Anda di halaman 1dari 24

Laporan Tugas Besar Pengantar Rekayasa dan Desain

“Pembuatan Rancang-Bangun Model Alat Pemisah Sampah Besi dan Campuran


Lainnya secara Magnetik”
KU1202 K-28 Sem. 2 2019/2020

Disusun oleh : Kelompok 6


Audia Paradisa 16619046
Aisha Maulani Tiarina 16619094
Futri Lamiyah 16619100
Maulidya Azaria H 16619112
Jean Herfita Zharrah 16619130
Clief Matulessy 16619154
Khaila Nursofa 16619226
Nadira Fatarani 16619262
Bintang Panduraja S 16619328
Salsa Alfadhila Permana 16619352

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN


INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2019
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...............................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................4
1.1 Latar Belakang............................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................5

1.3 Tujuan Penulisan........................................................................................................6

BAB II PENGERTIAN ALAT PEMISAH SAMPAH.............................................................7


2.1 Alat Pemisah Sampah.................................................................................................7

2.1.1 Conveyor...............................................................................................................7
2.1.2 Magnet separator.................................................................................................8
2.1.3 Blower separation.................................................................................................8
2.1.4 Motor DC.............................................................................................................8
2.2 Fungsi Alat Pemisah Sampah.....................................................................................8

2.2.1 Fungsi conveyor...................................................................................................9


2.2.2 Fungsi magnet separator....................................................................................10
2.2.3 Fungsi blower separator.....................................................................................10
2.2.4 Fungsi Motor DC..............................................................................................10
2.3 Sistem Pemisah Sampah Magnetic Separator..........................................................11

2.3.1 Definisi magnetic separator...............................................................................11


2.3.2 Prinsip Kerja magnetic separator.....................................................................12
BAB III METODOLOGI PERANCANGAN.........................................................................14
3.1 Ide Rancangan...........................................................................................................14
3.2 Rancangan Awal.......................................................................................................15

3.2.1 Rancangan 1......................................................................................................15


3.2.2 Rancangan 2......................................................................................................17
3.3 Rancangan Akhir......................................................................................................18
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) j

umlah timbunan sampah secara nasional adalah 175.000 ton per hari atau sekitar 64 ton

per tahun (Bisnis.com, 2019). Komposisi sampah didominasi oleh sampah organik,

yakni mencapai 60% dari total sampah.Sampah plastik menempati posisi kedua dengan

14% disusul sampah kertas 9% dan karet 5,5%. Sampah lainnya terdiri atas logam, kain,

kaca, dan jenis sampah lainnya.Dengan jumlah produksi sampah sebanyak itu, maka aka

n menimbulkan masalah tentang cara pembuangan dan tempat penampungan sampah. M

anusia dengan kemampuan berfikirnya, berupaya untuk memecahkan masalah tersebut y

aitu bagaimana cara pengelolaan sampah yang baik.

Logam dapat didaur ulang berulang kali tanpa mengubah kualitas. Menurut

American Iron and Steel Institute (AISI), baja adalah material yang paling banyak

didaur ulang di planet ini. Logam daur ulang lainnya termasuk aluminium, tembaga,

perak, kuningan, dan emas. Ada 2 jenis metal: ferrous dan non-ferrous. Logam ferrous

adalah kombinasi besi dengan karbon. Beberapa logam ferrous umum termasuk baja

karbon, baja paduan, besi tempa, dan besi cor. Di sisi lain, logam non-ferrous termasuk

aluminium, tembaga, timah, seng, dan timah. Logam mulia adalah non-ferrous. Logam

mulia yang paling umum termasuk emas, platinum, perak, iridium, dan paladium.
Prinsip yang kami lakukan dalam merancang dan membuat Mesin Pemilah ini

adalah Magnetic Separation dengan cara Belt Separation yaitu dengan mengalirkan

limbah melalui bagian yang mempunyai medan magnet. Secara singkat, sistem mesin

pemilah sampah ini bekerja adalah dengan memasukkan semua sampah ke feeder atau

corong mmesin tersebut, feeder tersebut akan menempatkan sampah di lintasan yaitu

belt conveyor dan akan dialirkan ke sebuah tempat dimana akan terdapat medan magnet

disana. Maka sampah logam akan terpisah dari sampah non logam lainnya

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang penulis ajukan

antaranya,

1. Bagaimana cara merancang-bangun model alat pemisah (sampah besi

dari campuran sampah lainnya) secara magnetik?

2. Apa saja upaya pencegahan sampah tercecer keluar alat pada rancang-

bangun model alat pemisah (sampah besi dari campuran sampah lainnya)

secara magnetik?
1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan yang hendak dicapai melalui penulisan laporan penelitian ini adalah,

1. Mengetahui cara merancang-bangun model alat pemisah (sampah besi

dari campuran sampah lainnya) secara magnetik

2. Mengetahui upaya pencegahan sampah tercecer keluar alat pada rancang-

bangun model alat pemisah (sampah besi dari campuran sampah lainnya)

secara magnetik
BAB II PENGERTIAN ALAT PEMISAH SAMPAH

2.1 Alat Pemisah Sampah

Sampah termasuk salah satu masalah yang perlu diperhatikan oleh pemerintah.

Sampah juga perlu dikelola dengan sebaik mungkin agar tidak menimbulkan kerusakan,

sehingga diperlukan pengelolaan yang baik. Umumnya pengolahan sampah dilakukan

secara manual. Karena membutuhkan waktu yang lama dan tidak efisien, seiring dengan

perkembangan zaman, diciptakanlah sebuah teknologi yang bisa memisahkan sampah

secara cepat dan efisien.

Alat pemisah sampah adalah suatu alat yang dipakai untuk memisahkan sampah

organik seperti sisa makanan dan sampah non organik seperti biomassa kering (kayu,

kertas, kaleng) dan aneka sampah plastik sebelum dilakukan proses pengolahan

berikutnya. Alat pemisah sampah ini bisa digunakan sebagai alternatif masa kini.

Dengan dengan kemajuan teknologi sampah lebih mudah dipisahkan dilihat dari

jenisnya. Dalam proyek ini akan menjelaskan tentang alat pemilah sampah

menggunakan sistem Magnet Separator.

2.1.1 Conveyor

Conveyor adalah alat dengan sistem mekanik untuk mengangkut material baik

material yang jumlahnya satuan seperti kaleng, kantong atau material yang berupa butir
seperti pasir dari suatu tempat ke tempat lainnya. Bagian-bagian dari conveyor

diantaranya belt, idler, centering device, unit penggerak,bending the belt, pengumpan,

trippers, pembersih belt, skirt, holdback,kerangka,motor penggerak.

2.1.2 Magnet separator

Magnet separator adalah pemisahan satu material dengan material lainnya yang

bekerja berdasarkan sifat kemagnetan dari mineral-mineral yang dipisahkannya.

Material akan tanggap terhadap medan magnet sesuai sifat kemagnetan yang dimiliki.

2.1.3 Blower separation

Blower separation adalah pompa udara yang bertenaga listrik yang dihasilkan

melalui kipas (blower) untuk memilah suatu material berdasarkan bobotnya. Blower

memberikan laju aliran volume transfer yang tinggi dengan rasio tekanan yang relatif

lebih besar

2.1.4 Motor DC

Motor DC adalah motor listrik yang memerlukan suplai tegangan arus searah

pada kumparan medan untuk diubah menjadi energi gerak mekanik. Motor DC disebut

stator (bagian yang tidak berputar) dan kumparan jangkar disebut rotor (bagian yang

berputar).

2.2 Fungsi Alat Pemisah Sampah


Fungsi diciptakannya alat pisah sampah pada awalnya bertujuan untuk

memudahkan pengelolaan sampah yang mampu memilah berbagai jenis sampah.

Sehingga diciptakan alat pemisah sampah yang tersusun atas berbagai bagian. Setiap

bagian memiliki fungsi dan peran masing-masing.

2.2.1 Fungsi conveyor

Conveyor berfungsi untuk memindahkan material/sampah dari satu mesin yang

satu ke mesin yang lain agar bisa diproses secara terus menerus. Prinsip kerja conveyor

adalah mentransport material yang ada di atas conveyor, dimana umpan atau inlet pada

sisi tail dengan menggunakan chute dan setelah sampai di head material ditumpahkan

akibat conveyor berbalik arah. Conveyor digerakkan oleh drive / head pulley dengan

menggunakan motor penggerak. Head pulley menarik conveyor dengan prinsip adanya

gesekan antara permukaan drum dengan conveyor, sehingga kapasitasnya tergantung

gaya gesek tersebut. Secara umum persyaratan conveyor adalah sebagai berikut : Tahan

beban tarik, tahan beban kejut, perpanjangan spesifik yang rendah, fleksibel, dan tidak

menyerap air. Conveyor terdiri dari beberapa lapis :

a. Top cover (rubber)

b. Breaker ply (pelindung carcass)

c. Fabrik Carcass (canvas/ply)

d. Bottom cover.
2.2.2 Fungsi magnet separator

Magnet separator berfungsi untuk menangkap produk yang mengandung besi

atau membersihkan produk yang dihasilkan dari kontaminasi logam besi, atau memilah

sampah logam dari sampah lainnya.

2.2.3 Fungsi blower separator

Blower separator berfungsi untuk memilah sampah logam, sampah ringan dan

sampah berat berdasarkan massanya.

2.2.4 Fungsi Motor DC

Motor DC berfungsi untuk penggerak pada starter conveyor. Motor DC memiliki

2 bagian dasar :

1. Bagian yang tetap/stasioner yang disebut stator. Stator ini menghasilkan medan

magnet, baik yang dibangkitkan dari sebuah koil (elektro magnet) ataupun

magnet permanen

2. Bagian yang berputar disebut rotor. Rotor ini berupa sebuah koil dimana arus

listrik mengalir.

Pada motor DC, kumparan medan magnet yang dialiri arus arus listrik akan

menghasilkan medan magnet yang melingkupi kumparan jangkar dengan arah tertentu.
Konvektor energi baik energi listrik menjadi energi mekanik (motor) maupun sebaliknya

dari energi mekanik menjadi energi listrik (generator) berlangsung melalui medium

medan magnet. Energi yang akan diubah dari suatu sistem ke sistem yang lain,

sementara akan tersimpan pada medium medan magnet untuk kemudian dilepaskan

menjadi energi sistem yang lainya. Dengan demikian, medan magnet disini selain

berfungsi sebagai tempat penyimpanan energi sekaligus proses perubahan energi,

dimana proses perubahan energi pada motor arus searah. Motor DC terdapat dalam

berbagai ukuran dan kekuatan, maasing-masing didesain untuk keperluan yang berbeda-

beda namun secara umum memilki fungsi dasar yang sama yaitu mengubah

energielektrik menjadi energi mekanik. Sebuah motor DC sederhana dibangun dengan

menempatkan kawat yang dialiri arus didalam medan magnet. Kawat yang mebentuk

loop ditempatkan sedemikian rupa diantara dua buah magnet permanen. Bila arus

mengalir pada kawat, arus akan menghasilkan medan magnet sendiri yang arahnya

berubah-ubah terhadap arah medan magnet permanen sehingga menimbulkan

perputaran.

2.3 Sistem Pemisah Sampah Magnetic Separator

2.3.1 Definisi magnetic separator

Magnetic Separator merupakan alat yang digunakan untuk memisahkan material

dari pengotor berdasarkan sifat kemagnetan. Dalam hal ini material-material yang ada di

alam memiliki sifat kemagnetan yang berbeda antar satu dengan yang lain. Sifat

kemagnetan dalam suatu material dibedakan menjadi tiga, yaitu: ferromagnetik,


paramagnetik, dan diamagnetik. Pada alat magnetic separator akan terjadi efek Hukum

Faraday Induksi Magnetik saat sifat kemagnetan suatu material terpengaruh apabila

diletakkan pada suatu medan magnet. Magnetic Separator juga mempunyai tiga metode

yaitu, overhead magnets, magnetic pulleys, dan the magnetic drum. Metode tersebut

telah digunakan dalam industri daur ulang untuk memisahkan mineral-mineral dari

bahan-bahan daur ulang lainnya.

2.3.2 Prinsip Kerja magnetic separator

Prinsip dari magnetic separator adalah pick up, yaitu material yang bersifat

magnet akan menempel pada magnetic roll sedangkan material lainnya akan terjatuh

menuju tailing. Magnetic Separator terdiri dari pulley yang dilapisi dengan magnet baik

berupa magnet alami maupun magnet yang berada disekitar arus listrik. Alat pemisah

fase padat dengan padat tersebut mempunyai prinsip kerja yaitu dengan melewatkan

suatu material campuran (padatan non-logam dan padatan logam) pada suatu bagian dari

magnetic separator yang diberi medan magnetik, maka padatan logam akan menempel

(tertarik) pada medan magnetik oleh karena adanya garis-garis medan magnetik

sehingga padatan logam akan terpisah dari campurannya.


Gambar 1. Prinsip Kerja Magnetic Separator

Sumber: http://www.ballmillfactory.com/d/pic/BeneficiationEquipment/drum-magnetic-

separator.jpg

Magnetic Separator dalam pemisahannya didasarkan oleh perbedaan

permeability dan susceptibility (mudah atau tidaknya material memiliki pengaruh dalam

medan magnet), berdasarkan 3 cara, yaitu kekuatan tarikan magnet (tractive magnetic

forces), gravitasi, friksi dan inertial. Feed ke magnetik separator terpecah menjadi dua

atau lebih komponen. Jika separator digunakan untuk memproduksi magnet konsentrat

dapat digunakan paramagnetik atau diamagnetik. Setiap produk harus ditransportasikan

melewati ke dalam sepanjang magnet.

Pemisahan menggunakan magnet bergantung pada besarnya daya magnet dari

bahan yang akan dipisahkan. Efisiensi dari pemisahan menggunakan magnet dapat

dinaikkan dengan mengubah ukuran partikel, getaran conveyor belt diperkecil, kekuatan

magnet, serta kecepatan rotor.


BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

3.1 Ide Rancangan

Gambar 1. Desain Alat Pemilah Sampah

Cara Kerja alat pemisah sampah ini, yaitu sampah akan dimasukkan

melalui Feeder. Setelah sampah melalui Feeder, sampah akan jatuh tepat pada

Conveyor Belt. Conveyor Belt akan membawa sampah melewati Blower.

Kemudian, Ketika Sampah telah berhasil melalui Blower dan sampah non logam
yang basah pun dapat dikeringkan, maka dapat dilanjutkan oleh Conveyor Belt

yang bergerak tanpa henti.

Gambar 2. Blower Tampak Depan

Setelah itu, sampah sampai pada ujung Conveyor Belt, sampah non

logam akan langsung jatuh pada wadah sampah non logam yang berada tepat

diujung bawa Conveyor Belt. Sedangkan, sampah Logam akan melekat pada

magnet dan pasti akan terbawa sesuai putaran magnet di conveyor tersebut.

Setelah mencapai sekat, sampah nonlogam akan jatuh ke tempat penampungan

khusus logam.

3.2 Rancangan Awal


3.2.1 Rancangan 1

Rancangan pertama adalah kelanjutan dari ide rancangan. Rancangan 1 ini mendapat

poin atau nilai tertinggi pada matriks evaluasi alternatif desain. Berdasarkan matriks

evaluasi, dari semua jenis alternatif, alternatif pertama memiliki poin yang tinggi. Hal

ini disebabkan:

1. Efisiensi

Efisiensi di sini memiliki poin penting dari tingginya penilaian karena

hanya menggunakan sebuah conveyor belt yang sekaligus merangkap fungsi

sebagai magnetic separator dari sistem ini. Dari sistem yang menggunakan

sebuah conveyor belt ini, kami dapat menghemat tenaga, waktu, bahan, dan

sekaligus biaya untuk proses pembuatannya. Selain itu, daya yang dibutuhkan

untuk proses penggerakan sistem juga lebih hemat dibandingkan jika tedapat dua

buah conveyor belt.

Selain hanya terdapat sebuah conveyor belt, peletakan conveyor yang

miring juga menjadi salah satu alternatif yang diharapkan dapat membantu dan

memudahkan proses pendistribusian sampah yang akan dipilah. Dari hal ini,

dapat disimpulkan bahwa efisiensi sangat berpengaruh pada penilaian matriks

evaluasi.

2. Efektifitas

Pada poin sebelumnya ditekankan bahwa adanya satu buah conveyor belt yang

juga diletakkan dengan keadaan miring akan mempermudah proses


pendistribusian. Hal ini yang nantinya diharapkan akan membuat sistem berjalan

dengan efektif. Selain itu, peletakan wadah pemilahan juga berpengaruh utuk

efektivitas keberjalanan sistem ini. Tanpa peletakan yang tepat, sampah tidak

akan mungkin terpilah dengan baik dan benar.

Diluar matriks evaluasi terhadap magnetic separator, desain yang kami rancang

untuk membuat blower berupa kipas yang berada di bawah conveyor juga akan

menambahkan nilai efektifitas dari alat ini. Kipas yang nantinya dibuat

diharapkan akan membantu proses pengeringan sampah basah yang mungkin

akan menempel pada conveyor belt atau sampah logam lain, sehingga akan lebih

mudah untuk terpilah ke dalam wadah nantinya.

3. Ketersediaan bahan

Pada poin efisiensi juga telah disebutkan bahwa bahan yang dibutuhkan tidak

begitu banyak. Oleh karena itu, proses pencarian bahan dipastikan akan lebih

mudah dan cepat. Berdarkan survey, bahan yang nantinya akan digunakan untuk

merancang sistem ini sangat mudah untuk didapatkan. Selain itu, bahan-bahan

yang dibutuhkan tidak hanya dapat dibeli, tetapi juga dapat dihasilkan dari bahan

atau barang bekas yang sudah tidak terpakai.

4. Harga

Efisiensi produk juga mempengaruhi harga atau biaya yang nantinya akan

dikeluarkan dalam proses perancangan ini. karena kami memutuskan untuk

mendesain sistem dengan satu buah conveyor, maka biaya yang nantinya

dikeluarkan juga diharapkan sesedikit mungkin dan juga terjangkau.


3.2.2 Rancangan 2

Gambar 1. Desain Alat Pemilah Sampah

Gambar 2. Cara Kerja Alat Pemilah Sampah

Cara Kerja:
1. Feeder

Sampah campuran (logam dan nonlogam) masuk melalui feeder/ corong supaya

sampah tidak langsung jatuh ke conveyor dan mengakibatkan sampah tercecer di

sekitarnya.

2. Conveyor Belt

Conveyor belt digunakan supaya sampah tidak langsung jatuh ke wadah

pemilah, conveyor belt yang digunakan bersekat untuk tidak menyulitkan dalam

pengelolaan. Untuk model ini tidak menggunakan blower/ pengering akibatnya

kemungkinan sampah logam menyatu dengan sampah basah.

3. Magnet

Magnet diletakkan di akhir conveyor belt, tujuannya untuk menarik sampah

logam dan memisahkan antara sampah logam dan nonlogam.

4. Partition

Partition atau pemisah diletakkan di bawah conveyor belt, merupakan akhir dari

magnet. Tujuannya untuk mengangkat sampah logam dari conveyor belt yang

menempel pada magnet, kemudian sampah logam jatuh ke dalam wadah yang

telah disediakan.

Rancangan kedua adalah hampir mirip dengan rancangan pertama. Rancangan 2 ini

mendapat poin tinggi kedua setelah rancangan pertama pada matriks evaluasi alternatif

desain. Berdasarkan matriks evaluasi, dari semua jenis alternatif, alternatif ketiga

memiliki poin yang tinggi. Hal ini disebabkan:


1. Efisiensi

Untuk desain ini menggunakan satu conveyor belt sehingga untuk merakit mesin dengan

model seperti ini tidak akan membuang banyak tenaga, waktu dan juga biaya karena

tidak menggunakan banyak bahan.

2. Efektivitas

Sampah yang diujikan dalam kondisi tercampur baik dengan sampah basah, sampah

kering, dan logam. Dengan model ini, sampah logam yang terangkat dengan magnet

akan lebih banyak karena sampah logam akan menempel dengan mudah dengan magnet

yang sudah melekat pada conveyor belt, tetapi terdapat kemungkinan sampah basah

akan ikut tertempel juga bila di conveyor belt tidak digunakan alat untuk mengeringkan

sampah basah.

3. Ketersediaan

Bahan yang digunakan dalam alat ini tidak terlalu banyak dan menggunakan barang-

barang yang mudah ditemukan

4. Harga

Harga dari magnet yang digunakan cukup terjangkau dan untuk bahan lainnya pun

cukup terjangkau, tetapi bisa jauh lebih terjangkau bila menggunakan barang bekas

dengan kualitas yang masih baik


Namun, kami tidak menggunakan rancangan ini karena masih terdapat banyak hal

yang menyebabkan kerjanya kurang efektif, salah satunya karena tidak adanya

pengering daun basah yang bisa mengakibatkan sampah logam menempel dengan daun

dan akhirnya sampah tidak dapat terpilah dengan baik.

3.3 Rancangan Akhir

Rancangan yang kami pilih sebagai desain akhir alat pemisah sampah yaitu

pengembangan dari rancangan yang pertama. Alasan kami memilih rancangan pertama

karena memiliki keunggulan dibandingkan rancangan yang kedua yaitu sebagai berikut:

1. lebih efisien karena hanya menggunakan satu conveyor belt dengan konsep

bidang miring;

2. Menggunakan daya yang lebih sedikit, serta menghemat waktu pemrosesan;

3. Bahan untuk membuat alat pemilah mudah didapat dan bisa menggunakan

barang bekas;

4. Ramah lingkungan;

5. Biaya pembuatan lebih kecil dari rancangan yang lain.

Detail gambar rancangan akhir ditempatkan pada bagian lampiran gambar.

Kemudian, penjelesan detail per komponen disampaikan sebagai berikut:

1. Feeder

Fungsi dari feeder sendiri untuk membuat sampah tidak berceceran ketika

dituangkan kedalam alat dan kita dapat memastikan bahwa sampah masuk tepat
kedalam alat pemilah sampah. Feeder ini akan didesain berbentuk prisma

segitiga yang terbuka dibagian sisi sampingnya, berbahan seng atau aluminium

yang tidak mudah berkarat.

2. Conveyor Belt

Conveyor Belt yang kami desain memiliki permukaan alas yang

bersekat-sekat. Tujuannya memiliki sekatan adalah supaya sampah yang jatuh

pada Conveyor Belt terbagi-bagi dalam jumlah volume yang sedikit, sehingga

pada proses berikutnya tidak mengalami kesulitan.

3. Blower

Blower yang Kami rancang ini menggunakan Kipas angin kecil. Kipas

angin kecil berada tepat dibawa Conveyor Belt yang kemungkinan besar

memiliki lobang-lobang kecil dan akan digerakkan menggunakan baterai yang

dihubungkan pada dinamo kecil. Pada dinding Blower akan memiliki banyak

lubang-lubang kecil. Tujuannya tidak lain dan tidak bukan adalah untuk

mengeluarkan angin yang dihasilkan dari kipas angin, supaya sampah nonlogam

tidak mengalami tekanan yang mengakibarkan sampah tidak sampai pada tujuan

akhir.
4. Magnet

Magnet yang kami gunakan berbentuk lingkaran yang ditempatkan pada

ujung conveyor belt. Ukuran magnet tersebut mengikuti tabung dalam conveyor

belt tersebut. Jenis magnet yang akan kami gunakan yaitu jenis Neodymium.

Magnet neodymium (juga dikenal sebagai NdFeB,NIB, atau magnet Neo),

merupakan magnet yang terbuat dari campuran logam neodymium.

5. Partition

Partition atau SEKAT merupakan benda sederhana yang terbuat dari

bahan bekas yang bersifat keras dan kuat. Tujuan dari partition adalah untuk

menahan sampah Logam supaya jatuh dan tidak melanjutkan perjalanan.

Sehingga sampah Logam dapat dipastikan jatuh tepat pada wadah yang telah

disediakan.

6. Mesin penggerak

Mesin penggerak yang akan kami gunakan adalah motor DC. Kelebihan

dari motor DC sendiri seperti, torsi dan kecepatannya mudah mudah

dikendalikan, performansinya mendekati linier, sistem kontrol relatif lebih

murah dan sederhana.

7. Sumber listrik
Sumber listrik atau daya yang akan digunakan yaitu berasal dari aki atau

baterai.

Anda mungkin juga menyukai