1. HEMOLISIS
SELAIN SLIDE 3 SEMUANYA HANYA MEMBACA YANG ADA DI SLIDE
SLIDE 3 baca dulu tabelnya baru baca ini!
Dari data yang tertera pada table diatas dapat diketahui bahwa beberapa
tabung telah terjadi hemolisis. Dengan bukti adanya larutan yang bewarna
merah, hal tersebut terjadi karena hemoglobin yang ada pada eritrosit
tersebut keluar ke media disekelilingnya diakibatkan pecahnya plasma
darah, hal tersebut akibat pecahnya membrane eritrosit, sehingga
hemoglobin bebas ke dalam medium sekelilingnya (plasma). Kerusakan
membrane eritrosit dapat disebabkan oleh antara lain penambahan
hipotonis, hipertonis ke dalam darah, penurunan tekanan permukaan
membrane eritrosit, zat/unsur kimia tertentu, pemanasan dan pendinginan,
rapuh karena ketuaan dalam sirkulasi darah dll.
Jika sel darah merah berada dalam larutan hipertonis, yaitu larutan yang
memiliki tekanan osmotic lebih tinggi jika dibandingkan dengan tekanan
osmotic di dalam sel, maka sel darah merah akan mengalami krenasi karena
cairan di dalam sel darah merah keluar di sekitarnya
Sedangkan jika sel darah merah berada pada larutan hipertonis, yaitu
larutan yang memiliki tekanan osmotic lebih rendah jika dibandingkan
dengan tekanan osmotic di dalam sel, maka sel darah merah akan
bertambah volumenya hingga pecah (hemolisis). Adanya hemolisis ini akan
menyebabkan larutan menjadi keruh karena isi darah merah keluar.
3. TES GUAIAC
Tes darah samar feses mendeteksi darah dalam tinja yang tidak terlihat
pada pemeriksaan secara konvensional dan tidak terlihat oleh mata
telanjang dibawah mikroskop. Feses biasanya mengandung kurang dari 50
mg hemoglobin per gram tinja, dimana pada orang dewasa normal
umumnya menunjukkan kurang dari 2 sampai 3 mg /gr. Peningkatan jumlah
ini dikaitkan dengan berbagai penyakit gastrointestinal jinak / ganas,
terutama neoplasma kolon. Tes ini yang paling sering digunakan pada
pasien skrining untuk lesi tersebut.
4.TES BENZIDIN
Untuk apa test benzidin dapat diterapkan ?
Pada tumor ganas, seperti tumor lambung ganas, sering didapatkan
perdarahan dalam tinja (occult blood), sehingga diperlukan pemeriksaan
benzidin test. Selain itu, biasanya digunakan untuk mengetahui intensitas
darah pada forensic
6. METHEMOGLOBIN
A. Darah memiliki heme (Fe2+), dengan penambahan K3Fe(CN)6 33% akan
terjad reaksi oksidasi menjadi Fe3+ sehingga ada perubahan warna menjadi
merah pekat. Tetapi jika ditambahkan pereaksi strokes akan terjadi
pelepasan O2 sehingga terlihat banyak gelombang-gelombang.
• Pada percobaan ini, filtrat yang digunakan adalah filtrat dari percobaan
globulin.
• Pada butir 7 Filtrat tersebut ditambahkan dengan (NH4)2SO4 padat
berlebih sehingga terdapat sedikit endapan yang melayang.
• Penambahan garam (NH4)2SO4 (amonium sulfat) yang berlebih ini
bertujuan untuk mengikat air pada protein karena garam bersifat
hidroskopis sehingga protein albumin tersebut dapat mengendap karena
protein albumin dapat mengendap pada amonium sulfat jenuh.
• Menurut Sloane (2004), albumin adalah protein yang dapat larut serta
dapat terkoagulasi oleh panas dan dapat diendapkan dengan penambahan
amonium sulfat hingga jenuh
Tes biuret pada butir 9 negative karena karena protein albumin dan
globulin sudah terbentuk endapan dan sudah disaring