Anda di halaman 1dari 7

SALAH LOKASI SUNTIK

Oleh Kelompok 8B :

1. Resilia Sihaloho (1961050003)


2. Lidya Priskila (1961050049)
3. Raden Revianto Ananto Putro (1961050090)
4. Kesyza Martha Filia (1961050102)
5. Mentaria Naibaho (19691050135)
6. Rafly Alif Ismail (1961050141)
7. Rini Anjarwati Kusuma Putri (1961050151)

PROGRAM STUDI FAKULTAS KEDOKTERAN


UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
2019
I. Klarifikasi Kata-Kata Sulit

1. Sensibilitas : kemampuan untuk menafsirkan rangsangan, gangguan


pada saraf
2. Baal : mati rasa, kebas
3. Regio gluteus dekstra : daerah bokong sebelah kanan
4. Anterolateral : bagian depan dan samping
5. Dorsum pedis : punggung kaki
6. Plantar fleksi : gerakan menekuk telapak kaki ke bawah (jinjit)
7. Dorso fleksi : gerakan menekuk punggung kaki ke atas
8. Inversi : posisi pedis ke arah medial
9. Eversi : posisi pedis kea rah lateral

II. Penetapan Masalah

1. Mengapa disuntik di regio gluteus dekstra?


2. Mengapa merasa baal disepanjang tungkai bawah kanan?
3. Efek akibat salah lokasi suntik?
4. Mengapa baru ke puskesmas 1 bulan setelah disuntik?

III. Curah Pendapat


1. a. Mempermudah cairan masuk otot intramuscular
b. Banyak otot besar
c. Jenis cairan yang diberikan

2. Gangguan pada otot,pembuluh darah, atau saraf

3. a. Terasa nyeri, bengkak, terdapat bejolan


b. Obat tidak bekerja sepenuhnya (dangkal)
c. Nyeri, pendarahan, jarum patah (dalam)
d. Nyeri, kesemutan, gangguan sensibilitas (saraf)

4. a. Efek yang diakibatkan semakin parah


b. Pasien tersebut mengabaikan kondisinya
IV. Hipotesis

Kesalahan lokasi suntik dapat menyebabkan gangguan sensibilitas

V. Mind Mapping
Cedera Saraf Tepi
Faktor Penyebab

Mekanisme Cedera Saraf Tepi

Akibat Cedera Saraf Tepi

VI. Tujuan Pembelajaran

1. Mahasiswa memahami susunan saraf tepi pada extremitas superior dan


inferior, otot, dan kulit
2. Mahasiswa memahami pengaruh persarafan pada sensibilitas dan
kekuatan otot
3. Mahasiswa memahami fenomena yang terjadi
4. Mahasiswa memahami mekanisme deformitas yang terjadi pada
penderita tersebut
5. Mahasiswa memahami mekanisme menurunnya fungsi otot yang
berkaitan
6. Mahasiswa memahami cara menyuntik yang benar
VII. Presentasi

1.
2. Akibat kurangnya rangsangan dari saraf, menyebabkan kurangnya
kontraksi otot yang mempengaruhi sensibiltas tubuh, kurangnya
kontraksi otot dan adanya gangguan sensibilitas mempengaruhi
kekuatan otot sehingga otot terasa lemas
3. Hipestesia adalah berkurangnya perasaan raba pola defisit sensorik
yang bersifat organik ditentukan oleh lesi pada saraf penghantar
impuls propatik dan oleh sifat patologiknya
4. Dikarenakan kurangnya gerak akibat gangguan sensibilitas, dapat
terjadi kram yang berkelanjutan, mati rasa, deformitas seperti otot
mengecil dikarenakan tidak digerakan dan kekurangan oksigen dan
air, ataupun bengkak atau inflamasi diakibatkan oleh pembuluh
darah yang terhambat
5. Fungsi otot menurun diakibatkan kerusakan saraf tepi yang
mengakibatkan berkurangnya jumlah rangsangan yang dibutuhkan
untuk mencapai batas rangsang, selain itu dikarenakan kesulitan
untuk digerakan dapat mengakibtakan deformitas yang dapat
menurunkan lebih jauh fungsi otot
6. 1. pastikan tempat kerja steril
2. menyiapkan peralatan berupa suntik, obat, dan alcohol swab
3. cuci tangan dan gunakan hand schoen
4. siapkan dosis oabt sesuai kebutuhan
5. sterilkan lokasi injeksi
6. masukan jarum dengan sudut 45 derajat
7. aspirasi, pastikan tidak mengenai oembuluh darah
8. masukan obat, lalu tarik keluar jarum
9. balut lokasi injeksi dengan kapas alcohol
10. tutup jarum suntik lalu buang ke tempat sampah medis
Daftar Pustaka

1. Wangko S. Sistem kerja otot. Jurnal Biomedik. 2014; 6(3): 27-32


2. Tobing L. Neurologi klinik. FK UI
3. Netter FH. Atlas anatomi manusia. Edisi 6. Singapore: Elsevier Inc, 2016
4. WHO. Guide to Good Prescribing - A Practical Manual. Checklist 5.
Intramuscular injection. 2018

Anda mungkin juga menyukai