Anda di halaman 1dari 22

Neuron dan Glia

Struktur, Jenis dan


Fungsi
Asti Uki Utari
Neuron

 Neuron adalah sel yang dapat dirangsang dengan spesialisasi menerima


stimulus dan hantaran impuls saraf.
Klasifikasi Neuron

Jumlah, Panjang,
dan bentuk
percabangan neurit
Berdasarkan
Morfologi

Klasifikasi Ukuran

Berdasarkan Fungsi
Klasifikasi Neuron Berdasarkan Morfologi

Jumlah, Panjang,
dan bentuk Ukuran
percabangan neurit

Neuron
Unipolar
Golgi Tipe I

Neuron
Bipolar Golgi Tipe
II

Multipolar
Berdasarkan Ukuran
Klasifikasi Neuron Berdasarkan Mrofologi :
Jumlah, Panjang, dan bentuk percabangan
neurit
Klasifikasi neuron berdasarkan fungsi
Struktur Neuron
NEUROGLIA

 Neuroglia adalah neuron-neuron susunan saraf pusat yang disokong oleh


beberapa jenis sel yang tidak dapat dirangsang secara keseluruhan
 Sel neuroglia umumnya lebih kecil dan jumlahnya 5-10 kali lebih banyak
daripada neuron
 Sel glia tidak membentuk atau menyalurkan impuls saraf. Sel ini
berkomunikasi dengan neuron dan di antara mereka sendiri melalui sinyal
kimiawi
NEUROGLIA
Jenis Neuroglia

Neuroglia

Astrosit Mikroglia Oligodendrosit Ependim


Astrosit
 Astrosit mempunyai badan sel yang kecil dengan processus yang bercabang ke segala
arah. Terdapat 2 jenis astrosit, yaitu:
 Astrosit fibrosa terutama ditemukan didalam substansia alba, processus-processus astrosit
berjalan diantara serabut-serabut saraf. Masing-masing processus berbentuk Panjang,
langsing, halus dan tidak bercabang banyak. Di dalam sitoplasma badan sel dan processus,
terdapat banyak tulang.
 Astrosit protoplasmic, astrosit sitoplasmik terutama ditemukan di substansia grisea,
processus-processusnya berjalan diantara badan-badan sel daraf. Processus nya berbentuk
lebih pendek, lebih tebal dan memiliki banyak cabang daripada astrosit fibrosa. Sitoplasma
sel-sel ini mengandung lebih banyak filamen.
Astrosit
Fungsi Astrosit
 Sebagai pemersatu neuron-neuron didalam ruang yang benar
 Berperan dalam pembentukan sawar darah otak
 Berperan dalam perbaikan akibat adanya cedera otak
 Berperan dalam aktivitas neurotransmitter
 Membantu mempertahankan konsentrasi ion CES otak agar eksitabilitas otak
normal.
Mikroglia

 Mikroglia merupakan sel neuroglial terkecil dan ditemukan tersebar diseluruh


system saraf pusat. Dari badan selnya yang kecil timbul processus-processus
yang bergelombang dan membuat tonjolan-tonjolan seperti duri. Sel-sel ini
sangat menyerupai makrofag jaringan ikat.
 Mikroglia adalah makrofag khusus di otak yang terutama bertindak sebagai
garis pertahanan kekebalan pertama di SSP. Sel-sel mikroglial terlibat dalam
remodeling, dan pembersihan sel-sel otak yang rusak oleh fagositosis, mirip
dengan makrofag. Mereka membentuk 10% dari semua sel glial dan memiliki
berbagai reseptor dan situs yang mengikat membuatnya aktif dalam
komunikasi neuron-glia
Fungsi Mikroglia

 Pada lesi peradangan dan lesi degeratif susunan saraf pusat, sel ini menarik
processusnya dan bermigrasi ke tempat lesi
 Ditempat ini, sel-sel tersebut disebut berproliferasi dan berperan aktif
sebagai fagosit, kemudian sitoplasmanya terisi dengan lipid dan sisa-sisa sel.
Oligodendrosit

 Oligodendrosit memiliki badan sel yang kecil dengan processus yang sedikit
dan halus, tidak ada filamen didalam sitoplasmanya. Oligodendrosit sering
ditemukan berjajar disepanjang serabut saraf bermielin dan di sekitar badan
sel saraf
 Processus pada sebuah oligodendrosit bergabung dengan selubung mielin
beberapa serabut saraf. Namun hanya satu processus yang bergabung dengan
mielin diantara 2 nodus ranvier yang berdekatan.
Fungsi Oligodendrosit

 Membentuk selubung mielin serabut saraf pada susuna saraf pusat, sebagian
besar selubung mielin disusunan saraf tepi dibentuk oleh sel schwan, oleh
karena oligodendrosit memiliki beberapa processus tidak seperti sel schwan
masing-masing dapat membentuk segmen mielin internodal pada akson yang
sama atau berbeda. Sebuah oligodendrosit dapat membentuk 60 segmen
internodal.
 Oligodendrosit berfungsi untuk mengelilingi badan sel saraf (oligodendrosit
satelit) dan mungkin memiliki fungsi yang sama dengan sel-sel satelit atau
sel-sel kapsular ganglia sensorik perifer. Semua sel tersebut dianggap
memengaruhi lingkungan biokimiawi neuron.
Ependim

 Sel ependim membatasi ruang-ruang dalam otak dan canalis sentralis medulla
spinalis. Sel-sel ini membentuk selapis sel kuboid atau kolumnar dan memiliki
mikrovili serta silia. Silia sering bergerak dan pergerakannya membantu aliran
cairan serebrospinal. Dasar-dasar sel ependymal terletak di internal glial
limiting membrane.
Sel-sel ependim dibagi menjadi tiga
kelompok

 Ependimosit: Melapisi ventriculus-ventriculus otak dan canalis centralis medulla


spinalis serta berhubungan dengan cairan serebrospinal. Permukaan yang saling
berdekatan memiliki gap junction, tetapi cairan serebrospinal dapat berhubungan
bebas dengan ruang interseluler pada susunan saraf pusat.
 Tanisit :Melapisi dasar ventriculus tertius dan menutupi eminentia mediana
hipotalamus. Sel-sel ini memiliki processus basalis yang panjang, yang berjalan
diantara sel-sel eminentia mediana, dan berakhir di kapiler darah.
 Sel-sel epitel choroideal :Menutupi permukaan plexus choroideus. Sisi dan dasar sel-
sel ini membentuk lipatan-lipatan dan dekat permukaan luminalnya. Sel-sel ini diikat
Bersama-sama oleh tight junction yang melingkari sel-sel. Adanya tight junction
mencegah kebocoran cairan serebrospinal ke jaringan di bawahnya.
Fungsi Sel Ependim

 Ependimosit membantu sirkulasi cairan serebrospinal di dalam ventriculus


otak dan canalis centralis medulla spinalis dengan pergerakan silia. Mikrovili
pada permukaan bebas ependimosit menunjukkan bahwa sel-sel tersebut juga
memiliki fungsi absorbs.
 Tranisit juga berfungsing mengangkut zat-zat kimia dari cairan serebrospinal
ke system portal hipofisis. Dengan cara ini, tranisit ikut berperan
mengendalikan produksi hormon oleh lobus anterior hipofisis. Sel-sel epitel
choroidal berperan dalam produksi dan sekresi cairan serebrospinal dari
plexus choroideus.

Anda mungkin juga menyukai