sistem
koordinasi
Tahukah Anda, bagaimana mekanisme kerja
organ-organ sistem indra berikut?
I. SISTEM SARAF PADA MANUSIA
A. Neuron (Sel Saraf)
• Neuron merupakan unit fungsional sistem saraf,
terdiri atas bagian:
• Badan sel. Berfungsi mengendalikan metabolisme
keseluruhan neuron.
• Dendrit. Juluran sitoplasma untuk menerima impuls dari
sel lain untuk dikirimkan ke badan sel.
• Akson. Juluran sitoplasma yang panjang untuk
mengirimkan impuls ke neuron lainnya. Akson dibungkus
selubung mielin. Bagian akson tanpa mielin disebut
nodus Ranvier untuk mempercepat jalannya impuls.
Mielin ditutupi oleh selubung Schwann (neurilema).
• Neuron tidak dapat melakukan mitosis, namun
serabutnya dapat beregenerasi.
• Neuron berdasarkan fungsi:
• Neuron sensor (aferen): menghantarkan impuls dari organ sensor
ke saraf pusat.
• Neuron motor (eferen): menghantarkan impuls dari saraf pusat
ke organ motor atau kelenjar.
• Neuron konektor: penghubung antar neuron.
• Neuron berdasarkan juluran sitoplasma:
• Neuron multipolar: satu akson dan dua dendrit atau lebih.
• Neuron bipolar: dua juluran berupa dendrit dan akson.
• Neuron unipolar: neuron bipolar yang tampak hanya memiliki
satu juluran dari badan sel karena akson dan dendritnya berfusi.
Gambar 9.3. Struktur sel saraf (neuron)
B. Sel Neuroglia (Glia)
Adalah sel penunjang pada saraf pusat yang
berfungsi sebagai jaringan ikat.
Jenis sel glia:
• Astrosit, sebagai lem yang menyatukan neuron.
• Oligodendrosit, membentuk lapisan mielin.
• Mikroglia, untuk pertahanan imun.
• Sel ependima, membran epitelium yang melapisi
rongga serebral dan medula spinalis.
C. Sinapsis
• Adalah hubungan satu neuron dengan yang lain; titik
temu ujung akson satu neuron dengan dendrit dari
neuron lain; atau hubungan ke otot dan kelenjar.
• Bagian sinapsis: prasinaps (bagian akson terminal),
celah sinaps (ruang antara prasinaps dengan
pascasinaps), dan pascasinaps (bagian dendrit).
• Pada celah sinaps terdapat substansi kimia
neurotransmiter untuk mengirimkan impuls.
• Neurotransmiter dapat bersifat eksitasi
(meningkatkan impuls) atau inhibisi (menghambat
impuls).
Sinapsis
D. Impuls Saraf, Gerak Sadar, dan
Refleks
• Impuls saraf adalah rangsangan yang diterima
oleh reseptor dari lingkungan luar, kemudian
dibawa oleh neuron menjalari serabut saraf.
• Impuls akan menyebabkan terjadinya gerakan.
• Gerak sadar (disengaja/disadari):
impuls reseptor/indra saraf sensoris otak saraf
motor efektor/otot
• Gerak refleks (tidak disengaja/tidak disadari):
Impuls reseptor/indra saraf sensoris sumsum
tulang belakang saraf motor efektor/otot
E. Mekanisme Penghantaran
Impuls
• Impuls yang diterima oleh reseptor dihantarkan oleh
dendrit menuju badan sel saraf dan akson, kemudian
dihantarkan ke neuron lainnya.
• Neuron dalam keadaan istirahat memiliki energi
potensial membran untuk bekerja mengirim impuls.
Energi tersebut dihasilkan oleh perbedaan komposisi ion
intraseluler dan ekstraseluler.
• Di dalam sel, kation (ion positif) utama adalah K+, dan
Na+ rendah. Di luar sel, kation utamanya Na+. K+ rendah.
• Energi dipertahankan dengan cara pompa K+ ke dalam sel
dan Na+ ke luar sel.
Tahap penghantaran impuls
• Tahap istirahat (polarisasi). Neuron tidak
menghantarkan impuls, ekstraseluler bermuatan
positif (+) dan intraseluler bermuatan negatif (-).
• Tahap depolarisasi. Neuron mendapat rangsang,
saluran Na+ terbuka dan Na+ masuk ke dalam sel.
Terjadi perubahan muatan listrik: ekstraseluler
bermuatan negatif, intraseluler bermuatan
positif.
• Tahap repolarisasi. Saluran Na+ tertutup, saluran
K+ terbuka sehingga K+ keluar. Kondisi akan
kembali seperti tahap istirahat.
F. Sistem Saraf Pusat (SSP)
• Terdiri atas otak (serebral) dan sumsum tulang
belakang (medula spinalis). Keduanya dilapisi
jaringan ikat yang disebut meninges, yang terdiri
atas:
• Pia meter, lapisan paling dalam dan mengandung pembuluh
darah.
• Araknoid, lapisan tengah dan mengandung sedikit pembuluh
darah.
• Dura meter, lapisan terluar yang terdiri atas dua lapisan. Lapisan
terluar melekat pada kranium.
• Otak dan medula spinalis memiliki substansi abu-
abu (bagian luar) dan substansi putih (bagian
dalam).
1. OTAK
Tersusun dari 100 milyar neuron yang terhubung
oleh sinapsis membentuk anyaman kompleks.
Bagian-bagian otak:
(1) Serebrum (otak besar). Mengisi bagian depan dan atas rongga
tengkorak. Bagian terluarnya disebut korteks serebral, dan bagian
dalamnya disebut nukleus (ganglia) basal. Area fungsional korteks
serebral:
• Area motor primer, mengendalikan kemampuan bicara.
• Area sensor korteks, meliputi area sensor, area visual, area
auditori, area alfaktori, dan area pengecap.
• Area asosiasi, meliputi area frontal (pusat intelektual dan fisik),
area somatik (pusat interpretasi), area visual, dan area wicara
Wernicke.
Nukleus basal merupakan pusat koordinasi motor.
Bagian-bagian otak
Area fungsional serebrum
(2) Diensefalon. Terletak di antara serebrum dan otak
tengah. Terdiri atas:
• Talamus, berfungsi menerima dan meneruskan impuls ke
korteks otak besar, serta berperan dalam sistem kesadaran
dan kontrol motor.
• Hipotalamus, berfungsi mengendalikan sistem saraf
otonom, pusat pengaturan emosi, dan memengaruhi sistem
endokrin.
• Epitalamus, berperan dalam dorongan emosi.
(3) Sistem limbik, yaitu cincin struktur otak depan yang
mengelilingi otak dan berfungsi dalam pengaturan
emosi, mempertahankan kelangsungan hidup, pola
perilaku soioseksual, motivasi, dan belajar.
Sistem limbik penciuman dan respons emosional
(4) Mesensefalon (otak tengah), menghubungkan pons dan
serebelum (otak kecil) dengan otak besar, berfungsi sebagai jalur
penghantar dan pusat refleks, serta meneruskan informasi
penglihatan dan pendengaran.
(5) Pons Varolii (jembatan varol), mengatur frekuensi dan kekuatan
bernapas.
(6) Serebelum (otak kecil), mempertahankan keseimbangan, kontrol
gerakan mata, meningkatkan kontraksi otot, serta koordinasi
gerakan sadar yang berkaitan dengan keterampilan.
(7) Medula oblongata, berfungsi dalam pengendalian ferkuensi
denyut jantung, tekanan darah, pernapasan, gerakan alat
pencernaan makanan, menelan, muntah, sekresi kelenjar
pencernaan, dan mengatur gerak refleks.
(8) Formasi retikuler, berfungsi memicu dan mempertahankan
kewaspadaan serta kesadaran.
2. MEDULA SPINALIS (SUMSUM TULANG BELAKANG)
• Berfungsi mengendalikan aktivitas refleks,
komunikasi antara otak dengan semua bagian
tubuh, serta menghantarkan rangsangan
koordinasi antara otot dan sendi ke serebelum.
• Substansi abu-abu mengisi struktur dalam dan
substansi putih mengisi struktur bagian luar.
Struktur medua spinalis
G. Sistem Saraf Tepi (SST)
1. Saraf kranial
No Nama saraf kranial Fungsi
4 Saraf troklear (CN IV) Impuls dari dan ke otot sadar mata
5 Saraf trigeminal (CN V) Impuls otot mastikasi, wajah, hidung, dan mulut
6 Saraf abdusen (CN VI) Impuls dari dan ke otot rektus lateral mata
7 Saraf fasial (CN VII) Impuls ekspresi wajah, lidah, kelenjar air mata dan saliva
9 Saraf glosofaring (CN IX) Impuls otot bicara, menelan, kelenjar liudah, rasa pada lidah
11 Saraf aksesori spinal (CN XI) Impuls faring, laring, trapezius, dan sternokleidomastoid
Asal serat saraf Berasal dari bagian toraks Berasal dari area kranium
dan lumbar medula spinalis (kepala) dan sakrum