Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PENGANTAR REKAYASA DAN DESAIN

PROJECT PERTAMA
ALAT UKUR RESISTIVITAS FLUIDA DAN SISTEM ARTIFICIAL LIFT

Nama : 1. C 164190
2. H 164190
3. D 164191
4. M 164191
5. 164192
6. 164192
7. 164193
Kelas/Kelompok : 12 / 1 (Satu)
Tanggal Penyerahan : 2 April 2020
Dosen : Dr. Eng. Bonita Dilasari, S.T., M.T.
Imam Santoso, S.T., M.Phil.
Asisten : Dhiyaul Awliya 12118015
Fahriza Dian Mahendra 12218045

FAKULTAS TEKNIK PERTAMBANGAN DAN PERMINYAKAN


INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2020
DAFTAR ISI

Halaman Cover ........................................................................................... 1


Daftar Isi ..................................................................................................... 2
I. Pendefinisian Masalah ..................................................................... 3
II. Dasar Teori ......................................................................................
III. Pembuatan Alternatif dan Konsep ...................................................
IV. Evaluasi Alternatif Konsep .............................................................
V. Desain ..............................................................................................
VI. Prototipe ..........................................................................................
VII. Rancangan Alat ...............................................................................
VIII. Rincian Biaya ..................................................................................
IX. Pembagian Kerja Kelompok ...........................................................
X. Referensi .........................................................................................
XI. Lampiran .........................................................................................

2
I. Pendefinisian Masalah
Proyek kedua pada mata kuliah Pengantar Rekayasa dan Desain
adalah membuat miniatur alat pengukur resistivitas fluida di bawah
permukaan Bumi beserta sistem pengangkutan buatan (artificial lift).
Proyek ini meliputi proses eksplorasi dan eksploitasi yang terkait dengan
Teknik Geofisika dan Teknik Perminyakan.
Proyek ini bertujuan untuk mendemonstrasikan prinsip kerja
peralatan yang bekerja untuk menentukan lokasi kedalaman bidang batas
dua fluida berbeda yang berada jauh di bawah permukaan Bumi serta
memindahkan fluida tersebut ke tempat yang memiliki kedudukan elevasi
lebih tinggi, dalam hal ini keluar dari perut Bumi. Peralatan dari proyek ini
diharapkan dapat menjadi percontohan untuk mengenalkan setiap
komponen yang dimiliki serta fungsi dan prinsip kerja komponen tersebut
dalam melakukan proses eksplorasi dan eksploitasi fluida yang berada di
dalam perut Bumi.

II. Dasar Teori


Ekskavator adalah alat berat yang terdiri dari batang, tongkat,
keranjang, dan rumah-rumah dalam sebuah wahana putar dan digunakan
untuk penggalian (akskavasi). Rumah-rumah diletakan di atas kereta
bawah yang dilengkapi roda rantai atau roda. Ekskavator pertama kali
diciptakan pada tahun 1835 oleh William Smith Otis, seorang ahli
mekanik asal Amerika Serikat. Pada awalnya, ekskavator dijalankan
dengan menggunakan mesin uap dan digunakan sebagai alat penggalian
untuk membangun rel kereta api. Ekskavator merupakan alat yang serba
guna. Ekskavator dapat untuk menggali tanah, membuat parit, memuat
material ke dump truck atau kayu ke trailer.
Tenaga penggerak utama hydraulic excavator adalah mesin diesel
yang mengubah energi mekanik menjadi energi hidrolik melalui tekanan
pompa yang kemudian didistribusikan ke silinder hidrolik untuk
menghasilkan gerakan tertentu. Tegangan hidrolik merupakan tekanan

3
yang didapatkan sebuah objek yang berada di dalam kompresi hidrolik
(hydraulic compression). Sementara itu, motor listrik berfungsi  untuk
menstarter dan menyuplai energi komponen-komponen elektrik seperti
dinamo, lampu, alat-alat ukur, dan sebagainya. Ekskavator terdiri dari dua
bagian, yaitu attachment dan base machine. Attachment terdiri dari boom,
arm, dan bucket. Base machine terdiri dari base frame, track frame, dan
track shoe.

Gambar 1 Bagian Hidrolik Excavator

Dalam pemurnian logam, ada beberapa cara untuk memisahkan


logam dari zat pengotornya, salah satunya dengan cara magnetic
separation. Magnetic separation merupakan operasi konsentrasi atau
pemisahan satu mineral atau lebih dengan mineral lainnya yang
memanfaatkan perbedaan sifat kemagnetan dari mineral-mineral yang
dipisahnya. Mineral-mineral yang terdapat dalam bijih akan memberikan
respon terhadap medan magnet.
Alat pemisah magnetik merupakan salah satu alat untuk
memisahkan logam dari zat pengotornya. Proses konsentrasi bijih besi
lebih banyak dilakukan oleh magnetic separator karena besi merupakan
unsur yang sifat kemagnetannya sangat baik sehingga lebih efisien untuk
dikonsentrasi dengan menggunakan metode ini.

III. Pembuatan Alternatif dan Konsep

Anda mungkin juga menyukai