Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

ALAT BERAT EXCAVATOR

DOSEN PENGAJAR:
Dr. Tampanatu Sompie, ST. MT.Eng.Mgmt

DISUSUN OLEH: KELOMPOK 2


Calvin Triyono (21012066)
Jusiphin Dansole (21012074)
Udayana Ponongoa (21012081)
Randy Mokosandi (21012086)

POLITEKNIK NEGERI MANADO KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN


KEBUDAYAAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PRODI D4 KOSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. karena dengan rahmat-Nya,
penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.Maksud dari penyusunan
makalah ini adalah sebagai salah satu komponen penilaian dan dapat dijadikan sebagai salah
satu pegangan dalam proses belajar mengajar mata kuliah Alat Berat dan PTM, serta dengan
harapan untuk memotivasi penulis sehingga mampu memahami segala pembahasan dan
aplikasi yang berkaitan dengan pembelajaran tersebut.Makalah ini, penulis sajikan untuk
mengingatkan kembali akan pentingnya mempelajari proses pembelajaran, karena konsep-
konsep pembelajaran ini akan sangat membantu dalam menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan cara belajar atau aspek-aspek pembelajaran.Terima kasih kepada dosen
mata kuliah Alat Berat dan PTM atas bimbingannya, sehingga penulis bisa menyelesaikan
makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini tidak luput dari kesalahan dan
kekurangan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran membangun demi
perbaikan makalah ini.Akhir kata, penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi kami
semua dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Manado, 15 September 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................................4
1.2 Tujuan........................................................................................................................................5
1.3 Rumusan Masalah.....................................................................................................................5
BAB II..................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN MASALAH..............................................................................................................6
2.1 Sejarah........................................................................................................................................6
2.2 Pengertian..................................................................................................................................6
2.3 Contoh Wheel Ekskavator dan Minimal Swing radius ekskavator.....................................10
2.4 Bagian-Bagian Ekskavator.....................................................................................................11
2.5 Fungsi Excavator.....................................................................................................................12
2.6 Pengoperasian..........................................................................................................................13
2.7 Teknik Penggalian...................................................................................................................14
BAB III...............................................................................................................................................19
PENUTUP..........................................................................................................................................19
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................20

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Dalam dunia pertambangan, alat berat barangkali sudah bukan hal yang asing
lagi untuk didengar dan dilihat. Alat-alat ini digunakan untuk menunjang proses
pertambangan mulai dari pembukaan tambang, pembuatan jalan, penggalian serta
pengakutan bahan tambang menuju ke proses berikutnya. Jenis alat berat ini pun
bermacam-macam disesuaikan dengan aplikasinya, seperti untuk pengangkutan,
penggalian dan sebagainya. Akan tetapi, meskipun alat berat ini kebanyakan lebih
dikenal di dunia pertambangan, namun sejatinya tidak hanya dunia tambang yang
menggunakannya. Konstruksi, forestry, landscaping dan beberapa aplikasi lain juga
turut menggunakan alat-alat berat ini dalam kinerjanya sehari-hari.

Salah satu jenis alat berat yang banyak digunakan dalam kegiatan ini adalah
excavator. Alat berat yang lebih dikenal dengan nama backhoe ini lebih dikenal
sebagai mesin penggali yang biasanya digunakan untuk mengeruk bahan tambang,
misalnya batu bara (bisa dilihat di pertambangan di Kalimantan) dan niel (misalnya
digunakan di Sorowako). Akan tetapi, sebenarnya fungsi dari ekskavator bukanlah
sekedar untuk menggali dan mengeruk bahan tambang saja. Ekskavator ini juga dapat
digunakan untuk pekerjaan kehutanan, pembuatan jalan, konstruksi dan sebagainya.
Dalam aplikasinya yang bermacam-macam itu jugalah ekscavator juga banyak
memiliki additional front attachment seperti breaker untuk memecah batu, harvester
untuk pekerjaan forestry serta attachment yang lainnya. Oleh karena itu, wajar saja
jika alat berat jenis ini termasuk yang menjadi primadona.

Mengingat begitu banyaknya aplikasi dari ekskavator ini, maka penggunaan dan
kinerjanya pun dapat dikatakan cukup banyak. Akibat banyaknya hak tersebut,
tentunya dibutuhkan juga pengetahuan dasar yang menunjang dalam proses
kinerjanya sehingga tidak mengalami miss aplikasi dan kerusakan yang terlalu dini.
Untuk tahap dasar, pengetahuan yang harus dikuasai adalah bagian-bagian dari sebuah
ekskavator, prinsip kerja serta pengoperasian berdasarkan aplikasinya, termeasuk
jenis-jenis kelengkapan tambahan yang harus digunakan sehingga dengan pemakaian
yang benar akan didapatkan life time yang cukup panjang.

4
1.2 Tujuan

Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah :

Mengetahui bagian-bagian utama dari ekskavator besarta fungisnya.

Memahami prinsip kerja ekskavator.

Memahami prinsip operasi ekskavator.

1.3 Rumusan Masalah

Adapun yang akan menjadi pokok bahasan dalam makalah ini adalah :

Bagian-bagian utama dari sebuah ekskavator

Cara kerja secara mendasar dari sebuah ekskavator.

Attachment dan additional part dari sebuah ekskavator.

5
BAB II
PEMBAHASAN MASALAH

2.1 Sejarah

Excavator adalah Alat berat yang terdiri dari batang, tongkat, keranjang dan rumah
rumah dalam sebuah wahana putar dan digunakan untuk penggalian (akskavasi) .
Rumah rumah diletakan diatas kereta bawah yang dilengkapi Roda rantai atau Roda.
Ekskavator pertama kali diciptakan pada tahun 1835 oleh William Smith Otis, seorang
ahli mekanik asal Amerika Serikat. Pada awalnya ekskavator dijalankan dengan
menggunakan mesin uap dan digunakan sebagai alat penggalian untuk membangun
rel kereta api. Pada tahun 1839 William Smith Otis menerima patent atas karya
ekskavator temuannya dan kemudian meninggal dunia pada tahun yang sama (1839).
Pada tahun 1840 tercatat ada 7 buah excavator dan merupakan excavator pertama di
dunia yang diciptakan oleh William Smith Otis. Excaavator menggunakan Winch dan
Tali besi untuk bergerak. Excavator adalah perkembangan alami dari Penggaruk Uap
dan sering juga disebut Power shovel.Pengertian

2.2 Pengertian

Berdasarkan surat keputusan menteri perindustrian nomor 347/M/SK/1982 tanggal


29 Juli 1982, alat berat adalah segala macam peralatan / pesawat mekanis termasuk
attachment dan implement-nya, baik yang bergerak dengan tenaga sendiri (self
propelled) atau ditarik (towed-type) maupun yang diam ditempat (stationer) dan
mempunyai daya lebih dari satu kilo-watt, yang dipakai untuk melaksanakan
pekerjaan-pekerjaan kontruksi pertambangan, industri umum, pertanian/ kehutanan
dan/ atau bidang-bidang pekerjaan lainnya, sepanjang tidak merupakan alat
processing langsung .

Sedangkan ekskavator adalah adalah alat yang serba guna yang dapat untuk menggali
tanah, membuat parit, memuat material ke dump truck atau kayu ke trailer. Dengan
kombinasi penggatian attachment maka dapat digunakan untuk memecah batu,
mencabut tanggul, membongkar aspal dan lain-lain. Kontruksi excavator bagian

6
atasnya (upper structure) mampu berputar (swing) 360 derajat, sehingga alat ini
sangat lincah untuk penggalian dan pemindahan tanah pada area yang sempit.

Bagian utama dari hydraulic excavator adalah :

o Front End Attachment


o Upperstructure
o Undercarriage

Untuk membandingkan kemampuan dari hydraulic excavator, dulu berorientasi pada


kapasitas bucket (bucket capacity). Sedangkan pada saat ini, untuk
membandingkannya berdasarkan berat operasi dari mesin (operating weight).

Product hydraulic excavator, bila kita lihat dari berat operasinya maka dapat
digolongkan kedalam 4 (empat) kelompok yaitu ;

 Mini ; 0,6 – 6 tons


 Medium : 10 – 30 tons
 Large : 40 – 80 tons
 Big / Giant : 80 – 800 tons

Berikut adalah contoh masing-masing jenis ekskavator.

7
Model excavators ada empat type yaitu :

Hydroulic Excavator (Back Hoe)


Hydroulic Excavator (Loading Shovel)
Hydroulic Excavator (Wheel Type)
MRSX (Minimal Swing Radius Excavator)

Untuk excavator pada huruf belakang Modifikasi (Generasi) diluar LC Long Track
dengan istilah sperti dibawah ini :

HD = Heavy Duty (untuk speck Logging)

SP = Super Production (Mining)

SE = Super Earth Mover

US = Ultra Tail and Standard boom

UU = Ultra Urban (Minimal Swing radius Excavator 120 0)

MR = Mighty Rubber Crawler Excavator (traveling aspal dan quarry mining)

8
Gambar Makalah 1

Klik untuk memperbesar

9
2.3 Contoh Wheel Ekskavator dan Minimal Swing radius ekskavator

10
2.4 Bagian-Bagian Ekskavator

Bagian bagian ekskavator memiliki fungsi sebagai berikut :

Bucket : digunakan untuk mengeruk tanah

Bucket Cylinder : Menggerakkan Bucket

Arm : Mengayunkan bucket naik turun

Arm Cylinder : Menggerakkan Arm

Boom : Tuas utama yg digunakan untuk menggerakkan Arm naik


turun

Boom Cylinder : Menggerakkan Boom

Tracker : Sebagai roda untuk excavator

Kabin : Tempat mengendalikan Excavator

Gambar contoh aplikasi Ekskavator

11
2.5 Fungsi Excavator

Adapun secara garis besar, fungsi dari ekskavator adalah sebagai berikut :

Dalam aplikasinya, tentunya juga dibutuhkan banyak attachment tambahan yang


fungsinya adalah menyesuaikan dengan kinerjanya. Adapun contoh attachment-
attachment additional tersebut adalah sebagai berikut :

12
2.6 Pengoperasian

Power shovel dan backhoe yang termasuk dalam alat penggali hidrolis memiliki
bucket yang dipasangkan di depannya. Alat penggeraknya traktor dengan roda ban
atau crawler. Backhoe bekerja dengan cara menggerakkan bucket ke arah bawah dan
kemudian menariknya menuju badan alat. Sebaliknya front shovel bekerja dengan
cara menggerakkan bucket ke arah atas dan menjauhi badan alat.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa backhoe menggali material yang berada di
bawah permukaan di mana alat tersebut berada, sedangkan front shovel menggali
material di permukaan dimana alat tersebut berada.

Backhoe

Pengoperasian backhoe umumnya untuk penggalian saluran, terowongan, atau


basement. Backhoe beroda ban biasanya tidak digunakan untuk penggalian, tetapi
lebih sering digunakan untuk pekerjaan umum lainnya. Backhoe digunakan pada
pekerjaan penggalian di bawah permukaan serta untuk penggalian material keras.
Dengan menggunakan backhoe maka akan didapatkan hasil galian yang rata.
Pemilihan kapasitas bucket backhoe harus sesuai dengan pekerjaan yang akan
dilakukan.

Bagian Backhoe

Backhoe terdiri dari enam bagian utama, yaitu struktur atas yang dapat berputar,
boom, lengan (arm), bucket, slewing ring, dan struktur bawah. Boom, lengan dan
bucket digerakkan oleh sistem hidrolis.

Struktur bawah adalah penggerak utama yang dapat berupa roda ban atau roda
crawler. Ada enam gerakan dasar yang mencakup gerakan gerakan pada masing-
masing bagian, yaitu :

a) Gerakan boom : merupakan gerakan boom yang mengarahkan bucket menuju


tanah galian.
b) Gerakan bucket menggali : merupakan gerakan bucket saat menggali material.

13
c) Gerakan bucket membongkar : adalah gerakan bucket yang arahnya berlawanan
dengan saat menggali.
d) Gerakan lengan : merupakan gerakan mengangkat lengan dengan radius sampai
100°.
e) Gerakan slewing ring : gerakan pada as yang bertujuan agar bagian atas backhoe
dapat berputar 360°.
f) Gerakan struktur bawah : dipakai untuk perpindahan tempat jika area telah selesai
digali.

2.7 Teknik Penggalian

Cara kerja backhoe pada saat penggalian adalah sebagai berikut :

a) Boom dan bucket bergerak maju.

b) Bucket digerakkan menuju alat.

c) Bucket melakukan penetrasi ke dalam tanah.

d) Bucket yang telah penuh diangkat.

e) Struktur atas berputar.

f) Bucket diayun sampai material di dalamnya keluar.

Front Shovel

Front shovel digunakan untuk menggali material yang letaknya di atas permukaan di
mana alat tersebut berada. Alat ini mempunyai kemampuan untuk menggali material
yang keras. Jika material yang akan digali bersifat lunak, maka front shovel akan
mengalami kesulitan.

14
Dengan demikian, waktu penggalian dapat menjadi lebih lama. Sarna halnya dengan
kondisi di mana permukaan material yang akan digali lebih tinggi dari ketinggian
minimum yang diperbolehkan untuk mengisi bucket. Maka dari itu ada faktor pengali
untuk ketinggian penggalian dan pengaruh sudut putaran yang harus diperhitungkan
dalam menentukan produktivitas front shovel.

Kriteria Pemilihan Front Shovel

Dalam memilih front shovel sebagai alat penggali, ada beberapa faktor yang harus
dipertimbangkan. Pertama adalah biaya penggalian. Biaya penggalian tergantung pada
besarnya pekerjaan, biaya yang harus dikeluarkan untuk mengangkut front shovel ke
proyek, dan biaya langsung. Kedua adalah kondisi pekerjaan. Kondisi pekerjaan di
lapangan akan menentukan pemilihan jumlah dan kapasitas alat. Pekerjaan penggalian
material keras akan lebih mudah dilakukan oleh front shovel dengan bucket yang
besar, sama halnya dengan penggalian material hasil peledakan.

Jika pekerjaan harus dilakukan pada waktu yang relatif singkat, maka dapat
digunakan beberapa front shovel kecil atau satu front shovel besar. Kapasitas alat
pengangkutan yang tersedia juga dapat mempengaruhi pemilihan besarnya front
shovel yang akan dipakai.

Teknik Penggalian

Tahapan penggalian dengan menggunakan front shovel meliputi gerakan lengan,


boom dan bucket. Boom digerakkan naik dan turun jika diperlukan. Setelah bucket
terisi, baru struktur atas berputar pada slewing ringnya. Pada proses ini alat sebisa
mungkin tidak berpindah.

Langkah-langkah pekerjaannya adalah sebagai berikut :

a) Gerakan bucket ke depan sampai bagian ujung bucket menyentuh material.


b) Gerakan bucket ke atas yang bertujuan untuk menggaruk tebing sehingga bucket
terisi.
c) Tarik bucket ke arah alat saat sudah terisi penuh material.

15
d) Struktur atas berputar untuk pembongkaran material baik dengan membentuk
timbunan ataupun pada truk.
e) Saat posisi tebing sudah jauh dari jangkauan, alat digerakkan mendekati tebing
untuk pekerjaan penggalian berikutnya.

Clamshell

Pada umumnya clamshell digunakan untuk penggalian tanah lepas seperti pasir,
kerikil, batuan pecah, dan lain-lain. Clamshell mengangkat material secara vertikal.
Ukuran bucket pada clamshell bervariasi antara ringan sampai berat. Bucket yang
ringan umumnya digunakan untuk memindahkan material, sedangkan bucket
berukuran berat digunakan untuk menggali. Pada bucket yang berukuran berat
umumnya dipasangkan gigi yang membantu alat dalam menggali material. Dalam
pemilihan tipe bucket perlu diperhatikan bahwa bucket yang berat dapat mempersulit
pengangkutan namun membantu penggalian.

Pada pengoperasian clamshell perlu diperhatikan bahwa penggalian tergantung pada


berat bucket serta kapasitas mesin seperti yang telah dijelaskan di atas. Selain itu
panjang rantai akan mempengaruhi kedalaman penggalian. Sedangkan jangkauan
clamshell akan tergantung

16
pada panjang boom. Untuk memaksimalkan daya angkat clamshell maka boom yang
digunakan sependek mungkin. Hal ini erat kaitannya dengan kestabilan alat. Semakin
panjang boom maka alat akan semakin tidak stabil yang pada akhirnya akan
menurunkan daya angkat alat. Daya angkat clamshell juga dapat ditingkatkan dengan
memperkecil sudut swing.

Secara lebih detail, cara kerja clamshell pada saat pengisian bucket adalah sebagai
berikut :

a) Bucket digantungkan pada kepala crane melalui hoist cable.

b) Kemudian tag cable dilepas.

c) Bucket turun karena beratnya sendiri dan rahangnya membuka.

d) Untuk mengisi bucket, rahang ditutup dengan menarik tag cable. menggali parit
lubang, pondasi bangunan

Dragline

Dragline merupakan alat gali yang dipakai untuk menggali material dengan
jangkauanyang lebih jauh dari alat-alat gali lainnya. Ketinggian timbunan hasil
pembongkaran,radius pergerakan dan jangkauan penggalian dragline lebih besar
dibandingkan dengandari alat gali lainnya pada ukuran bucket yang sama. Jika

17
dibandingkan dengan front shovel,untuk kapasitas yang sama maka penggunaan
dragline akan memberikan jangkauan yang lebih jauh. Namun dilihat dari segi
produktivitasnya, dengan kapasitas yang samamaka produktivitas front shovel lebih
besar daripada produktivitas dragline.Jangkauan penggalian dragline dapat diperluas
dengan menambahkan panjang boom. Dengan boom yang cukup panjang maka
stabilitas dragline harusdiperhitungkan karena penambahan panjang boom dapat
mengakibatkan pengurangankekuatan alat. Pada bagian ujung bucket dikaitakan kabel
drag yang berfungsi untukmenarik bucket ke arah dragline saat penggalian. Umumnya
alat dioprasikan pada sudut boom 40º.Jenis material yang digali sebaiknya material
yang lunak sampai agak keras.Pemakaian dragline sangan menguntungkan pada
proyek pembuatan saluran di manatenanh mengandung air. Selain itu juga dragline
digunakan untuk penggalian di bawah permukaan air. Dragline dengan bucket yang
kecil dan ringan biasanya untuk penggalian material lepas dan kering. Jika dragline
akan dipakai untuk penggalianmaterial yang lebih keras maka pada alat tersebut harus
ditambahkan rantai drag dan bucket diperkuat dengan pelat baja yang berfungsi untuk
membantu bucket dalammenggali batuan pecah dan material padat. Bucket dragline
yang sedang biasanyadipakai untuk menggali lempung dan kerikil atau pasir
padat.Hal yang perlu mendapat perhatian saat pengoprasian dragline anatar lainukuran
bucket harus disesuaikan dengan kemampuan akat serta gigi bucket haruslahcukup
kuat untuk melakukan penetrasi ke dalam tanah. Selain itu juga rantai penarik jangan
sampai rusak.Dragline mengalami kesulitan dalam mengontrol pembongkaran
muatan.Karean itu sebaiknya alat pengangkut yang dipakai untuk mengangkut
material hasil penggalian dragline berukuran besar. Ukuran kapasitas alat pengangkut
sebaiknya 5sampai 6 kali ukuran bucket draglin

18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ekskavator adalah adalah alat yang serba guna yang dapat untuk menggali tanah,
membuat parit, memuat material ke dump truck atau kayu ke trailer. Dengan
kombinasi penggatian attachment maka dapat digunakan untuk memecah batu,
mencabut tanggul, membongkar aspal dan lain-lain. Kontruksi excavator bagian
atasnya (upper structure) mampu berputar (swing) 360 derajat, sehingga alat ini
sangat lincah untuk penggalian dan pemindahan tanah pada area yang sempit.

Bagian bagian ekskavator memiliki fungsi sebagai berikut :

Bucket : digunakan untuk mengeruk tanah

Bucket Cylinder : Menggerakkan Bucket

Arm : Mengayunkan bucket naik turun

Arm Cylinder : Menggerakkan Arm

Boom : Tuas utama yg digunakan untuk menggerakkan Arm naik


turun

Boom Cylinder : Menggerakkan Boom

Tracker : Sebagai roda untuk excavator

Kabin : Tempat mengendalikan Excavator

Adapun secara garis besar, fungsi dari ekskavator adalah sebagai berikut :

 menggali parit , lubang, pondasi bangunan


 Penanganan Material
 Memotong semang dengan alat khusus
 Pekerjaan kehutanan
 Penghancuran
 Perataan tanah
 Angkut berat
 Pertambangan, terutama Pertambangan pit terbuka
 Pengerukan sungai

19
 Menancapkan Batang pondasi

DAFTAR PUSTAKA

Hitachi Construction. All About Excavator (Sales Training). Japan : Hitachi


Construction Machinary.Tri Siswanto, Budi. Teknik Alat Berat Ii Smk. Jakarta :
Direktorat Pembinaan Smk Http://Id.Wikipedia.Org/Wiki/Ekskavator

20

Anda mungkin juga menyukai