Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PERALATAN PERTANIAN

PENGENALAN TRAKTOR

OLEH KELOMPOK 1

1. MARIA FEBRIANA MITE (1904060098)


2. CLAUDIA DEWI B. JURUT (1904060222)
3. GRASELA YUNIKE KEYS (1904060235)
4. YOHANA HOAR (1904060221)
5. BONEFASIA INA MURA (1904060226)
6. FEBRYANTI P. DACOSTA (1904060232)
7. MARIA NOVIANA B. ATOK (1904060101)
8. IRWAN TRION BAILAO (1904060086)

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

FAKULTAS PERTANIAN

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

KUPANG

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah “Pengenalan Traktor” mata
kuliah Pertanian Pertanian dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Kami juga
berterima kasih pada Bapak Roddialek Pollo yang telah memberikan tugas, ilmu dan
membimbing dalam mata kuliah Peralatan Pertanian.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita tentang “Pengenalan Traktor” dalam mata kuliah Peralatan Pertanian.
Kami menyadari sepenuhnya dalam makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kami berharap adanya kritik dan saran mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran
yang membangun.

Semoga makalah yang sederhana ini dapat dipahami oleh siapa saja yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah kami susun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang
lain yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata yang
kurang berkenan. Atas perhatiannya kami mengucapkan terima kasih.

Kupang, Desember 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………...…….i

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………..……ii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………….…….1

1.1. LATAR
BELAKANG………………………………………………………………………1
1.2. RUMUSAN MASALAH…………………………………………………………….
………2
1.3. TUJUAN PENULISAN……………………………………………………………….
…….2

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………………3

8.1. PENGERTIAN
TRAKTOR………………………………………………………………..3
8.2. JENIS-JENIS
TRAKTOR………………………………………………………………….3
8.3. BAGIAN-BAGIAN PADA
TRAKTOR…………………………………………………...4

BAB III PENUTUP……………………………………………………………………………....9

3.1. KESIMPULAN………………………………………………………………………...
……9
3.2. SARAN……………………………………………………………………………………
….9

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………..10

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Warga Negara indonesia yang menengah kebawah berprofesi sebagai petani, tetapi
sangat disayangkan setelah hampir 35 tahun masa pembangunan berjalan bidang pertanian
seakan akan masih bergerak pada tempatnya berbagai cara untuk meningkatkan hasil
pertanian telah dilakukan oleh pemerintah diantranya mengimport Peralatan modern ke
Indonesia supaya dapat digunakan, dan herannya timbul permasalahan lain yaitu bagaimana
cara menggunakan peralatan tersebut. Sama-sama kita ketahui bahwa hampir 85 % petani
yang ada di Indonesia tidak mengenal yang namanya peralatan modern yang canggih, mereka
hanya mengenal cangkul dan Kerbau.
Jika kita membandingkan keuntungan yang dihasilkan peralatan tradisional yang dipakai
petani dengan peralatan modern atau yang biasa disebut Alsintan, maka sangatlah jauh
berbeda, kita ketahui sama sama bahwa peralatan tradisional membutuhkan kinerja yang
lebih besar, disamping itu juga membutuhkan waktu yang lebih lama.
Berbagai macam peralatan yang telah ada di Indonesia diantaranya Combine,
Handtraktor, Trasher, ITGM, Traktor Mini dan sebagainya, telah beroprasi secara optimal
tetapi itu berdasarkan statistic pemerintah. Tetapi jika kita menelaah kembali apa yang
sebenarnya terjadi dilapangan tentunya sangat berbeda, banyak para petani menggudangkan
bantuan peralatan modern di KUD setempat dan lebih memilih peralatan tradisional lantaran
tidak mengerti bagaimana cara mengoperasikan alsintan tersebut. ( Aprianto, 2004).
Memasuki era teknologi tinggi penggunaan alat-alat pertanian dengan mesin-mesin
modern membantu percepatan proses pengolahan produksi pertanian. Salah satu alat yang
umum dan paling sering digunakan adalah Traktor. Traktor merupakan sebuah alat bermesin
yang memiliki kemampuan untuk mengolah tanah. Fungsi traktor sekrang telah mengantikan
fungsi tenaga hewan seperti sapi dan kerbau dalam pengolahan tanah. Traktor adalah salah
satu contoh penggunaan teknologi dibidang pertanian dimana dengan penggunaan teknologi
tersebut dapat mengatasi masalah-masalah terutama yang berkaitan dengan tenaga kerja dan
waktu. Traktor pertanian saat ini menjadi komponen yang tak terpisahkan dari pembangunan

1
pertanian dan pedesaan. Kita saksikan perkembangan yang pesat penggunaan traktor tangan
di pedesaan. Hal tersebut karena mereka dapat memperbandingkan bahwa ternyata
melakukan pengolahan tanah dengan traktor lebih menguntungkan dibanding cara lain.
Traktor tangan (hand tractor) adalah sumber penggerak dari implemen (peralatan)
pertanian. Biasanya traktor tangan digunakan untuk mengolah tanah. Namun sebenarnya
traktor tangan ini merupakan mesin yang serba guna, karena dapat digunakan untuk tenaga
penggerak implemen yang lain, seperti : pompa air, alat prosesing, trailer, dan lain-lain.
(Anonim, 2000).
Pada Makalah ini kita akan membahas tentang Traktor Mini dan Hand Traktor serta
Komponen dari Traktor dimulai Bajak singkal (moldboard plow), Bajak piringan (disk plow)
Bajak Rotari (rotary plow), Bajak chisel (chisel plow), Bajak subsoil (subsoil plow) dan Garu
paku, Garu Piring, Garu sisir.

1.2. RUMUSAN MASALAH


1.2.1. Apa itu traktor?
1.2.2. Apa saja jenis-jenis traktor?
1.2.3. Apa saja bagian-bagian pada traktor?

1.3. TUJUAN PENULISAN


1.3.1. Untuk mengetahui pengertian traktor.
1.3.2. Untuk mengetahui jenis-jenis traktor.
1.3.3. Untuk mengetahui bagian-bagian pada traktor.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. PENGERTIAN TRAKTOR


Traktor digunakan untuk berbagai keperluan. Penggunaan yang paling banyak ialah
untuk pengolahan tanah, karena memang pekerjaan pengolahan tanah adalah pekerjaan
pertanian yang relatif membutuhkan daya yang besar dibanding pekerjaan lainnya. Selain itu
traktor juga digunakan untuk penanaman, untuk pemeliharan tanaman, untuk memutar
pompa irigasi,), untuk memutar perontok padi, serta untuk pengangkutan, mulai dari bibit,
pupuk, peralatan, sampai hasil pertanian.
Dari asal katanya, traktor berarti alat penghela. Memang fungsi utama traktor ialah untuk
menghela sesuatu. Itulah sebabnya semua traktor tentu pada bagian belakangnya dilengkapi
dengan sambungan untuk tempat menggandeng alat yang akan dihela tersebut. Pengertian
traktor ialah kendaraan bermesin yang khusus dirancang untuk menjadi penghela. Dari
sejarahnya, traktor memang dirancang awalnya untuk mengganti hewan hela dengan mesin
yang lebih kuat. Traktor adalah alat/mesin penarik beban yang bersumberdaya mekanis.
Klasifikasi traktor dibedakan menjadi dua macam, yaitu berdasarkan kegunaan dan jenis roda
penggeraknya. (Defredo. 2005).

2.2. JENIS-JENIS TRAKTOR


2.2.1. TRAKTOR MINI
Merupakan traktor yang mempunyai dua poros roda (beroda empat). Traktor ini
memiliki panjang bekisar 1790-2070 mm, lebar berkisar 995-1020 mm dan dayanya
berkisar 12,5-20 HP. Pada elemennya traktor jenis ini digerakkan oleh motor diesel
dua silinder atau lebih, mempunyai 6 kecepatan (versneling) maju dan 2 kecepatan
mundur, yang dibedakan menjadi 4 macam kecepatan rendah (termasuk kecepatan
mundur) dan 4 macam kecepatan tinggi (termasuk kecepatan mundur). Kecepatan
kerja berkisar antara 0,94-4,79 km/jam dan kecepatan transport antara 7,54-13,31
km/jam. Traktor jenis ini sudah dilegkapi dengan PTO (power take off), three point
hitch (tiga titik penggandengan/system mounted). Pada umumnya konstruksi traktor

3
mini tidak banyak berbeda dengan traktor besar, perbedaannya hanya pada dayanya
saja.
2.2.2. TRAKTOR TANGAN
Traktor tangan merupakan traktor yang hanya mempunyai sebuah poros roda
(beroda dua). Traktor ini mempnyai panjang berkisar 1740-2290 mm, lebar berkisar
710-880 mm dan dayanya berkisar 6-10 HP. Sebagai daya penggerak utamanya
menggunakan motor diesel silinder tunggal. Prinsip kerja traktor tangan adalah
mesin pengolah tanah dengan menggunakan tenaga penggerak motor bakar yang
pada umumnya motor diesel. Sebagai mesin pengolah tanah, traktor digunakan untuk
menarik peralatan pengolahan tanah, seperti bajak piring, garu piring. Berfungsi pula
untuk menggerakkan peralatan stasioner, seperti generator listrik, mesin pompa air,
mesin penggilingan gabah (Nawawi, 2001).
2.2.3. TRAKTOR BESAR
Merupakan traktor yang mempunyai dua poros roda (beroda empat atau lebih),
panjangnya berkisar 2650-3910 mm, lebar berkisar 1740-2010 mm dan dayanya
bekisar 20-120 HP.

2.3. BAGIAN-BAGIAN PADA TRAKTOR


2.3.1. Pengunci Differensial
Diferensial (gardan) berfungsi untuk merubah sudut putaran mesin menjadi 90º.
Selain itu juga untuk memungkinkan putaran roda kanan dan kiri berbeda (saat
membelok). Pengunci diferensial diperlukan untuk membebaskan traktor dari slip.
Alat ini menyamakan putaran roda kanan dan kiri. Ada dua macam tipe pengunci
diferensial :
a. Pengunci diferensial mekanik : Digerakkan dengan pedal yang diinjak kaki dan
langsung diteruskan ke pengunci diferensial pada gardan.
b. Pengunci diferensial hidrolis : Digerakkan dengan sistem hidrolis.
2.3.2. Final Driver
Fungsi final drive adalah mereduksi atau mengurangi lebih lanjut putaran poros
roda belakang. Selain untuk menambah traksi, final drive juga berfungsi untuk
meninggikan badan traktor.

4
2.3.3. Power Take Off
Merupakan keluaran daya dari mesin traktor yang berupa putaran yang bisa
digunakan untuk menggerakkan peralatan lain. Poros PTO dihubungkan secara
langsung dengan poros setelah kopling, kemudian PTO sendiri menggunakan
versneling tersendiri untuk mengatur kecepatan putaran PTO agar sesuai dengan
kebutuhan.
2.3.4. Sistem Hidrolis
Sistem hidrolis adalah sistem penerusan daya dengan menggunakan aliran fluida
tak mampat (minyak pelumas/oli). Minyak pelumas dipompakan dari bak
penampung (reservoir) untuk selanjutnya disalurkan ke silinder penekan hidrolis.
Sistem hidrolis banyak digunakan pada bagian-bagian traktor, misalnya system
steering (power steering), sistem pengereman, pengunci diferensial, sistem
pengangkatan dan penggandengan.
2.3.5. Sistem Penggandengan
Traktor merupakan sumberdaya penarik sehingga traktor dilengkapi dengan
sistem peggandengan yang berfungsi untuk menggandengkan alat/mesin pertanian.
Sistem penggandengan alat/mesin pertanian terdiri atas dua macam, yaitu:
a. Sistem penggandengan satu titik (trailing)
Sistem ini sering digunakan untuk penggandengan peralatan transportasi.
Bagian yang digandengakan mempunyai roda sendiri, sehingga beban tidak
disangga oleh traktor. Perlatan tambahan pada traktor untuk penggandengan
sistem trailing disebut drawbar.
b. Sistem penggandengan tiga titik (mounted)
Sistem ini menggunakan tiga titik penggandengan yang terdiri dari dua
titik penggandengan bawah (low link). Sistem ini dilengkapi dengan sistem
hidrolis yang berfungsi untuk mengangkat dan menurunkan alat/mesin pertanian
yang digandeng. Sistem ini biasanya digunakan untuk menggandeng bajak, garu,
alat penyiang dll.

5
2.3.6. Double Gas Throttle (Gas Ganda)
Traktor sering digunakan pada medan yang tidak rata, sehingga diperlukan gas
yang tidak berubah karena guncangan. Traktor dilengkapi dengan gas tangan selain
gas kaki.
2.3.7. Double Brake
Pada traktor, rem kiri dan rem kanan dipisah dengan tujuan untuk membantu pada
saat pembelokkan. Dengan pengereman salah satu roda, maka putaran belok akan
semakin kecil, sehingga memudahkan pengoperasian traktor di lapangan.
2.3.8. Penyetelan Jarak Antar Roda (Wheel Gauge)
Jarak antar roda kanan dan kiri dapat dirubah menurut kebutuhan, sehingga roda
traktor tidak merusak tanaman jika digunakan untuk kegiatan pemeliharaan tanaman.
Pengaturan jarak roda kanan dan kiri disesuaikan dengan jarak antar tanaman.
2.3.9. Pemberat (Ballast)
Traktor dilengkapi dengan ballast yang dipasang di bagian depan traktor yang
berfungsi untuk mecegah roda depan traktor terangkat jika digunakan untuk menarik
beban yang berat. (Hamris, Moh, 2000).

Di samping kopling utama, ada dua kopling kemudi. Kopling kemudi terletak di
bawah gigi persneleng, di pangkal poros kedua roda. Kopling kemudi dioperasikan
melalui tuas kemudi kanan dan kiri. Apabila kopling kemudi kanan ditekan, maka
putaran gigi persneleng tidak tersambung dengan poros roda kanan. Sehingga roda
kanan akan berhenti, dan traktor akan berbelok ke kiri. Begitu juga sebaliknya
apabila kopling kiri ditekan. Sebuah traktor tangan dapat bergerak maju-mundur
dengan kecepatan tertentu karena putaran poros motor penggerak disalurkan sampai
ke roda. Ada tiga jenis roda yang digunakan pada traktor tangan, yaitu; roda ban,
roda besi, roda apung (roda sangkar/cage wheell).
Roda ban berfungsi untuk transportasi.dan mengolah tanah kering. Bentuk
permukaan roda ban beralur agak dalam untuk mencegah slip. Roda ban dapat
meredam getaran, sehingga tidak merusak jalan. Roda besi digunakan untuk
pembajakan di lahan kering. Sirip pada roda besi akan menancap ke tanah, sehingga

6
akan mengurangi terjadinya slip pada saat menarik beban berat. Roda apung
digunakan pada saat pengolahan tanah basah. Roda apung ini ada yang lebar, ada
juga yang diameternya besar, sehingga dapat menahan beban traktor agar tidak
tenggelam dalam lumpur. Ukuran roda disesuaikan dengan spesifikasi traktor. Besar
kecilnya roda akan berpengaruh terhadap lajunya traktor. (Frans Jusuf Daywint,
2008).
Sebagian besar, traktor tangan menggunakan motor diesel sebagai tenaga
penggerak dan dihidupkan dengan engkol. Pemakaian poros engkol dimaksudkan
agar traktor tangan dapat lebih murah harganya, dan relatif lebih awet dibanding
dengan sistem start yang lain. Berikut ini akan dijelaskan langkah-langkah penting
dalam menghidupkan dan mematikan traktor tangan, beserta tujuannya.
Cara menghidupkan traktor tangan :
 Tuas kopling utama diposisikan “OFF” atau “rem”, sehingga traktor tidak
berjalan pada saat dihidupkan.
 Untuk keamanan, semua tuas persneleng pada posisi netral.
 Buka kran bahan bakar, sehingga terjadi aliran bahan bakar ke ruang
pembakaran.
 Gas dibesarkan pada posisi “start”, sehingga ada aliran bahan bakar (solar)
yang cukup banyak di ruang pembakaran.
 Tuas dekompresi ditarik dengan tangan kiri, untuk menghilangkan tekanan
di ruang pembakaran pada saat engkol diputar.
 Engkol dimasukkan ke poros engkol, lalu putar engkol searah jarum jam
beberapa kali, agar oli pelumas dapat mengalir ke atas melumasi bagian-
bagian traktor. Biasanya dilengkapi dengan indikator, untuk menunjukkan
adanya aliran pelumas.
 Percepat putaran engkol, sehingga akan menghasilkan cukup tenaga untuk
menghidupkan motor.
 Lepaskan tuas dekompresi, untuk menghasilkan tekanan, sementara
engkol masih tetap diputar sampai motor hidup.
 Setelah motor hidup, engkol akan terlepas sendiri dari poros engkol. Hal
ini disebabkan bentuk pengait engkol yang miring.

7
 Geser posisi tuas gas pada posisi “idle” atau stasioner.
 Hidupkan motor tanpa beban kurang lebih selama 2-3 menit, agar proses
pelumasan dapat berjalan dengan baik.
 Traktor siap untuk dioperasikan.

8
BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Hand traktor merupakan peralatan yang digunakan oleh manusia, system yang bekerja
yaitu dorongan dibutuhkan oleh handtraktor tersebut, dan tentunya menggunakan manusia.
Selain itu traktor juga digunakan untuk penanaman, untuk pemeliharan tanaman, untuk
memutar pompa irigasi, untuk pemanen (dengan memasang pisau reaper), untuk memutar
perontok padi, serta untuk pengangkutan, mulai dari bibit, pupuk, peralatan, sampai hasil
pertanian.
Pengertian traktor ialah kendaraan bermesin yang khusus dirancang untuk menjadi
penghela.
Fungsi traktor sekarang telah mengantikan fungsi tenaga hewan seperti sapi dan kerbau
dalam pengolahan tanah.
Adapu komponen dari traktor yaitu bajak singkal, bajak chisel, bajak subsoil, bajak
piringan, bajak rotari, garu paku, garu piring, dan garu sisir.

3.2. SARAN
Demikianlah makalah tentang " Pengenalan Traktor " yang kami susun, semoga
bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan bagi kita semua. Kami menyadari dalam
penulisan ataupun dalam menguraikan materi diatas masih banyak kekeliruan. Oleh karena
itu, kami mengharap kritik dan saran yang konstruktif dari semua pihak.

9
DAFTAR PUSTAKA

Aprianto, 2004. Peralatan yang digunakan dalam Pertanian. Gadjah Mada Ekspres :Yogyakarta.

Anonim, 2000. Mesin Pasca Pengelolahan Lahan. Institut Pertanian Bogor : Bogor

Defredo. 2005. Mekanisasi Pertanian. PT Grafindo : Jakarta

Frans, Jusuf Daywint, 2008. Mesin-mesin Budidaya Pertanian di Lahan Kering. Graha Ilmu:
Yogyakarta

Hamris, Moh, 2000. Bagian- Bagian dari Traktor. www. Blogspot_Hamris.com. Diakses tanggal
19 Mei 2021.

Nawawi, 2001. Pengenalan Traktor Tangan (Hand Traktor). Erlangga : Jakarta

Reychal, 2002. Pengelolahan Lahan Pertanian.Mekanisasi Pertanian halm 50-63: Graffindo


Pustaka: Jakarta

10

Anda mungkin juga menyukai