Anda di halaman 1dari 24

TUGAS MAKALAH INDIVIDU

MATA KULIAH TRAKTOR PERTANIAN


“Bajak Piring”
Dosen pengampu : Dr.Ir. Soesilo Wibowo, MS

Nama : Eka ilham Rosadi


Nim : 02.11.22.140

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI MEKANISASI PERTANIAN

JURUSAN PERTANIAN POLITEKNIK PEMBANGUNAN

PERTANIAN BOGOR 2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini
bertujuan untuk membahas mengenai traktor pertanian

Penulis menyadari bahwa meskipun makalah ini telah disusun dengan baik,
namun masih jauh dari sempurna dan pasti masih banyak kekurangan yang ada.
Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca untuk perbaikan dan pengembangan makalah ini di masa yang akan
datang.

Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dan mendukung dalam penulisan makalah ini, terutama kepada dosen
pengampu dan keluarga penulis yang selalu memberikan dukungan dan motivasi.

Semoga makalah ini dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang
Trakto Pertanian terutama implement Bajak Piring. Semoga dapat bermanfaat bagi
pembaca dan dapat menjadi referensi yang berguna di masa depan.

Bogor 1 April,2023

Eka ilham Rosadi

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. iii

BAB I ...................................................................................................................... 4

PENDAHULUAN .................................................................................................. 4

1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 4

1.2 Tujuan ............................................................................................................ 5

1.3 Manfaat .......................................................................................................... 5

BAB II ..................................................................................................................... 6

TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................... 6

2.1 Pendahuluan .................................................................................................. 6

2.2 Klasifikasi Traktor Pertanian ......................................................................... 7

2.3 Komponen-komponen Traktor Pertanian ...................................................... 8

2.4 Implement Traktor Pertanian ....................................................................... 14

BAB III ................................................................................................................. 18

PEMBAHASAN ................................................................................................... 18

3.1 Pengertian Bajak Piring ............................................................................... 18

3.2 Bagian-bagian bajak piringan ...................................................................... 19

3.3 Pembajakan menggunakan Bajak Piringan ................................................. 20

3.4 Hasil Pembajakan dengan bajak piringan.................................................... 20

3.5 Kelebihan dan kekurangan bajak piring ...................................................... 21

BAB IV ................................................................................................................. 22

KESIMPULAN ..................................................................................................... 22

DAFTAR PUSTAKA ............................................ Error! Bookmark not defined.

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 bajak singkal (molboard plow)......................................................................... 15


Gambar 2 Bajak Piring...................................................................................................... 15
Gambar 3Bajak Putar ........................................................................................................ 16
Gambar 4 Bajak Pahat (chisel plow)................................................................................. 17
Gambar 5 Bajak tanah bawah (subsoil plow) ................................................................... 17

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Memasuki era teknologi tinggi, perpaduan alat pertanian dan mesin modern
membantu mempercepat proses produksi pertanian. Traktor adalah salah satu alat
yang paling umum dan paling banyak digunakan. Traktor adalah alat mekanik
dengan kemampuan mengolah tanah. Peran traktor kini telah menggantikan peran
sapi, kerbau dan tenaga hewan lainnya dalam bercocok tanam. Meski terkenal, ada
baiknya kita membahas perlunya mengetahui mesin tarik mesin. Mesin traktor
berjalan ini selalu digerakkan oleh tenaga mesin, namun pengoperasiannya
dilakukan dengan tangan. Memperkenalkan mesin traktor berjalan ini dapat
mempercepat proses modernisasi pertanian.
Traktor adalah kendaraan yang dirancang khusus untuk tujuan
pengangkutan tinggi dengan kecepatan rendah, baik sebagai trailer atau sebagai alat
pertanian atau konstruksi. Istilah ini sering digunakan untuk mendefinisikan jenis
kendaraan pertanian. Alat pertanian umumnya digerakkan, ditarik atau didorong
oleh kendaraan ini dan merupakan sumber utama mekanisasi pertanian. Istilah
umum lainnya "unit traktor" mendefinisikan kendaraan semi-truk.
Kata traktor berasal dari bahasa Latin “trahere”, yang berarti "menarik".
Dikatakan juga bahwa traktor merupakan gabungan dari dua kata motor traksi yaitu
sepeda motor yang menarik. Awalnya digunakan untuk mempersingkat deskripsi
"mesin atau kendaraan yang menarik gerobak atau bajak" untuk menggantikan
istilah "plotter".
Instrumen pertanian mekanis paling awal adalah mesin portabel, mesin uap
yang dapat digunakan untuk mengontrol peralatan pertanian mekanis, pada tahun
1800-an. Sekitar tahun 1850, mesin gambar dikembangkan dari mesin ini dan
banyak digunakan di bidang pertanian.
Traktor pertama adalah bajak dengan mesin uap. Traktor buatan tahun 1920-
an. Traktor dapat diklasifikasikan sebagai penggerak dua roda, penggerak empat
roda atau traktor terlacak. Traktor, kecuali traktor beroda rantai, biasanya memiliki

4
4 roda dengan dua roda yang lebih besar di belakang atau keempat roda berukuran
sama. Traktor terlacak memiliki penggerak seperti tangki yang memungkinkan
mereka melakukan perjalanan di berbagai medan. Traktor tipe track menjadi
populer di California pada tahun 1930-an karena daya tariknya yang luar biasa.
Sebagian besar traktor tua memiliki transmisi manual. Traktor jenis ini
memiliki beberapa rasio roda gigi, biasanya 3-6. Kecepatan rendah biasanya
digunakan di lahan pertanian, sedangkan kecepatan tinggi digunakan di jalan raya.
Tenaga yang dihasilkan oleh mesin harus disalurkan ke peralatan yang digunakan
dalam traktor untuk melakukan pekerjaan yang diperlukan (menanam, memanen,
membajak, dll.). Ini dapat dicapai dengan sistem anakan atau sambungan.

1.2 Tujuan
Dengan adanya makalah ini diharapkan para pembaca memahami :
1. Pembaca dapat mengetahui tentang traktor pertanian
2. Pembaca dapat mengetahui implement traktor
3. Mengetahui bagaimana cara kerja implement bajak piring

1.3 Manfaat
Semoga makalah ini dapat memberikan informasi kepada pembaca dalam
belajar tentang traktor pertanian dan dengan makalah ini semoga bisa menjadi
referensi untuk orang lain di masa depan.

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pendahuluan
Traktor adalah suatu mesin traksi yang utamanya dirancang dan dinyatakan
sebagaipenyedia tenaga bagi peralatan pertanian dan perlengkapan usaha tani
(Sembiring 1998). Traktor roda empat merupakan mesin berdaya gerak sendiri
berupa motor diesel, berodaempat (ban karet atau ditambah roda sangkar dari baja)
yang mempunyai tiga titik gandeng, berfungsi untuk menarik, menggerakkan,
mengangkat, mendorong alat dan mesin pertanian dan juga sebagai sumber daya
penggerak (SNI 7416:2010).Traktor pertanian lebih merupakan sebagai sumber
daya utama dalam bidangpertanian di negara–negara yang telah maju.
Di Indonesia dimana daya manusia dan hewan masih merupakan sumber
daya utama pada pertanian rakyat di pedesaan traktor pertanian telah
diintroduksikan pula, sedangkan pada perusahaan–perusahaan pertanian, traktor–
traktor pertanian telah menjadi sumber daya utama (Muliono 1978).Traktor roda
ban dengan roda satu atau dua umumnya dikenal sebagai traktor tangan untuk
pertanian pada lahan sempit atau pada luasan lahan yang tidak begitu luas.
Sedangkan traktor beroda tiga digunakan untuk kegiatan antar barisan tanama
terutama dalam kegiatan pemeliharan tanaman.
Traktor beroda empat atau lebih umumnya mempunyai motor penggerak
yang lebih besar dan sering digunakan untuk penyiapan pada lahan pertanian.
Traktor tersebut dapat dengan penggerak 2WD atau 4WD sebagai traksi yang
sangat besar untuk traktor tersebut (Sitompul 1991).Ketika traktor pertama kali
digunakan untuk pengoperasian peralatan lapangan, semua mesin ditarik
dibelakang traktor. Dengan dikembangkannya penyadap daya, mesinmesin lain
seperti misalnya pembabat dan pemetik jagung, dipasang dan dimuat pada traktor.
Unit peralatan pertama yang dipasang pada traktor membutuhkan tenaga
yang cukup banyak pada waktu memasang dan membongkar. Peralatan usaha tani
sebelum abat ke 19 ditarik oleh hewan, di bimbing dengan tangan dan diangkat
secara manual. Kemudian, ketika peralatan dipasang diatas roda, untuk menaikkan
dan menurunkan unit-unit kerjanya digunakan tuas. Alat pengangkat dengan tenaga

6
mesin traktor dikembangkan pada tahun 1930 untuk menaikkan dan menurunkan
mesin tanam dan mesin pendangir yang dipasang pada traktor untuk tanaman yang
berbaris (Smith 1990).
Mesin dan alat pertanian dapat dikelompokkan berdasarkan jenis pekerjaan
yang dilakukannya, antara lain: alat pengolahan tanah (bajak atau garu), alat
penanam, alat pemupuk, mesin pengabut atau penyemprot, alat penyiang, mesin
pemanen dan alat pengangkut. Sumber tenaga penggeraknya dapat dari tenaga
manusia, hewan atau mesin (Suastawa 2001).

2.2 Klasifikasi Traktor Pertanian


Traktor dapat dikelompokkan ke dalam beberapa kategori berdasarkan
berbagai kelas, seperti ukuran, jenis penggerak,tenaga dan fungsinya.
Berikut adalah beberapa kategori klasifikasi traktor yang umum digunakan:
• Berdasarkan Ukuran
Traktor dapat dibedakan berdasarkan ukurannya menjadi traktor kecil,
traktor sedang, dan traktor besar. Ukuran traktor biasanya ditentukan
berdasarkan tenaga mesin, kapasitas bahan bakar, dan ukuran ban.
• Berdasarkan Jenis Penggerak
Traktor dapat dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan jenis penggeraknya,
yaitu traktor roda empat dan traktor roda dua. Traktor roda empat biasanya
lebih stabil
• Berdasarkan Tenaga
Traktor juga dapat dibedakan berdasarkan tenaga yang dihasilkan oleh
mesinnya. Traktor dapat berupa traktor bertenaga bensin, traktor bertenaga
diesel, traktor listrik, atau traktor bertenaga gas.
• Berdasarkan Fungsi
Traktor juga dapat dibedakan berdasarkan fungsi utama yang dilakukannya,
seperti traktor pertanian, traktor konstruksi, traktor industri, traktor
angkutan, dan traktor taman. Setiap jenis traktor ini memiliki peralatan dan
aksesoris yang khusus dan sesuai dengan fungsinya.
• Berdasarkan Sistem Hidraulik

7
Traktor dapat dibedakan berdasarkan sistem hidrauliknya menjadi dua
jenis, yaitu traktor dengan sistem hidraulik eksternal dan traktor dengan
sistem hidraulik internal. Traktor dengan sistem hidraulik eksternal
biasanya dilengkapi dengan alat-alat tambahan yang digunakan untuk
melakukan pekerjaan tambahan, seperti penggalian dan pemotongan,
sementara traktor dengan sistem hidraulik internal dilengkapi dengan
sistem hidraulik yang terintegrasi di dalam mesin.

2.3 Komponen-komponen Traktor Pertanian


1. Traktor Roda 4
Traktor roda 4 memiliki komponen sebagai berikut:
• Motor Penggerak
Bagian utama tractor roda 4 terdiri dari motor penggerak (engine),
sistem penerusan daya dan pengatur kecepatan, empat buah roda karet dan
kanopi. Sistem penerusan daya berfungsi sebagai penyedia daya tarik
melalui batang penarik (draw bar) dan daya putar (torsi) melalui PTO
(power takeoff).
• Roda Depan (Front Wheel)
Roda depan pada traktor memiliki ukuran yang lebih kecil
dibandingkan dengan roda belakangnya. Roda depan berfungsi sebagai roda
kemudi. Roda depan yang lebih kecil dapat membantu penglihatan
pengemudi saat melakukan manuver dan membantu traktor dalam menjaga
keseimbangan serta memberikan tenaga dan tarikan yang lebih besar.
• Tangki Bensin
Komponen traktor yang satu ini digunakan sebagai tempat
menyimpan bahan bakar pada traktor.Tempat dari tangki bensin ini tiap
traktor memiliki letak yang berbeda-beda, ada yang disamping kanan atau
kiri body, ada yang diatas dan ada juga yang tidak terlihat oleh mata jika
kita memang bukan orang yang paham betul tentang traktor.

8
• Pedal
Ada tiga pedal utama yang paling sering digunakan untuk
mengendarai traktor. Sebenarnya ketiga pedal ini hampir mirip dengan
pedal mobil bertransmisi manual.
• Pedal Akselerasi (Accelerator Pedal)
Pedal akselerasi digunakan dan berfungsi untuk mengatur jumlah
udara dan bahan bakar yang masuk ke mesin, sehingga hal tersebut akan
mempengaruhi kecepatan traktor yang digunakan
• Pedal Rem (Brake Pedal)
Pedal rem adalah pedal lainnya yang ada pada traktor. Pedal rem ini
memiliki bentuk pedal mirip dengan pedal akselerasi. Pedal rem ini yang
nantinya akan ditekan menggunakan kaki untuk membuat kendaraan
menjadi lebih lambat atau berhenti dengan cara menerapkan tekanan
optimal yang diperlukan.
• Pedal Kopling
Pedal kopling disini fungsinya berbeda dengan kopling pada
kendaraan bertransmisi manual yang memiliki kopling. Kopling pada mobil
atau motor digunakan untuk menjadi perantara pada saat kita akan
mengganti gigi. Pada traktor fungsinya tidak seperti itu. Pedal kopling
diinjak untuk meneruskan atau memutuskan aliran mesin ke sistem
penggerak.
• Setir
Setir merupakan komponen traktor yang berupa sistem kemudi yang
mengubah rotasi roda kemudi menjadi gerakan sedemikian rupa.
• Tuas
Traktor memiliki banyak sekali tuas, semakin canggih teknologi
traktor tersebut maka semakin banyak juga tuas-tuas yang dipasang, tuas
tersebut membantu pengguna traktor untuk mempermudah menjalankan
tugasnya. Kita akan bahas dua tuas utama pada traktor.

9
• Tuas Gas
Tuas gas merupakan komponen traktor yang digunakan oleh
pengemudi untuk mengatur jumlah bahan bakar yang disediakan untuk
mesin. Fungsi dari bagian traktor ini sangat mirip dengan fungsi dari pedal
akselerasi. Jadi pada traktor yang bisa menentukan traktor bergerak cepat
atau lambat itu ada dua bagian yang paling mudah diketahui yaitu pedal
akselerasi dan tuas gas.
• Tuas Kontrol Hidrolik
Sistem kontrol hidrolik pada traktor digunakan untuk mengatur
pengangkatan daya dengan aktuator hidrolik dan katup kontrol utama. Nah
tuas kontrol hidrolik ini tidak hanya satu, tetapi terdiri dari beberapa tuas,
tergantung berapa banyak teknologi hidrolik yang dipasang pada sebuah
traktor.
2. Komponen utama traktor tangan
Komponen traktor tangan yaitu :
• Tenaga penggerak motor.
Jenis tenaga penggerak yang sering dipakai adalah motor diesel,
tetapi ada juga yang menggunakan motor bensin atau minyak tanah
(kerosin). Daya yang dihasilkan kurang dari 12 Hp, dengan menggunakan
satu silinder. Motor penggerak dipasang pada kerangka dengan empat buah
baut pengencang. Lubang baut pada kerangka dibuat memanjang agar posisi
motor dapat digerakkan maju mundur. Tujuannya untuk memperoleh
keseimbangan traktor dan untuk menyesuaikan ukuran v-belt yang
digunakan. Traktor akan lebih berat ke depan apabila posisi motor digeser
maju, begitu juga sebaliknya. Untuk menghidupkan motor diesel digunakan
engkol, sedangkan untuk motor bensin dan minyak tanah menggunakan tali
starter.Sebagian besar traktor menggunakan motor diesel. Penggunaan
motor diesel umumnya lebih murah baik pada saat pengoperasiannya
maupun perawatannya. Motor diesel lebih awet dibanding motor jenis lain,
asal perawatannya dilakukan dengan baik dan benar sejak awal.

10
• Kerangka dan transmisi (penerus tenaga)
Kerangka berfungsi sebagai tempat kedudukan motor penggerak,
transmisi dan bagian traktor lainnya. Bagian traktor dikaitkan dengan
kerangka dengan menggunakan beberapa buah baut pengencang. Transmisi
berfungsi memindahkan tenaga/putaran dari motor penggerak ke alat lain
yang bergerak. Jenis transmisi yang digunakan ada beberapa macam, seperti
; pully, belt, kopling, gigi persneleng, rantai dan sebagainya. Tenaga dari
motor berupa putaran poros disalurkan melalui pully dan v-belt ke kopling
utama. Kopling utama meneruskan tenaga tersebut ke gigi persneleng untuk
menggerakkan poros roda dan poros PTO. Selain untuk menyalurkan
tenaga, gigi persneleng juga berfungsi sebagai pengatur kecepatan putaran
poros roda dan poros PTO. Dari PTO tenaga dasalurkan lewat gigi dan
rantai ke mesin rotary. Kopling utama dioperasikan dari tuas kopling utama.
Bila tuas ditarik ke posisi netral, maka tenaga motor tidakdisalurkan ke gigi
persneleng. Akibatnya traktor akan berhenti, meskipun kondisi motor
penggerak dihidupkan. Di samping kopling utama, ada dua kopling kemudi.
Kopling kemudi terletak di bawah gigi persneleng, di pangkal poros kedua
roda. Kopling kemudi dioperasikan melalui tuas kemudi kanan dan kiri.
Apabila kopling kemudi kanan ditekan, maka putaran gigi persneleng tidak
tersambung dengan poros roda kanan. Sehingga roda kanan akan berhenti,
dan traktor akan berbelok ke kiri. Begitu juga sebaliknya apabila kopling
kiri ditekan. Sebuah traktor tangan dapat bergerak maju-mundur dengan
kecepatan tertentu karena putaran poros motor penggerak disalurkan sampai
ke roda. Ada tiga jenis roda yang digunakan pada traktor tangan, yaitu; roda
ban, roda besi, roda apung (roda sangkar/cage wheell). Roda ban berfungsi
untuk transportasi.dan mengolah tanah kering. Bentuk permukaan roda ban
beralur agak dalam untuk mencegah slip.
Roda ban dapat meredam getaran, sehingga tidak merusak jalan. Roda besi
digunakan untuk pembajakan di lahan kering. Sirip pada roda besi akan
menancap ke tanah, sehingga akan mengurangi terjadinya slip pada saat
menarik beban berat. Roda apung digunakan pada saat pengolahan tanah
basah. Roda apung ini ada yang lebar, ada juga yang diameternya besar,

11
sehingga dapat menahan beban traktor agar tidak tenggelam dalam lumpur.
Ukuran roda disesuaikan dengan spesifikasi traktor. Besar kecilnya roda
akan berpengaruh terhadap lajunya traktor.
Setiap traktor tangan biasanya dilengkapi dengan standar depan dan standar
samping. Standar samping khusus digunakan untuk pemasangan roda.
Pemasangan roda dilakukan satu persatu. Pelepasan roda dari poros
dilakukan dengan cara melepas mur-baut dan atau pena penyambung.
• Tuas kendali/kontrol
Tuas kendali adalah tuas-tuas yang digunakan untuk mengendalikan
jalannya traktor. Untuk mempermudah jalannya operasional, traktor tangan
ada banyak tuas kendali. Namun begitu banyaknya tuas kendali ini akan
mengakibatkan traktor menjadi lebih berat, dan harganya lebih mahal.
Untuk itu sekarang banyak diproduksi traktor yang hanya dilengkapi dengan
beberap tuas kendali. Tujuannya agar traktor menjadi ringan, dan harganya
menjadi lebih murah. Meskipun kemampuan traktor menjadi terbatas.
• Tuas persneleng utama
Tuas persneleng utama berfungsi untuk memindah susunan gigi
pada persneleng, sehingga perbandingan kecepatan putar poros motor
penggerak dan poros roda dapat diatur.Traktor tangan yang lengkap
biasanya mempunyai 6 kecepatan maju dan 2 kecepatan mundur.
• Tuas persneleng cepat lambat
Tuas ini tidak selalu ada. Apabila tuas persneleng utama hanya
terdiri dari 3 kecepatan maju dan 1 kecepatan mundur, biasanya traktor
tangan dilengkapi dengan tuas persneleng cepat lambat. Fungsi perneleng
ini untuk memisahkan antara pekerjaan mengolah tanah dengan pekerjaan
transportasi (berjalan dan menarik trailer/gerobak). Dengan adanya tuas
cepat lambat, kemungkinan salah dalam memilih posisi persneleng bisa
dikurangi. Kecepatan empat untuk berjalan di jalan biasa Kecepatan lima
dan enam untuk menarik traler/gerobak.

12
• Tuas kopling utama
Tuas kopling utama berfungsi untuk mengoperasikan kopling
utama. Bila tuas dilepas pada posisi pasang/ON, maka tenaga motor akan
tersambung ke gigi persneleng. Sebaliknya apabila ditarik ke posisi
netral/bebas/OFF, maka tenaga motor tidak disalurkan ke gigi persneleng.
Apabila ditarik lagi maka tuas kopling utama akan tersambung dengan rem
yang berada pada rumah kopling utama.
• Tuas persneleng mesin rotary
Tuas persneleng mesin rotary berfungsi sebagai pengatur kecepatan
putar poros PTO. Biasanya ada dua macam kecepatan dan satu netral.
Apabila hasil pengolahan yang diharapkan halus dan gembur, maka
tempatkan posisi tuas persneleng mesin rotary pada posisi cepat. Begitu juga
sebaliknya. (Kecepatan putar pisau rotary dapat juga diatur dari posisi
pemasangan rantai penghubung).
• Tuas persneleng kemudi
Ada dua buah tuas kopling kemudi pada setiap traktor tangan,
masing-masing ada di sebelah kanan dan kiri. Tuas ini digunakan untuk
mengoperasikan kopling kemudi (kanan dan kiri). Apabila tuas kopling
kemudi kanan ditekan, maka putaran gigi persneleng tidak tersambung
dengan poros roda kanan. Sehingga roda kanan akan berhenti, dan traktor
akan berbelok ke kiri. Begitu juga sebaliknya apabila kopling kiri ditekan.
• Stang kemudi dan kemudi pembantu
Stang kemudi merupakan bagian traktor yang digunakan untuk
berpegangnya operator. Stang kemudi digunakan untuk membantu
membelokan raktor. Meskipun sudah ada tuas kopling kemudi, namun agar
berbeloknya traktor dapat lebih tajam, perlu dibantu dengan stang kemudi.
Stang kemudi juga digunakan untuk mengangkat implemen pada saat
pengoperasian. Kemudi pembantu digunakan untuk tempat bertumpu bahu
operator. Maksudnya agar menambah beban bagian belakang traktor,
sehingga hasil pengolahan tanah bisa lebih dalam.

13
• Tuas gas
Tuas gas traktor dihubungkan dengan tuas gas pada motor
penggerak. Tuas ini digunakan untuk mengubah kecepatan putaran poros
motor penggerak yang sesuai dengan tenaga yang dibutuhkan. Tuas ini juga
berfungsi untuk mematikan motor traktor, apabila posisinya ditempatkan
pada posisi “STOP”.
• Tombol lampu dan bel
Terkadang traktor digunakan pada waktu malam hari, sehingga
diperlukan penerangan. Tombol bel diperlukan apabila traktor dijalankan di
jalan raya. Dengan adanya tombol lampu dan bel ini, motor traktor harus
dilengkapi dengan kumparan sebagai sumber arus listrik.
• Tuas penyangga depan
Tuas ini dihubungkan dengan penyangga depan. Tuas ini
akanmenggerakkan penyangga depan. Apabila tuas didorong akan
mendorong penyangga depan turun untuk menyangga traktor. Traktor
tangan hanya mempunyai dua roda. Apabila traktor dalam keadaan berhenti
(ditinggal operator), maka untuk menegakkan traktor diperlukan
penyangga.

2.4 Implement Traktor Pertanian


Sebuah traktor termasuk traktor roda dua, roda empat, dan traktor besar
tidak dapat digunakan untuk mengolah tanah jika traktor tersebut tidak dipasang
implemen yang berfungsi untuk mengolah tanah. Pengolahan tanah terdiri dua
macam, yaitu pengolahan tanah pertama dan pengolahan tanah kedua. Pada tiap
pengolahan tanah implemen yang digunakan berbeda. Pada artikel ini akan
dijelaskan terlebhi dahulu implemen traktor untuk pengolahan tanah pertama.
Pengolahan tanah pertama, tanah dipotong lalu diangkat terus dibalik agar sisa-sisa
tanaman yang ada di permukaan tanah terbenam kembali kedalam tanah.
Kedamlaman pemotongan dan pembalikan tanah sekitar 15 cm. Hasil dari
pengolahan tanah pertama masih dalam bentuk berbongkah-bongkah yang cukup
besar.

14
Implemen yang digunakan untuk pengolahan tanah pertama biasanya
berupa bajak (plow) yang merupaka alat pertanian yang paling tua dan telah
digunakan sejak 6000 SM di Egypt. Awalnya bajak sepenuhnya ditarik oleh tenaga
manusia. Berdasarkan bentuk dan kegunaannya, secara garis besar bjak dibedakan
atas beberapa jenis, yaitu:

1. Bajak singkal (Moldboard Plow)

Gambar 1 bajak singkal (molboard plow)

Bajak singkal merupakan jenis bajak yang paling tua dan di Indonesia bajak
ini adlaah bajak yang paling sering digunakan oleh petani. Bajak singkal terbagi
menjadi dua golongan yaitu bajak singkal dsatu arah dan bajak singkal dua arah.
Bajak singkal satu arah adalah jenis bajak singkal yang pada waktu pengerjaannya
akan melemparkan dan membalik tanah hanya dalam satu arah dan biasanya
dilakukan kearah kanan, sedangkan bajak singkal dua arah adalah jenis bajak
singkal yang pada saat dilakukan pengolahan tanah arah pelemparan dan
pembalikan dapat diatur dua arah, yaitu kearah kanan maupun kearah kiri. Sehingga
bajak singkal dua arah ini memiliki kelebihan lebih praktis dan pengolahan tanah
seragam, namun memiliki kelamahan kontruksi bajak yang lebih rumit dan berat.

2. Bajak Piring

Gambar 2 Bajak Piring


15
Bajak piringan adalah salah satu jenis bajak yang cocok digunakan pada
tanah yang lengket, tidak mengikis dan kering dimana bajak singkal tidak dapat
masuk, tanah berbatu, tanah yang memiliki banyak sisa akar, tanah gambut, dan
pembajakan tanah yang berat. Kelemahan dari bajak piringan ini adalah bekas
pembajakan ini tidak dapat betul-betul rata hasil pengolahan masih berbongkah-
bongkah, tetapi unutk lahan yang erosinya besar ini justru dianggap
menguntungkan.
Berdasarkan jenisnya bajak piringan secara garis besar terbagi menjadi dua
jenis, yaitu bajak piringan standar dan bajak jaringan vertikal. Bajak piringan
standar adalah masing-masing piringan memiliki poros tersendiri antara piringan
satu dengan piringan lainnya, sedangkan bajak jaringan vertikal masing-masing
pringan sudah dirangkai dalam satu poros.

3. Bajak Putar

Gambar 3Bajak Putar

Pengolahan tanah dengan menggunakan bajak, akan diperoleh bongkahan


tanah yang masih cukup besar, sehingga biasanya perlu pekerjaan tambahan gar
mendapatkan keadaan yang lebih halus. Bajak putar adalah salah jenis bajak yang
dapat melakukan pekerjaannya dalam sekali tempuh hingga tanah agak lebih halus.
Penggunaan bajak putar ini dapat digunakan pada tanah kering atau tanah sawah.
Bajak putar juga dapat digunakan untuk melakukan penyiangan.

16
4. Bajak Pahat (Chisel Plow)

Gambar 4 Bajak Pahat (chisel plow)

Bajak pahat digunakan unruk merobek dan menembus tanah, dengan


menggunakan alat yang menyerupai pahat atau ujung sekop yang disebut mata
pahat atau chisel point. Fungsi bajak pahat adalah untuk memecah tanah yang keras
dan kering, tanah yang berjerami, memecah lapisan keras, dan unutk memperbaiki
infiltasi air pada tanah sehingga dapat mengurangi erosi.

5. Bajak tanah bawah (Subsoil Plow)

Gambar 5 Bajak tanah bawah (subsoil plow)

Bajak tanah bawah termasuk dalam jenis bajak pahat tetapi kontruksi yang
lebih berat. Fungsinya tidak jauh berbeda dengan bajak pahat, namun dipergunakan
untuk kedalaman tanah yang lebih dalam yaitu sekitar 50-90 cm.

17
BAB III

PEMBAHASAN
3.1 Pengertian Bajak Piring
Bajak piringan adalah salah satu jenis bajak yang cocok digunakan pada
tanah yang lengket, tidak mengikis dan kering dimana bajak singkal tidak dapat
masuk, tanah berbatu, tanah yang memiliki banyak sisa akar, tanah gambut, dan
pembajakan tanah yang berat. Kelemahan dari bajak piringan ini adalah bekas
pembajakan ini tidak dapat betul-betul rata hasil pengolahan masih berbongkah-
bongkah, tetapi untuk lahan yang erosinya besar ini justru dianggap
menguntungkan.
Piringan dari bajak ini diikat pada batang penarik melalui bantalan
(bearing), sehingga pada saat beroperasi ditarik oleh traktor maka piringannya
dapat berputar. Dengan berputaraya piringan, maka diharapkan dapat mengurangi
gesekan dan tahanan tanah (draft) yang terjadi. Piringan bajak dapat berada
disamping rangka atau berada di bawah rangka
Setiap piringan dari bajak piringan biasanya dilengkapi dengan pengeruk
(scraper) yang berguna selain untuk membersihkan tanah yang lengket pada
piringan, juga membantu dalam pembalikan potongan tanah. Untuk menahan
tekanan samping yang terjadi saat bajak memotong tanah, bajak piring dilengkapi
dengan roda alur belakang (rear furrow wheel).
Ada tiga jenis bajak piring yang ditarik dengan traktor, yaitu :
1. Tipe Tarik (Trailing)
Tipe tarik dapat dibagi lagi atas biasa (reguler) dan satu arah (one-way). Reguler
trailing disk plow ditarik di belakang traktor. Alat ini dilengkapi dengan roda yaitu
2 buah roda alur (furrow wheel) dan satu buah roda lahan (land wheel). Kedua roda
alur (furrow wheel),berperan untuk menstabilkan jalannya bajak. Pada tanah-tanah
berat digunakan heavy way disk plow untuk mendapatkan pengolahan yang dalam.
One way disk plow adalah piring bajak yang di susun dalam satu gang melalui suatu
poros. Jarak antara piringan adalah 8 sampai 10 inci. Jumlah piringan dapat
beragam dari 2 sampai 35 buah dengan ukuran diameter piring dari 20 sampai 26
inci.

18
2. Tipe hubungan langsung (Direct-Connected)
Disebut juga semi mounted disk plow di bagian depannya dapat diangkat
menggunakan sistem hidrolik traktor sehingga memudahkan alat sewaktu berputar.
Alat ini dapat berputar pada areal yang sempit dan juga dapat mundur.
3. Tipe Diangkat Sepenuhnya (Integral Mounted)
Tipe diangkat sepenuhnya ditarik dibelakang traktor dipasang pada tiga titik
gandeng dan keseluruhannya dapat diangkat menggunakan sistem hidrolik traktor,
sehingga sangat mudah dalam transportasi. Tipe one way disk plow yang kecil
dapat juga termasuk Integral mounted., bila dapat diangkat keseluruhannya dengan
hidrolik traktor.

3.2 Bagian-bagian bajak piringan


• Piringan (disk)
Berfungsi untuk meotong, mengangkat, menghancurkan dan
membalik tanah yang dibajak. Piringan berbentuk cekung dengan tepi yang
tajam. Bagian tepi yang tajam akan berfungsi sebagai alat pemotong tanah,
sedang bagian piringan yang cekung akan berfungsi untuk mengangkat,
menghancurkan dan membalik tanah.
Poros atau pusat piringan, berfungsi sebagai tempat bertumpu dan
berputarnya piringan, sehingga memungkinkan piringan dapat berputar
dengan baik pada waktu digunakan untuk melakukan pengolahan tanah.
• Penggarak piringan (scraper)
Berfungsi untuk menjaga piringan tetap bersih, bebas dari gumpalan
tanah. Tanah yang menggumpal pada piringan akan menyebabkan
kemacetan dan ketidaknormalan kerja dari bajak piringan. Di samping itu,
penggarak piringan ini juga berfungsi untuk membantu pembalikan dan
penghancuran tanah pada waktu jenis bajak ini digunakan untuk membajak
tanah.
• Roda alur penstabil (furrow wheel)
• Roda dukung (land wheel)

19
• Kerangka (Beam)
Dimana fungsi roda alur penstabil, roda dukung, dan kerangka sama
`fungsinya seperti pada bajak singkal. Hasil kerja dan besarnya kebutuhan
daya dalam penggunaan bajak piringan ini akan sangat dipengaruhi oleh:
bentuk, ukuran dan jenis piringan; cara pemasangan piringan yang akan
berpengaruh terhadap besarnya sudut penarikan atau sudut piringan (disk
angle) dan sudut kemiringan piringan (tilt angle); cara penyetelan bajak dan
sistem penggandengan; jenis dan kondisi tanah dan faktor lainnya.

3.3 Pembajakan menggunakan Bajak Piringan


Bajak piringan merupakan salah satu implemen yang digunakan dalam
proses pengolahan tanah pertama atau primary tillage. Penggunaan bajak piringan
harus dengan memasangkan bajak piringan itu pada traktor tangan ataupun traktor
mini.
Cara pemasangan bajak piringan hampir sama dengan pemasangan pada
bajak singkal ataupun jenis bajak yang lainya. Cara pemasangan bajak piringan
yaitu dengan memasangkan pengait yang tersedia pada bagian bajak piringan ke
bagian traktor yang telah disediakan. Proses pembajakan menggunakan bajak
piringan dapat dilakukan dengan arah pembalikan searah ataupun pembalikan dua
arah, tergantung jenis bajak yang ada.

3.4 Hasil Pembajakan dengan bajak piringan


Melakukan pembajakan menggunakan bajak piringan memiliki kekurangan
dan kelebihan dibandingkan dengan bajak-bajak yang lainnya. Pembajakan
menggunakan bajak piringan adalah pembajakan primary tillage sehingga hasil
pembajakan menggunakan bajak piringan masih berupa bongkahan-bongkahan
tanah, bekas pembajakan tidak dapat betul-betul rata, dan setelah melakukan
pembajakan, tanah hasil pembajakan tidak dapat menutup sisa tanaman / rumput
yang telah terpotong.

20
3.5 Kelebihan dan kekurangan bajak piring
Bajak piring memiliki kelebihan dan kekurangan dibandingkan dengan
jenis bajak-bajak yang lain diantaranya:
Kelebihan menggunakan bajak piring :
• Dapat bekerja di tanah yang keras dan kering
• Dapat bekerja di tanah yang lengket
• Dapat bekerja di tanah yang berbatu
• Dapat bekerja di tanah yang berakar
• Dapat bekerja di tanah yang memerlukan pengerjaan dalam
Kekurangan menggunakan bajak piring :
• Tidak dapat menutup sisa tanaman / rumput yang telah terpotong
• Bekas pembajakan tidak dapat betul-betul rata
• Hasil pengolahan tanahnya masih berupa bongkahan-bongkahan.

21
BAB IV

KESIMPULAN

Bajak piringan merupakan alat pertanian yang memiliki kegunaan sebagai


pengolah tanah pertama untuk perbaikan struktur butir-butir tanah, memperbesar
persediaan air, memperbaiki peresapan air dan aerasi tata udara tanah, mengurangi
evaporasi tanah, mempercepat pelapukan akar sisa tanaman dan mempermudah
perkembangan akar, memperbaiki kehidupan mikroba aerob tanah dan
memberantas gulma. Keunggulan bajak piringan yaitu efisien untuk kebun seluas
2,5 - 5 Ha; Sangat cocok untuk usaha tani lahan kering seperti tanaman hortikultura
dan palawija; Dapat digandengkan dengan traktor mini bertenaga min 15 HP; Lebar
pengolahan, kedalaman pembajakan dan kemiringan bajak dapat diatur sesuai
kebutuhan.

22
DAFTAR PUSTAKA
https://deutzindonesia.com/article/bagian-traktor-roda-4/

https://niagakita.id/2019/05/17/hand-traktor-traktor-pertanian/

http://blklembang.info/jenis-jenis-bajak/

http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/89788/ALAT-PENGOLAH-TANAH/

23

Anda mungkin juga menyukai