Anda di halaman 1dari 18

SISTEM SARAF OTONOM

dr.Silphia Novelyn, M.Biomed.


Komponen motorik sistem saraf:
• somatic motor system (voluntary motor system)
• autonomic nervous system (visceral motor system)

Hasil dari interaksi antara keduanya banyak!


Misal: input somatosensor dari cahaya:
→ konstriksi / dilatasi pupil mata melalui visceral motor system
→ pergerakan mata atau kepala dan tubuh melalui somatic
motor

Berkaitan dengan persarafan dan pengendalian organ viseral,


otot polos dan sekresi kelenjar
Rangkaian: Preganglion ganglion  postganglion
Perbedaannya:
 Sistem saraf somatik:
• efektornya mempunyai motor neuron didalam SSP, yang
bersinaps langsung di sel efektor.
• lapisan myelin tebal.
• Bergantung penuh pada inervasi  inervasi (-) : atrofi

 SSO:
• mempunyai rangkaian dua motor neuron: preganglionik di
SSP, bersinaps dengan postganglionik di perifer (diluar SSP)
berakhir pada / di dekat sel efektor.
• lapisan myelin tipis pada neuron preganglionik, tidak
bermyelin pada postganglionik.
• Efektornya tidak bergantung penuh pada inervasinya → tetap
berfungsi & tidak atrofi bila ditarik dari inervasi
SSO
Terbagi dalam dua divisi:
 Simpatis
• Memicu aktivitas yang diekspresikan dengan dramatis dan
pada situasi darurat atau dibawah tekanan → “Fight, Fright or
Flight”
• Peningkatan frekuensi denyut jantung, tekanan darah, dan
mengutamakan aliran darah ke otot-otot volunter.

 Parasimpatis
• Bekerja pada situasi yang rileks → routine maintenance →
“Rest & Digest”
Simpatis
Neuron preganglionik terletak di medula spinalis yaitu cornu
lateralis substantia grisea T1 – L2 = “thoracolumbar system” →
bersinaps dengan postganglionik neuron di ganglia paravertebral
(ganglia trunkus simpatikus) atau di ganglia prevertebral.

Ganglia paravertebralis / trunkus simpatikus


• Rangkaian ganglia di kedua sisi columna vertebra, dari
cervical atas sampai daerah coccygeus.
• Serabut preganglion keluar dari MS melalui rami
communicantes albus, untuk kemudian mencapai sel efektor:
- Setelah bersinaps di ganglion, beberapa serabut kembali ke
nervi spinalis melalui rami communicantes grisea untuk
kemudian didistribusikan ke otot-otot polos pembuluh darah,
folikel rambut, kelenjar keringat.
- Beberapa berjalan ke arah kepala di dalam trunkus simpatikus,
bersinaps di dalam ganglia cervicalis superior → inervasi
organ-organ daerah kepala.
- Beberapa bersinaps langsung dengan postganglionik setelah
mencapai trunkus simpatikus. Postganglionik tidak melalui
rami communicantes grisea dan tidak bergabung dengan nervi
spinalis → jantung, paru-paru, bronkus.

Ganglia prevertebralis
• Terletak anterior columna spinalis, dekat aorta abdominalis.
• Serabut preganglionik mencapai ganglia prevertebralis melalui
rami albus dan nervi kecil yang berakhir di ganglia.
• Mencapai sel efektor melalui pleksus perivaskular →organ di
abdomen dan pelvis.
• Serabut preganglionik yang menginervasi medula adrenal
tidak bersinaps dengan ganglia, langsung menuju medula
adrenal.

• Karena ganglia terletak di dekat columna vertebra maka


neuron preganglionik mempunyai akson relatif pendek,
sedangkan serabut postganglionik relatif panjang → kebalikan
dari parasimpatis
Parasimpatis
“Craniosacral system”, neuron preganglionik keluar dari batang
otak melalui saraf kranialis, dan keluar dari MS melalui nervi
spinalis S2-4.
Bagian kranial berasosiasi dengan:
 Empat saraf kranialis (III, VII, IX, X): persarafan parasimpatis
ke kepala, visceral toraks dan sebagian besar abdomen
 MS bagian sakral: persarafan visceral abdomen dan pelvis.

Saraf kranialis
 N III: m. sphincter iris dan siliaris mata; preganglion terdapat
di nucleus Edinger-Westphal di batang otak, postganglion
terletak di ganglion siliaris di belakang mata.
 N VII & N IX: kelenjar di daerah kepala (kel.lakrimal,
kel.liur);
o Nucleus salivatory superior: preganglion bersinaps dengan
postganglion di:
- Ganglia pterigopalatina: serabut postganglion mempersarafi
gld.lakrimalis dan mukosa cavitas nasal.
- Ganglia submandibular: serabut postganglion mempersarafi
gld.submandibular dan sublingual.
o Nucleus salivatory inferior: preganglion bersinaps dengan
postganglion di ganglia oticum, mempersarafi gld.parotis.

 N X: akson membentuk serabut yang panjang menuju organ


visceral toraks dan abdomen, postganglion di dalam atau di
dekat organ yang dipersarafinya.
Saraf sakralis (S2-4.)
Memasok saraf parasimpatis ke setengah bagian bawah colon,
rectum, sistem urinaria dan genitalia.
Preganglion: regio sakral
Postganglion: di dalam / dekat organ yang dipersarafinya.
Referensi:
1. Noback, CR. The human nervous system. McGraw-Hill,
Inc.,1967.
2. Budiman G, Darmawan G. Basic neuroanatomical pathways,
2nd ed. Jakarta: Balai penerbit FKUI, 2005.
3. Crossman AR, Neary D. Neuroanatomy, an illustrated colour
text. 4th ed. Elsevier Ltd, 2010.
4. Burt, AM. Textbook of neuroanatomy. Philadelphia: WB
Saunders company, 1993.
5. Snell, RS. Neuroanatomi klinik. Sugiharto, L. Jakarta: EGC
Penerbit buku kedokteran, 2006.

Anda mungkin juga menyukai