Infeksi muskulo skeletal

PENDAHULUAN
 Inflamsi
 Proses biologis berupa reaksi jaringan hidup (tissue
respon) terhadap adanya rangsangan (iritant) (Boyd).

 Iritant

1. Dari luar tubuh (External)

2. Dari dalam tubuh  Misal Auto imune

 Infeksi

 Inflamasi yang iritantnya kuman (mikro-organisme)

12/15/2022
Tahap Klinis Inflamasi
 Celsus  Rubor, Tumor Calor, Dolor
 Galen  Fungsio laesa
1. Rubor (Kemerahan)  Respon vaskuler (Dilatasi)
2. Tumor (Bengkak)   exudate , krn permeabilitas
kapiler.
3. Calor (Panas,)  aliran darah   energi dan panas

4. Dolor (nyeri, pain)  Tertekannya saraf
5. Functio laesa (Ggn fungsi) krn perusakan jaringan 
12/15/2022
Kelompok Inflamasi
1. Inflamasi Spesifik  Penyebab diketahui
 Inf . Pyogenik (pus) Arthritis & Osteomyelitis,
 Inf. Granulomatous (granuloma)  tbc

2. Inf . Non spesifik (idiopatik) (Rematik disease)

 Rhematic fever, Rh/ Artritis , Transient sinovitis dll

3. Inf . karena iritasi chemis  Mis Gout (Metabolik

Arthritis)
4. Inf karena trauma yang berulang
 Bursitis & Tenovaginitis stenosans
12/15/2022 4
Pyogenic Arthritis
 Pyogenic  Suppurativa  Pus

 Arthritis  Articulatio + Itis

 Infeksi bakteri pada sendi yang bersifat purulent /

supurativa (Menghasilkan Pus), menyerang jaringan

sinovium dan dapat menghancurkan sendi

1. Akut  Septic arthritis / Non Septic artritis

2.12/15/2022
Khronis  Exacerbasi akut
Kuman Penyebab
1. Stapfilococus aureus  Artritis Sup Akut  

2. Hemofilis Influenza  Bayi

3. Streptococcus

4. E coli  Dewasa, anak

5. Proteus

6. Gonococcus  Dewasa

7. M. tuberculose
12/15/2022 6
 1. Stapfilococus aureus 
Artritis Sup Akut
• BENTUK : COCCUS / BULAT
• UKURAN : DIAMETER ± 1µm
• SUSUNAN : BERGEROMBOL
SEPERTI ANGGUR,
KADANG SINGLE
ATAU
BERPASANGAN
• PEWARNAAN : GRAM +
( TAMPAK UNGU)
• SPORA (-) , CAPSUL (-), NON
MOTIL

12/15/2022 7
 2. Hemofilis Influenza  Bayi

• Fig. 1.Purpura fulminans of patient 1

early in the course of H H influenzae type b cellulitis of the
influenzae type a infection. Tissue
necrosis led to the amputation of 2 arm proved by positive blood culture.
toes, extensive debridement, and skin
grafting
12/15/2022 8
 3. Streptococcus
 MORFOLOGI
• BENTUK BULAT
• SUSUNAN SEPERTI
RANTAI
• UKURAN DIAMETER
0,5 - 1µm
• PEWARNAAN GRAM
TAMPAK UNGU (GRAM
+)
• SPORA (-), NONMOTIL
• KAPSUL (+) PADA
STRAIN GOL. A, B, C

12/15/2022
 4. E coli  Dewasa, anak

• Morfologi mikrskopis
Kultur pada media EMB
tampak Methalic Sheen
12/15/2022 Musculosceletal infection Blok 13 10
 5. Proteus

a. Morfologi Proeus vulgaris

b. Proteus mirabilis swarming

c. Adhesi Proteus pada epitel

12/15/2022 Musculosceletal infection Blok 13 11

 6. Gonococcus  Dewasa

• Bakteri neisseria
• Bentuk coccus, bulat
• Diameter 0,6-1μm
• Susunan berpasangan /
diplococcus ( seperti biji
kopi)
• Gram (-) tampak merah
• Non motil
• Mempunyai fimbrae
didinding sel
12/15/2022
 Morfologi

12/15/2022 13
 Osteomielitis = ( osteo + mielitis ) adalah radang
tulang yang disebabkan oleh organisme
piogenik, walaupun berbagai organ infeksi lain
juga dapat menyebabkannya.

OSTEO MYELITIS”

14
Musculosceletal infection Blok 13 12/15/2022
ETIOLOGI
•Pada bayi baru lahir : S. aureus, Enterobacter Sp, dan
Streptococcus Sp group A dan B.
•Pada anak umur 4 bulan sampai 4 tahun: S. aureus,
Enterobacter Sp, Streptococcus Sp group A dan B dan H
influenzae.
  Osteomyelitis denotes inflammation of bone and
marrow and the common use of the term virtually
always implies infection

 All type of organisms including viruses, parasites,

bacteria, and fungi can produce osteomyelitis but
infections caused by certain pyogenic bacteria and
mycobacteria are the most common

OSTEOMYELITIS
 Pyogenic osteomyelitis is almost always caused by
bacteria
 Organism may reach bone by: 1) hematogenous
spread (most common route); 2) extension from a
contiguous site; or 3) direct implantation
 Long bones and vertebral bodies most commonly
involved

PYOGENIC OSTEOMYELITIS
 S. aureus is responsible for 80-90% of cases
 E. coli, Pseudomonas and Klebsiella are more
commonly isolated from pts. with UG tract
infections or are drug users
 Mixed infections seen in cases of surgery or
open fractures
 Neonatal period: H. influenzae and group B
strept.; Salmonella in pts. with sickle cell

PYOGENIC OSTEOMYELITIS
 Location of lesions within specific bones is
influenced by vascular circulation and
varies with age
 Clinically hematogenous osteomyelitis may
manifest as an acute systemic illness with
malaise, fever, chills, leukocytosis and
throbbing pain over affect site
 X-rays, biopsy & cultures help with dx

PYOGENIC OSTEOMYELITIS
Infeksi mencapai tulang / sendi via :
• Aliran darah dari tempat yang jauh
•Invasi langsung dari tusukan kulit
•Operasi atau fraktur terbuka
 21
Musculosceletal infection Blok 13 12/15/2022
Infeksi yg tergantung pd :
•Jenis & virulensi kuman
•Tempat yg terinfeksi
•Respon dari penderita (umur /
immunitaspenderita)
Kuman piogenik => osteomyelitis
piogenik arthritis piogenik
Kuman TBC => reaksi
granulomatosakronis pada tulang /
sendiParasit => hydatid disease
 ANATOMI

24
Musculosceletal infection Blok 13 12/15/2022
OSTEOMYELITIS HEMATOGEN

Organisme penyebab:
•Paling sering : staphylococcus aureus
•Kurang sering: streptococcus pyogenik,
S. pneumonia
Sumber infeksi:
•Luka kulit, bisul, sakit gigi / infeksi talipusat
•Tindakan medis spt pemasangancatheter, infus
dan suntikan
 OSTEOMYELITIS TUBERCULOSIS

Selalu sekunder dari lesi TBC di tempat lain

•Paling sering mengenai corpus vertebra =>spondilitis
tuberculosa
•Dpt juga mengenai epiphysis tulang panjang dan
menyebar ke dalam sendi => arthritis tuberculosa
•Terkadang melibatkan diaphysis phalanx =>dactylitis
tuberculosa
 M. TUBERCULOSIS
Bentuk : Bacilus/batang,
lurus/bengkok.
- Ukuran : ± 0,4 x 3 μm
- Susunan : terpisah
sejajar
- Pewarnaan : Tahan
terhadap asam. dengan
cat Ziehl Nelson (ZN)
tampak berwarna
merah ( BTA + )
- Tidak berspora, tidak
bercapsul 12/15/2022
 TUBERCULOUS OSTEOMYELITIS
 1-3% of pts. with pulmonary
or extrapulmonary T.B. have
osseous infection
 Typically, pts. present with
pain on motion, localized
tenderness, low-grade fevers,
chills and weight loss
 Severe destruction of
vertebrae (Pott’s disease) may
cause skeletal deformities and
neurologic deficits

28
Musculosceletal infection Blok 13 12/15/2022
CARA INFEKSI

 Kontak langsung
 Luka tusuk sendi

 Injeksi kearah sendi dll

 Pecahnya abses tulang dekat sendi

 Haematogen  Kuman dari darah

12/15/2022
PATOGENESA / STADIUM
1. Kuman Masuk
2. Std Inflamasi / peradangan sendi

Inflamasi rawan sendi

1.Sembuh sempurna
Inflamasi synovium
2.Abses Sendi
Inflamsi kapsul sendi 3.Septic Arthritis
4. Sbhg sendi hancur
Inflamsi tulang sendi

3. Std Destruksi sendi

4. Std Deformitas  Ankylosis

12/15/2022
GEJALA KLINIS

 Berbeda antara Neonatus, Anak &

Dewasa
 Gejala umum demam, gelisah dll
 Neonatus  Menonjol irritability, grk sendi
tertahan, sering sepsis
 Anak anak  Sendi: nyeri, panas demam dll
 Dewasa  jarang sepsis
12/15/2022
PEMERIKSAAN
 Sendi :

 Bengkak,

 Erythema,
 Panas
 Posisi sendi agak flexi
 Palpasi
 Nyeri hebat,
 Terbatas ROM,
 Fluktuasi (+) / (-)
12/15/2022
PEMERIKSAAN

Laboratorium Darah
 Darah Rutin
 Anemia

 Leukositosis

 Shift to the left

 LED dan CRP Meninggi

 Kulltur darah
 Aspirasi sendi

12/15/2022
PENGOBATAN

Umum

 Perbaiki KU, Infus cairan  resusitasi

 Obat-obatan
 Anti piratik

 Analgesik

 Antibiotik sesuai kultur

 Uncomplicated cases (3 minggu)

 Complicated cases (3-6 weeks) 12/15/2022

 Antimicrobial Agents in
Orthopedics
• Penicillin (Pen. G).
• Penicillinase Resitant Synthetic
Penicillins (PRSP).
- Naficillin.
- Oxacillin.
- Cloxacillin.
- Flucloxacillin.
12/15/2022 Musculosceletal infection Blok 13 35
Pengobatan
Lokal
 Istirahatkan sendi  Skin traksi
 Jika kasus berlanjut
 Drainage  mengeluarkan pus
 Explorasi (artrotomy)  evakuasi pus dan irigasi
rongga sendi
 Debridemant sendi (pembersihan pus dan jaringan
nekrotik)
 Kasus lanjut Arthrodese (Pengakuaan sendi)
12/15/2022
 SPONDILITIS TUBERCULOSA

INSIDEN
•Setengah lebih dari seluruh kasus tuberkulosa tulang dan
sendi
•Biasanya dimulai pada anak-anak
•Predileksi pada thoracalis bawah dan lumbalis atas
•Kemungkinan sekunder dari TBC tractus urinarius melalui
plexus Batson dari vena paravertebra
PATOGENESIS DAN PATOLOGI
 Berasal dari fokus primer paru =>penyebaran
limfogen / hematogen.
 Infeksi dimulai dari corpus vertebra bagian
anterior
 Terjadi inflamasi granulomatosa yg ditandai dg
destruksi tulang(osteolisis lokal), perkejuan
(caseosa)dan disertai osteoporosis regional
 Penyebaran perkejuan  mencegah reactive new
bone formation dan membuat segmen tulang
avascular => sequetra tuberculosa.
 Secara bertahap jar. granulasi TBC menembus
korteks corpus vertebra dan membentuk abses
paravertebra => Menyebar ke atas dan ke bawah
dalam ligamentum longitudinale anterior dan
posterior.
 Diskus intervertebralis yg avaskuler menyempit.
 Destruksi bagian anterior vertebra diskus
intervertebralis =>deformitas angulasi posterior
(kyphosis) atau gibbus.
  Abses meluas ke jaringan sekitarnya mencari jalan
keluar => sinus / fistula 
 Abses yg mendesak kearah belakang =>menekan
medula spinalis => paraplegi Pott / paraplegi awal.
 41
Musculosceletal infection Blok 13 12/15/2022
 42
Musculosceletal infection Blok 13 12/15/2022
 43
Musculosceletal infection Blok 13 12/15/2022
12/15/2022
GAMBARAN KLINIS :
•Nyeri pinggang, t.u. malam hari, nyerialih,
hipertoni erektor trunkus
•Tulang belakang => gibbus, absesretroperitonial
atau sampai abses inguinal
•Gangguan medula spinalis =>paraplegi
/paraparesis, ggn defikasi, ggn miksi,anestesi
•Tanda sistemik: keadaan umum menurun
Terapi OAT
Yg sering digunakan yaitu kombinasi dari :
•Streptomycin, dosisnya 50 mg/kgBB/hr 
•Isoniasid (INH), dosisnya 30 mg/kgBB/hr 
•Rifampicin (RMP), dosisnya10-mg/kgBB/hr 
•Ethambutol (EMB), dosisnya 15mg/kgBB/hr
 Pyrazinamid (PZA), dosisnya
20-30mg/kgBB/hr
ARTHRITIS TUBERCULOSA
Kuman TBC menginfeksi sendi synovial
melalui :
 Penyebaran hematogen dari lesi yang jauh
 Ekstensi langsung dari osteomyelitis TBC
pada epiphysis
 Predileksi pada sendi hip dan knee, tapi dpt
juga mengenai sendi yang lain
 Lebih sering terjadi pada anak-anak
ARTHRITIS TUBERCULOSA
TERAPI
Tahap awal :
•Terapi OAT
•Immobilisasi
•Synovectomy u/ mencegah kerusakankartilago sendi dan tulang
dibawahnyaJika kartilago sendi sudah rusak danirreparable
dilakukan surgical fusion (arthrodesis)
ARTHRITIS TUBERCULOSA
Tujuan arthrodesis yaitu :
•Menghilangkan nyeri pada sendi yg
arthritis
•Memberikan penyembuhan yang
permanenthd infeksi tbc
SPINAL TB

12/15/2022
TB ARTHRITIS OF HIP

12/15/2022