Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN PRAKTIKUM ALAT MESIN PERTANIAN

ACARA I PENGENALAN MESIN TRAKTOR TANGAN DUA RODA


ACARA II. TENTANG PENGENALAN MESIN PENGIRIS SINGKONG

Disusun Oleh

Nama : Septia Noviana Falensia Haris

NIM : 2020C1A006

KELOMPOK : III ( Tiga )

CA’ASS : Fitra Ramdani

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

2022
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan praktikum ini saya ajukan sebagai syarat untuk mata kuliah Alat
dan Mesin Pertanian pada semester IV Tahun Ajaran 2021/2022. Prodi Teknologi
Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Mataram.

Mataram, 29 Juni 2022

Telah disetujui pada tanggal, juni 2022


Co’ass Pratikum I Co’ass Pratikum II

Fitra Ramdani Johan


Nim: 2019C1B011 Nim:2019C1B021

Koordinator Co’ass

Ilham M Akbar. S,Tp

KATA PENGANTAR

ii
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah S.W.T yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua sehingga kami dapat
menyelesaikan Lapora Praktikum Alat & Mesin Pertanian dengan acara
Pengenalan Mesin Traktor Tanggan Dua Roda Dan Tentang Pengenalan
Mesin Pengiris Singkong tepat pada waktunya. Shalawat serta salam semoga
tercurah kepada Rasulullah S.A.W beserta keluarganya, semoga kita semua
mendapatkan syafa’atnya diakhirat kelak.
Adapun tujuan dari penyusunan Lapora ini untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Alat & Mesin Pertanian yang dalam penyusunan makalah ini
kami menjumpai berbagai hambatan, namun berkat kerja sama dan dukungan dari
berbagai pihak, akhirnya kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan cukup baik.
Untuk itu dengan segala kerendahan hati kami selaku penyusun makalah ini
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada koordinator praktikum,
co-asisten.
Semoga laporan ini dapat berguna dan bermanfaat bagi diri kami sendiri
dan semua pihak. Laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami
mengharapkan segala saran dan kritik yang membangun demi perbaikan pada
tugas selanjutnya.

Mataram, 29 Juni 2022

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ii

iii
KATA PENGANTAR....................................................................................iii
DAFTAR ISI...................................................................................................iv
ACARA I PENGENALAN MESIN TRAKTOR.........................................v
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
1.1 LatarBelakang....................................................................................1
1.2 Tujuan................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................3
BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM....................................................7
3.1 Waktu dan Tempat.............................................................................7
3.2 Alat Praktikum...................................................................................7
3.3 Cara Kerja..........................................................................................7
BAB VI HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHSAN.............................8
4.1 Hasil Pengamatan..............................................................................8
4.2 Pembahasan.......................................................................................10
BAB V PENUTUP..........................................................................................11
5.1 Kesimpulan........................................................................................11
5.2 Saran..................................................................................................11
ACARA II TENTANG PENGENALAN MESIN PENGIRIS SINGKONG
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................13
1.1 Latar Belakang...................................................................................13
1.2 Tujuan................................................................................................14
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................15
BAB III METODOLOGIPRAKTIKUM.....................................................19
3.1 Waktu dan Tempat.............................................................................19
3.2 Alat Praktikum...................................................................................19
3.3 Cara Kerja..........................................................................................19
BAB VI HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHSAN.............................20
4.1 Hasil Pengamatan..............................................................................20
4.2 Pembahasan.......................................................................................22
BAB V PENUTUP..........................................................................................23
5.1 Kesimpulan........................................................................................23
5.2 Saran..................................................................................................23

iv
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................24
LAMPRAN......................................................................................................25

v
ACARA I
PENGENALAN MESIN TRAKTOR TANGGAN DUA RODA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Proses pengolahan lahan berfungsi untuk menggemburkan tanah,
menghilangkan kotoran sampah dan gulma pada tanah. Proses pegolahan
lahan meliputi tahap pembajakan dan penggaruan. Pengolahan tanah awalnya
dilakukan secara konvensioal atau secara tradisional, dengan menggunakan
tenaga hewan ternak (sapi, kerbau, dan kuda).
Seiring dengan perkembangan zaman, pengolahan tanah konvensional
diganti dengan pengolahan secara modern menggunakan teknologi yang
canggih. Alat-alat sederhana yang umumnya digunakan untuk mengolah tanah
seperti cangkul, parang, sabit dan lain-lain, sekarang diganti dengan mesin
bajak yang di modifikasi dengan traktor. penggunaan pengolah tanah dengan
menggunakan tenaga mesin lebih efisien dan efektif.
Memasuki era teknologi tinggi, penggunaan alat-alat pertanian dengan
mesin-mesin modern membantu percepatan proses pengolahan produksi
pertanian. Salah satu alat yang umum dan paling sering digunakan adalah
Traktor. Traktor merupakan sebuah alat bermesin yang memiliki kemampuan
untuk mengolah tanah. Fungsi traktor sekrang telah mengantikan fungsi
tenaga hewan seperti sapi dan kerbau dalam pengolahan tanah. Walaupun
telah dikenal luas namun perlu kiranya kita membahas tentang perlunya
mengenal mesin traktor tangan. Mesin traktor tangan ini telah digerkan
dengan tenaga mesin, namun pengoperasiannya menggunakan tangan.
Pengenalan yang baik atas mesin traktor tangan ini, dapat mempercepat proses
modernisasi pertanian.
Traktor tangan merupakan salah satu sumber tenaga dalam bidang
pertanian. Traktor dapat dimanfaatkan dalam berbagai bentuk kegiatan
pertanian mulai dari pengolahan tanah pertama, pengolahan tanah kedua,
penanaman, penyiangan, pemupukan dan alat transportasi. Cara yang sering
dilakukan dalam mengolah tanah dengan menggunakan traktor roda dua ini
ialah dengan cara sistem bajak yaitu memasangkan alat bajak (implemen)
dibelakang traktor.

1
Traktor roda dua ini mempunyai efesiensi yang tinggi, karena pembalikan
dan pemotongan tanah dapat dikerjakan dalam waktu yang bersamaan. Traktor
roda dua merupkan mesin serba guna karena dapat berfungsi sebagai tenaga
penggerak untuk alat – alat lain seperti pompa air, alat prosesing, gandengan
(trailer) dan lain lain.
Sebuah traktor tidak dapat digunakan untuk mengolah tanah apabila tidak
dipasang implemen (alat tambahan). Fungsi traktordalam mengolah tanah
hanya sebagai sumber tenaga. Implemen tidak terpasang secara permanen
pada traktor, hal ini disengaja supaya traktor dapat dipasangkan dengan
berbagai jenis implemen sesuai kebutuhan dalam pengoperasiannya.
1.2 Tujuan Praktikum
1. Untuk Mengetahui Komponen-komponen Alat mesin Pembajak sawah
(traktor tangan)

2
BAB II
LANDASAN TEORI

Mekanisasi pertanian diartikan secara bervariasi oleh beberapa orang.


Mekanisasi pertanian diartikan sebagai pengenalan dan penggunaan dari setiap
bantuan yang bersifat mekanis untuk melangsungkan operasi pertanian. Bantuan
yang bersifat mekanis tersebut termasuk semua jenis alat atau perlengkapan yang
digerakkan oleh tenaga manusia, hewan, motor bakar, motor listrik, angin, air, dan
sumber energi lainnya. Secara umum mekanisasi pertanian dapat juga diartikan
sebagi penerapan ilmu teknik untuk mengembangkan, mengorganisasi, dan
mengendalikan operasi di dalam produksi pertanian (Defredo,2005)
Traktor diartikan sebagai mesin bersumber daya mekanis untuk
penggerak/penarik beban. Di lapangan pertanian, traktor disamping digunakan
untuk penggerak/penarik alat/mesin pengolah tanah, juga digunakan sebagai
penggerak/penarik alat/mesin penanam, alat/mesin pemeliharaan tanaman (pompa
air, sprayer), alat/mesin pemanen, alat pengangkut, juga dapat dipergunakan
sebagai penggerak alat/mesin pengolahan hasil pertanian (Ciptohadijoyo, 2008)
Traktor adalah suatu mesin traksi yang utamanya dirancang dan
dinyatakan sebagai penyedia tenaga bagi peralatan pertanian dan perlengkapan
usaha tani. Traktor roda empat merupakan mesin berdaya gerak sendiri berupa
motor diesel, beroda empat (ban karet atau ditambah roda sangkar dari baja) yang
mempunyai tiga titik gandeng, berfungsi untuk menarik,menggerakkan,
mengangkat, mendorong alat dan mesin pertanian dan jugasebagai sumber daya
penggerak (SNI 7416, 2010).
Tipe traktor berdasarkan cara dalam mencapai tujuan diklasifikasikan atas
beberapa tipe kerja, yaitu: Wheel type: Traktor yang pada umumnya
menggunakan roda karet pada bagian depan dan belakang; Crawl type: Traktor
yang memiliki suatu rangkaian rantai yang praktis dengan kekuatan penuh
dikedua sisinya; dan Half Track Type: Traktor yang merupakan kombinasi dari
kedua tipe diatas, yaitu bagian depan menggunakan roda karet dan bagian
belakang menggunakan rantai. Penggunaan traktor sebagai sumber tenaga dalam
pengolahan tanah, diharapkan dapat mengurangi waktu dan biaya yang diperlukan
untuk proses pengolahan tanah, kapasitas kerja menjadi lebih tinggi dan

3
pendapatan petani bertambah, sehingga dapat dilaksanakan usaha intensifikasi dan
ekstensifikasi yang sempurna (Hardjosoediro, 2000).
Traktor mini merupakan traktor yang mempunyai dua poros roda (beroda
empat). Traktor ini memiliki panjang bekisar 1790-2070 mm, lebar berkisar 995-
1020 mm dan dayanya berkisar 12,5-20 HP. Pada elemennya traktor jenis ini
digerakkan oleh motor diesel dua silinder atau lebih, mempunyai 6 kecepatan
(versneling) maju dan 2 kecepatan mundur, yang dibedakan menjadi 4 macam
kecepatan rendah (termasuk kecepatan mundur) dan 4 macam kecepatan tinggi
(termasuk kecepatan mundur). Kecepatan kerja berkisar antara 0,94-4,79 km/jam
dan kecepta transport antara 7,54-13,31 km/jam. Traktor jenis ini sudah dilegkapi
dengan PTO (power take off), three point hitch (tiga titik penggandengan/system
mounted). Pada umumnya konstruksi traktor mini tidak banyak berbeda dengan
traktor besar, perbedaannya hanya pada dayanya saja.
Traktor roda dua atau traktor tangan ( power tiller /hand tractor ) adalah
mesin pertanian yang dapat dipergunakan untuk menngolah tanah dan lain-lain
pekerjaan pertanian dengan alat pengolah tanahnya digandengkan/dipasang di
bagian belakang mesin. Mesin ini mempunyai efesiensi tinggi, karena pembalikan
dan pemotongan tanah dapat dikerjakan dalam waktu yang bersamaan. Traktor
roda dua merupakan mesin serba guna karena dapat juga berfungsi sebagai tenaga
penggerak untuk alat-alat lain seperti pompa air, alat prosesing, gandengan
(trailer), dan lain-lain (Suastawa, 2000).
Komponen utama traktor tangan terdiri dari beberapa unit utama yaitu :
a. Unit Penggerak.
Traktor tangan umumnya menggunakan unit penggerak motor diesel
empat langkah (4 tak) satu silinder dengan daya antara 6,5 s/d 10,5 HP
b. Unit kerangka dan transmisi
Kerangka merupakan tempat kedudukan motor penggerak, unit transmisi
dan bahagian traktor lainnya. Daya motor penggerak diteruskan ke roda
traktor melalui putaran poros engkol ke kopling utama melalui sabuk V.
Kopling utama meneruskan daya tersebut ke susunan roda gigi transmisi untuk
menggerakkan poros roda dan PTO atau bahagian/alat lain yang bergerak.

4
Putaran gigi dapat diatur/diubah dengan menggunakan kopling dan perubahan
putaran (gas) dan lain-lain.
c. Unit Roda.
Bagian ini terdiri dari roda/ban dan bagian lain yang menjalankan traktor.
Ban dapat berupa ban karet dengan berbagai tipe dan ukuran maupun roda besi.
Adapun cara mengoperasikan traktor tangan yaitu:
a. Menghidupkan traktor tangan:
1. Tuas kopling utama diposisikan off atau rem sehingga traktor tak berjalan
pada kala dihidupkan.
2. Seluruh tuas persneleng pada posisi netral untuk keamanan.
3. Terbuka kran bahan bakar sehingga terjadi arus bahan bakar ke ruang
pembakaran.
4. Gas dibesarkan pada posisi start sehingga benar arus bahan bakar (solar)
yang cukup banyak di ruang pembakaran.
5. Tuas dekompresi ditarik dengan tangan kiri untuk menghilangkan tekanan
di ruang pembakaran pada kala engkol diputar.
6. Engkol dimasukkan ke poros engkol, lalu putar engkol searah jarum jam
beberapa kali supaya pelumas mampu mengalir ke atas melumasi bagian-
bagian traktor. Kebanyakan dilengkapi dengan indikator untuk
menunjukkan benarnya arus pelumas.
7. Percepat putaran engkol sehingga akan menghasilkan cukup tenaga untuk
menghidupkan motor.
8. Lepaskan tuas dekompresi untuk menghasilkan tekanan, sementara engkol
sedang tetap diputar sampai motor hidup.
9. Setelah motor hidup, engkol akan terlepas sendiri dari poros engkol yang
disebabkan oleh bangun pengait engkol yang miring.
10. Geser posisi tuas gas pada posisi idle atau stasioner.
11. Hidupkan motor tanpa beban kurang lebih selama 2-3 menit supaya ronde
pelumasan mampu berjalan dengan patut.
12. Traktor siap untuk dioperasikan.
b. Mematikan traktor tangan:
1. Lepaskan beban motor.

5
2. Kecilkan gas pada posisi idle atau stasioner sehingga putaran mesin akan
pelan selama 2-3 menit.
3. Geser tuas gas pada posisi stop sampai motor mati karena tak benar arus
bahan bakar ke ruang pembakaran.
4. Tutup kran bahan bakar.

6
BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat


Tempat : Laboratorium Perbengekelan Pertanian, Fakultas Pertanian.
Jln. Batu Ringgit, Kec. Sekarbela, Kota Mataram
Waktu : Sabtu, 25 juni 2022. Pukul 09:00 WITA-selesai
3.2 Alat danBahan
Alat yang digunakan adalah
1. Mesin Pembajak Sawah ( Traktor Tangan )
2. Buku
3. Pulpen
3.3 Cara Kerja
1. Disiapkan Mesin Pembajak Sawah ( Traktor Tangan)
2. Dijelaskan oleh assisten bagian-bagian dari mesin Traktor tangan dan juga
fungsi bagian-bagian dari mesin Traktor tangan.
3. Praktikum selesai

7
BAB VI
HASIL PEMBAHASAN

4.1 Hasil Praktikum


Tabel Hasil Pengamatan
No Bagian-bagian Gambar Fungsi

1 Tali starter Berfungsi untuk


memulai /
menghidupkan mesin

2 Tuas Gas Untuk


mengencangkan atau
menaikkan kecepatan

3 Tuas kopling Untuk menggerakkan


Utama Roda

4 Tuas persneling Untuk mengatur dan


kecepatan mengendalikan
kecepatan

8
5 Tuas belok Untuk membelokkan
kiri/kanan traktor ke arah kiri
dan kanan

6 Mesin daya 20 Berfungsi untuk


HP penggerak

7 Roda karet biasa Di gunakan untuk di


jalan Raya

8 Roda besi Di gunakan pada saat


bergigi membajak Sawah

9 Tali belt Untuk menggerakkan


mesin

10 Bajak sengkol Berfungsi untuk


pembalikan dan
pelemparan tanah

4.2 Pembahasan

9
Pada praktikum pertama yaitu pengenalan mesin pembajak sawah yaitu
traktor tangan yang bertujuan untuk mengetahui komponen-komponen pada
mesin traktor tangan fungsinya.
Menurut (Suastawa, 2000) Traktor roda dua atau traktor tangan ( power
tiller /hand tractor ) adalah mesin pertanian yang dapat dipergunakan untuk
menngolah tanah dan lain-lain pekerjaan pertanian dengan alat pengolah
tanahnya digandengkan/dipasang di bagian belakang mesin. Mesin ini
mempunyai efesiensi tinggi, karena pembalikan dan pemotongan tanah dapat
dikerjakan dalam waktu yang bersamaan. Traktor roda dua merupakan mesin
serba guna karena dapat juga berfungsi sebagai tenaga penggerak untuk alat-
alat lain seperti pompa air, alat prosesing, gandengan (trailer), dan lain-lain.
Cara pengoperasian pada traktor tangan adalah untuk menghidupkannya
yaitu dengan cara mengengkolnya. Engkol dimasukkan ke poros engkol, lalu
putar engkol searah jarum jam beberapa kali, agar oli pelumas dapat mengalir
ke atas melumasi bagian-bagian traktor. Kemudian lepaskan engkol dari
porosnya. Jika engkol masih ada didalam porosnya maka engkol akan
berputar. Tidak hanya itu engkol tersebut juga berbahaya bagi orang yang
berada disekitar praktikum.
Pada traktor tangan terdapat komponen-komponennya yaitu lampu,handle
utama, tuas gas, tuas kopling, tuas belok kiri dan kanan, pelindung samping,
penahan lumpur dan lain-lain.jika pada saat ingin diberhentikan,maka tekan
rem pada traktor atau menggeser tuas kopling utama ke ban agar traktor
tersebut berhenti.

BAB V

10
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari praktikum tersebut dapat disimpulkan bahwa :
1. Alat Mesin pembajak Sawah ( Traktor tangan) adalah mesin pertanian
yang dapat dipergunakan untuk menngolah tanah dan lain-lain
2. Traktor roda dua merupakan mesin serbaguna karena dapat juga berfungsi
sebagai tenaga penggerak untuk alat-alat lain seperti pompa air, alat
prosesing, gandengan(trailer).
3. Komponen utama pada traktor tangan yaitu tali starter, tuas gas, tuas
kopling utama, tuas persneling kecepatan dan tuas belok kanan-kiri, mesin
daya listrik, dll.
4. Pada saat ingin diberhentikan maka tekan rem pada traktor atau menggeser
tuas kopling utama ke bawah agar traktor tersebut berhenti
5. Traktor tangan merupakan salah satu sumber tenaga alat pengelola tanah
yang bertenaga mesin “ internal combustion engine”1
5.2 Saran
Sebaiknya pada saat praktikum pengenalan alat mesin pengolah sawah
(Traktor tangan) sebaiknya dilakukan juga proses bagaimana cara
menghidupkan, mengoperasikan dan proses percobaan sehingga kita lebih
muda dapat memahami dengan maksimal.

11
ACARA II
TENTANG PENGENALAN MESIN PENGIRIS SINGKONG

12
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di bidang agrobisnis memang merupakan primadona baru bagi masyarakat
indonesia sebagai ladang usaha yang cukup memberikan prospek yang
menggembirakan. Bidang ini tidak hanya meliputi hal-hal yang berkaitan
dengan pertanian sebelum panen, tetapi yang justru lebih berkembang adalah
industri pengolahan hasil-hasil pertanian (pasca panen). Satu hal yang perlu
diperhatikan disini adalah bahwa bidang ini ternyata dikuasai oleh industri
rumah kecil dan menengah yang sebenarnya adalah industri rumah tangga.
Selain itu dikarenakan makin sulitnya mendapatkan pekerjaan, sehingga
menyebabkan tenaga kerja tidak lagi berharap untuk bekerja di pabrik-pabrik
atau industri. Para calon tenaga kerja pada umumnya kini mengalihkan
perhatiannya untuk menjadi pengusaha-pengusaha baru yang tidak
memerlukan modal usaha yang besar. Dalam hal ini pemerintah membantu
para pengusaha baik yang besar maupun kecil dalam segala hal, untuk
meningkatkan produk yang dihasilkan baik dalam segi kualitas maupun
kuantitasnya (Budiyanto, 2012).
Singkong (Manihot esculenta Crantz) merupakan makanan pokok ketiga
setelah padi tahun 1995 produksi singkong Indonesia mencapai 15,44 juta ton.
Produksi singkong ini meningkat menjadi 19,98 juta ton pada tahun 2007
(Wikanastri H, 2012).
Melalui perancangan dan pengembangan produk, diharapkan akan
dihasilkan inovasi produk baru yang mampu memberikan keunggulan tertentu
di dalam mengatasi persaingan dengan produk kompetitor. Beberapa produk
olahan dari singkong ini antara lain: keripik, kerupuk, dan kelanting. Salah
satu upaya pengolahan lanjut yang sangat diminati oleh masyarakat adalah
membuat singkong menjadi keripik. Tahapan penting dalam proses produksi
kripik singkong adalah pemotongan singkong menjadi potongan tipis, sebelum
penggorengan (Makhiruddin, 2010).
Pembuatan keripik singkong skala industri rumah tangga pada umumnya
dilakukan secara manual (pengirisan menggunakan pisau), sehingga hasilnya

13
kurang optimal seperti ketebalan yang tidak merata dan kapasitas yang
dihasilkan tidak maksimal. Oleh karena itu, diperlukan alat pemotong
singkong. Melalui perancangan dan pengembangan produk, diharapkan akan
dihasilkan inovasi produk baru yang mampu memberikan keunggulan tertentu
di dalam mengatasi persaingan dengan produk kompetitor (Nofirza, 2012).
Berdasarkan uraian diatas, maka di lakukan praktikum pengenalan alat
pengiris singkong.
2.2 Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui bagian-bagian dan
fungsi mesin pengiris singkong sehingga memudahkan dalam
pengoperasiannya.

14
BAB II
LANDASAN TEORI

Singkong yang juga dikenal sebagai ketela pohon atau ubi kayu adalah
pohonan tahunan tropika dan subtropika dari keluarga Euphorbiaceae. Umbinya
dikenal luas sebagai makanan pokok penghasil karbohidrat dan daunnya sebagai
sayuran. Umbi akar singkong banyak mengandung glukosa dan dapat dimakan
mentah. Umbi yang rasanya manis menghasilkan paling sedikit 20 mg HCN per
kilogram umbi akar yang masih segar.
Salah satu olahan singkong yaitu keripik. Keripik adalah makanan ringan
yang digemari masyarakat. Keripik tergolong jenis makanan craker yaitu makanan
yang bersifat kering dan renyah dengan kandungan lemak yang tinggi. Renyah
adalah keras dan mudah patah. Sifat renyah pada craker ini akan hilang jika
produkmenyerap air. Produk ini banyak disukai karena rasanya enak, renyah,dan
tahan lama, praktis dan mudah dibawa dan disimpan (sulistyowati,2004).
Untuk pembuatan keripik singkong (umbi kentang dll) diperlukan mesin
guna mempercepat proses pengirisannya, yang disebut Mesin Perajang Singkong.
Mesin perajang singkong merupakan alat bantu untuk merajangsingkong menjadi
lembaran-lembaran tipis dengan ketebalan ± 1 s.d 2mm. Bukan hanya itu saja,
mesin ini juga dapat menghasilkan hasil rajangan dengan ketebalan yang sama,
waktu perajangan menjadi cepat. Mesin perajang singkong ini mempunyai sistem
transmisi berupa puli. Bila motor listrik dihidupkan, maka akan berputar
kemudian gerak putar dari motor ditransmisikan ke puli 1, kemudian dari puli 1
ditransmisikanke puli 2 dengan menggunakan belt untuk menggerakkan poros 1.
Jikaporos 1 berputar maka akan menggerakkan puli 3 yang ditransmisikan kepuli
4 dengan menggunakan belt untuk menggerakkan poros 2, kemudian poros 2
berputar maka piringan tempat pisau siap untuk merajang singkong. (Budiyanto,
2012).
Adapun bagian-bagian yang menyusun mesin pengiris singkong ini
diantaranya:
a. Rangka Alat
Fungsi dari rangka alat untuk menyangga bagian alat lain. Rangka merupakan
komponen yang berfungsi untuk menyangga semua komponen mesin Perajang

15
singkong, rangka ini terbuat dari Pipa kotak 30mm kemudian di las untuk
menyambungkannya. (Yafid Effendi dkk, 2017)
b. Motor listrik/Dinamo
Motor listrik adalah suatu perangkat elektromagnetik yang digunakan
untuk mengkonversi atau mengubah energy listrik menjadi energy
mekanik. Hasil konversi ini atau energy mekanik ini bias digunakan
untuk berbagai macam keperluan seperti digunakan untuk memompa suatu
cairan dari satu tempat ke tempat yang lain pada mesin pompa, untuk meniup
udara pada blower, digunakan sebagai kipas angin, dan keperluan - keperluan
yang lain. Berdasarkan jenis dan karakteristik arus listrik yang masuk dan
mekanisme operasinya motor listrik dibedakan menjadi 2, yaitu motor AC,
dan motor DC.
c. Belt/ Tranmisi Sabuk V
Belt adalah suatu elemen fleksibel yang dapat di gunakan dengan mudah
mentranmisi torsi dan gerakan berputar dari suatu komponen ke komponen
lainnya, dimana belt tersebut dililitkan pada puli yang melekat pada poros
yang akan berputar. Belt digunakan jarak antara proses dengan motor
penggerak yang relatif jauh, sehingga jika menggunakan sistem roda gigi
cukup menjadi masalah baik dalam pembuatan maupun dalam biaya, sebab
biaya pembuatan roda gigi relatif mahal jika dibandingkan dengan biaya
pembuatan puli, lagi pula bermacam-macam ukuran puli banyak tersedia di
pasaran.
d. Pully
Pully merupakan bagian terpenting dari mesin-mesin sehingga pembuatan
pully perlu dipertimbangkan baik kekuatan pully, proses pengerjaan hingga
nilai ekonomis bahan pully. Pada dunia teknik kususnya kontruksi permesinan
kita mengetahui ada berbagai macam jenis dan bahan yang bisa digunakan
dalam kontruksi pully disesuaikan dengan penggunaan pully tersebut yang
dapat kita jumpai dilapangan.
Ada beberapa type pulley yaitu:
1. Pulley type V
2. Pulley Timming

16
3. Pulley Variable (pulley V bisa disetting besar kecil)
4. Pulley Round (alur U)
5. Loss pulley ( biasa sebagai adjustment)
e. Poros
Poros adalah salah satu bagian terpenting dari mesin. Hampir semua
mesin meneruskan tenaga bersama-sama dengan putaran. Peranan dalam
transmisi seperti itu dipegang oleh poros. (Sularso dan Kiyokatsu Suga,
2002:1)
f. Bantalan
Bantalan adalah elemen mesin yang menumpu poros berbeban, sehingga
putaran atau gerakan bolak-baliknya dapat berlangsung secara halus, aman
dan panjang umur. Bantalan harus cukup kokoh untuk memungkinkan poros
serta elemen mesin lainnya bekerja dengan baik. Jika bantalan tidak berfungsi
dengan baik maka prestasi seluruh system akan menurun atau tidak dapat
bekerja secara semestinya. Jadi bantalan dalam permesinan dapat disamakan
peranannya dengan pondasi pada gedung
g. Pisau
Pisau pengiris material yang digunakan adalah Baja. Panjang pisau
pengiris 50 mm lebar 90 mm dan tebal 2 mm. Piringan pisau terbuat dari
bahan stainless steel 304 dengan diameter 270 mm dan tebal 5 mm. Bagian ini
berfungsi untuk mengiris suatu komoditas seperti singkong dengan ukuran
tertentu untuk mendapatkan hasil irisan yang seragam. . (Yafid Effendi dkk,
2017)
h. Penutup pisau
Penutup pisau berfungsi sebagai penutup pisau dan piringan pisau supaya
pada saat proses pemotongan ubikayu, ubikayu yang terpotong tidak
berceceran dan langsung jatuh kebagian bawah. . (Yafid Effendi dkk, 2017)
i. Hopper Input
Hopper input merupakan bagian yang berfungsi sebagai tempat
dimasukkannya Singkong, dimana Singkong yang dimasukan kedalam Hopper
Input akan jatuh dan terpotong oleh pisau, material yang digunakan adalah

17
Stainless Steel, karena Material kontak langsung dengan singkong. . (Yafid
Effendi dkk, 2017)
j. Chute Output
Merupakan komponen yang berfungsi sebagai tempat jatuhnya ubikayu
setelah terpotong, material yang digunakan adalah stainless steel.
Berikut Langkah-langkah pengoperasian mesin perajang singkong antara lain :
1. Menyiapkan bahan baku.
2. Tancapkan stop kontak pada sumber arus listrik.
3. Hidupkan motor lisrik dengan menekan tombol “ON” pada saklar mesin.
4. Masukkan bahan baku yang siap dirajang pada hopper.
5. Jika bahan baku yang ada dalam hopper sudah mulai habis, masukkan lagi
bahan baku sampai habis bahan bakunya.
6. Matikan mesin dengan menekan tombol “OFF” pada saklar jika telah selesai
menggunakan dan cabut kabel dari stop kontak.

18
BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat


Tempat : Laboratorium Perbengekelan Pertanian, Fakultas Pertanian.
Jln. Batu Ringgit, Kec. Sekarbela, Kota Mataram
Waktu : Sabtu, 25 juni 2022. Pukul 09:00 WITA-selesai
3.2 Alat danBahan
Alat yang digunakan adalah
1. Mesin Pengiris Singkong
2. Buku
3. Pulpen
3.3 CaraKerja
1. Disiapkan mesin pengiris singkong
2. Dijelaskan oleh assisten bagian-bagian dari mesin pengiris singkong dan
juga fungsi bagian-bagian dari mesin pengiris singkong.
3. Praktikum selesai

19
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Praktikum


Tabel Hasil Pengamatan
No Bagian-bagian Gambar Fungsi

1 Rangka Mesin berfungsi untuk


menopang bagian
bagian penyusun
mesin lainnya.

2 Mesin Motor berfungsi sebagai


Listrik tenaga penggerak dari
mesin

3 Belt/Tranmisi berfungsi sebagai


Sabuk V penghubung antara
motor dengan poros
yang di pasang pada
ke dua pulley sebagai
system transmisi
4 Pully berfugsi untuk
memutar pisau
pengiris yang
dihubungkan oleh
sabuk V dengan
motor.

20
5 Poros berfungsi sebagai
sumbu utama
penggerak pisau yang
dihubungkan oleh belt
pada pulley motor dan
pulley poros
6 Bantalan berfungsi untuk
menopang poros yang
berputar.

7 Pisau berfungsi untuk


mengiris singkong
dengan ukuran
tertentu untuk
mendapatkan hasil
irisan yang seragam.
8 Penutup Pisau berfungsi sebagai
penutup pisau dan
piringan pisau supaya
ubikayu yang
terpotong tidak
berceceran

9 Hopper Input berfungsi sebagai


tempat
dimasukkannya
Singkong,

21
10 Chute Output berfungsi sebagai
tempat jatuhnya
ubikayu setelah
terpotong,

4.2 Pembahasan
Pada praktikum kedua yaitu pengenalan mesin pengiris singkong yang
bertujuan untuk mengetahui bagian-bagian dan fungsi mesin sehingga
memudahkan dalam pengoperasiannya.
Menurut Yafid Efendi, dkk (2017) Mesin perajang singkong merupakan
alat bantu untuk merajang singkong menjadi lembaran-lembaran tipis dengan
ketebalan ± 1 s.d 2 mm.
Mesin ini terdiri dari rangka mesin, mesin motor listrik ½ hp, belt/
tranmisi sabuk v, pully, poros, bantalan, pisau, penutup pisau, hopper input
dan chute output. Prinsip kerja mesin ini menurut Budiyanto (2012) ialah
mesin perajang singkong ini akan bekerja ketika motor listrik dihidupkan
maka akan berputar kemudian gerak putar dari mesin ditransmisikan ke puli
1, dari puli 1 ditransmisikan ke puli 2 dengan menggunakan belt untuk
menggerakkan poros 1. Jika poros 1 berputar maka akan menggerakkan puli 3
dan 4 dengan menggunakan belt untuk menggerakkan poros 2. Setelah poros
2 berputar maka piringan tempat pisau akan berputar dan singkong siap untuk
dirajang. Setelah singkong dirajang maka akan keluar melalui corong.
Cara pengoperasian mesin pengiris singkong yaitu menyiapkan bahan
baku yang sudah dibersihkan dan kemudian colokkan stop kontak pada
sumber arus listrik. Kemudian hidupkan motor lisrik dengan menekan tombol
“ON” pada saklar mesin dan masukkan bahan baku yang siap dirajang pada
hopper dengan ketebalan 1 mm. Jika bahan baku yang ada dalam hopper
sudah mulai habis, masukkan lagi bahan baku sampai habis bahan bakunya.
Matikan mesin dengan menekan tombol “OFF” pada saklar jika telah selesai
menggunakan dan cabut kabel dari stop kontak.

22
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari praktikum tersebut dapat disimpulkan bahwa :
1. Metode perajangan mesin ini adalah perajangan tunggal dengan 2 buah
pisau yang memotong singkong secara berkesinambungan.
2. Desain mesin perajang singkong ini membutuhkan daya dari motor listrik
sebesar ½ HP.
3. Prinsip kerja alat pengiris singkong ini sangatlah sederhana, menggunakan
piringan berpisau dengan pengerak motor listrik yang akan berputar dan
mengiris singkong.
4. Setelah dilakukan uji kinerja, mesin perajang singkong mampu
menghasilkan dengan ketebalan yang sama.
5. Sistem transmisi mesin perajang singkong ini mengubah putaran
motornlistrik dari 1400 rpm menjadi 180 rpm, dengan komponen berupa 4
pulley diameter ∅200 mm, ∅140 mm, ∅60 mm, ∅60 mm, dihubungkan
oleh v-belt A-47 dan A-48. Poros yang digunakan berdiameter 32 mm
dengan bahan ST 50.
5.2 Saran

Sebaiknya pada saat praktikum pengenalan alat mesin pengiris singkong


dilakukan praktikan memperhatikan penjelasan secara lebih serius agar dan
berkonsentrasi agar penjelasan yang disampaikan dapat difahami dengan baik.

23
DAFTAR PUSTAKA

Budiyanto. 2012. Tugas Akhir Perancangan Mesin Perajang Singkong.


Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta.

Ciptohadijoyo, Sunarto. 2008. RPKPS & Bahan Ajar Mata Kuliah : Mesin
Produksi Pertanian. Yogyakarta: FTP UGM.
Defredo,2005.Mekanisasi Pertanian.PT Grafindo:Jakarta
Hardjosoediro, Soekarmanto. 2000. Mekanisasi Pertanian. Kerjasama Badan
Pendidikan, Latihan, dan Penyuluhan Pertanian (BPLPP) dengan
Japan Cooperation Agensi (JICA). Jakarta. .
Makhiruddin. 2010. Produsen Terbesar Ubi Kayu. Lampung.

Nofirza dan D. Syahputra. 2012. Perancangan Alat Pemotong Nenas yang


Ergonomis untuk Meningkatkan Produktifitas. Jurnal Ilmiah Teknik
Industri UIN Riau. Vol: 11 (1) – 50 hlm.

Standar Nasional Indonesia. 2010. Traktor Roda Dua–Unjuk Kerja dan Cara Uji.
Nomor: 0738:2010.Jakarta.
Suastawa,I.N.,W.Hermawan,danE.N.Sembiring.2000.Konstruksidan Pengukuran
Kinerja Traktor Pertanian
Sularso ; Suga, Kiyokatsu. 2002, Dasar Perencanaan Dan Pemilihan Elemen
Mesin, Pradnya Paramita : Jakarta.

Sulistyowati, A. (2004). Membuat Keripik Buah & Sayur. Puspa Swara. Jakarta

Wikanastri H. 2012. Aplikasi Prosese Fermentasi Kulit Singkong Menggunakan


Starter Asal Limbah Kubis Dan Sawi Pada Pembuatan Pakan Ternak
Berpotensi Proboiotik. LPPM UNIMUS. Semarang. Hlm : 282 - 288

Yafid Effendi & Agus Danang Setiawan. 2017 Rancang Bangun Mesin Perajang
Singkong Industri Rumahan Berdaya Rendah Jurnal Teknik:
Universitas Muhammadiyah Tangerang, Vol. 6

24
LAMPIRAN

Roda besi traktor tanggan


Mesin Traktor Tangan Dua Roda

saluran output mesin singkog Hasil cacahan

25

Anda mungkin juga menyukai