ANATOMI PT.

1
1.1. Palpebra & Rongga Orbita

1.2. Struktur Pembungkus Bola Mata

1.3. Uvea
1. 1. PALPEBRA & RONGGA ORBITA
Fisura orbita dewasa 30:10 → upper eyelid lebih mobile
+ m. levator palpebra → 15 mm
+ m. muller → 1 mm
+ m. frontalis of the brow → 2mm
PALPEBRA LAMELLA ANTERIOR
- Kulit
- Subkutan
- Otot protraktor
LAMELLA MEDIA
- Septum orbita
LAMELLA POSTERIOR
- Otot retractor
- Tarsus (30 meibom)
- Konjungtiva
Septum orbita superior
bersatu ke aponeurosis levator

LEMAK ORBITA
(post septum)
- Superior 2 lobus
- Inferior 3 lobus

Septum orbita inferior bersatu ke

ligamentum kapsulopalpebral
Otot Protraktor dan Retraktor
• Otot Protraktor:
M. Orbikularis okuli (menutup kelopak mata)
- Pretarsal
- Preseptal
- Orbital
m. Levator palpebra berubah jadi aponeurosis
Dipersafi CN VII levator dan m. Muller setelah ligamen Whitnall
• Otot Retraktor:
(membuka kelopak mata)
Palpebra superior:
- M. levator palpebra (CN III)
- M. Muller / M tarsalis
superior (simpatis)
Palpebra inferior:
- Ligamentum kapsulopalpebral
- M. tarsalis inferior
lig capsulo berubah jadi aponeurosis levator dan
Pro=O → Retract = L,M,C m. Muller setelah ligamen Lockwood
depan tutup → belakang buka
Vaskularisasi Arteri
a. Carotis interna → a. oftalmika
- a. supraorbitalis → supratrochlear + dorsonasal
- a. lakrimalis
a. Carotis externa →
- a. facialis→ a. angularis
- a. temporalis superficial
Aliran vena
- Pretarsal/superficial/Externa→ V.jugularis Int & Ext
- Medial: v. angularis
- Lateral: v. temporalis superfisial
- Post-tarsal/profunda/Interna --> sinus cavernosus
- v. oftalmika
- Plexus pterigoid (blkg sinus maxilaris)
- cab anterior v. fasialis

KGB
2/3 lateral

1/3 medial
Persarafan Palpebra
- CN. III , CN. IV, CN. VI : otot ekstraokular dan m. levator palpebra
- CN. VII : otot wajah (orbikularis okuli, dll)
- CN. V : sensorik wajah

LR6(SO4)3
 7 TULANG ORBITA
4 ORBITAL WALLS • Frontal
• Zigomatik
Atap orbita (rooFS) • Maksila
- os Frontalis, Orbital plate • Ethmoid
- os Sfenoidalis, Ala parva • Sphenoid (ala parva, ala magna)
• Lacrimal
Dinding lateral : paling tebal,kuat • Palatin
- Os frontalis, prosesus zigomatikus Frank ZapPa More For LES
- Os zigomatikus
- os sfenoidalis, ala magna

Dasar orbita : paling tipis,lemah Z-M-P

- os zigomatikus, orbital plate
- os maksilaris, orbital plate→ sering fracture
- os palatina

Dinding medial (MEdiaLS)

- os Maxilla, prosesus frontalis
- os Ethmoid, (lamina papiracea)-->Blunt T
- os Lakrimal
- os Sfenoidalis, ala parva
4 Sinus Periorbita

Hubungan Antardinding Orbita

Dinding medial – lateral : 45’
Dinding medial – medial : sejajar
Dinding lateral – lateral : 90’
1. OPTIC CANAL/FORAMEN
- Loc: os sphenoid, ala parva
- Include:
- n. opticus
- a. oftalmika
- serabut saraf simpatis pleksus karotis interna
 2. SUPERIOR ORBITAL FISSURE
- Loc: antara ala parva dan ala magna os sphenoid
- Di atas Annulus Zinn
- n. Frontalis (cabang CN V1)
- CN III superior + inferior
- n. Lacrimal (cabang CN V1)
- CN IV (trochlear) - CN IV
- v. oftalmika superior - Cabang CN V1 (n. oftalmika)
- Di dalam Annulus Zinn - N. frontalis
- CN III (cab superior & inferior)
- n. nasosiliaris (cabang CN V1) - N. lakrimalis
- CN VI (abdusens) - N. nasosiliaris
- Di bawah Annulus Zinn - CN VI
- v. oftalmika inferior
- v. oftalmika superior + inferior

ANNULUS OF ZINN/cincin
tendon
Ring formed by heads of
rectus muscles
4. INFERIOR ORBITAL FISSURE
- n. maksilaris (CN V2)
- a. maksilaris, cabang infraorbita
- v. oftalmika inferior
5. INFRAORBITAL FISURA/GROOVE 🡪 CANAL 🡪 FORAMEN
- n. infraorbita
- a. infraorbita
- v. infraorbita

6. SUPRAORBITAL FORAMEN/NOTCH
- Loc: 1/3 medial margin superior os frontal
- n. supraorbita (cabang CN V1)
- a. supraorbita
- v. supraorbita
 Loc: os. Ethmoid/os. Frontal

7. FORAMEN ETHMOID ANTERIOR

- a. ethmoid anterior
- n. ethmoid anterior
- Cabang n. nasosiliaris

8. FORAMEN ETHMOID POSTERIOR

- a. ethmoid posterior

9. KANALIS NASOLACRIMAL
- Loc: os maksila/os lakrimal foramen
- duktus nasolakrimal
10. ZYGOMATIC FORAMEN
n.a.v. zigomatik
- Foramen zigomatikotemporal (os sfenoid)
- Foramen zigomatikofasial (os zigomatik)
1.2. PEMBUNGKUS BOLA MATA
KONJUNGTIVA

SCLERA

KORNEA
 KONJUNGTIVA
• Membran mukosa berepitel skuamosa
berlapis nonkeratin dgn banyak sel goblet
• Embryogenesis: berasal dari ektoderm
permkaan dan krista neuralis pada vesikula
optik
• 3 zona:

Konjungtiva palpebral → nempel tarsus

Konjungtiva fornices (fornix superior dan inferior)

Konjungtiva bulbi → s/d limbus

1. KONJUNGTIVA PALPEBRA
- Mulai dari mucocutaneous junction, melapisi kelopak
mata dalam
- 3 bagian
- Marginal
- Tarsal: nempel ke posterior tarsus
- Orbital: bentuknya lipatan2

2. KONJUNGTIVA FORNICES (Fornix Superior & Inferior)

- Freely moveable (longgar) → keliatan kalau edema
Tenon’s Capsule
3. KONJUNGTIVA BULBI
- Melekat ke Kapsul Tenon (fascia bulbi) pada limbus
- Palisade Vogt : ridges/rigi yg tersusun radial di limbus
(tempat stem cells)

Palisade Vogt
HISTOLOGI KONJUNGTIVA
1. EPITEL KONJUNGTIVA
- Epitel berlapis nonkeratin
- Ketebalan bervariasi 2-5 lapis sel
- Susunan:
- Konj. Palpebra : kuboid
- Konj. Forniks : kolumnar
- Konj. Bulbar : squamosa 6- 9 lapis,
ireguler
- CALT (Conjunctiva-associated Lymphoid
Tissue): limfosit B, T, pemb limfa, darah
2. SEL GOBLET
- Kel apokrin (?), uniseluler, sekresi musin (MUC 5AC)
- Diaktivasi parasimpatis
- Distimulasi asitelkolin, vasoactive intestinal peptide (VIP)
- Paling banyak di inferonasal konjungtiva fornix (plika semilunaris
dan karunkula lakrimalis)
PLICA SEMILUNARIS
- Lipatan vertikal, crescent, konkaf,
konsentris
- Epitel berisi sel goblet, sel
Langerhans, melanosit dendritik
- Substansia propria berisi
vaskularisasi, otot polos, saraf
simpatis, kartilago, lemak
3. SUBSTANSIA PROPRIA
- Jaringan ikat KARUNKULA LAKRIMALIS
- 2 lapisan: - Di sakus lakrimal, inferomedial plika
- Jaringan adenoid: semilunaris, ovoid
- Melekat pada m rectus medial
limfosit
- Lapisan fibrosa: - Tdd: pilosebasea, kel lakrimal
kel. lakrimal aksesorius aksesoris, jar fibroadiposa, kel ekrin,
(Krause, Wolfring) kel sebasea, rambut halus
VASKULARISASI
- Konjungtiva palpebral
- Cabang a. oftalmika (a. frontalis, a.
supraorbitalis, a. lakrimalis)
- Cabang terminal a. fasialis (ramus fasialis,
ramus temporalis, ramus infraorbitalis)
- Konjungtiva bulbar
- a. ciliaris anterior
- a. konjungtiva anterior
- a. konjungtiva posterior FUNGSI KONJUNGTIVA
1. Sistem kekebalan (barrier infeksi
eksogen/benda asing)
PERSARAFAN 2. Sekresi dan absorbsi elektrolit, air, musin
- Konjungtiva palpebra superior
3. Absorbsi obat mata topikal
- Medial: n. frontalis
- Lateral: n. lakrimalis
- Konjungtiva palpebra inferior
- Medial: n. infraorbital
- Lateral: n. lakrimalis, n. palpebralis lateral
- Konjungtiva bulbar
- n. ciliaris dan saraf simpatis
 SCLERA 1/6 pembungkus anterior

Batas anterior:
3 LAPISAN SKLERA (luar ke dalam) - Kapsul Tenon
- Episklera : kapiler, fibroblas, melanosit, - m. rectus
leukosit 5/6 posterior Paling tipis di anterior (0.3mm)
- Substansia propria/stroma: fibroblas
- Lamina Fusca : melanosit (coklat)

Tebal di posterior (1.0mm)

Dekat optic nerve head

Komponen Matriks Sklera

1. Kolagen (70-80%)
- Tipe I → melawan tegangan kontraksi otot ekstraokular
- Tipe III → mempertahankan integritas organ
- Tipe V, VI → membawa protein
2. Elastin : di lapisan paling dalam
3. Proteoglikan
- terdiri dari rantai glikosaminoglikan(GAG) yang diproduksi
fibroblas. 4 kompiosisi GAG di scera: dermatan sulfat,
khondoritin sulfat, heparin sulfat, & as. hialuronat. semakin tua,
GG menurun (terutama Dermatan)
4. Glikoprotein : diproduksi fibroblas
VASKULARISASI EPISKLERA
1. Pleksus konjungtiva
- Paling superfisial
- Mudah digerakkan terhadap jaringan bawahnya

2. Pleksus episklera superfisial

- Berjalan radial
- Kongesti saat episkleritis

3. Pleksus episklera profunda

- Menembus ke sklera
- Kongesti saat skleritis

FUNGSI SKLERA
1. Melindungi isi bola mata
2. Menstabilkan tekanan intraokular
3. Tempat insersi otot bola mata
 - Indeks refraksi 1.376
KORNEA BSD - Jari-jari kelengkungan 7,8 mm
- Dioptri 42.25D (74% total dioptri mata)
5 LAPISAN KORNEA
1. Epitel
- 5-7 lapis epitel skuamosa bertingkat tidak berkeratin
- Basal (germ cell) 🡪 mitosis 🡪 diferensiasi, migrasi ke permukaan dan
migrasi centripetally (dari limbus)
- Epitel permukaan ada villi & lipofilik 🡪 stabilitas air mata
- Lapisan paling permukaan apoptosis 🡪 dilepas ke air mata
- Fungsi: nutrisi, kejernihan, dan proteksi
2. Bowman membrane- krista neuralis
- Aselular, tdd kolagen tipe I dan III
- Tidak mampu regenerasi (kalau luka jadi scar)
- Fungsi: tempat melekat epitel basal, dan jaga keteraturan epitel
3. Stroma -krista neuralis
- Lapisan paling tebal, tdd keratosit dan matriks ekstraselular
- Matriks dominan kolagen tipe I
- Fungsi: transmisi cahaya (kurvatura kornea & sifat optik)
4. Descemet membrane -krista neuralis
- Lamina basal dari endotel
- Bisa regenerasi, dominan kolagen tipe IV
- Sangat resisten thdp bahan kimia, trauma infeksi dll.
5. Endotel
- Embryologi: dari neuroectodermal (neural crest)
- Tdd selapis sel bentuk hexagon dengan tight junction )ciran humor aquos)
- Fungsi: menjaga kadar air kornea

Kejernihan kornea dijaga o/ keseimbangat antara pompa endotel, TIO, dan evaporasi permukaan kornea
Nutrisi kornea diperoleh dari
- Pembuluh darah limbus
- Humor aqueous (posterior)
- Tear film (anterior)
Persarafan kornea berasal dari
- CN V, dengan ujung saraf sensorik dari n. siliaris
longus yang membentuk plexus subepitel
- Kornea sangat sensitif terutama di sentral. 300-
600x > kulit
LIMBUS KORNEA (Gray zone/ Blue zone)
Struktur pada limbus:
- Konjungtiva & Palisade of Vogt 🡪 stem cells
- Episclera
- Corneoscleral stroma junction
- Aqueous outflow apparatus
1.3. UVEA
IRIS

BADAN SILIAR (UVEA ANTERIOR)

KOROID (UVEA POSTERIOR)

 TRAKTUS UVEALIS
1. Iris
2. Ciliary body (anterior uvea)
3. Choroid (posterior uvea)

Uvea melekat pada sklera pada

3 tempat:
- Scleral spur (taji sklera)
- Tempat keluar vena vortex
- N. optikus
 IRIS
Iris membagi segmen anterior menjadi
Melanosom berasal dari stroma, tdd:
kamera okuli anterior dan posterior - Eumelanin (pigmen hitam)
- Pheomelanin (pigmen merah)
Pigmen iris warna muda (biru) < warna tua

3 LAPISAN IRIS
1. Lamina Anterior/Anterior Border Layer
- Fibroblas, melanosit, kolagen, avaskular
- Dapat melipat membentuk rigi/kripta A: iris bagian pupil
B: iris bagian siliar
2. Stroma C: Kripta Fusch
- Fibroblas, melanosit, kolagen, matriks berisi as D: Pigment ruff
E: Sirkulus iridis mayor
hyaluronat (humor aquos mengalir bebas F: Sirkulus iridis minor
disini) G: Otot sfingter
H: Otot dilator
3. Lamina Posterior I: posterior iris
- Epitel pigmen, otot dilator J: garis Schwalbe
K pars plikata badan siliar
Vaskularisasi
- Berjalan radial, dari sirkulus iridis mayor ke
arah pupil, dibentuk o:
- 2 a. siliaris posterior longus
- 7 a. siliaris anterior
- Pada collarette (bagian iris paling tebal) :
anastomosis membentuk sirkulus iridis
minor
Persarafan
- Saraf sensoris, vasomotor, motorik dari n.
siliaris longus dan brevis dengan/tanpa
selubung myelin berjalan di dalam stroma iris
Pergerakan iris
- Midriasis = iris berlipat-lipat
- Miosis = permukaan iris rata

Otot Dilator (Radial) (neuro-ektoderm)

- Kontraksi = simpatis (⍺-1 adrenergik) nasosiliar CN V1
- Relaksasi = parasimpatis

Otot Sfingter (Sirkular)(neuro-ektoderm)

- Kontraksi = parasimpatis (muskarinik) dari CN III
- Relaksasi = simpatis
 BADAN SILIAR
Berbentuk segitiga, jembatan antara kamera okuli anterior & posterior,
dari scleral spur hingga ora serrata

Fungsi badan siliar

- Membentuk aqueous humor
- Akomodasi lensa

2 bagian badan siliar:

- Pars Plana (Orbikularis Siliaris) →
- Avascular, smooth, pigmented
- Pars Plicata (Korona Siliaris)
2 lapis sel epitel
- Vascularized, 70 lipatan radial (prosesus siliaris) - NPE (Non-pigmented epithelium) menghadap ke
- Serabut zonula melekat di prosesus siliaris
posterior chamber
- PE (Pigmented epithelium) ke bagian stroma siliaris

3 otot siliaris (luar ke dalam):

- Otot longitudinal/muskulus Brucke : kontraksi menarik scleral spur → membuka kanal Schlemm → aliran humor akuos
- Otot radial/oblik
- Otot sirkular : parasimpatis → kontraksi mengurangi tegangan zonula → lensa lebih cembung (akomodasi)

Ketiga otot ini bekerja sebagai satu kesatuan, dan berasal dari mesoderm
Persarafan: n. siliaris brevis (cabang CN III)
 - Menutrisi ½ bagian luar retina
-
KOROID
Embryologi : dari mesoderm
- - Lamina Fusca (suprachoroid)
Tebal di posterior (0,25 mm)
- Tipis di anterior (0,1 mm)
Vaskularisasi
- a. siliaris anterior
- a. siliaris posterior longus
- a. siliaris posterior brevis
- v. koroidalis 🡪 v. vortex
Persarafan
- Simpatis, melalui ganglion
siliaris tanpa sinaps
4 lapisan koroid
- Melanosit banyak (coklat)
- Stroma
- Lapisan koriokapilaris
- Lamina basalis koroid (Bruch’s membrane)
- PAS positive (Periodic Acid Schiff stain)
- Permeable to fluorescein
- ada 5 elemen yang tersusun dari dalam ke luar:
1. Lamina basalis epitel pigmen retina
2. Zona kolagen dalam
3. Serabut elastis, tebal dan berpori
4. Zona kolagen luar
5. Lamina basalis membran koriokapilaris

3 lapis pembuluh darah (dalam ke luar) :

- Lapisan koriokapilaris : kapiler besar, fenestrated
- Lapisan Sattler : pembuluh darah kecil
- Lapisan Haller : pembuluh darah besar tanpa katup
KOROID

4 lapisan koroid
- Lamina Fusca (suprachoroid)
- Melanosit banyak (coklat)
- Stroma
- Lapisan koriokapilaris
- Lamina basalis koroid (Bruch’s membrane)
- PAS positive (Periodic Acid Schiff stain)
- Permeable to fluorescein

ada 5 elemen yang tersusun dari dalam ke luar:

1. Lamina basalis epitel pigmen retina
2. Zona kolagen dalam
3. Serabut elastis, tebal dan berpori
4. Zona kolagen luar
5. Lamina basalis membran koriokapilaris

Defek pada membrane Bruch = exudative AMD

1.4. Dinamika Humor Akuos
IRIS

BADAN SILIAR (UVEA ANTERIOR)

KOROID (UVEA POSTERIOR)

1.4. Dinamika Humor Akuos
• Mengisi KOA & KOP

• Fungsi Mempertahankan Medium transparan

struktur bola mata sistem optik Nutrisi kornea &
lensa

Flushing sel-sel
Distribusi obat
radang
 Produksi dan Dinamika
Produksi: Proc. Siliaris
• 20% mengalami
ultrafiltrasi 🡪 plasma
• 70% transport aktif
• 10% difusi 🡪 interseluler, lalu
ke KOP

Aliran sepanjang hari,

peak pada penghujung pagi hari,
low pada midnight

Rata-rata produksi
2,9 µL/mnt pada dewasa muda
2,2 µL/mnt pada usia 80 tahun
(Turun 2.4% per dekade)
Aliran Keluar (Trabekular vs Uveoskleral)
Trabekular vs Uveoskleral
Perbedaan Trabekular Uveoskleral
Mekanisme Pressure Dependent Pressure Independent
Alur K. Schlemm → kanal pengumpul → Humor akuos merembes melalui
v. akuosa → v. episklera permukaan anterior otot siliar 🡪 ruang
suprakoroid → arteri koroidal
Fisika Tekanan pada v. episklera (7-14 Fu = Fc – C (IOP – P ev)
mmHg)
Perubahan 0.8 mmHg 🡪 1 mm Hg Outflow 25-57% pada dewasa 20-30
TIO thn
Outflow = 0.1-0.4 µL/mnt
Faktor yang Jumlah sel endotel Bertambah usia, aliran menjadi lebih
mempengaruhi Tonus otot siliar lambat
tekanan Fungsi sel trabecular Menurun signifikan setelah usia 60 th
Perubahan posisi tubuh, meningkat
1-9 mmHg pada duduk ke berbaring