin ini berfungsi untuk merajang, memotong, atau mencacah rumput
sehingga rumput akan menjadi ukuran yang lebih kecil. Rumput tersebut
biasanya akan digunakan untuk makanan ternak atau sebagai bahan untuk
membuat kompos organik.
2. Mesin ini berfungsi untuk mencacah daun-daun yang biasanya juga
dimanfaatkan sebagai bahan untuk pembuatan pupuk alami.
11
B. Pemeliharaan dan Perawatan Copper
Perawatan mesin chooper dapat dilakukan dengan Cara untuk merawat
mesin ini sebenarnya cukup mudah karena mesin ini hanya perlu digunakan sesuai
dengan kapasitas yang dimiliki agar tidak mengalami kerusakan. Jangan
memasukkan rumput melebihi kapasitas yang mampu dirajang oleh mesin ini.
Selain itu, mesin harus dibersihkan dari sisa rumput yang menempel setelah
digunakan untuk merajang agar sisa kotoran rumput atau daun basah tidak
mengganggu kerja mesin.Dengan menggunakan mesin ini, sebenarnya Anda bisa
membuka usaha ternak atau pembuatan kompos organik.
Rumput yang sudah dicacah dapat digunakan untuk bahan kompos alami
atau bisa juga untuk makanan ternak sehingga Anda lebih mudah dalam memberi
makanan untuk hewan ternak. Hewan ternak tidak dapat mengonsumsi rumput
dengan ukuran yang masih besar, jadi Anda memerlukan mesin perajang ini untuk
menghaluskan rumput sehingga lebih mudah untuk dimakan hewan ternak yang
Anda miliki.
12
III. METODE PENELITIAN
13
Persneling 3 dipergunakan untuk membajak, meratakan dan membalik
tanah.
Persneling 4 dipergunakan untuk membajak sawah serta meratakannya.
Persneling 5 dipergunakan untuk berjalan dijalan biasa.
Persneling 6 dipergunakan untuk menarik gerobak barang/ mengangkut
barang serta kendaraan transport.
1. Menghidupkan mesin
Traktor yang menggunakan enjin diesel dihidupkan dengan engkol. Mula-
mula engkol dipasang pada poros engkol (cranksaft). Setelah gas dibesarkan
sedikit, engkol diputar bebrapa kali sampai putarannya cukup untuk
menghidupkan enjin. Sewaktu pemutaran, jangan lupa menarik alat
penghilang kompresi (dekompresi lever). Penting : Sebelum kita mengengkol
mesin, gigi/ persnelingharus dalam posisi netral.
2. Memajukan tractor
Traktor baru dapat maju setelah enjin dihidupkan. Setelah itu periksalah
apakah gigi/persnelingsudah netral dan kopling pada posisi OFF. Kemudian
masukkan gigi/persnelingdengan menggunakan tongkat persnelingke gigi
maju (1,2,3, atau 4) dan lepaskan atau ”ON” - kan pelan-pelan.
3. Menghentikan tractor
Traktor dihentikan cukup dengan menarik tongkat kopling ke belakang, yaitu
ke posisi OFF. Kalau dalam posisi OFF traktor belum berhenti, itu berarti
penyetelan kopling tidak baik atau pringannya sudah aus. Setelah traktor
berhenti, segera netralkan gigi kembali dan turunkan gas (idle)
4. Membelokkan tractor
Membelokkan traktor sewaktu bekerja dilakukan dengan menggunakan
steering clutch/kopling pembelok kiri dan kanan. Sewaktu membelok, jangan
lupa menurunkan gas dan mengangkat sedikit bagian belakang traktor agar
pembelokannya lebih mudah dilaksanakan. Hal ini perlu dilakukan terutama
14
kalau bekerja di tanah yang lembek dan basah. Jika tidak ada kemungkinan
traktor terbenam, tekanlah kopling pembelok kiri bila hendak membelok ke
kiri dan tekanlah yang sebelah kanan kalau hendak membelok ke kanan.
5. Memundurkan traktor (khusus traktror yang dilengkapi dengan
persnelingmundur).
Kopling pada posisi OFF. Setelah itu, masukkan gigi ke gigi mundur (ada
tanda R) kemudian lepaskan kopling dan gas jangan terlalu besar.Perhatian :
Melepaskan kopling harus pelan-pelan/ jangan sekaligus, hal ini untuk
mencegah kecelakaan yang mungkin akan terjadi.
6. Menjalankan lurus ke depan
Traktor harus dapat berjalan lurus ke depan selam beroperasi, ini untuk
mempermudah operator dalam melakukan pekerjaan selanjutnya dan
mungkin traktor akan sering terbenam, terutama jika tanahnya basah dan
lembek.
7. Melintasi gelengan/bedengan
Masukkan persnelingrendah, dan lepaskan kopling pelan-pelan, gas jangan
terlalu besar. Traktor jangan tegak lurus dengan gelengan, tetapi agak miring
sedikit dan rotary jangan berputar. Perhatian : Bila traktor terguling dan
keadaan sawahnya berair, maka segera turunkan gas atau langsung
mematikan mesinnya.
8. Menanjak/menuruni tanah yang miring
Masukkan persnelingke gigi rendah (gigi 1 atau 2). Putaran mesin jangan
terlalu tinggi. Perhatian : Jangan memindahkan gigi sewaktu menanjak,
karena ketika kopling ditarik ke belakang (posisi OFF), ada kemungkinan
traktor mundur akibat beratnya sendiri. Begitu pula jangan menekan kopling
pembelok.
15
karena lebih cepat kotor. Oli pada saringan udara tersebut harus segera
diganti dan saringannya dibersihkan.
B. Kultivator
Cara Kerja Kultivator sebagai berikut :
1. pastikan mesin dalam kondisi baik dan tidak ada kerusakan yang terlihat.
2. Pastikan mesin terisi bahan bakar yang cukup.
3. Tekan sweitch ON pada mesin.
4. Naikkan gas dan disesuaikan.
5. Geser choke kebelakang lalu tarik tuas stater, setelah mesin sudah menyal
choke digeser lagi ke arah depan.
6. Netralkan personeling, terdapat bagian netral dengan simbol (N), cepat (F),
lambat (S) dan mudur dengan simbol (R)
7. Masukkan gigi lalu tarik kopling, kemudian menggerakkan traktor dengan
baik dan benar.
C. Rotary
Cara kerja bajak rotary:
1. Periksa engine dan semua bagian traktor sehingga yakin ada dalam kondisi
baik.
2. Yakinkan bahwa tuas perseneling dalam posisi netral dan kopling dalam
posisi tak tersambung. Kemudian motor dihidupkan dengan cara
mengengkol.
3. Naikkan putaran motor dengan cara mengatur tuas gas yang biasanya
terletak pada stang kemudi kanan.
4. Setelah melepas tuas standar, peganglah stang kemudi dengan sedikit
menekannya hingga batas pinggang agar diperoleh keseimbangan.
Peganglah tuas perseneling pada kecepatan yang diinginkan.
5. Dengan satu tangan masih tetap memegang stang kemudi, tangan yang
satunya memasang kopling utama sehingga traktor bergerak, segera kedua
tangan memegang stang kemudi, dan ikut gerak traktor dengan melangkah.
16
6. Membelokkan arah dapat dilakukan dengan menekan kopling kemudi pada
stang kemudi. Bila ingin belok kekanan maka tekanlah kopling kemudi
kanan dan bila ingin membelok kekiri maka tekanlah kopling kemudi kiri.
7. Untuk gerak mundur, turunkan putaran motor, tarik kopling utama sehingga
traktor berhenti, kemudian pasanglah perseneling pada posisi “R”. Pastikan
bahwa traktor dapat dihentikan setiap saat pada waktu mundur.
8. Untuk menghentikan tarik tuas kopling utama, turunkan gas sehingga dalam
putaran rendah, pasang tuas persseneling pada posisi netral.
9. Pasang tuas standar dan matikan motor penggerak.
4. Copper
Cara kerja chopper:
1. Menggeser tombol power ke posisi ON.
2. Kemuudian mengangkat tangkai choke karburator ke arah atas.
3. Menarik recoil starter secara perlahan sampai terasa ada tekanan, setelah itu
barulah menarik recoil starter dengan kuat.
4. Setelah mesin hidup, turunkan kembali tangkai choke ke posisi semula.
5. Setelah itu rumput dicacah dengan pisau yang terdapat didalam tabung
mesin chooper.
6. Hasil dari cacahan rumput tersebut diarah kan ke corong output mesin dan
terdapat drum (gentoong) untuk menampung hasil dari cacahan rumput.
7. Kemudian untuk mematikan mesin chopper tersebut ialah dengan
menggeser tombol power ke posisi OFF.
17
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
No. Nama Alsintan Gambar Keterangan
1. Handtraktor 1. Lampu
6 2. Knalpot
3 5 7
3. Tutup kotak peralatan
4. Pelindung V-belt
4 8 5. Pemindah kecepatan
2
1 cakar
6. Tuas kopling
7. Handle utama
8. Tuas kemudi kiri
9. Kursi
10. Pisau rotari
11. Roda
13 12. Penahan lumpur
9
13. Pully mesin
12
10
11
18
3. Bajak Singkal 1. Tuas kopling
13 1
12 2. Tuas kemudi kiri
11 3. Bajak singkal
10 22 2 4. Roda besi
5. Pully utama
6. Dudukan mesin
3 7. Pully mesin
8. Standar
9. Lampu
10. Tangki bahan bakar
11. Tutup radiator
4 12. Knalpot
13. Pengatur Kecepatan
9 5
7
6
8
2
3
4.2 Pembahasan
A. Hand Traktor
Hand tractor lahan kering merupakan mesin penggerak dari implement
(peralatan)pertanian. Hand tractor adalah mesin pertanian yang dapat
dipergunakan untuk mengolah tanah dan lain-lain pekerjaan pertanian dengan alat
pengolah tanahnya digandengkan/dipasang di bagian belakang mesin. Kita
saksikan bahwa jarang penduduk yang telah merasakn manfaat penggunaan
19
traktor untuk melakukan pekerjaan pengolahan tanah secara cepat kemudian
beralih memilih menggunakan hewan atau tenaga otot untuk pekerjaan yang sama.
Hal tersebut karena mereka dapat memperbandingkan bahwa ternyata melakukan
pengolahan tanah dengan traktor lebih menguntungkan dibanding cara lain.
Pengoperasian mesin ini yaitu dengan cara rotary memutar secara terkontrol
dan mesin tersebut dapat beroperasi/jalan sendiri, kita hanya mengarahkan mesin
saat waktunya belok/memutar. Keberadaan mesin ini tentu saja sangat
menguntungkan bagi para petani dalam mengolah tanah di lahan kering dan dapat
mengefisiensi waktu sehingga penanaman bisa cepat dilakukan daripada saat
menggunakan tenaga hewan/manusia. Kekurangan dari hand tractor rotary ini
yaitu saat hujan turun dan lahan menjadi basah,hal ini menyebabkan mesin
tersebut sulit untuk dioperasikan dan menjadi lebih berat dibandingkan saat
kondisi lahan kering.
B. Cultivator
Cultivator adalah alat dan mesin pertanian yang digunakan untuk
pengolahan tanah sekunder. Cultivator bekerja dengan menggunakan gigi yang
sedikit menancap ke dalam tanah sambil ditarik dengan sumber tenaga
penggerak,umumnya traktor. Sistem cultivator ini merupakan salah satu inovasi
teknologi tepat guna yang sangat sederhana dan lebih produktif,untuk membantu
masyarakat pengusaha dan para petani dalam menyelesaikan pekerjaan lahan
pertaniannya dan juga alat yang termasuk alat pengolah tanah atau untuk
persiapan dan sebagai alat pertanian yang digunakan untuk menghaluskan tanah.
Sebelum penanaman dan juga menggemburkan tanah setelah tanaman sudah
mulai tumbuh, dapat juga digunakan untuk membuat guludan atau bedengan
Penggunaan cultivator ini juga tidak banyak berbeda dengan peralatan pengolah
tanah lainnya. Pengolahan dengan peralatan mekanis bertujuan memperbaiki
aerasi tanah, mempertahankan kadar lengas tanah,mengembangkan penyediaan
unsur hara dalam tanah dan menggemburkan tanah agar penetrasi akar tanaman
pokok lebih mudah beberapa bagian utama cultivator.
20
C. Bajak Singkal
Bajak singkal termasuk jenis bajak yang paling tua. Di Indonesia jenis bajak
singkal inilah yang paling umum digunakan oleh petani untuk melakukan
pengolahan tanah mereka, dengan menggunakan tenaga ternak sapi atau kerbau,
sebagai sumber daya penariknya. Bajak singkal merupakan peralatan pertanian
untuk pengolahan tanah yang digandengkan dengan sumber tenaga penggerak.
Penarik seperti tenaga penarik sapi, kerbau atau traktor pertanian.
Bajak singkal berfungsi untuk memotong, membalikkan, pemecahan tanah
serta pembenaman sisa-sisa tanaman kedalam tanah, dan digunakan untuk tahapan
kegiatan pengolahan tanah pertama. Bajak singkal dirancang dalam beberapa
bentuk untuk tujuan agar diperoleh kesesuaian antara kondisi tanah dengan tujuan
pembajakan. Aneka ragam rancangan yang dijumpai selain pada bentuk mata
bajak, juga di bagian perlengkapannya.
Mata bajak adalah bagian dari bajak yang berfungsi aktif untuk mengolah
tanah. Bajak singkal ditujukan untuk pemecahan segala jenis tanah dan cocok
sekali untuk pembalikan tanah serta penutupan sisa-sisa tanaman.
D. Cohpper
Mesin Cohpper adalah perkakas untuk menggerakkan atau membuat sesuatu
yang dijalankan dengan roda, digerakkan oleh tenaga manusia atau penggerak
manggunakan bahan bakar minyak atau tenaga Listrik. Dan pencacah berasal dari
kata pencacah yang artinya hancur,halus, dan cerai berai. Yang lebih mengarah
pada sesuatu berupa alat untuk menghaluskan sesuatu. Mesin pencacah rumput
merupakan suatu alat yang penggunaannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat
pengusaha pakan ternak khususnya dalam peternakan sapi.
Peternak membutuhkan alat bantu agar dalam proses mencacah atau
merajang rumput gajah dapat menghemat waktu dan tenaga yang dikeluarkan,
sehingga dalam merajang atau mencacah diperlukan waktu yang singkat.
Mesin pencacah (mini chopper) rumput gajah ini menggunakan sistem
pemotong pisau putar (circular saw), maka diharapkan dapat mengurangi waktu
kerja, cara kerja lebih efesien dalam kapasitas yang lebih besar dan memberikan
keuntungan dari segi ekonomis. lebih efesien dan memberikan keuntungan dari
segi ekonmis. Secara umum mesin pencacah rumput terdiri dari motor yang
21
berfungsi sebagai penggerak, sistem transmisi, casing, poros rangka, dan pisau
perajang. Konstruksi yang dirancang dan dibuat pada mesin perajang rumput
pakan ternak ini merupakan produk hasil modifikasi, yaitu produk yang sudah ada
yang mengalami perubahan-perubahan baik perubahan dalam bentuk dan
ukurannya, bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas, kualitas,
penampilan dan keamanan pada mesin.
22
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pengolahan tanah awalnya dilakukan secara konvensioal atau secara
tradisional, dengan menggunakan tenaga hewan ternak (sapi, kerbau, dan kuda).
Seiring dengan perkembangan zaman, pengolahan tanah konvensional diganti
dengan pengolahan secara modern menggunakan teknologi yang canggih. Alat-
alat sederhana yang umumnya digunakan untuk mengolah tanah seperti cangkul,
parang, sabit dan lain-lain, sekarang diganti dengan bajak dan garu yang di
gandengkan dengan traktor.
Tenaga hewan ternak tersebut telah digantikan dengan tenaga mesin.
Sehingga pengolahan tanah menjadi lebih efisien dan efektif. Pengolahan tanah
merupakan proses merubah sifat-sifat fisik tanah dengan cara memotong,
membalik, memecah, atau membongkar tanah, sehingga tanah dapat diolah untuk
menanam.
Pengolahan tanah terutama akan memperbaiki secara fisis, perbaikan kemis
dan biologis terjadi secara tidak langsung. Implemet Traktor dibedakan
berdasarkan tahap pengolahannaya yaitu pengolahan tanah pertama dan
pengolahan tanah kedua. Masing-masing tahapan memiliki fungsi yang berbeda-
beda. Pada pengolahan tanah pertama berfugsi untuk membalikan tanah,
menghancurkan tanah dan membongkar tanah, alat-alat yang digunakan dalam
pengolahan tanah pertama ialah : Hand Traktoe, Kultivator, Bajak Singkal dan
Cohpper.
23
DAFTAR PUSTAKA
Najamudin, A. (2010, Maret 08). Gubernur Serahkan 145 Traktor Tangan Untuk
Bengkulu Selatan. Retrieved November 29, 2023, from Antaranews.com:
https://www.antaranews.com/berita/1267997399/gubernur-serahkan-145-
traktor-tangan-untuk-bengkulu-selatan
Tambuhan, A., & Sembiring, E. (2007, Agustus 20). Kajian Kebijakan Alat dan
Mesin Pertanian. Retrieved November 29, 2023, from Jurnal Keteknikan
Pertanian: file:///C:/Users/AXIOO/Downloads/10538-Article%20Text-
30303-1-10-20151030.pdf
24
LAMPIRAN
25